Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
serta kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan yang kami
harapkan. Penyusunan ini dibuat dengan tujuan melengkapi nilai tugas dalam pelajaran PJOK
pada tahun pelajaran 2023/2024. Kami berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembacanya. Kami menyadari bahwa penulisan ataupun pembahasan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami
apabila mendapatkan kritikan dan saran yang membangun sehingga selanjutnya akan lebih
baik dan sempurna.
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) bukan Menjadi


masalah baru di negara kita. Melalui The World Program of Action for Youth on Drug, badan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)menempatkan Penyalahgunaan NAPZA sebagai salah satu
dari sepuluh isu global utama yang Berkaitan dengan kehidupan pemuda yang harus
mendapatkan perhatian dengan Prioritas tinggi. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya catatan
kriminal dari Berbagai negara di dunia bahwa penggunaan NAPZA dimulai saat usia muda.
PBB mencatat bahwa para pemuda di seluruh negara mengkonsumsi NAPZA Dengan
frekuensi yang meninggi dan cara yang lebih berbahaya daripada yang Dilakukan oleh usia
lanjut (Amriel, 2008). Menurut United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) (2012),
jumlah remaja yang menggunakan NAPZA Sekitar 230 juta orang atau 5% dari jumlah
populasi remaja di dunia.Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), provinsi Jawa Tengah
sangat Rentan terhadap penyalahgunaan NAPZA. Berdasarkan hasil penelitian BNN dan
Puslitkes Universitas Indonesia pada tahun 2011 jumlah penyalahguna NAPZA di Jawa
Tengah mencapai 493.533 orang (BNN, 2013). Sepuluh kabupaten atau kota Di Jawa tengah
yang rawan peredaran NAPZA adalah kota Semarang, Solo, Kabupaten Banyumas, Cilacap,
Magelang, Sragen, Jepara, Batang, Pemalang, dan Wonosobo (Tvonenews, 2012).
Menurut Yanny (2001) proses remaja Menyalahgunakan NAPZA adalah adanya
kompromi yaitu tidak tegas menentang NAPZA serta mau bergabung dengan pemakai.
Remaja mulai mencoba dan segan Menolak tawaran atau ajakan untuk mencoba
menyalahgunakan NAPZA. Setelah Mencoba, tubuh sudah menjadi toleran sehingga perlu
peningkatan dosis Penggunaan. Peningkatan dosis dan bertambahnya jenis narkoba yang
dipakai Menimbulkan habituasi atau menjadi kebiasaan yang mengikat serta terja

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan antara kelekatan ayah-anak dengan risiko Penyalahgunaan
NAPZA pada remaja
2. Untuk mengetahui hubungan antara kelekatan ibu-anak dengan risiko Penyalahgunaan
NAPZA pada remaja
3. Untuk mengetahui seberapa besar peran kelekatan ayah-anak dengan risiko Penyalahgunaan
NAPZA pada remaja
4. Untuk mengetahui seberapa besar peran kelekatan ibu-anak dengan risiko Penyalahgunaan
NAPZA pada remaja
C. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru dalam Pengembangan
ilmu psikologi, khususnya psikologi sosial, klinis, dan Psikologi agama.
2. Manfaat praktis
Bagi orang tua, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang Urgensi
hubungan orang tua dan anak untuk menghindari risiko Penyalahgunaan NAPZA pada
remaja. Bagi subjek, hasil penelitian ini dapat memberi informasi tentang risiko
Penyalahgunaan NAPZA Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat memberi
informasi bahwa Penyalahgunaan NAPZA dapat dicegah melalui kelompok
masyarakat Terkecil yaitu keluarga.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.Pengertian Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun
1997).
Jenis-Jenis Narkotika
1. Kokain
Kokain atau coke termasuk dalam jenis narkoba yang sangat adiktif dan bisa
memengaruhi sistem saraf pusat. Obat yang terbuat dari ekstrak daun tanaman
koka ini berbentuk bubuk atau kristal putih halus dan bisa digunakan dengan cara
disuntik, dihisap, atau dihirup.Walaupun dapat dimanfaatkan dalam beberapa
prosedur medis, kokain yang sering kali disalahgunakan untuk tujuan rekreasional
dapat memicu otak melepaskan dopamin dan menciptakan rasa gembira untuk
sesaat.Karena efek yang dirasakan bersifat sementara, seseorang jadi harus
menggunakan kokain berulang kali untuk mempertahankan sensasi gembira yang
didapatkan. Hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa
masalah kesehatan, seperti:
A. Kecemasan atau depresi
B. Aritmia
C. Peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh
D. Nyeri perut
E. Mual
F. Kehilangan nafsu makan dan kekurangan gizi
G. Kehilangan penciuman (anosmia), terutama bila menggunakan kokain melalui
hidung
H. HIV dan hepatitis C

2. Ganja
GANJA mengacu pada daun, bunga, batang, dan biji dari tanaman Cannabis sativa
yang dikeringkan. Jenis narkoba yang terkenal dengan sebutan “cimeng” ini
biasanya digunakan dengan cara dihisap seperti rokok, dicampurkan ke dalam
makanan, atau diseduh sebagai teh.Ganja mengandung bahan kimia psikoaktif
yang bekerja pada otak dan menyebabkan perubahan pada sensasi tubuh,
perasaan, gerakan, pemikiran, dan ingatan. Perubahan ini membuat penggunanya
merasa senang sesaat atau sering disebut “high”.Bahan psikoaktif ini juga bisa
menimbulkan efek ketagihan dan berbahaya bagi kesehatan secara keseluruhan.
Berikut ini adalah beberapa efek berbahaya yang ditimbulkan dari
penyalahgunaan ganja:
A. Gangguan kognitif (daya berpikir)
B. Gangguan pernapasan
C. Peningkatan detak jantung
D. Peningkatan risiko serangan jantung
E. Depresi dan paranoid

