Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : AMIRUDIN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 856742233

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4204/Pend. Bahasa Indonesia di SD

Kode/Nama UPBJJ : 18/PALEMBANG

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1) Fungsi sosial dalam teori bahasa oleh Michael Halliday merujuk pada penggunaan bahasa dalam
konteks komunikasi sosial, di mana bahasa digunakan untuk membangun hubungan sosial,
memahami norma-norma sosial, dan menjalin interaksi antarindividu. Di sekolah dasar, fungsi sosial
bahasa sangat penting karena membantu siswa mengembangkan keterampilan berkomunikasi,
berinteraksi dengan teman sebaya, menghormati aturan dan norma sosial, serta memahami konsep
kerjasama.

Dalam pembelajaran di sekolah dasar, guru dapat menggunakan pendekatan yang menekankan
fungsi sosial bahasa untuk membantu siswa belajar berbicara dan berinteraksi dengan baik. Misalnya,
melalui permainan peran, proyek kolaboratif, dan diskusi kelompok, siswa dapat belajar bagaimana
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan teman sebaya, mengungkapkan pendapat, dan
memahami peran sosial dalam berbicara. Ini akan membantu mereka tidak hanya menguasai aspek
tata bahasa, tetapi juga memahami konteks sosial di mana bahasa digunakan, yang merupakan
keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari.

2) Belajar bahasa merupakan tipe belajar yang melibatkan memperoleh dan menguasai satu atau
lebih bahasa. Dalam konteks ini, ada beberapa hal yang dapat diperoleh dalam belajar bahasa:

> Kemampuan Komunikasi: Belajar bahasa memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan
individu yang berbicara dalam bahasa tersebut. Ini termasuk kemampuan berbicara, mendengarkan,
membaca, dan menulis dalam bahasa tersebut.

> Akses ke Informasi: Memahami bahasa tertentu memungkinkan seseorang untuk mengakses
informasi dalam bentuk buku, media, situs web, dan sumber daya lainnya yang menggunakan bahasa
tersebut. Ini memperluas pengetahuan dan pemahaman seseorang.

> Pemahaman Budaya: Bahasa sering kali mencerminkan budaya dan nilai-nilai suatu komunitas.
Belajar bahasa dapat membantu seseorang memahami dan menghormati budaya tersebut, serta
memfasilitasi interaksi yang lebih baik dengan anggota komunitas tersebut.

> Kesempatan Pekerjaan: Banyak pekerjaan dan karier memerlukan kemampuan berbicara dalam
bahasa tertentu. Oleh karena itu, belajar bahasa dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih luas.

> Pengembangan Keterampilan Kognitif: Belajar bahasa dapat meningkatkan kemampuan


pemecahan masalah, kreativitas, dan pemikiran kritis. Hal ini karena memahami struktur bahasa dan
menerapkannya memerlukan pemikiran analitis.

> Kemampuan Belajar Bahasa Lain: Kemampuan belajar satu bahasa dapat memudahkan
pembelajaran bahasa lain karena beberapa prinsip bahasa bersifat universal.

Dalam keseluruhan, belajar bahasa adalah keterampilan yang sangat berharga, dan memberikan
manfaat yang luas baik dalam hal komunikasi sehari-hari maupun dalam aspek sosial, akademik, dan
pekerjaan.
3) Berdasarkan penggalan cerita tersebut, bahasa pertama yang dimiliki oleh Ali adalah bahasa
Indonesia. Ini karena bahasa Indonesia digunakan dalam komunikasi sehari-hari di rumah. Bahasa
kedua yang dimilikinya adalah bahasa Sunda, karena ibunya merupakan keturunan Sunda dan bahasa
Sunda juga digunakan di rumah.

Meskipun Ali dilatih bahasa Aceh oleh ayahnya sesekali setelah sekolah di SD, dari cerita tersebut
tidak disebutkan bahwa bahasa Aceh adalah salah satu bahasa utama yang dia kuasai. Oleh karena
itu, dalam konteks ini, bahasa Aceh mungkin hanya merupakan pengetahuan tambahan yang dia
pelajari secara terbatas.

4) Untuk membelajarkan materi tentang magnet dan menjadikan siswa lebih terlibat dalam kegiatan
pembelajaran di kelas, guru dapat menggunakan berbagai teknik dan strategi yang menarik. Berikut
adalah beberapa teknik pembelajaran yang dapat digunakan:

> Eksperimen dan Demonstrasi: Guru dapat melakukan eksperimen atau demonstrasi yang
melibatkan magnet. Siswa dapat melihat langsung bagaimana magnet berinteraksi dengan benda-
benda tertentu. Hal ini akan membangkitkan rasa ingin tahu dan minat siswa.

