Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengkajian Klien dengan Penyalahgunaan Zat (NAPZA)

Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan mempunyai peran yang sangat strategis
dalam upaya menangani masalah penyalahgunaan NAPZA, termasuk dalam upaya
rehabilitasi. Dalam program rehabilitasi, perawat adalah menentukan program yang tepat
untuk klien sesuai dengan tingkat ketergantungan klien terhadap sakit dan gejala yang
tampak. Untuk program di ruang rehabilitasi dibagi menjadi 2 yaitu : 1) rehabilitasi sewaktu-
waktu dimana perawat berperan sebagai fasilitator bukan melakukan penanganan masalah
fisik maupun psikiatrik tetapi pada perawatan diri klen. Tujuannya untuk meningkatkan
kemampuan klien dalam melakukan perawatan diri secara mandiri. 2) perawatan lanjutan,
bertujuan untuk memberikan pemulihan kembali bagi klien yang mengalami ketergantungan
alkohol dan zat atau penolakan keluarga terhadap klien.

2. Diagnosa Keperawatan
a) Pasien menggunakan NAPZA
b) Jenis NAPZA yang digunakan 1 atau > 1
c) Gejala introksikasi / putus zat
d) Penyebab menggunakan NAPZA
e) Motivasi berhenti
f) Usaha berhenti berulang kali
g) Waktu paling lama tidak menggunakan NAPZA
h) Pasien mengatakan tidak mampu mengatasi ketergantungannya
3. Intervensi dan implementasi keperawatan

a. Diskusikan bersama pasien tentang dampak penggunaan zat terhadap:

 Kesehatan : tanda dan gejala intoksikasi dan penyakit fisik


 Sosial / hubungan dengan orang lain ( pergaulan )
 Pendidikan / pekerjaan
 Ekonomi / keungan
 Hukum

Diskusikan tentang kehidupan pasien sebelum menggunakan zat, kemudian harapan pasien
untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang setelah tahu dampaknya.

b. Diskusikan cara meningkatkan motivasi untuk berhenti.

 Hal – hal positif yang dipunyai pasien ( kesehatan / pergaulan / pendidikan /


pekerjaan / ekonomi / hukum ), misalnya pasien masih kuat secara fisik, tidak ada
komplikasi penyakit akibat penggunaan zat.
 Latih pasien untuk mensyukuri keadaanya tersebut: Sebutkan lebih sering hal –
hal yang patut disyukri (latihan afirmasi), Sebutkan berulang – ulang keinginan
untuk berhenti
( latihan afirmasi ).

c. Diskusikan cara mengontrol keinginan menggunakan zat dengan cara:

 Menghindar, misalnya: tidak pergi ke tempat – tempat yang ada pengedar, tidak
melewati tempat yang mempunyai kenangan saat masih menggunakan zat, tidak
bergabung / bergaul dengan pengguna.
 Mengalihkan, misalnya: menyibukkan diri dengan aktivitas yang padat dan
menyenangkan
 Menolak, misalnya: mengatakan tidak, walaupun ditawarkan gratis dan tetap
mengatakan tidak, walaupun sekali saja.
 Latih pasien mengontrol keinginan menggunakan zat : menghindar, mengalihkan,
menolak

d. Diskusikan cara menyelesaikan masalah yang sehat

 Mengenali cara pasien menyelesaikan masalah selama ini, misalnya segera


menggunakan zat bila ada masalah
 Untung rugi cara tersebut digunakan
 Tawarkan cara yang sehat untuk menyelesaikan masalah, contoh:
Secara verbal: jika pasien sering dicurigai dan dituduh pakai NAPZAH oleh
orang tua maka pasien mengungkapkan bahwa pasien kecewa belum dipercaya
oleh keluarga, kemudian bicarakan pada orangtua bahwa tidak dipercaya itu
membuat membuat kesal dan dapat menimbulkan sugesti, katakan hal-hal yang
diharapkan terhadap orang lain secara jujur dan terbuka, sepakati dengan orang
tua kalau pasien akan mengatakan jujur pada keluarga jika pasien ternyata
pakai lagi, dan keluarga akan membantu pasien untuk berobat.
Secara fisik: ambil waktu luang untuk diri sendiri dengan jalan – jalan,
melakukan aktivitas untuk menyalurkan kekesalan, seperti olah raga, relaksasi
atau kegiatan lain yang disukai oleh pasien.
Secara spiritual: mengadukan masalah kepada Tuhan dan meyakinkan bahwa
akan ada bantuan dari Yang Maha Kuasa.
 Latih pasien menggunakan cara tersebut dengan:
 Mengenali situasi yang beresiko tinggi: Kondisi emosi negatif, misalnya kesal,
dituduh pakai lagi. Konflik dengan orang lain, misalnya bertengkar karena
dilarang keluar rumah atau dituduh mencuri. Tekanan sosial, misalnya dipaksa
sebagai syarat untuk bergabung dengan kelompok tertentu. Tidak menggunakan
zat untuk menyelesaikan masalah, tetapi menggunakan cara yang sehat
menyelesaikan masalah.

e. Diskusikan gaya hidup yang sehat

 Makan dan buang air secara teratur


 Bekerja dengan tidur secara teratur
 Menjaga kebersihan diri
 Latih pasien mengubah gaya hidup: tentukan aktivitas sehari – hari dan hobi
atau kesenangan, buat jadwal aktivitas, tentukan pelaksanaan tersebut.

f. Latih pasien minum obat sesuai terapi dokter tekanan pada prinsip benar dosis
obatnya.

Intervensi keperawatan pada keluarga dengan penyalah gunaan NAPZA beryujuan


agar keluarga dapat mengenal masalah, Keluarga dapat meningkatkan motivasi
pasien untuk berhenti, Keluarga dapat menjelaskan cara merawat pasien napza,
Keluarga dapat mengidentifikasi kondisi pasien yang perlu di rujuk (Berman 2016).
Beriku adalah intervensi keperawatan pada keluarga dengan penyalahgunaan
NAPZA:

a. Diskusikan tentang masalh yang dialami keluarga dalam merawat pasien


b.Diskusikan bersama keluarga tentang:
 Penyalahgunaan / ketergantungan zat(tanda, gejala, penyebab, akibat)
 Tahapan penyembuhan pasien (pencegahan, pengobatan dan pemulihan)
c. Diskusikan tentang kondisi pasien yang perlu segera dirujuk, seperti:
 Intoksikasi berat, Misalnya penurunan kesadaran, jalan sempoyongan,
penglihatan (persepsi) terganggu, kehilangan pengendalian diri, curiga yang
berlebihan, melakukan kekerasan sampai menyerang orang lain.
 Gejala putus zat, misalnya nyeri, mual sampai muntah, diare, tidak bisa tidur,
gelisah, tangan gemetar, cemas yang berlebihan, depresi (murung yang
berkepanjangan)
d. Diskusikan dan latih keluarga merawat pasien napzah, dengan cara:
 Anjurkan keluarga meningkatkan motivasi pasien untuk berhenti atau hindari
sikap – sikap yang dapat mendorong pasien untuk pakai lagi (misalnya
menuduh pasien sembarangan atau terus menerus mencurigai pasien pakai
lagi)
 Ajarkan keluarga mengeli ciri – ciri pasien pakai lagi (misalnya memaksa minta
uang, ketahuan bohong, ada tanda dan gejala intoksikasi)
 Ajarkan keluarga untuk membantu pasien: menghindar atau mengalihkan
perhatian dari keinginan untuk pakai lagi
 Anjurkan keluarga memberikan pujian bila pasien dapat berhenti walaupun 1
hari, 1 minggu atau 1 bulan
 Anjurkan keluarga mengawasi pasien minum obat

4. Evaluasi Tindakan Keperawatan

Evaluasi dari pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan pada pasien dan keluarga.

NO Kemampuan Pasien dan Keluarga Tgl Tgl Tgl


A Pasien
Sp 1 p
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mendiskusikan dampak NAPZAH
3. Mendiskusikan cara meningkatkan motivasi
4. Mendiskusikan cara mengontrol keinginan
5. Latihan cara meningkatkan motivasi
6. Latihan cara mengontrol keinginan
7. Membuat jadwal aktivitas
Sp 2 p
Mendiskusikan cara menyelesaikan masalah
Mendiskusikan cara hidup sehat
Latihan cara menyelesaikan masalah
Latihan cara hidup sehat
Mendiskusikan tentan obat
B Keluarga
Sp 1
Mendiskusikan masala yang dialami
Mendiskusikan tentang NAPZA
Mendiskusikan tahapan penyembuhan
Mendiskusikan cara merawat
Mendiskusikan kondisi yang perlu dirujuk
Latihan cara merawat
Sp 2
Mendiskusikan cara meningkatkan motivasi
Mendiskusikan pengawasan dalam minum obat
Sumber :
Mad Zaini.2019.Asuhan Keperawatan Jiwa Masalah Psikososial Di Pelayanan
Klinis Dan Komunitas

Anda mungkin juga menyukai