3. Ekstasi
Ekstasi adalah obat sintesis turunan obat amfetamin yang dikenal karena efek
halusinasi dan stimulannya (membuat bersemangat). Jenis narkoba ini berisiko tinggi
disalahgunakan dan bisa menyebabkan ketergantungan.Ekstasi diketahui dapat
meningkatkan suasana hati, energi, nafsu makan, dan gairah seksual. Namun, ketika
efek tersebut berakhir, akan muncul gejala, seperti kebingungan, depresi, kecemasan,
dan gangguan tidur yang membuat penggunanya membutuhkan dosis
tambahan.Selain itu, penggunaan ekstasi juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan,
seperti:
A. Denyut jantung dan tekanan darah meningkat
B. Otot tegang
C. Mual
D. Penglihatan kabur
E. Pusing
F. Berkeringat atau kedinginan

B. Dampak narkoba
Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah
bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup,
maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku
seseorang. Narkoba memiliki daya adiksi atau ketagihan, daya toleran, dan daya habitual
(kebiasaan) yang sangat kuat, sehingga menyebabkan pemakai narokba tidak bisa lepas dari
ketergantungannya terhadap narkoba. Bahaya dan dampak menggunakan Narkoba sangatlah
besar bagi kesehatan fisik, mental, dan emosional, antara lain:
1. Terganggunya Saraf Utama
Saraf akan terganggu sehingga mengakibatkan kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran dan kerusakan syaraf tepi.
2. Merusak Jantung
Obat-obatan tersebut juga dapat merusak jantung yang mengakibatkan infeksi
akut otot jantung dan gangguan peredaran darah.
3. Dapat Terpapar HIV/AIDS Hingga Sebabkan Kematian
Sementara itu penggunaan Narkoba melalui suntik memperbesar peluang terkena
HIV/AIDS hingga terjadinya kematian.
4. Siklus Haid Tak Teratur
Tak hanya itu, jika pemakai adalah wanita, akan berdampak pada siklus haid yang
kurang teratur.
5. Menyerang Kesehatan secara Keseluruhan
Bersiaplah Anda menghadapi dehidrasi akut, halusinasi, dan gangguan kualitas
hidup dan terganggunya aktivitas sosial yang membuat Anda tidak dapat
melakukan kegiatan sewajarnya jika Anda mengonsumsinya.
C. Pencegahan Terjadinya Narkoba
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Metode pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba yang paling efektif dan
mendasar adalah metode promotif dan preventif. Upaya yang paling praktis dan nyata adalah
represif dan upaya yang manusiawi adalah kuratif serta rehabilitatif.
1. Promotif
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi dalam bentuk dialog
interaktif, pelatihan, dan lainnya tentang bahaya narkoba ke Instansi, para tokoh,
kalangan, masyarakat dll yang belum mengetahui dan memakai narkoba. Upaya
ini dilakukan dalam upaya meningkatkan peranan dan kegiatan masyarakat agar
menjadi lebih sejahtera secara nyata sehingga mereka sama sekali tidak akan
pernah berpikir untuk memperoleh kebahagiaan dengan cara menggunakan
narkoba.
2. Preventif
Metode ini dilakukan dalam mencegah sebuah hal yang negatif sebelum terjadi
kejadian yang kurang menyenangkan.
3. Represif
Ini merupakan program yang ditujukan untuk menindak para produsen, bandar,
pengedar dan pemakai narkoba secara hukum.
D. Penanggulangan Narkoba
Adapun yang dilakukan sebagai berikut:
1. Kampanye penyalahgunaan narkoba.
2. Penyuluhan seluk beluk narkoba Berbeda dengan kampanye yang hanya bersifat.
3. Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya.
4. Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan upaya distribusi narkoba di
masyarakat.
5. Kuratif.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dampak langsung penyalahgunaan narkoba terhadap tubuh manusia berupa gangguan pada
jantung yang mengakibatkan infeksi akut otot jantung dan gangguan peredaran darah,
dehidrasi yang membuat tubuh mengalami kejang-kejang, halusinasi, perilaku agresif dan
rasa sesak bagian dada, hemoprosik, pernapasan tidak akan bekerja dengan baik dan akan
lebih mudah merasakan lelah, hilang ingatan, lalu dapat terinfeksi penyakit menular
berbahaya seperti HIV AIDS, hepatitis, TBC dll. Narkoba yang dipakai berlebihan
mengakibatkan overdosis yang berujung pada kematian.
Dampak tidak langsung narkoba adalah uang dan harta benda habis terkuras, dikucilkan
dalam lingkungan masyarakat dan dari pergaulan orang-orang baik, tidak dipercaya lagi oleh
orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak
kriminal.
B. Saran
Saran saya untuk para pembaca agar tidak menggunakan narkoba,karena menghabiskan uang
saja,tidak dapat apa² jika kita memakai narkoba,jadi hindarilah narkoba

Anda mungkin juga menyukai