MODUL 5
TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI PENDIDIKAN BAHASA
INDONESIA DI SD
(PDGK4204)
DISUSUN OLEH :
S1 PGSD ( BI )
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
POKJAR MA’ARIF PANDAAN
2019
MODUL 5
Telaah Kurikulum dan buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
Kelas Tinggi
Kegiatan Belajar 1
Aspek-aspek Pembelajaran Bahasa
Tujuan :
1. Dapat memadukan kompetensi antar aspek pembelajaran bahasa Indonesia SD Kelas
tinggi.
2. Dapat memilih / mengembangkan materi pembelajaran bahasa Indonesia kelas tinggi.
Aspek pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI terdiri atas 4 (empat) aspek yaitu:
1. mendengarkan,
2. berbicara,
3. membaca
4. menulis
Di dalam keempat aspek pembelajaran bahasa Indonesia terdapat kemampuan berbahasa
dan kemampuan bersastra. dimana yang termasuk kemampuan berbahasa yaitu
mendengarkan cerita, petunjuk, pengumuman, perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa,
lagu, kaset, pidato, dialog atau percakapan serta perintah yang didengar dengan
memberikan respon secara tepat. Sedangkan yang termasuk kemampuan bersastra, yaitu
mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra berupa
dongeng, cerita anak-anak, cerita rayat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun,
dan menonton drama anak.
PERPADUAN KETERAMPILAN BERBAHASA: MENDENGAR DAN
BERBICARA
Contoh :
Pada indikator 1 ada aspek mendengarkan, indikator 2 dan 3 ada aspek berbicara dan
indikator 4 ada aspek menulis, sehingga pada hasil belajar mengutarakan kembali isi cerita
yang di dengar menjadi: Mengutarakan kembali dan Menuliskan kembali isi cerita yang di
dengar
B. PERPADUAN ASPEK KETERAMPILAN BAHASA DENGAN ASPEK SASTRA
DI KELAS TINGGI
Yang termasuk kemampuan bersastra yaitu: mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui
kegiatan mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita
binatang, puisi anak, syair lagu, pantun dan menonton drama anak.
Pada kelas 3 aspek sastra terdapat pada materi pokok teks cerita dan teks drama serta
teks fiksi dan dongeng.
Pada kelas 4 aspek sastra terdapat pada materi pokok dongeng dan pantun
Pada kelas 5 aspek sastra terdapat pada materi pokok teks cerita rakyat, drama anak,
puisi karya anak
Pada kelas 6 aspek sastra terdapat pada materi pokok cerita anak, drama anak, novel
anak dan puisi anak.
Contoh :
Kita perhatikan pada kolom pertama yang berisi kompetensi dasar membacakelas 6
“Membaca novel anak”, kemudian kita perhatikan kolom ketiga yaitu indikator. Dari
indikator pertama secara implisit terdapat aspek mendengarkan ( siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan kalau tidak mendengarkan , disamping itu ada aspek sastra ( karena
yang didengarkan adalah novel anak). Kemudian, kalau kita perhatikan indikator kedua,
yaitu “ menjelaskan amanat yang terkandung dalam novel anak-anak” secara implisit
terkandung kegiatan apresiasi sastra, dan kalau “menjelaskan” diungkapkan secara tertulis
maka terdapat aspek “menulis”, kalau dilisankan terdapat aspek “berbicara”.
Dari contoh di tersebut terbukti bahwa ada perpaduan antara aspek membaca
(membacakan), aspek mendengarkan (siswa tidak dapat menjawab kalau tidak
mendengarkan ), aspek menulis (kalau penjelasan itu disampaikan secara lisan), dan aspek
sastra (karena yang dijelaskan itu adalah amanat novel).
Contoh :
kelas 3 pada aspek membaca dengan kompetensi dasar membacakan dongeng dan
indikatornya:
1. Membacakan dongeng dengan lafal dan intonasi yang wajar serta ekspresi yang tepat
Pada indikator 1 terdapat aspek membaca dan aspek sastra berupa dongeng, Pada
indikator 2 terdapat aspek mendengarkan dan menulis serta aspek sastra berupa dongeng
Kegiatan Belajar 2
Kajian Buku Teks
Tujuan :
1. Mampu menjelaskan syarat-syarat buku teks yang baik
2. Dapat mengidentifikasi komponen-komponen buku teks
3. Dapat memberikan pendapat atas kelemahan dan kelebihan sebuah buku teks mata
pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas tinggi
A. SYARAT-SYARAT BUKU TEKS
Menurut W.F. Mackey ( dalam Hanafi, 1981) prinsip-prinsip penyususnan buku teks adalah:
1. Seleksi
hal-hal yang dipertimbangkan dalam seleksi adalah:
a. Tujuan pengajaran bahasa, level bahasa yang diajarkan dan jumlah waktu belajar
b. Tipe bahasa yang diajarkan (dialek, register, style, dan media)
c. Jumlah materi yang disajikan
d. Pilihan butir-butir yang akan diajarkan mencangkup fonetik, tata bahasa, kosakata
dan makna kata.
e. Kreteria yang dipakai melandasi pilihan
2. Gradasi Bahan Pelajaran
Gradasi bahan pelajaran mempersoalkan tataan yang dipandang paling baik untuk
menyajikan bahan pelajaran yang telah dipilih atau diseleksi. Gradasi ini tampak, seperti
berikut ini.
a. Pengelompokan yangmencakup (1) Pengelompokan berdasarkan sistem (
pengelompokan fonetis, leksikal) dan berdasarkan bunyi-bunyi bahasa menjadi kata,
kata menjadi frase, frase menjadi kalimat, kalimat menjadi konteks.
b. Pengurutan / sekuensi mencakup sekuensi berdasarkan sistem di satu pihak dan
struktur di pihak lain.
3. Presentasi Bahan,
Presentasi Bahan pengomunikasikan bahan ajar kepada siswa yakni:
a. Penahapan bahan pelajaran, baik jumlah maupun satuan-satuannya.
b. Pendemonstrasikan bahan pelajaran baik secara lisan maupun tertulis.
c. Prosedur yang ditempuh dalam menyajikan isi pelajaran yang terdiri ragam prosedur
yaitu eksplanasi,translasi, otentik atau peragaan (dengan benda, gerak atau situasi),
gambar dan konteks.
4. Repetisi Bahan Pelajaran
Repetisi Bahan Pelajaran perilaku guru dalam menyajikan bahan pelajaran yang
telah tertata dalam buku pelajaran (telah terseleksi, degradasi, dan dipresentasikan) yang
berhubungan dengan pembinaan keterampilan kepada peserta didik dalam hal
menyimak, berbicara, menulis atau mengarang.
Menurut Tarigan (1986) ada dua patokan dalam penyusunan buku teks adalah Patokan
Umum (belaku untuk setiap buku) bersumber dari kurikulum. Patokan Khusus (berlaku
untuk buku teks tertentu) bersumber dari karakteristik setiap mata pelajaran.Patokan Umum
ini harus dilengkapi, diisi dengan kekhususan setiap mata pelajaran meliputi: