Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL CHARACTER BUILDING

“ANCAMAN NARKOTIKA PADA


KALANGAN ANAK-ANAK
DI ERA GENERASI Z
DAN CARA PENANGGULANGANNYA UNTUK
MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN (SDG’s)”
Disusun Oleh :
Amalia Zannati
Kelas : 12.3B.21
NIM : 12220036

"Say No to Drugs, Yes to Life: Pilih Hidup


Sehat, Tolak Narkoba!"
Apa itu Narkoba?
Penggunaan narkoba dikalangan generasi muda semakin meresahkan. Narkoba
merupakan singkatan Narkotika, psikotropika dan obatan terlarang lainnya. Narkotika
menurut Permenkes adalah zat atau obat yang berasal dari tumbuhan baik bersifat
alamiah, sintetis, atau semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa dan dapat menimbulkan ketergantungan. Dan biasanya
digunakan pada dunia kesehatan atau kedokteran yaitu salah satunya adalah morfin yang
penggunaannya sering digunakan sebagai obat bius atau untuk menghilangkan kesadaran
pasien tetapi semua itu mulai berubah fungsi atau disalahgunakan pada tahun 1874 di
Amerika dan Eropa dan masuk ke Indonesia oleh orang-orang Belanda hingga sekarang.
Narkoba bila disalahgunakan oleh orang yang tidak memiliki kepentingan atau hanya
digunakan untuk kepentingan pribadi maka akan berakibat fatal yang mengancam
kesehatan fisik dan mental.
JENIS JENIS NARKOBA
Berdasarkan bahan pembuatannya ada 3 jenis, yaitu :
• Narkotika jenis alamiah
Adalah jenis narkoba yang berasal dari tumbuhan. Narkotika jenis alamiah ini termasuk zat yang tidak boleh
digunakan sembarangan karena kandungannya masih kuat. Contohnya adalah opium, ganja dan koka.
• Narkotika jenis sintetis
Adalah suatu zat yang dibuat secara kimia dan proses pengolahannya rumit. Narkotika jenis sintetis ini
biasanya digunakan untuk pengobatan dan juga penelitian. Contohnya adalah amfetamin, metadon,
deksamfetamin.
• Narkotika jenis semi sintetis
Adalah jenis narkoba yang pengolahannya menggunakan bahan utama atau narkotika alami yang kemudian
dicampur dengan cara diekstraksi atau proses lainnya. Contohnya adalah morfin, heroin, kodein, dan lain lain.
LANJUTAN...
Berdasarkan golongan, dibagi menjadi 3, yaitu :
• Narkotika Golongan 1
digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu dan tidak digunakan untuk terapi yang berpotensi tinggi
menimbulkan ketergantungan.
Contoh adalah opium mentah, tanaman koka, heroin, metamfetamina, tanaman ganja, etkatinon, dan
lain-lain.
• Narkotika Golongan 2
digunakan untuk keperluan pengobatan dan dapat digunakan untuk terapi, yang berpotensi tinggi
menimbulkan ketergantugan. Contoh adalah morfin, metobromida, LSD atau Lysergic Acid
Diethylamide, ekgogina, dan lain-lain.
• Narkotika Golongan 3
digunakan untuk pengobatan dan banyak digunakan untuk terapi dan tujuan pengembangan ilmu dan
berpotensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh dari narkotika golongan 3 adalah
etilmorfina, polkodina, kodeina, propiram, dan lain-lain.
Lalu mengapa narkoba dapat
menghambat pencapaian SDG’s?
Narkoba atau obat terlarang dapat berdampak negatif pada pencapaian berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(SDG’s). Peningkatan dalam masalah narkoba dapat menjadi faktor penghambat bagi pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Berikut adalah faktor penghambat narkoba terhadap beberapa bidang di
SDG’s:

1.Kesehatan dan Kesejahteraan:


Penyalahgunaan narkoba dapat merugikan kesehatan masyarakat, menghambat kemajuan dalam mencapai target-
target kesehatan global. Hal ini termasuk peningkatan jumlah ketergantungan, penularan penyakit menular, dan
dampak kesehatan mental yang merugikan.
2.Pendidikan Berkualitas:
Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan penurunan tingkat kehadiran, penurunan kualitas belajar, dan
bahkan putus sekolah, yang semuanya dapat menghambat pencapaian tujuan pendidikan berkualitas.
3.Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi:
Penyalahgunaan narkoba dapat mempengaruhi produktivitas pekerja, menyebabkan absensi, dan dapat
berkontribusi pada pengangguran atau pekerjaan yang tidak layak, yang dapat menghambat pertumbuhan
ekonomi dan penciptaan pekerjaan yang layak.
Lalu mengapa masih banyak para
pemakai/pengedar narkoba?
Mengapa banyak anak remaja dibawah umur yang menyalahgunakan narkotika? Karena biasanya mereka
diberi imbalan berupa uang setiap kali mengedarkannya, biasanya karena faktor ekonomi yang menuntut
mereka nekat untuk melakukannya, lalu ada diantara mereka juga yang merasa kurang percaya diri
sehingga membuat psikis mental mereka terganggu, Adapun kurangnya kasih sayang dari keluarga
sehingga timbul rasa ingin mencoba barang terlarang tersebut untuk bisa menghilangkan rasa kesepian
dan mulai berhalusinasi.

Dan biasanya ciri ciri dari orang yang mengalami kecanduan narkoba adalah pengguna akan mengalami
perubahan penampilan fisik, mulai suka berbohong dan memanipulasi, akan mudah jatuh sakit,
mengalami sakau (efek rasa sakit disekujur badan akibat tidak mengkonsumsi narkoba), kepribadiannya
menjadi sangat tertutup, memiliki masalah keuangan, mulai timbul rasa halusinasi dan delusi, dan lain
sebagainya.
CONTOH KASUS
PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
• Dalam hal ini ada beberapa contoh kasus dari penyalahgunaan narkotika yang bukan lagi pada
kalangan orang dewasa tetapi sudah ada di kalangan remaja dibawah umur yang cukup meresahkan
masyarakat dan mampu merusak pikiran generasi bangsa Indonesia apabila tidak segera diatasi, yaitu:
• Polisi tangkap 2 remaja atas kepemilikan narkoba di Kebayoran Lama.
• Dua remaja dan satu anak dibawah umur jadi kurir 112 kilogram Ganja.
• Siswa kelas 3 SMP di Purwakarta jadi Bandar Narkoba.
• 3 siswa Sekolah Dasar di Lampung sudah kecanduan narkoba pada saat usia 10 tahun.
• 2 remaja di Lampung Timur berhasil tertangkap atas dugaan penyalahgunaan narkotika jenis tembakau
sintetis.
Cara Penanganan atau Penanggulangan
Dalam Rangka Mencapai Tujuan
SDG’s
A B C
Stabilisasi atau rehabilitasi
Pemeriksaan Detoksifikasi

D E F

Pengelolaan aktivitas Pola Hidup Sehat Berani Menolak


KESIMPULAN
Penggunaan narkoba dapat memiliki dampak negatif pada beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan, seperti
Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan karena dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Narkoba juga dapat
berkontribusi pada ketidaksetaraan karena dapat mempengaruhi kelompok-kelompok rentan dan menguatkan
kesenjangan sosial.
Perdagangan narkoba dapat menyebabkan konflik, korupsi, dan ketidakstabilan sosial yang dapat menghambat
upaya mencapai tujuan keamanan dan perdamaian. Penanganan narkoba perlu dilakukan secara holistik dan
terintegrasi, melibatkan berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, dan keamanan, untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai