Anda di halaman 1dari 182

MATERI PERAWAT

TERAMPIL
Topik Kisi-Kisi
1) Intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada keperawatan anak
2) Tindakan keperawatan spesifik yang sederhana dalam pemenuhan kebutuhan
dasar area maternitas
3) Penerapan asuhan individu dalam keluarga
4) Tindakan keperawatan jiwa spesifik yang sederhahana
5) Terapi komplementer/ holistic
6) Tindakan perawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap
pre/intra/post operasi
7) Perawatan paliatif
8) Konsep berduka/kehilangan
9) Perawatan luka
Keperawatan
spesifik di area anak
Interpretasi:
- Sesuai: 9-10 YA
- Meragukan: 7-8 YA
- Penyimpangan: ≤6 YA

Sesuai: dilakukan pemeriksaan 6 bulan yang akan datang untuk usia 24-59
bulan. Dilakukan pemeriksaan 3 bulan yang akan datang untuk usia < 24
bulan.

Meragukan: test ulang 2 minggu setelah test, edukasi ibu untuk simulasi
perkembangan anak, lakukan pemeriksaan kesehatan, kalau masih skor 7-
8 pada test berikutnya maka masuk kategori penyimpangan

Penyimpangan: rujuk ke RS tumbuh kembang


ANAK
1. Anak selalu menangis setiap kali perawat masuk ke ruangan. Perawat kemudian mengajak anak bemain
boneka untuk menenangkan anak. Perawat mengajak anak bermain seolah olah sebagai perawat yang akan
melakukan pengambilan darah pada bonekanya.
• Apakah jenis terapi bermain yang dilakukan perawat dan anak?
• A. Solitary play
• B. Cooperative play
• C. Dramatic role play
• D. Onlooker play
• E. Therapeutic play
Jenis Mainan/Permainan yang sesuai
Tingkat usia
• Bayi baru lahir – 3 bulan
• Bermain tanpa mainan (Unoccupied play)
• Pada tahap ini bayi baru saja melakukan banyak gerakan dengan lengan, kaki,
tangan, kaki, dll.
• Mereka mempelajari dan menemukan bagaimana tubuh mereka bergerak.
• Umur 3 bulan – 2 tahun
• Solitary Play
• Ini adalah tahap ketika seorang anak bermain sendiri.
• Mereka belum tertarik bermain dengan orang lain.
• Perilaku Penonton / Penonton (2 Tahun):
• Selama tahap ini seorang anak mulai menonton anak-anak lain bermain tetapi
tidak bermain dengan mereka.
• Permainan Paralel/parallel play (2+ Tahun):
• Ketika seorang anak bermain bersama atau dekat orang
lain tetapi tidak bermain dengan mereka tahap ini disebut
sebagai permainan paralel.
• Associate Play (3-4 Tahun):
• Ketika seorang anak mulai berinteraksi dengan orang lain
selama bermain, tetapi tidak ada banyak interaksi pada
tahap ini.
• Seorang anak mungkin melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan anak-anak di sekitarnya, tetapi
mungkin tidak benar-benar berinteraksi dengan anak lain.
• Misalnya, anak-anak mungkin semua bermain di peralatan
bermain yang sama tetapi semua melakukan hal yang
berbeda seperti memanjat, mengayun, dll.
Keperawatan
spesifik di area
maternitas
Pemeriksaan Leopold
Penerapan Asuhan
Indicidu dalam
Keluarga
Perilaku kesehatan cenderung berisiko Perilaku maladaptive yang dilakukan oleh populasi
tetapi belum ada masalah kesehatan. Contoh:
merokok, narkoba
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Ada masalah kesehatan tetapi kurang informasi atau
kemauan dalam meningkatkan kesehatan seperti
batuk tetapi masih merokok dan diare tetapi tidak
ada konsistensi untuk cuci tangan
Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan Adanya data yang menunjukkan kecenderungan
mengarah pada perubahan perilaku adaptif dan upaya
untuk meningkatkannya
Ketidakefektifan manajemen kesehatan Sudah mendapatkan pengobatan tetapi tidak
menjalankan terapi/ pengobatan dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh: pasien tidak minum obat secara
teratur, kurang olahraga, susah akses ke puskesmas
Defisit kesehatan komunitas Masalah kesehatan dalam komunitas dan tidak ada
program untuk mencegah dan mengatasi masalah
atau sudah ada program tetapi tidak berjalan dengan
baik
Soal
• Pada kunjungan sebuah rumah terdapat keluarga Tn. Y dengan usia pernikahan 35 tahun. Tn. Y memiliki 2
orang anak yang telah menikah dan memiliki anak serta tinggal bersama keluarganya masing-masing.
Berdasarkan kasus tersebut, fungsi keluarga yang manakah yang telah dijalankan oleh keluarga tersebut?

• A. Fungsi afektif

• B. Fungsi sosialisasi

• C. Fungsi reproduksi

• D. Fungsi perawatan kesehatan

• E. Fungsi ekonomi
PEMBAHASAN
Soal
• Perawat sedang melakukan kunjungan rumah pada keluarga Tn. X. Tn. X tinggal bersama keluarga inti dan
keluarga lain yang memiliki hubungan darah yaitu kakek-nenek, paman, bibi, dan sepupu. Apakah tipe
keluarga Tn. X tersebut?

• A. Nuclear family

• B. Extended family

• C. Dyad family

• D. Single adult

• E. Cohabiting family
Tindakan
Keperawatan Jiwa
1. Karena banyaknya remaja yang terjerat narkoba, pihak sekolah meminta perawat puskesmas untuk
mencarikan tempat rehabilitasi. Perawat kemudian merekomendasikan tempat rehabilitasi hanya untuk
mereka yang berasal dari keluarga berada karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit
• Apakah prinsip etik yang telah dilanggar perawat
• A. justice
• B. autonomy
• C. confidentiality
• D. non maleficence
• E. veracity
Jawaban: A
• PEMBAHASAN:
• - perawat diminta untuk mencari tempat rehabilitas bagi remaja
yang kecanduan narkoba, namun ia hanya merekomendasikannya
untuk mereka yang berasal dari keluarga berada – perawat
membeda-bedakan pasien – sehingga melanggar prinsip justice
1. Seorang Wanita (48 tahun) dibawa ke RSJ 2 minggu yang lalu oleh keluarga karena sering tertawa dan selalu
berbicara dengan boneka kesayangannya. Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan bahwa boneka ini
adalah pacarnya.
• Apakah strategi pelaksanaan yang harus diberikan perawat?
• A. menjelaskan cara menghardik
• B. melatih pasien melakukan aktivitas terjadwal
• C. mengevaluasi tanda gejala serta karakteristik halusinasi yang dialami oleh pasien
• D. melatih pasien cara berbincang-bincang
• E. mengkaji aspek positif yang dimiliki pasien
Jawaban: D
• PEMBAHASAN:
• DO : pasien dibawa oleh keluarga ke RSJ dua minggu yang lalu karena sering tertawa sendiri dan selalu berbicara dengan boneka
kesayangannya
• DS : pasien mengatakan bahwa boneka ini adalah pacarnya.
• Berdasarkan data diagnosa yang dialami pasien adalah halusinasi. tindakan pertama yang diberikan perawat kepada pasien adalah
distraksi pada pasien,
• degan berbincang-bincang, dikarenakan halusinasinya merupakan halusinasi yang menyenangkan
• Tindakan Keperawatan Pasien Halusinasi
1) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi klien. Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien halusinasi. Latih
melawan halusinasi dengan dengan menghardik
2) Latih mengabaikan halusinasi dengan bersikap cuek
3) Latih mengalihkan halusinasi dengan cara distraksi yaitu bercakap-cakap dan melakukan aktivitas terjadwal
4) Latih minum obat dengan prinsip 8 benar, yaitu : benar nama, benar obat, benar manfaat, benar dosis, benar frekuensi, benar cara, benar
tanggal kadaluwarsa dan benar dokumentasi

• Jawaban yang tepat adalah opsi D. melatih pasien berbincang-bincan


1. Seorang laki-laki (32 tahun) dirawat di RSJ karena mengamuk dan akan memukul ibunya. Hasil pengkajian:
pasien tampak tenang dan dan dapat diajak berkomunikasi. Perawat telah mengajarkan pasien teknik tarik
nafas dalam dan pukul bantal untuk mengatasi amarah pasien. Apa strategi pelaksanaan selanjutnya yang
akan diajarkan oleh perawat ?
• A. Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual
• B. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, serta akibat dari perilaku kekerasan
• C. Mengontrol perilaku kekerasan dengan bicara baik-baik
• D. Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara tarik nafas dalam dan pukul bantal
• E. Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara minum obat secara teratur
Jawaban C
• PEMBAHASAN:
• DO : pasien dirawat di RSJ karena mengamuk dan memukul ibunya. Perawat telah mengajarkan pasien teknik tarik nafas dalam dan
pukul bantal untuk
• mengatasi amarah pasien.
• Data-data diatas menunjukkan bahwa pasien mengalami masalah risiko perilaku kekerasan
• Tindakan Keperawatan Pasien
• 1) Kaji tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan, penyebab, kemampuan mengatasinya dan akibatnya. Jelaskan proses terjadinya risiko
perilaku kekerasan yang dialami klien. Latih klien untuk melakukan relaksasi : tarik nafas dalam, pukul bantal dan kasur, senam dan jalan-
jalan
• 2) Latih klien untuk bicara dengan baik : mengungkapkan perasaan, meminta dengan baik dan menolak dengan baik
• 3) Latih deeskalasi secara verbal maupun tertulis
• 4) Latih klien untuk melakukan kegiatan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut (sholat, sembahyang dan berdoa)

• 5) Latih klien patuh minum obat dengan cara 8 benar (benar nama klien, benar obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar
manfaat, benar tanggal kadaluwarsa dan benar dokumentasi).
Fokus TAK

• Sosialisasi
• Orientasi realita
• Stimulasi perceptual
• Stimulasi persepsi
• Penyaluran energi
Sosialisasi
• Membantu klien berhubungan
dengan orang lain – bercerita
tentang diri, diskusi
• Contoh : permainan kursi
bernyanyi
Orientasi Realita
Orientasi pada diri, orang lain
dalam lingkungannya, waktu,
tempat dan kejadian / peristiwa
Stimulasi Perceptual
• Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman
dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok (Keliat,
2007).

• Merangsang berfikir tentang kejadian di masyarakat – berhubungan


satu sama lain
• Untuk klien kronik
• Berhubungan dengan nilai-nilai & pengalaman
• Membaca buku, artikel, majalah, surat kabar, dll
Stimulasi Sensori
• Terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori merupakan terapi yang
diberikan dengan menstimulus
semua panca indra pada pasien
sehingga terjadi perubahan perilaku
dan memberikan respon yang
adekuat (Keliat, 2012).

• Rekreasi, seni, musik, tari, relaksasi


• Prinsip : mengeksplore perasaan
yang tidak terungkap secara verbal
Penyaluran Energi

• Aktifitas – menyalurkan
energi klien
• Untuk klien agresif, potensial
amuk atau bahkan hipoaktif
• Senam, basket, sepak bola,
tenis, dll
DIAGNOSIS TAK
RPK dan PK TAK Stimulasi Persepsi
Terdiri dari 5 sesi (Mengenal PK, Mencegah PK dengan cara fisik, mencegah PK
dengan patuh minum obat, mencegah PK dengan kegiatan asertif, mencegah PK
dengan kegiatan ibadah)
Halusinasi TAK Stimulasi persepsi
Terdiri dari 5 sesi (Mengenal halusinasi, mengontrol halusinasi dengan
menghardik, mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan, mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap, mengontrol halusinasi dengan cara patuh
minum obat)
Isolasi sosial TAK Sosialisasi
Terdiri dari 7 sesi (kemampuan memperkenalkan diri, kemampuan berkenalan,
kemampuan bercakap-cakap, kemampuan bercakap-cakap dengan topik tertentu,
kemampuan bercakap-cakap masalah pribadi, kemampuan Kerjasama, dan
evaluasi kemampuan sosialisasi dengan tujuan klien dapat berinteraksi dg orang
lain)

