Anda di halaman 1dari 4

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Selain "narkoba", istilah lain yang
diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan
singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki
risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa
psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.

Pada saat ini (2015) terdapat 35 jenis narkoba yang dikonsumsi pengguna narkoba di Indonesia dari yang paling
murah hingga yang mahal seperti LSD. Di dunia terdapat 354 jenis narkoba. Pemasok Narkoba di Indonesia
diketahui berasal dari Afrika Barat, Iran, Eropa, dan yang paling aktif adalah pemasok dari Indo China.

1. Menjelaskan Pengertian narkoba dan contohnya serta ciri ciri pengguna narkoba.

 Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan. Secara umum, penyalahgunaan narkoba dapat memberi efek
peningkatan frekuensi denyut jantung, irama jantung tidak teratur, penyempitan pembuluh darah, dan
peningkatan tekanan darah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan aliran darah ke
otot jantung yang akhirnya mengakibatkan serangan jantung.

 Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang- undang
tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:

1. Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina,
ekgonina, tanaman ganja, ekstasi, heroin, dan methamphetamine.

2. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-
sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

1. Ciri Ciri Pengguna Narkoba Pada Fisik:


1. Berat badan turun drastis
2. Mata cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitaman
3. Sembelit atau sakit perut tanpa alasan
4. Tanda berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk
5. Mengeluarkan air mata berlebihan
6. Terdapat perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan
7. Ada tanda bekas luka sayatan pada tangan.
8. Kepala sering nyeri
9. Mengeluarkan keringat berlebihan
10. Banyaknya lender dari hidung

2. Ciri-ciri Pengguna Narkoba Dari Perilaku:


1. Lebih agresif atau lekas marah.
2. Depresi.
3. Keterlibatan dalam kegiatan kriminal.
4. Perubahan tiba-tiba di jejaring sosial.
5. Kelesuan.

2. Mengetahui penyebab penyalahgunaan narkoba.


Selain rasa ingin tahu yang tinggi dan menderita gangguan mental, terdapat pula beberapa faktor lain yang
dapat meningkatkan risiko seseorang melakukan penyalahgunaan NAPZA, antara lain: Memiliki teman yang
seorang pecandu NAPZA. Mengalami masalah ekonomi. Pernah mengalami kekerasan fisik, emosi, atau
seksual.
1. Penyebab dari diri sendiri yaitu Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan Kepribadian
yang lemah Kurangnya percaya diri Tidak mampu mengendalikan diri Dorongan ingin tahu,ingin
mencoba,ingin meniru Dorongan ingin berpetualang Mengalami tekanan jiwa Tidak memikirkan
akibatnya dikemudian hari Ketidaktahuan akan bahaya narkoba .

2. Penyebab yang bersumber dari keluarga(orang tua) Salah satu atau kedua orang tua adalah pengguna
narkoba Tidak mendapatkan perhatian,dan kasih sayang dari orang tua Keluarga tidak harmonis(tidak
ada komunikasi yang terbuka dalam keluarga) Orang tua tidak memberikan pengawasan kepada
anaknya Orang tua terlalu memanjakan anaknya Orang tua sibuk mencari uang/mengejar karir
sehingga perhatian kepada anaknya menjadi terabaikan.
3. Penyebab dari teman/kelompok sebaya Adanya satu atau beberapa teman kelompok yang menjadi
pengguna narkoba Adanya anggota kelompok yang menjadi pengedar narkoba Adanya ajakan atau
rayuan dari teman kelompok untuk menggunakan narkoba Paksaan dari teman kelompok agar
menggunakan narkoba karena apabila tidak mau menggunakan akan dianggap tidak setia kawan Ingin
menunjukan perhatian kepada teman.

4. .Penyebab yang bersumber dari lingkungan Masyarakat tidak acuh atau tidak peduli Longgarnya
pengawasan sosial masyarakat Sulit mencari pekerjaan Penegakan hukum lemah Banyaknya
pelanggaran hukum Kemiskinan dan pengangguran yang tinggi Menurunnya moralitas.

3. Menyajikan hasil identifikasi dan analisis(data) penggunaan Narkoba dan Psikotropika di


Indonesia.

3. Di Indonesia penyalahgunaan atau ketergantungan narkoba, kini kian marak terjadi. Hal tersebut dapat kita
amati dari pemberitaan-pemberitaan baik di media cetak maupun elektronik yang hampir setiap hari
memberitakan tentang penangkapan para pelaku penyalahgunaan narkoba oleh aparat keamanan.
Penyebaran kasus penyalahgunaan atau ketergantugan narkoba pun hampir merata di seluruh Indonesia
dengan tidak mengenal status, golongan, agama, suku, ras, profesi, latar belakang, tua-muda, penduduk
desa atau kota membuat narkoba menjelma menjadi kejahatan kemanusiaan yang luar biasa. Di kota
Pontianak sendiri kasus penyalahgunaan atau ketergantungan narkoba sejak tahun 2013 hingga awal tahun
2014, Polresta menangani 60 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 77 tersangka.
Kepala satuan Narkoba Kompol Dhani Catra Nugraha mengungkapkan (Pontianak Post: 5 Maret 2014) Dari
77 tersangka yang diamankan terdiri dari 60 laki-laki dan 17 perempuan dengan jumlah barang bukti Sabu
sebayak 166 paket dengan berat 96,6952 gr, Ektasi 247,75 butir dan Ganja sebanyak 13 paket. Dhani juga
mengatakan rata-rata pelaku penyalahgunaan Narkoba yang berhasil diamankan merupakan residivis
kambuhan asal Pontianak. Hanya sebagian kecil saja yang pemain baru. Rata-rata mereka warga
Pontianak. Dari data tersebut dapat kita lihat peningkatan penyalahgunaan narkoba ini sangat
memprihatinkan sekali, karena dari tahun-ketahun penyalahgunaan narkoba semakin mengalami
peningkatan sehingga menjadi ancaman yang serius bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan kota
Pontianak pada khususnya.

1. Pada umumnya penyalahgunaan/ketergantungan NAPZA mulai memakai NAPZA antara usia 13-17 tahun, sebagian
besar penyalahgunaan/ketergantungan NAPZA berumur antara 13-25 tahun (90%) dan 90% jenis kelamin
Laki-laki
2. Sebanyak 68% penyalahgunaan/ketergantungan NAPZA memakai lebih dari satu jenis Narkoba
3. Remaja dengan kelainan kepribadian anti sosial (psikopat) mempunyai resiko relatif 19,9 kali untuk penyalahgunaan
NAPZA dibandingkan dengan mereka yang tidak berkepribadian anti sosial
4. Remaja dengan ganguan kejiwaan depresi mempuyai resiko relatif 18,8 kali untuk menyalahgunakan NAPZA
dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami ganguan kejiwaan depresi
5. Remaja dengan ganguan kejiwaan kecemasan mempunyai resikorelatif 13,8 kali untuk menyalahgunakan NAPZA
dibandigkan dengan mereka yang tidak mengalami ganguan kejiwaan kecemasan
6. Remaja dengan kondisi keluarga yang tidak baik (disfunsi keluarga) misalnya kedua orang tua bercerai atau berpisah,
kedua orangtua terlalu sibuk dan hubungan segitiga ayah-ibu-anak yang tidak harmonis, mempuyai resiko relatif 7,9
kali untuk menyalahgunakan NAPZA.

 Penutup
Mengatasi masalah narkoba diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, baik dari lembaga
pemerintah, LSM dan masyarakat. Banyak lembaga penanganan masalah penyalahgunaan
narkoba berupa panti rehabilitasi baik milik pemerintah ataupun swasta. Berdasarkan hasil
penelitian kesalahan Pendidikan dalam keluarga akan menjadi penyebab remaja mengkonsumsi
narkoba dan lingkungan sekitar.

KELOMPOK 4
Fachrul Rachmad R (13)
Farida putri (14)
Aisyah Nur ( 04)
Yola Aulia Nadayo (40)

Anda mungkin juga menyukai