Anda di halaman 1dari 15

ROKOK SEBAGAI GERBANG UNTUK MEMASUKI NARKOBA DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Dipersembahkan sebagai makalah Lomba Pemilihan Duta Pelajar Anti Penyalahgunaan NAPZA Tahun 2013

Disusun oleh:

MUH. UTHAMA WIDIA PUTRA SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA

A. Pendahuluan Maraknya peredaran rokok secara bebas yang mengijinkan siapapun dalam usia berapapun dapat membelinya menjadi sebuah keprihatinan bagi kalangan perokok pasif. Saat ini, dapat ditemukan di segala pojok kota remaja yang dengan asyiknya menghisap sebatang rokok. Sebagian dari mereka mungkin sudah mengetahui bahaya dari rokok itu, namun dengan santainya mengacuhkan karena merasa masih muda dan masih mungkin hidup lebih lama jika suatu saat nanti mereka mampu berhenti. Namun sebagian lainnya mungkin saja belum mengetahui jika sekali mereka menghisap rokok, sulit untuk keluar dari jeratannya dan bahaya yang mengintai kehidupan mereka di masa depan.

Pihak sekolah yang memberlakukan wilayah bebas rokok juga terkadang kecolongan karena siswa atau bahkan ada guru yang diam-diam merokok di tempat yang tersembunyi. Ketika sudah tidak berada dalam lingkungan sekolah, mereka pun dengan bebas dapat merokok. Para remaja inilah yang menjadi target empuk bandar narkoba. Adatnya, seorang perokok sebenarnya sudah belajar menyalahgunakan zat adiktif yang secara umum dikategorikan sebagai narkoba atau napza. Mengapa belajar menyalahgunakan dengan rokok? Karena di dalam rokok, terdapat kandungan yang cukup banyak dari nikotin. Nikotin inilah yang menjadi penyebab utama dari ketergantungan para remaja pada rokok. Itu sebabnya, rokok dapat menjadi sebuah gerbang nyaman untuk mereka memasuki dunia narkoba. Melalui makalah ini, akan dibahas seluk beluk narkoba, rokok dan hubungannya satu dengan yang lain.

NAPZA yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif, mungkin sudah setua umur manusia. Dalam bentuknya yang masih agak sederhana, narkoba telah lama dikonsumsi manusia. Semakin lama, para pemakai narkoba makin meluas di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Jenis-jenis narkoba semakin banyak semakin canggih. Di abad mutakhir ini, tampaknya tidak ada negara yang sama sekali terlepas dari problem narkoba. Selalu saja ada individu dan komunitas pemakai dan pengedar narkoba di suatu negara.

Dalam hal untuk menanggulangi dan mengurangi penyalahgunaan narkoba dan konsumsi rokok di kehidupan para remaja masa kini, maka dibutuhkan perhatian khusus dari segala lapisan masyarakat. Sebagai Duta Pelajar Anti Penyalahgunaan NAPZA, maka kami bertugas untuk mensosialisasikan dan memotivasi para remaja untuk gemar hidup sehat dan menjauhi hal-hal yang menjerumuskan pada narkoba.

B. Pembahasan 1. Pengertian NAPZA NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/ zat/ obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,psikis, dan fungsi sosialnya krn trjd kebiasaan, ketagihan, dan

ketergantungan. 2. Macam macam NAPZA a. Opiat / Opium Opiat atau opium adalah bubuk yang dihasilkan kangsung oleh tanaman yang bernama poppy / papaver somniferum di mana di dalam bubuk haram tersebut terkandung morfin yang sangat baik untuk menghilangkan rasa sakit dan kodein yang berfungsi sebagai obat antitusif. b. Morfin Mofrin adalah alkoloida yang merupakan hasil ekstraksi serta isolasi opium dengan zat kimia tertentu untuk penghilang rasa sakit atau hipnoanalgetik bagi pasien penyakit tertentu. Dampak atau efek dari penggunaan morfin yang sifatnya negatif membuat penggunaan morfin diganti dengan obat-obatan lain yang memiliki kegunaan yang sama namun ramah bagi pemakainya. c. Heroin Heroin adalah keturunan dari morfin atau opioda semisintatik dengan proses kimiawi yang dapat menimbulkan ketergantungan / kecanduan yang berlipat ganda dibandingkan dengan morfin. Heroin dipakai oleh para pecandunya