Harga diri rendah dan RBD TAK stimulasi persepsi harga diri rendah
Terdiri dari 2 sesi (identifikasi untuk harga diri rendah/hal positif diri, melatih
kemampuan/hal positif diri)
Defisit Perawatan Diri TAK untuk pasien dengan DPD berfokus kependidikan kesehatan tentang DPD

Waham TAK Orientasi realita


• Seorang pasien laki-laki usia 50 tahun dirawat di rumah sakit jiwa
karena mengaku dirinya seorang nabi. Jika tidak didengarkan maka
pasien akan marah-marah. Apakah terapi aktivitas kelompok yang
tepat pada pasien tersebut?
A. TAK sosialisasi
B. TAK orientasi realitas
C. TAK stimulasi persepsi
D. TAK stimulasi kognitif
E. TAK perilaku kekerasan
Soal 26
• Seorang perempuan 28 tahun dirawat di RSJ sejak satu minggu yang lalu karena sering menyendiri,
mengurung diri dikamar dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain. Hasil pengkajian saat ini pasien mulai
kooperatif dan mau diajak berinteraksi walaupun secara singkat. Berdasarkan kasus tersebut, jenis terapi
aktivitas yang tepat dilakukan pada pasien adalah …

• A. TAK orientasi realita

• B. TAK stimulasi persepsi

• C. TAK peningkatan harga diri

• D. TAK stimulasi sensori

• E. TAK sosialisasi
Terapi
komplementer
/holistik
Konsep Keperawatan Holistik
Definisi EFT-Mindfullness
• EFT (Emotional Freedom Technique)
merupakan salah satu terapi komplementer
yang dilakukan dengan mengetuk lembut titik
akupresur dengan ujung jari - Boath, L. (2012).

• Mindfulness merupakan kondisi perhatian


terhadap apa yang terjadi pada saat sekarang.
Kondisi mindfulness adalah kondisi yang secara
sadar membawa pengalamannya ke kondisi saat
ini dengan penuh rasa keterbukaan dan rasa
penerimaan.
SEFT
• Suatu terapi yang merupakan gabungan
antara spiritual power dan energy
psychology
• Penggabungan antara kekuatan doa
dengan spiritualitas dalam penyembuhan
baik penyakit fisik maupun psikis.
• SEFT bekerja dengan prinsip yang kurang
lebih sama dengan akupuntur dan
akupressur, berusaha merangsang titik-
titik kunci di sepanjang 12 jalur energi
(energi meridian) tubuh.
TERAPI
RELAKSASI
OTOT
PROGRESIF
TERAPI
MUSIK
PENGERTIAN
Terapi musik merupakan suatu proses yang terencana dan bersifat
preventif dalam usaha penyembuhan untuk penderita yang
mengalami penurunan kualitas kesehatan baik secara fisik maupun
secara mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi,
ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang terorganisir
MANFAAT
1. Musik merupakan agen pengurang kecemasan bagi pasien di unit perawatan
jantung
2. Musik dapat meningkatkan perasaan bahagia dan toleransi pada pasien
3. Musik dapat meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan mental
PROSEDUR TERAPI MUSIK YANG DIANJURKAN

1. Pilih tempat yang dirasa nyaman dan bebas dari gangguan.


2. Kegiatan terapi musik dapat dilakukan dengan tambahan
menyalakan lilin aromaterapi yang dapat berfungsi sebagai
penenang tubuh.
3. Pasien di dengarkan dengan berbagai macam jenis musik untuk
mengetahui respon alamiah tubuh, hal ini guna menentukan
jenis musik yang tepat untuk terapi.
4. Bayangkan gelombang suara datang dari speaker atau
headphone dan mengalir ke seluruh tubuh dan masuk kedalam
sel-sel , lapisan tubuh dan organ dalam tubuh.
5. Idealnya terapi musik berkisar 20 menit dengan tingkat volume
maksimal 60 desibel dalam kurun waktu 2 kali sehari
Menurut Westman & Blaisdell (2016), terdapat lima manfaat
terapi masase berdasarkan penelitian berbagai ahli yakni:

Mengurangi stress-level dan


meningkatkan well-being

Promoting healing setelah terbakar 5 2 Meningkatkan pain mangement

4 3

Mengurangi efek pada peradangan Memberikan efek relaksasi dan well-sleep


Cara / aplikasi masase
1 3

1. Effleurage (stroking
movement) – Mengusap
2. Friction – menggosok ,
menggesek
3. Petrisage (Kneading
2 movement) – Memijit atau 4
meremas
4. Tapotage (tapotement) –
Mengetuk
5. Vibration (shaking movement)
– Menggetar
Prosedur masase pada dewasa
1. Persiapan alat-alat untuk memberikan masase.
2. Masase dilakukan < 15 menit.
3. Menjelaskan tujuan dari masase dengan baby oil kepada pasien.
4. Memandikan pasien di tempat tidur.
5. Bantu klien untuk miring atau dalam keadaan prone.
6. Ekspose bagian punggung, bahu, lengan atas atau sacral. Tutup bagian yang tidak dipijat dengan handuk untuk
mencegah bagian tubuh keadaan atau udara dingin.
7. Tuangkan baby oil ke telapak tangan, secukupnya < 15cc untuk mencegah terjadinya gosokan yang kasar
terhadap kulit.
8. Mulai pijatan pada daerah sacral dengan gerakan yang memutar. Gerakan tangan naik ke arah bahu, pijat
memutar di scapula, lakukan perlahan dan merata.
9. Ketika dilakukan pemijatan, kaji adanya daerah yang terlihat kepucatan atau kemerahan. Untuk area yang terlihat
kepucatan atau kemerahan tersebut, lakukan pemijatan lebih intensif untuk merangsang agar aliran darah
menjadi lancar.
10. Jika tambahan stimulasi diperlukan, lakukan peremasan pada daerah bahu serta turun naik pada area tulang
belakang.
11. Pada tahap akhir, lakukan pukulan-pukulan yang ringan < 10x pukulan selama < 1 menit.
12. Setelah selesai pemijatan, keringkan lumbrik yang berlebihan dengan handuk. Membantu pasien berpakaian dan
berikan posisi yang nyaman.
13. Perawat cuci tangan.
14. Merapikan alat-alat.
DEFINISI
Terapi
Guided Imagery
Metode relaksasi yang memanfaatkan kekuatan
pikiran dan melibatkan semua indra yang
dilakukan dengan cara berimajinasi terhadap
sebuah tempat dan kejadian yang menyenangkan
TUJUAN
Mencapai keadaan rileks melalui komunikasi
dalam tubuh yang melibatkan semua indra
sehingga terbentuk keseimbangan antara
pikiran, tubuh, dan jiwa.

Menggali pengalaman pasien depresi.

Mengurangi tingkat stres, penyebab,


dan gejala-gejala yang menyertai stres.

Mempercepat penyembuhan yang efektif dan


membantu tubuh mengurangi berbagai macam
penyakit seperti depresi, alergi dan asma.
SOP
Grocke & Moe Snyder
• BHSP • Membuat individu dalam keadaan yang
• Jelaskan prosedur santai
• Anjurkan klien mencari posisi yang nyaman • Sugesti khusus untuk imajinasi
• Duduk dengan klien tetapi tidak • Beri kesimpulan dan perkuat hasil
menganggu praktek
• Lakukan pembimbingan dengan baik • Kembali ke keadaan semula
• Minta klien memikirkan hal-hal yang
menyenangkan
• Perawat tidak perlu bicara saat klien fokus
berimajinasi
• Perawat menghentikan latihan ketika klien
merasa gelisah
• Catat hal-hal yang digambarkan klien
dalam imajinasinya
BEKAM
Apa itu Bekam?

Bekam atau hijamah menurut bahasa adalah ungkapan tentang mengisap darah dan mengeluarkannya dari permukaan
kulit, yang kemudian ditampung di dalam gelas mihjamah, yang menyebabkan pemusatan dan penarikan darah di sana,
lalu dilakukan penyayatan permukaan kulit dengan pisau bedah, guna untuk mengeluarkan darah..

Nama lainnya adalah bekam, canduk, canthuk, kop, mambakan,


di Eropa dikenal dengan istilah “Cuping Therapeutic Method”.
Dalam bahasa Mandarin disebut Pa Hou Kuan
Keutamaan Bekam
Menurut Fatahillah (2006) ada beberapa manfaat bekam diantaranya :
1. Membersihkan darah dari racun sisa makanan
2. Dapat meningkatkan aktivitas saraf tulang belakang
3. Mengatasi hipertensi dan pengapuran pada pembuluh darah
4. Menghilangkan rasa pusing, kejang-kejang dan keram
5. Bermanfaat bagi penderita asma, pneumonia
6. Menghilangkan sakit bahu, dada, dan punggung
7. Dapat menyembuhkan penyakit encok dam rematik
8. Mengatasi keracunan dan luka bernanah
9. Meringankan rasa sakit
10. Mengatasi radang selaput jantung
Jenis Bekam

Bekam Kering Bekam Basah Bekam Seluncur

Bekam kering yaitu menghisap


Bekam basah yaitu bekam dengan Sebagai pengganti kerokan
permukaan kulit dan memijat
sayatan atau tusukan dengan
tempat sekitarnya tanpa
mengeluarkan darah kotor
mengeluarkan darah kotor
1. Tahap Persiapan
Set kop/tabung penghisap, skapel, jarum, lancet pen, pisau bedah, duk kain,
Siapkan Alat
sarung tangan, masker, mangkok/cawan, tempat sampah, meja dan kursi.

Kassa, kapas/tissue, betadin, detol, sabun, zalf, alkohol, spiritus, minyak zaitun,

Siapkan Bahan minyak habbatussauda, al qusthul hindi, minyak urut hangat (misal gandapura),
minuman hangat, baik kalau disediakan madu dan susu.

Mensterilkan alat agar bebas kuman dan tidak menyebarkan penyakit, dengan cara:
Seterilisasi alat merebus tabung kop paling sedikit selama 30 menit. Jarum, pinset, pisau, silet,
hanya boleh sekali pakai saja

Ruangan Ruangan harus bersih, terang dan cukup aliran udara dan tidak pengap

Menyiapkan pasien

Menyiapkan Diri Sendiri


Tahap Selanjutnya..
2. Identifikasi Pasien a. Mencatat Identitas Umum: Nama, alamat, usia, jenis kelamin, status
b. Mencatat Identitas Keluarga: Kedudukan dan status dalam keluarga

a. Keluhan pasien, keluhan utama, keluhan tambahan/lain, riwayat penyakit


3. Wawancara
b. Keluhan dari masing-masing organ tubuh

a. Pemeriksaan Umum: tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, lidah, iris,


4. Pemeriksaan Fisik telapak tangan, dll
b. Pengamatan, pendengaran, dan penciuman dari daerah keluhan, dan dari
Sekali Pakai masing-masing organ
c. Perabaan sekitar keluhan dan perabaan pada sekitar organ lain
d. Pengetukan daerah sekitar keluhan dan pada organ lain
Tahap Selanjutnya..
a. Pemeriksaan khusus: iris mata (iridologi), lidah, telinga, telapa tangan dll
5. Pemeriksaan Penunjang
b. Pemeriksaan penunjang: laboratorium, radiologi, CT-Scan, MRI dll

a. Menentukan jenis keluhan


6. Kesimpulan b. Menentukan jenis penyakit
c. Menentukan letak penyakit
d. Menentukan penyebab penyakit

7. Menentukan Titik Bekam e. Menentukan jenis pengobatan

a. Titik yang sesuai dengan yang dikeluhkan


7. Menentukan Titik Bekam b. Titik lain yang satu jurusan/meridian dengan titik yang dikeluhkan
c. Titik lain yang berlawanan dengan titik yang dikeluhkan
d. Titik lain yang berpasangan dengan titik yang dikeluhkan
e. Titik-titik istimewa
f. Titik-titik khusus
8. Cara Membekam

