Pengertian
NAPZA merupakan akronim dari Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya
yang merupakan jenis obat-obatan yang dapat mempengaruhi gangguan kesehatan
dan kejiwaan.
Jenis-jenis NAPZA
Narkotika, merupakan suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang menyebabkan penurunan
dan perubahan kesadaran, menurangi dan menghilangkan rasa nyeri serta dapat
menimbulkan ketergantungan secara fisik maupun psikologik.
Psikotropika, setiap bahan baik alami ataupun buatan bukan Narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif mempunyai pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Faktor individu
Faktor lingkungan
Lingkungan Keluarga
Lingkungan Sekolah
Mulai dari mata berwarna merah, tubuh tampak kurus dan lelah, hingga
perilaku menghabiskan uang dalam jumlah banyak.
Berikut ciri-ciri pemakai narkoba secara umum yang perlu Anda ketahui:
Performa kerja yang buruk, sering terlambat kerja, tampak lelah dan tidak
tertarik pada tugas kerja, dan menerima ulasan kinerja yang buruk.
Mata merah, warna kulit buruk, dan tampak lelah atau lelah.
Mencari tahu tentang apa itu narkoba serta dampak negatifnya bagi
kesehatan tubuh,
ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk menghindari penggunaan
narkoba:
Mengetahui serta menyadari jika narkoba atau narkotika membawa
dampak negatif bagi kesehatan tubuh serta kehidupan, contohnya
terjerat kasus hukum dan yang paling fatal adalah kehilangan nyawa,
Mencari tahu serta menggali potensi diri dan manfaatkan waktu sebaik-
baiknya untuk mengerjakan berbagai hal positif untuk perkembangan
diri,
Say no to drugs adalah cara atau langkah utama yang bisa dilakukan untuk
menghindari penggunaan narkoba atau narkotika. Selain itu, kamu juga harus
pandai memilih teman, baik itu teman di sekolah atau di rumah.
KESIMPULAN
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan
masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangandiri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-
anak dan remaja rusak
karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya
hidup,
serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-
wajar saja,
tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan
narkoba. Data
menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah
kelompok usia
remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja
tertular dan
menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian
narkoba
melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang
sangat
banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan
remaja
sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan
narkoba dan
membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga
tingkat
intervensi, yaitu :
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran
informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi
pemerintah,
seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan
dilakukan
seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan
kepada
remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya
penyembuhan
(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari
dengan
melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi
komplikasi
medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-
bahan
adiktif secara bertahap.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam
proses
penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan,
untuk
mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam
masyarakat, agar
mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang
bermakna di
masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-
kelompok
dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.