> Penggunaan Alat Peraga: Penggunaan alat peraga seperti magnet, logam, dan objek-objek sehari-
hari yang bersifat magnetik dapat membantu siswa memvisualisasikan konsep-konsep magnetisme
dengan lebih baik.

> Diskusi dan Tanya Jawab: Guru dapat mengadakan sesi diskusi di mana siswa dapat mengajukan
pertanyaan dan berpartisipasi dalam percakapan terkait magnet. Ini membantu siswa untuk
memahami konsep lebih dalam dan memperkuat keterampilan berbicara mereka.

> Kegiatan Kelompok: Memasukkan siswa dalam kelompok kecil untuk melakukan proyek atau tugas
terkait magnet. Ini dapat mendorong kerjasama dan berbagi pengetahuan antar siswa.

> Pembelajaran Berbasis Masalah: Memperkenalkan masalah atau tantangan yang melibatkan
magnetisme dan meminta siswa untuk mencari solusi dapat membuat pembelajaran lebih menarik
dan interaktif.

> Penggunaan Media Visual: Penggunaan gambar, video, atau animasi yang menggambarkan konsep-
konsep magnetisme dapat membantu siswa memahami materi dengan lebih baik.

> Kunjungan ke Lab atau Museum: Mengadakan kunjungan ke laboratorium atau museum sains yang
memiliki pameran tentang magnetisme dapat memberikan pengalaman belajar yang nyata dan
mendalam bagi siswa.
> Penggunaan Teknologi: Menggunakan perangkat lunak atau aplikasi interaktif yang memungkinkan
siswa eksplorasi magnetisme melalui simulasi dapat menjadi cara yang menarik untuk memahami
konsep.

> Cerita atau Kasus Studi: Menggunakan cerita atau kasus studi yang melibatkan magnet dalam
kehidupan sehari-hari dapat membuat materi lebih relevan dan menarik bagi siswa.

Penting untuk memilih teknik pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan
mempertimbangkan gaya belajar individu. Dengan mengintegrasikan berbagai pendekatan ini, guru
dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik dan memotivasi siswa untuk belajar
tentang magnetisme.

5) Standar Kompetensi (SK) Kelas 2 yang terkait dengan keterampilan mendengarkan memiliki
Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:
KD: Mendengarkan pesan pendek.
Indikator yang diberikan untuk mencapai KD tersebut adalah:
a. Mencatat isi pesan dan menuliskannya dalam beberapa kalimat.
b. Menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain.
c. Mendengarkan pesan yang disampaikan oleh orang lain.
Penjelasan keterampilan yang terdapat dalam KD dan indikator tersebut adalah sebagai berikut:
> Mencatat isi pesan dan menuliskannya dalam beberapa kalimat (Indikator a): Keterampilan ini
melibatkan kemampuan siswa untuk mendengarkan pesan pendek dan mampu mencatat atau
mengingat informasi yang diterima. Setelah itu, mereka harus mampu mengorganisasi informasi
tersebut dan menuliskannya dalam beberapa kalimat, sehingga mereka bisa mengungkapkan kembali
pesan tersebut secara tertulis.

> Menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain (Indikator b): Keterampilan ini berkaitan
dengan kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan kembali pesan yang mereka dengar kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa lisan. Ini mengharuskan mereka untuk memahami pesan
yang mereka dengar dengan baik dan mengungkapkannya dengan jelas kepada orang lain.

> Mendengarkan pesan yang disampaikan oleh orang lain (Indikator c): Keterampilan mendengarkan
adalah keterampilan dasar dalam komunikasi. Indikator ini menunjukkan bahwa siswa diharapkan
dapat mendengarkan pesan yang disampaikan oleh orang lain dengan penuh perhatian dan
pemahaman. Ini melibatkan kemampuan mendengarkan dengan baik, menangkap informasi, dan
mungkin mengajukan pertanyaan atau memberikan respon yang sesuai.

Dengan demikian, SK, KD, dan indikator tersebut menyediakan kerangka kerja untuk
mengembangkan keterampilan mendengarkan dalam konteks pembelajaran kelas 2.

Anda mungkin juga menyukai