1. Siapkan gelas ukuran sedang yang telah dipasang alat pemantiknya, dalam keadaan steril yang sebelumnya dapat
direndam dalam alkohol kemudian dikeringkan dan dibersihkan dengan tissue/kapas.
2. Bersihkan daerah akhda’ dengan kapas/kain kassa yang telah diberi betadine
3. Letakkan alat bekam di daerah akhda’ dan ucapkan Basmalah (dengan sir atau jahr)
4. Kokang secukupnya 2-3 kali, tidak terlalu kuat atau lemah, kemudian geserkan gelas bekam ke seluruh tubuh bagian
punggung, tanpa melepas penyedotnya. (Bekam Seluncur)
5. Setelah bekam luncur selesai, pijat-pijatlah daerah yang akan dibekam, seperti halnya pijat refleksi
6. Letakkan lagi alat bekam di daerah akhda’ dan ucapkan Basmalah (dengan sir atau jahr)
7. Kokang atau sedot secukupnya 8-10 kali sehingga gelas menempel kokoh berada di daerah akhda’,
kemudian tunggu 5-7 menit. (Bekam Kering)
8. Bukalah penutup gelas bagian atas agar udara dapat masuk, sehingga gelas bekam mudah diambil.
9. Ambil silet/pisau/jarum/lancet pen lalu sayatkan/tusukkan ke daerah akhda’ secukupnya (jangan terlalu
dalam dan banyak sayatan) dan arah sayatan harus searah dematom kulit (jangan berlawanan karena bisa terputus
syaraf dan pembuluh darahnya) (Bekam Basah)
10. Ambil gelas dan pemantiknya, arahkan ke tempat semula, lalu kita kokang secukupnya sambil
mengucapkan Basmalah. Kemudian tunggu sampai darah kotor (rusak) keluar 5-7 menit
11. Ambil tissue dan letakkan di bawah gelas dengan tangan kiri, lalu perlahan buka penutup udara bagian atas gelas
dan segera buka, ditekan lalu arahkan agar darah masuk semua ke dalam gelas bekam dengan tangan kanan. Tahan
tissue dengan tangan kiri sampai sisa darah habis dan bersihkan ke seluruh daerah
akhda’ dengan tissue tersebut sampai bersih.
12. Bersihkan gelas bekam yang berisi darah kotor dengan tissue
13. Lakukan lagi proses penyedotan sekurang-kurangnya 2 kali maksimal 5 kali. Setelah selesai, gelas
bekam ditaruh di cawan untuk dibersihkan.
Tutup luka sayatan/tusukan dengan membersihkan sisa darah dengan betadine, lalu oleskan
minyak habbatussauda/ zaitun
• Gerakan dasar pijat yang biasa di lakukan untuk pemanasan dengan
cara menepuk atau memukul disebut……..
A. Petrisage
B. Tapotement
C. Effleurage
D. Friction
E. Vibration
1 3

1. Effleurage (stroking
movement) – Mengusap
2. Friction – menggosok ,
menggesek
3. Petrisage (Kneading
2 movement) – Memijit atau 4
meremas
4. Tapotage (tapotement) –
Mengetuk, menepuk
5. Vibration (shaking movement)
– Menggetar
Intervensi
Pre/Intra/Post
Operasi
PERIOPERATIVE NURSING
Keperawatan perioperatif adalah spesialisasi
keperawatan yang bekerja dengan pasien yang
menjalani operasi atau prosedur invasif lainnya.

Istilah keperawatan perioperatif mengacu pada semua aktivitas


sebelum, selama, dan setelah prosedur pembedahan, yang
memastikan perawatan pasien sebaik mungkin
Phases of Surgical Experiences

Pre Collect Data


Operative Identify needs, Communicate needs

Intra Implement Care Plan


Operative Coordinate activities of care

Post Evaluate Care


Operative Communicate information
PREOPERATIVE PHASE
Description Typical Activities

Dimulai dengan keputusan Pre operative patient


untuk operasi dan berakhir support and teaching,
ketika pasien di pindahkan skin preparation,
ke kamar operasi tempat medication
tidur; bertujuan untuk administration
mempersiapkan pasien
untuk operasi
▪ Ini adalah periode yang
digunakan untuk
mempersiapkan fisik dan
psikologis pada pasien untuk
operasi.

PREOPERATIVE ▪ Informasi yang terdiri dari


preoperative assessment dan
interview digunakan sebagai
PHASE Persiapan perawatan pada
pasien
INTRAOPERATIVE PHASE
Description Typical Activities
Dimulai dengan pasien Bedah asepsis,
dibaringkan di tempat tidur menjaga
kamar operasi dan berakhir keselamatan pasien,
ketika pasien dipindahkan ke pemantauan pasien,
unit perawatan pasca anestesi dan anestesi
(PACU) atau area lain di mana
perawatan pemulihan
pascaoperasi segera
diberikan.
▪ Selama periode ini, pasien
dipantau, diberikan anestesi,
dan prosedur dilakukan.

▪ Nursing activities center on


patient safety, facilitation of
the procedure, prevention of
infection, and satisfactory of
physiologic response to
INTRAOPERATIVE anesthesia and surgical
intervention.

PHASE
INDIKASI DAN KLASIFIKASI
PEMBEDAHAN
• Berdasarkan tipe pembedahan :
1. Diagnostik → menentukan penyakit
• Biopsi; laparatomi eksplorasi
2. Kuratif → mengangkat jaringan sakit
• Eksisi tumor; pengangkatan appendink
yg mengalami inflasi
3. Restoratif/ reparatif→ memperkuat,
mengoreksi, menyambung jaringan
• Memperbaiki luka multiple
INDIKASI DAN KLASIFIKASI
PEMBEDAHAN
• Berdasarkan tipe pembedahan:
4. Paliatif → mengurangi tanpa menyembuhkan
penyakit
• Gastrostomi, pd K dgn ketidakmampuan
menelan makanan krn nyeri
5. Kosmetik/ rekonstruksi → memperbaiki
penampilan
• Mammoplasty, bedah plastik
INDIKASI DAN KLASIFIKASI PEMBEDAHAN
INDIKASI
(Con’t) DAN KLASIFIKASI PEMBEDAHAN

• Berdasarkan faktor risiko tindakan


pembedahan:
1. Minor → menimbulkan trauma fisik yg minimal
dg risiko kerusakan yg minim
• Insisi & drainase kandung kemih, sirkumsisi

2. Mayor → menimbulkan trauma fisik yg luas,


risiko kematian sangat serius
• Total abdominal histerektomi, reseksi kolon
INDIKASI DAN KLASIFIKASI PEMBEDAHAN

• Berdasarkan urgensi dilakukan pembedahan:


1. Kedaruratan/ emergency → K membutuhkan perhatian
segera, ggn mgkn mengancam jiwa, indikasi dilakukan
pembedahan tanpa ditunda
• Perdarahan hebat, obstruksi kandung kemih atau usus,
fraktur tulang tengkorak, luka tembak atau tusuk, luka bakar
yg luas

2. Urgen → K membutuhkan perhatian segera,


pembedahan dpt dilakukan dlm 24-30 jam
• Infeksi kandung kemih akut, batu ginjal atau batu pd uretra
INDIKASI
INDIKASI DAN
DAN KLASIFIKASI
KLASIFIKASI PEMBEDAHAN
PEMBEDAHAN
(Con’t)
• Berdasarkan urgensi dilakukan pembedahan:
3. Diperlukan → K hrs menjalani pembedahan; dpt direnc dlm beberapa
mg/ bln
• Hiperplasi prostat tanpa obstruksi kandung kemih, ggn tyroid, katarak

4. Elektif → hrs dioperasi saat diperlukan, jk tdk dilakukan pembedahan


mk tdk terlalu berbahaya
• Perbaikan scar, hernia sederhana, perbaikan vagina

5. Pilihan → keputusan mengenai dilakukan sepenuhnya diserahkan pd


K, mrp pilihan pribadi & biasanya terkait dg estetika
• Bedah kosmetik
ISTILAH DALAM PEMBEDAHAN

• ectomy: pengangkatan organ/ kelenjar tertentu


• -raphy: penjahitan
• -ostomy: pembuatan lubang
• -otomy: pemotongan
• -plasty: perbaikan/ operasi plastik
• -copy: melihat ke dalam
POSTOPERATIVE PHASE
Description Typical Activities
Dimulai saat pasien dirawat Memantau asupan dan
di PACU dan berakhir saat haluaran cairan, menilai
asuhan keperawatan terkait fungsi jantung dan
pembedahan tidak lagi pernapasan, memenuhi
diperlukan; bertujuan untuk kebutuhan nutrisi dan
mengurangi rasa sakit dan aktivitas, memberikan
mual pasien, dan panduan dan kembali ke
mendukung pasien sampai tingkat fungsional
fisiologis kembali normal
▪ Pusat kegiatan keperawatan
disegera periode ini berpusat
pada dukungan sistem
fisiologis pasien.

▪ In the later stages of recovery,


much of the focus is on
reinforcing the essential
information that the patient
POSTOPERATIVE and other caregivers require
in preparation for discharge.
PHASE
POST ANESTESIA SELESAI PEMBEDAHAN
Pasien dipindahkan ke Ruang Pemulihan (RR)/ Post
Anestesia Care Unit (PACU).

Merupakan saat yg kritis,

Penanganan yg kasar & tiba-tiba dapat menyebabkan


hipotensi berat/ potensi terjadi cardiac arrest atau
respiratory arrest yang dapat mengancam kematian
pasien.

Pengkajian preoperatif dan intraoperatif serta intervensinya


dikomunikasikan kepada perawat ruang pulih.
MONITORING HEMODINAMIK
No Tanda Kriteria Scor
e
1 Aktivitas Mampu gerak 4 ektremitas atas perintah 2
Mampu gerak 2 ektremitas atas perintah 1
Tdk mampu gerak ekstremitas 0
2 Respirasi Mampu nafas dlm & batuk 2
Aldrete Score 1
Dyspneu, nafas terbatas
(utk ps dewasa Apneu 0
dgn general 3 Sirkulasi TD ± 20 mmHg nilai pra anestesi 2
anestesi) TD ± 20 – 50 mmHg dari anestesi 1
TD ± 50 mm HG dari pra anestesi 0
4 Kesadaran Sadar penuh 2
Bangun jika dipanggil 1
Tdk ada respon 0
5 Warna Kulit Kemerahan (Pink) 2
Pucat 1
Sianosis 0
Jika jml skore >8 maka K boleh dipindah ke ruangan
MONITORING HEMODINAMIK

No Kriteria Score
1 Gerakan penuh di tungkai 0
2 Tdk mampu ekstensi tungkai 1
3 Tdk mampu fleksi lutut 2
4 Tdk mampu fleksi pergelangan kaki 3
Jika nilai 2, maka K dapat dipindahkan ke ruangan

Bromage Score (KLIEN dewasa dengan regional anestesi)


MONITORING HEMODINAMIK
No Tanda Kriteria Score

Steward 1 Kesadaran Bangun 2


Score Respon thd rangsang 1
(KLIEN 0
Tdk ada respon
anak
2 Respirasi Batuk/ menangis 2
dengan
1
GA) Pertahankan jalan nafas
0
Perlu bantuan nafas
3 Motorik Gerak bertujuan 2
Gerak tanpa tujuan 1
0
Tdk ada gerak
Jika jumlah skore >5, K dapat dipindahkan ke ruangan
Perawatan pasien
paliatif
What is Palliative Care?
Perawatan Paliatif (WHO)
Perawatan Paliatif:
 Memberikan pelayanan penurunan nyeri dan gejala lain;
 Hidup bermartabat dan memandang kematian sebagai
proses yang normal dalam hidup ;
 Tidak mempercepat atau memperlambat kematian;
 Mengintegrasikan aspek psikologi dan spiritual pada
perawatan pasien; - kolaborasi rohaniawan
 Menyediakan dukungan untuk membantu kehidupan pasien
secara aktif hingga meninggal – pemberian ventilator
Lanjutan
• Menyediakan dukungan untuk membantu keluarga berkoping
selama pasien sakit atau keluarga sedang berduka;
• Menggunakan tim untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
keluarga termasuk konseling berduka;
• Meningkatkan kualitas hidup dan secara positif terlibat dalam
penanganan penyakit;
• Terlibat secara dini dalam penatalaksanaan medis untuk
memperpanjang masa hidup - kemoterapi,
Siapa yang menerima perawatan paliatif?