yang bodoh dengan cara menyuntik heroin ke otot, kulit / sub kutan atau pembuluh vena. d. Kodein Kodein adalah sejenis obat batuk yang digunakan oleh dokter, namun dapat menyebabkan ketergantungan / efek adiksi sehingga peredarannya dibatasi dan diawasi secara ketat. e. Opiat Sintetik / Sintetis Jenis obat yang berasal dari opiat buatan tersebut seperti metadon, petidin dan dektropropoksiven (distalgesic) yang memiliki fungsi sebagai obat penghilang rasa sakit. Metadon berguna untuk menyembuhkan ketagihan pada opium / opiat yang berbentuk serbuk putih. Opiat sintesis dapat memberi efek seperti heroin, namun kurang menimbulkan ketagihan / kecanduan. Namun karena

pembuatannya sulit, opiat buatan ini jarang beredar kalangan non medis. f. Kokain / Cocaine Hydrochloride Kokain adalah bubuk kristal putih yang didapat dari ekstraksi serta isolasi daun coca (erythoroxylon coca) yang dapat menjadi perangsang pada sambungan syaraf dengan cara / teknik diminum dengan mencampurnya dengan minuman, dihisap seperti rokok, disuntik ke pembuluh darah, dihirup dari hidung dengan pipa kecil, dan beragam metode lainnya.

3. Penyebab penggunaan NAPZA Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor : a. Faktor individual : Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA antara lain cenderung memberontak; memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas; perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada; kurang percaya diri; mudah kecewa, agresif dan destruktif; murung, pemalu, pendiam; merasa bosan dan jenuh; keinginan untuk bersenang senang yang berlebihan; keinginan untuk

mencoba yang sedang mode; identitas diri kabur; kemampuan komunikasi yang rendah; putus sekolah; kurang menghayati iman dan kepercayaan. b. Faktor Lingkungan : Faktor lingkungan keluarga antara lain komunikasi orang tua dan anak kurang baik, hubungan kurang harmonis, orang tua yang bercerai/kawin lagi, orang tua terlampau sibuk/acuh, orang tua otoriter, kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya, dan kurangnya kehidupan beragama. Selain itu faktor lingkungan sekolah juga dapat memengaruhi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Hal ini disebabkan karena sekolah yang kurang disiplin, sekolah terletak dekat tempat hiburan, sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif, dan adanya murid pengguna NAPZA. Lingkungan teman sebaya yang juga pemakai dan mendapat ancaman dari teman, lemahnya penegak hukum dan situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukun .juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab penyalahgunaan narkoba. Namun, faktor faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Makin banyak faktor faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA. 4. Tanda tanda pengguna NAPZA a. Perubahan Fisik : Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.

b. Perubahan sikap dan perilaku: Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja. Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin. Sering mengurung diri, berlama lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain. Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

5. Cara penggunaan NAPZA a. OPIAT atau Opium (candu) Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi). b. MORFIN Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena) ditabur pada luka c. HEROIN atau Putaw Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.

Dimakan/Dihisap/disuntikkan/ditabur diluka d. GANJA atau kanabis Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. e. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

f. KOKAIN Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam g. AMFETAMIN (shabu2) Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).

Shabu shabu berbentuk kristal, biasanya berwrna putih dan dikomsumsi dgn cara dibakar diatas almunium foil sehingga mengalir dari ujung satu keujung yag lain, kemudian asap yg ditimbulkan dihirup dengan sebuah Bong ( sejenis tabung yg didalamnya berisi air ). Air tesebut berguna sebagai penyaring pada saat asap melewati air itu, h. SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ) Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur. i. ALKOHOL Minuman keras terbagi dalam tiga Gol ( pasal 3 ayat 1 KEPPRES NO 3 Thn 1997 ttg Pengawasan dan Pengendalian Minuman beralkohol ): Gol A berkadar Alakohol 01 % 05 % seperti Bir, Green Sand. Gol B berkadar Alkohol 05 % 20 % seperti Martini, Wine ( Anggur ). Gol C berkadar diminum j. INHALANSIA atau SOLVEN Alkohol 20 % 50 % seperti Wisky, Brendy,

zat ini mudah menguap penyalahgunaanya denhan cara dihirup melalui hidung ( inhalasi ). k. NIKOTIN ( Rokok ) Bentuk nikotin yang paling umum adalah Tembakau, yang dihisap dalam bentuk rokok, cerutu, dan pipa. Tembakau juga dapat digunakan sebagai sedotan dan dikunya ( tembakau tanpa asap ). l. MDMA ( Ecstasy ) MDMA atau lebih dikenal dengan nama XTC. Codein bentuknya pil/cairan jernih, cara penggunaannya Pil/cairan tidak dimakan/disuntikkan. berwarna cara Demero/pethidina penggunaannya

bentuknya

dimakan/disuntikkan. Methadon bentuknya pil, dan cara penggunaannya ditelan. Ekstasi/inex/I/ kancing dengan bentuk tablet/kapsul dan cara penggunaannya ditelan. LSD bentuknya kertas dengan cara penggunaannya dihisap. Sedativa bentuknya kapsul, cara penggunaannya ditelan

6. Kandungan Zat Kimia dalam Rokok Kansungan sat kimia dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Zat-zat tersebut yaitu metofrin yang digunakan untuk menghilangkan bau pada hewan peliharaan, benzopiren yang digunakan sebagai bahan campuran aspal, nikotin yang dikenal sebagai salah satu zat adiktif, aseton sebagai bahan campuran penghapus cat kuku, timbale, formalin, terpentin, propilin glikol, butan, cadmium, amoniak, dan bensin. 7. Bahaya Merokok Bahaya merokok yang dapat terjadi pada tubuh manusia antara lain penyakit jantung, rokok dapat menyebabkan aterosklerosisatau terjadi penyumbatan dan pengerasan pada pembuluh darah di jantung, penyakit paru, kanker paru, diabetes, impotensi, kebutaan, gangguan janin, dan gangguan pernafasan. 8. Hubungannya dengan Narkoba Sebagaimana telah dsebutkan sebelumnya, rokok mengandung zat kimia berupa nikotin yang juga termasuk dalam zat adiktif atau narkoba. Zat ini bersifat adiktif dan dapat membuat penggunanya mampu bertahan merokok selama

bertahun-tahun. Zat ini digunakan dengan cara dihisap, di luar penggunaannya dlam rokok. Dengan adanya nikotin, perokok secara tidak langsung juga telah mengkonsumsi narkoba walaupun hanya dalam jumlah yang kecil. Namun, efek samping dari zat yang jumlahnya sedikit ini dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan perokok dan lebih jauh lagi membawa pada penyalahgunaan narkoba dalam skala yang lebih besar lagi seperti menkonsumsi ganja, ekstasi, dll. Maka, jika tidak diawasi dengan ketat, remaja yang awalnya hanya seorang perokok biasa, dapat menjadi seorang pecandu narkoba pula.

9. Dampak penggunaan NAPZA Narkotika dan obat terlarang serta zat adiktif / psikotropika dapat menyebabkan efek dan dampak negatif bagi pemakainya. Danmpak yang negatif itu sudah pasti merugikan dan sangat buruk efeknya bagi kesehatan mental dan fisik. Meskipun demikian terkadang beberapa jenis obat masih dipakai dalam dunia kedokteran, namun hanya diberikan bagi pasien-pasien tertentu, bukan untuk dikonsumsi secara umum dan bebas oleh masyarakat. Oleh karena itu obat dan narkotik yang disalahgunakan dapat menimbulkan berbagai akibat yang beraneka ragam.

a. Dampak Tidak Langsung Narkoba Yang Disalahgunakan Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi alias DO / drop out. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh

ajaran agamanya. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin. Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpimimpinya maka ia baru akan menyesali semua perbuatannya yang bodoh dan banyak waktu serta kesempatan yang hilang tanpa disadarinya. Terlebih jika sadarnya ketika berada di penjara. Segala caci-maki dan kutukan akan dilontarkan kepada benda haram tersebut, namun semua telah terlambat dan berakhir tanpa bisa berbuat apa-apa.

b. Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia Adaptasi biologis tubuh kita terhadap penggunaan narkoba untuk jangka waktu yang lama bisa dibilang cukup ekstensif, terutama dengan obat-obatan yang tergolong dalam kelompok downers. Tubuh kita bahkan dapat berubah begitu banyak hingga sel-sel dan organ-organ tubuh kita menjadi tergantung pada obat itu hanya untuk bisa berfungsi normal. Salah satu contoh adaptasi biologis dapat dilihat dengan alkohol. Alkohol mengganggu pelepasan dari beberapa transmisi syaraf di otak. Alkohol juga meningkatkan cytocell dan mitokondria yang ada di dalam liver untuk menetralisir zat-zat yang masuk. Sel-sel tubuh ini menjadi tergantung pada alcohol untuk menjaga keseimbangan baru ini. Tetapi, bila penggunaan narkoba dihentikan, ini akan mengubah semua susunan dan keseimbangan kimia tubuh. Mungkin akan ada kelebihan suatu jenis enzym dan kurangnya transmisi syaraf tertentu. Tiba-tiba saja, tubuh mencoba untuk mengembalikan keseimbangan didalamnya. Biasanya, hal-hal yang ditekan/tidak dapat dilakukan tubuh saat menggunakan narkoba, akan dilakukan secara berlebihan pada masa Gejala Putus Obat (GPO) ini. Selain ketergantungan fisik, terjadi juga ketergantungan mental. Ketergantungan mental ini lebih susah untuk dipulihkan daripada ketergantungan fisik. Ketergantungan yang dialami secara fisik akan lewat setelah GPO diatasi, tetapi setelah itu akan muncul ketergantungan mental, dalam bentuk yang dikenal dengan istilah sugesti. Orang seringkali menganggap bahwa sakaw dan sugesti

10

adalah hal yang sama, ini adalah anggapan yang salah. Sakaw bersifat fisik, dan merupakan istilah lain untuk Gejala Putus Obat, sedangkan sugesti adalah ketergantungan mental, berupa munculnya keinginan untuk kembali

menggunakan narkoba. Sugesti ini tidak akan hilang saat tubuh sudah kembali berfungsi secara normal. Narkoba adalah zat-zat yang mengubah mood seseorang (mood altering substance). Saat menggunakan narkoba, mood, perasaan, serta emosi seseorang ikut terpengaruh. Salah satu efek yang diciptakan oleh narkoba adalah perubahan mood. Narkoba dapat mengakibatkan ekstrimnya perasaan, mood atau emosi penggunanya. Jenis-jenis narkoba tertentu, terutama alkohol dan jenis-jenis narkoba yang termasuk dalam kelompok uppers seperti Shabu-shabu, dapat memunculkan perilaku agresif yang berlebihan dari si pengguna, dan seringkali mengakibatkannya melakukan perilaku atau tindakan kekerasan. Terutama bila orang tersebut pada dasarnya memang orang yang emosional dan bertemperamen panas. Adiksi terhadap narkoba membuat seorang pecandu menjadikan narkoba sebagai prioritas utama didalam kehidupannya. Narkoba adalah pusat

kehidupannya, dan semua hal/aspek lain dalam hidupnya berputar di sekitarnya. Tidak ada hal lain yang lebih penting daripada narkoba, dan ia menaruh kepentingannya untuk menggunakan narkoba di atas segala-galanya. Narkoba menjadi jauh lebih penting daripada istri, suami, pacar, anak, orangtua, sekolah, pekerjaan, dll. Ia berhenti melakukan aktivitas-aktivitas yang biasa ia lakukan sebelum ia tenggelam dalam penggunaan narkobanya. Ia tidak lagi melakukan hobi-hobinya, menjalani aktivitas normal seperti sekolah, kuliah, atau bekerja seperti biasa, bila sebelumnya ia termasuk rajin beribadah bisa dipastikan ia akan menjauhi kegiatan yang satu ini, apalagi dengan khotbah agama yang selalu didengar bahwa orangorang yang menggunakan narkoba adalah orang-orang yang berdosa. Ini menyebabkan pecandu seringkali hidup tersolir, ia hidup dalam dunianya sendiri dan mengisolasi dirinya dari dunia luar, yaitu dunia yang tidak ada hubungannya dengan narkoba. Ia menjauhi keluarga dan teman-teman lamanya,

11

dan mencari teman-teman baru yang dianggap sama dengannya, yang dianggap dapat memahaminya dan tidak akan mengkuliahinya tentang penggunaan narkobanya. Narkoba dianggap sebagai sahabat yang selalu setia menemaninya..

10. Pencegahan NAPZA Dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba, maka dapat diakukan upayaupaya sebagai berikut: a. Pencegahan primer : Upaya ini bertujuan untuk mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi, terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik. b. Pencegahan Sekunder : Upaya ini dilakukan untuk mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA. c. Pencegahan Tersier : Upaya yang ketiga ini dilakukan untuk merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.

Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA : 1. Mengasuh anak dengan baik. 2. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat 3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan. 4. Orang tua menjadi contoh yang baik. 5. Kembangkan komunikasi yang baik 6. Memperkuat kehidupan beragama.

12

Sedangkan upaya untuk pencegahan penyalahgunaan NAPZA di sekolah dapat dilakukan dengan hal-hal di bawah ini: 1. Upaya terhadap siswa : Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan NAPZA. Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA di sekolah. Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang positif untuk tetap menghidari dari pemakaian NAPZA dan merokok. Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa ( ekstrakurikuler ). Meningkatkan kegiatan bimbingan

konseling.Membantu siswa yang telah menyalahgunakan NAPZA untuk bisa menghentikannya. Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari hari.

2. Upaya untuk mencegah peredaran NAPZA di sekolah : Razia dengan cara sidak. Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah. Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru. Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak. Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang sekolah.

3. Upaya untuk membina lingkungan sekolah : Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina huibungan yang harmonis antara pendidik dan anak didik. Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah. Sikap keteladanan guru amat penting. Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah.

Dan hal-hal yang dapat dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah penyalahguanaan NAPZA: Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal, sehingga masalah yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan secara bersama- sama. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahguanaan NAPZA sehingga masyarakat dapat menyadarinya. Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berkaitan dengan NAPZA. Melibatkan semua unsur dalam

13

masyarakat

dalam

melaksanakan

pencegahan

dan

penanggulangan

penyalahguanaan NAPZA.

11. Rehabilitasi pengguna NAPZA Rehabilitasi pengguna dapat dilakukan dengan cara terapi. Terapi ini bertujuan untuk penghentian total,p engurangan frekuensi dan keparahan kekambuhan, dan perbaikan fungsi psikologis serta adaptasi sosial. Berbagai macam terapi yang ada antara lain terapi detoksifikasi yang bertujuan untuk mengatasi sindrom putus zat sehingga tubuh bersih dari metabolit. Terapi rumatan bertujuan untuk mencegah/mengurangi terjadinya craving terhadap opioid, mencegah relaps, restrukturisasi kepribadian, memperbaiki fungsi psikologi organ. Terapi Rehabilitasi, bertujuan untuk mempunyai motivasi kuat tidak pakai lagi, mampu menolak tawaran, menghilangkan rendah diri & kembali PD, mampu mengelola waktu, memperbaiki perilaku sehari-hari, konsentrasi belajar/bekerja, dapat diterima lingkungan, dan dapat membawa diri. Yang terakhir adalah terapi pasca rawat yang bertujuan untuk memperkecil kekambuhan

12. Peraturan pemerintah Dalam mencegah meluasnya penggunaan narkoba, maka selain melalui upayaupaya yang telah disebutkan di atas, pemerintah juga menetapkan beberapa peraturan sebagai berikut: a. Inpres No. 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijaksanaan dan strategi Nasional P4GN; b. Perda DIY No. 12 Tahun 2010 tentang Penganggulangan HIV/AIDS; c. Perda DIY No. 13 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba d. Pergub DIY No. 42 Tahun 2009 tentang Kawasan Dilarang Merokok e. PP No. 25 Tahun 2011 tentang Wajib Lapor Pencandu Narkoba; f. PP No. 44 Tahun 2010 tentang Perkursor Narkoba; g. PP No. 109 Tahun 2012 tentang Tembakau; h. UURI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika;

14

i. UU RI no. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; j. UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan; k. Kepres No. 17 Tahun 2002 tentang BNN; l. Perpres No. 83 Tahun 2007 tentang BNN, BNP, dan BNK.

C. Penutup Maraknya peredaran rokok secara bebas yang mengijinkan siapapun dalam usia berapapun dapat membelinya menjadi sebuah keprihatinan bagi kalangan perokok pasif. NAPZA yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif, mungkin sudah setua umur manusia. Dalam bentuknya yang masih agak sederhana, narkoba telah lama dikonsumsi manusia. Narkotika dan obat terlarang serta zat adiktif / psikotropika dapat menyebabkan efek dan dampak negatif bagi pemakainya. Dampak yang negatif itu sudah pasti merugikan dan sangat buruk efeknya bagi kesehatan mental dan fisik. Dengan adanya rehabilitasi, maka penghentian total, pengurangan frekuensi dan keparahan kekambuhan, dan perbaikan fungsi psikologis serta adaptasi sosial dapat mengurangi banyaknya pecandu narkoba dan perokok. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat menjadi sebuah sumber baru sebagai acuan motivasi bagi para pecandu dan perokok yang masih berusia dini dan masih memiliki harapan untuk mencapai masa depan cerah.

D. Daftar Pustaka www.scribd.com www.deherba.com. Tujuh hal yang perlu anda ketahui tentang bahaya rokok. 2013 www.kemonbaca.blogspot.com. Bahaya merokok: Akibat dan bahaya merokok. 2013

15

Anda mungkin juga menyukai