PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aspek keterampilan berbahasa dan unsur-unsur kebahasaan (dalam kurikulum
2004 disebut standar kompetensi dan kompetensi kebahasaan) yang harus
dilaksanakan dalam tugas sekolah. Salah satu standar kompetensi tersebut adalah
menyimak (mendengarkan). Menyimak merupakan aktivitas untuk mengembangkan
aspek keterampilan yang lain, yaitu berbicara, membaca, dan menulis. Oleh karena
itu pembelajaran menyimak bagi siswa sangatlah penting agar mereka dapat
mengembangkan kemampuan berbahasanya.
B. Rumusan Masalah
a) Apa itu hakikat pembelajaran?
b) Bagaimana pembelajaran bahasa?
c) Bagaimana pembelajaran Bahasa Indonesia di SD?
d) Bagaimana pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus menyimak?
e) Bagaimana teori menyimak ?
f) Apa itu hakikat menyimak?
g) Apa dan bagaiman jenis-jenis menyimak?
h) Apa dan bagaimana unsur-unsur menyimak?
i) Bagaimana teknik menyimak efektif?
j) Apa dan bagaimana teknik peningkatan daya simak ?
k) Apa saja tujuan pembelajaran menyimak di SD?
l) Bagaimana materi yang sesuai untuk kegiatan menyimak?
m) Bagaimana metode dan teknik pembelajaran menyimak?
a) Unsur-unsur Menyimak
Unsur-unsur dasar menyimak adalah
1. Pembicara
Pembicara adalah orng yang menyampaikan pesan yang berupa informai
yang di butuhkan oleh penyimak. Seorang pembicara harus mengetahui
siapa penyimaknya.
2. Peyimak
Penyimak yang baik adalah penyimak yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang banyak dan luas. Selain itu, penyimak yang baik adalah
penyimak yang dapat melakukan kegiatan menyimak dengan intensif.
Kamidjan, (2001:6) menyatakan bahwa penyimak yang baik adalah
penyimaka yang memiliki dua sikap, yaitu sikap objektif dan sikap
kooperatif.
Sikap objektif adlah pandangan penyimak terhadap bahan simakan,
sedangkan sikap kooperatif adalah sikap penyimak yang siap bekerja sama
dengan pembicara.
3. Bahan Simakan
Bahan simakan merupakan unsur terpenting dlam komunikasi lisan,
terutama dalam menyimak. Yang dimaksudkan dengan bahan simakan
adalah pesan yang akan disampaikan oleh pembicara kepada penyimak.
Bahasa Indonesia – Menyimak | 7
Bahan simakan itu dapat berupa konsep, gagasan, atau informasi.
4. Bahasa Lisan
Bahasa lisan (premier) merupakan media yang dipakai untuk menyimak.
Pembicara menyampaikan gagasan dengan bahasa lisan. Bahasa lisan
merupakan tuturan yang disampaikan pembicara dan diterima penyimak
melalui alat pendengaran. Untuk menyampaikan gagasan, pembicara dapat
memilih kata-kata, frase, kalimat, lagu, gaya yang paling tepat untuk
mewadahi gagasan agar ia dapat menyampaikan gagasan.
Unsure bahasa lisan yang digunakan dalam berkomunikasi ada dua
macam, yaitu aspek linguistic dan nonlinguistic. Aspek linguistic ialah
kata-kata, frase, kalimat yang diucapkan pembicara kepada penyimak.
Aspek nonlinguistic sering disebut dengan istilah kinestetik atau kinesik.
Kesimpulan
Kimble (dalam hergenhan, 1982) mengemukakan bahwa perubahan tingkah
laku siswa setelah melaksanakan pembelajaran adalah tingkah laku yang relatif
permanen, tingkah laku yang diakibatkan oleh adanya penguatan (reinforcement)
praktis. BF skinner menyatakan bahwa perubahan tingkah laku adalah pembelajaran
dan tidak melalui proses yang dapat disimpulkan, sedangkan para ahli yang
menyatakan bahwa perubahan tingkah laku merupakan akibat dari proses
pembelajaran. Kecuali Skinner, para ahli berpendapat bahwa pembelajaran
merupakan mediator perubahan tingkah laku. Pembelajaran adalah sesuatu yang
melibatkan seperangkat pengalaman dan berbagai hal sebelum terjadi perubahan itu
sendiri. Dalam definisi ini pembelajaran pembelajaran merupakan pemberian variabel
internal.
Bahwa mendengar, mendengarkan, dan menyimak meupakan kegiatan aktif
produktif yang melibatkan unsur kejiwaan dan metakognitif seseorang. Dari segi
tingkat pemaknaan, mendengarkan lebih tinggi daripada mendengar, danmenyimak
lebih tinggi daripada mendengarkan. Menurut kamidjan (2001:4) menyimak adalah
suatu proses mendengarkan lambing-lambang bahasa lisan dengan sungguh-sungguh
penuh perhatian, pemahaman, apresiatif yang dapat disertai dengan pemahaman
makna komunikasi yang disampaikan secara nonverbal.