 Individu yang menderita penyakit mengancam


kehidupan

 Individu dengan penyakit kronis seperti Ca, CRF,


penyakit jantung, Alzheimer's, HIV/AIDS
Siapa yang memberi perawatan paliatif?
 Pada umumnya diberikan oleh tim yang terdiri dari
individu
 Interdisiplin profesi
 Tim ahli dari berbagai bidang:
 Dokter
 Perawat
 Pekerja Sosial, rohaniawan
 Terapis pijat
 Farmasi
 Ahli gizi
Pelayanan Perawatan paliatif
 Tiga Kategori Pelayanan:

1. Menejemen Nyeri penting untuk kenyamanan dan menurunkan


distress. Pelayanan profesional dan keluarga dapat berkolaborasi
untuk mengidentifikasi sumber nyeri dan mengurangi nya dengan
obat dan terapi lain.
Palliative Care Patient Support
Services
2. Menejemen Gejala mual, muntah, masalah pencernaan dan
perkemihan, gangguan mental, kelelahan, dan kesulitan bernafas
Palliative Care Patient Support
Services
3. Layanan psikologis dan spiritual penting bagi pasien dan
keluarga saat dalam kondisi kritis
Apa yang dapat diberikan oleh
pelayanan paliatif?

• Membantu pasien untuk tetap kuat dan pikiran


yang damai dalam menjalani kehidupan sehai-hari
• Membantu toleransi dalam pengobatan
• Membantu pasien dalam pemahaman yang lebih
baik pada pilihan perawatan
Seting perawatan paliatif
 Layanan rawat jalan
 Rawat inap
 Home care
 Nursing Home
 Hospice
SOAL
Pelayanan perawatan yang dilakukan di rumah oleh tenaga kesehatan yang telah tersertifikasi perawatan
paliatif care merupakan definisi dari?
A. Hospice care
B. Palliative home care
C. Paliatif care
D. Hospital palliative care
E. Boarding house palliative
SOAL
Ny. B berusia 36 tahun di diagnose dokter Ca. mamae stadium 3. saat mendapatkan informasi tersebut Ny. B
syok sambil memukul meja dan berteriak “tidak mungkin”. Apa yang anda lakukan sebagai seorang perawat
paliatif?
A. Memberikan motivasi
B. Memberikan dukungan psikologis
C. Membimbing spiritualnya
D. Memberikan dukungan sosial
E. Membiarkan pasien sampai merasa tenang
Keperawatan
spesifik di area anak
Kompilasi Luka dan
Perawatan Luka
LUKA adalah ...
Luka adalah keadaan
hilang/terputusnya
kontinuitas jaringan (Carville, 2007)
Diagnosis Gangguan
Integritas Kulit
= Altered epidermis and/ or dermis
Diagnosis Gangguan
Intergritas Jaringan
= Damage to the mucous membrane,
cornea, integumentary system, muscular
fascia, muscle, tendon, bone, cartilage,
joint capsule, and/ or ligament
JENIS LUKA
• AKUT • KRONIS
JENIS LUKA
• AKUT • KRONIS
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Wound Closure
Primary Closure = dilakukan debridement, dan
dijahit langsung.

PRIMARY HEALING (PENYEMBUHAN PRIMER)


Wound Closure
Spontaneus Closure = Secondary wound closure
= dilakukan debridement, kemudian dibiarkan sembuh
sendiri

SECONDARY HEALING (PENYEMBUHAN SEKUNDER)


Wound Closure
Delayed primary closure = Dilakukan debridement, kemudian
dibiarkan saja. Beberapa hari kemudian (3 – 4 hari) baru dijahit/
ditautkan.

DELAYED PRIMARY HEALING (PENYEMBUHAN


PRIMER TERTUNDA ) = TERTIARY HEALING
UNDERSTANDING MOIST
WOUND HEALING CONCEPT

George D Winter
(1962):
proved that wounds that were
THE FATHER OF
kept moist, healed MOIST WOUND
better than those that were HEALING
exposed to the air.
Why Moisture?
FIBRINOLISIs : fibrin cepat hilang pada
1 suasana lembab oleh netrofil dan sel endotel
ANGIOGENESIS : proses akan lebih
2 terangsang pada suasana lembab
INFEKSI : LEBIH RENDAH dibandingkan
3 suasana kering ( 2.6 % vs 7.1 % )
Percepatan PEMBENTUKAN SEL AKTIF : invasi
4 netrofi yang diikuti oleh makrophag, monosit dan
limfosit ke daerah luka akan berfungsi lebih dini.
PEMBENTUKAN GROWTH FACTOR : lebih cepat pada
5 suasana lembab
* EGF, FGF dan Interleukin1 dikeluarkan oleh makrophag untuk
proses angiogenesis dan pembentukan str. Korneum
* Platelet-derived Growth Factor (PDGF) dan Transforming
Growth Factor-beta (TGF-beta) dibentuk oleh platelet untuk
proses proliferasi fibroblast.
LUKA YANG DIRAWAT LEMBAB AKAN TERJADI PROSES AUTOLISIS
DAN MEMUDAHKAN UNTUK (DI)LEPAS
LUKA DIBALUT SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA TETAP
DIPERTAHANKAN DALAM SITUASI LINGKUNGAN LUKA LEMBAB
MEMPERTAHANKAN SUASANA LEMBAB PADA LUKA
LUKA TERAWAT DAN TERTUTUP DENGAN TERJAGA, BAIK DARI SEGI
PENAMPILAN DAN UTAMANYA KONTAMINASI DARI LINGKUNGAN LUAR
Cara membalut kaki

Balutan yang rapi dan tertutup dapat


Mempertahankan kelembaban
PERAWATAN KONSEP LEMBAB
• Surgical Debridement
adalah tindakan
menggunakan skalpel,
gunting, kuret atau
instrumen lain disertai
irigasi untuk membuang
jaringan nekrotik, dari luka.
• Tujuan dari surgical
debridement adalah eksisi
luka sampai jaringan
normal, lunak, vaskularisasi
baik
• Autolytic Debridement
adalah tehnik debridement
yang membuat suasana
lembab untuk
mengaktifkan enzim di
dalam luka atau yang
berasal dari dalam tubuh
sendiri yang akan
menghancurkan jaringan
nonvital.
• Suasana lembab diperoleh
dengan hydrocolloid,
transparent film dan
hydrogels.
• Enzymatic Debridement
merupakan suatu teknik
debridement menggunakan
topikal pointment yang sifat
lebih selektif dalam mencerna
jaringan nekrotik.
Seorang pasien (21 tahun) dirawat di RS dengan post op apendekomi hari ke-4. Hasil pengkajian: pasien
mengeluh nyeri pada area luka operasi, luka tampak basah, terdapat cairan kemerahan, area sekitar luka
tampak bengkak dan teraba hangat. Keluarga megatakan pasien takut bergerak dan jahitannya akan lepas.
Apakah fase penyembuhan luka yang terjadi pada pasien?
• A. Proliferasi
• B. Fibroblasitik
• C. Inflamasi
• D. Remodelling
• E. Maturasi
PEMBAHASAN:

Data fokus:
• - pasien mengeluh nyeri pada area luka operasi
• - luka tampak basah
• - terdapat cairan berwarna kemerahan area
sekitar luka tampak bengkak dan teraba hangat
Berdasarkan data fokus diatas proses penyembuhan
luka pada pasien adalah pada fase inflamasi
Seorang laki-laki (39 tshun) dirawat di RS dengan luka bakar. Hasil pengkajian: pasien mengeluh nyeri pada area
luka, terdapat luka pada daerah dada, abdomen, lengan kiri dan kemaluan, tekanan darah 140/90 mmHg,
frekuensi napas 26x/menit dan berat badan 60kg.
Berapakah total kebutuhan cairan pasien pada 8 jam pertama?
• A. 2240 ml
• B. 6720 ml
• C. 6480 ml
• D. 3360 ml

• E. 3240 ml
PEMBAHASAN
Diket:
- Luka bakar daerah dada, abdomen, lengan kiri dan
kemaluan
- BB 60 kg
- Cairan 8 jam pertama?

Rumus:
Baxter/Parkland Jawab:
“Rules of nine”
TBSA = dada + abdomen + lengan kiri + kemaluan
= 9% + 9% + 9% + 1%
= 28%
Cairan = 4 ml x TBSA (%) x BW (kg)
= 4 ml x 28% x 60 kg
= 6720 ml
8 jam pertama = 3360 ml
8 jam kedua = 1680 ml
8 jam ketiga = 1680 ml
Seorang perempuan (58 tahun) dirawat di RS dengan post op hemoroidektomi sejak 6 jam yang lalu. Pasien
mengeluh nyeri pada luka post op, tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 82x/menit, frekuensi napas
20x/menit, suhu 36,7 C.. Pasien mendapatkan terapi IVFD Futrolit 20 tpm dengan factor tetes 20 dalam 12 jam.
Berapakan jumlah cairan yang diberikan pada pasien ?
• A. 480 cc
• B. 600 cc
• C. 720 cc
• D. 1200 cc
• E. 1440 cc
PEMBAHASAN:
Data fokus :
• - Jumlah tetesan per menit : 20
• - Factor tetes : 20
• - Waktu : 12 jam

Jumlah tetesan per menit = (jumlah cairan x factor


tetes) : (waktu x 60)
• 20 = (jumlah cairan x 20) : (12 x 60)
• 20 = (jumlah cairan x 20) : 720
• Jumlah cairan = 720 cc
Jadi, jumlah cairan Futrolit yang diberikan pada pasien
adalah 720 cc
Seorang laki-laki (48 tahun) dirawat di RS dengan Ulkus decubitus regio sacrum akibat tirah baring selama
perawatan di rumah pasca stroke iskemik 8 bulan yang lalu. Ulkus tidak tampak ada lapisan kulit, berlubang dan
terdapat pus, nekrosis pada subkutan, fascia dan jaringan sekitar luka utuh. Apakah klasifikasi ulkus decubitus
pada pasien ?

• A. Derajat I

• B. Derajat II

• C. Derajat III

• D. Derajat !V

• E. Tidak termasuk dalam derajat


PEMBAHASAN • Derajat III : hilangnya lapisan epidermis, dermis, dan jaringan
subkutan
• - Ulkus meluas ke jaringan subkutan
• Derajat I : hilangnya kulit lapisan epidermis saja
• - Luka seperti lubang
• - Area tampak kemerahan (eritema) yang tidak memucat
karena tekanan • - Nekrosis dan drainase berlanjut

• - Suhu kulit meningkat dibandingkan area sekitarnya • - Infeksi berlanjut

• - Eritema berlanjut menjadi biru kehitaman/keabu-abuan


• - Jaringan edema dan padat • Derajat IV : hilangnya lapisan epidermis, dermis, jaringan
subkutan, fascia, otot, hingga tulang terlihat
• - Ulkus meluas ke otot hingga tulang
• Derajat II : hilangnya kulit lapisan epidermis dan sebagian
dermis • - Nekrosis dan drainasi terus berlanjut

• - Kulit terbuka atau rusak


• - Abrasi, lepuh, dan ulkus dangkal • Unstageable

• - Edema terus berlanjut • - Luka tertutup oleh slough (kuning, coklat, abu, hijau) dan
jaringan nekrotik di sekitar luka
• - Bisa terjadi infeksi
• - Luka tidak dapat dinilai dasar dan kedalamannya
Thank You

Anda mungkin juga menyukai