Anda di halaman 1dari 10

Tugas agama

buddha
Sila dan moral menurut
agama Buddha
Sila dalam agama Buddha,adalah dasar utama dalam
melaksanakan ajaran Buddha,mencakup semua hal-hal
baik yang termasuk dalam ajaran moral dan etika dari
Sang Buddha
Sila merupakan langkah awal yang sangat penting
dalam peningkatan batin yang luhur.
Hal ini jelas terlihat dari sabda Sang Buddha yang
tercatat dalam
Samyutta Nikaya (V.143) sebagai berikut: "Apakah perm
ulaan dari batin yang luhur? Silayang sempurna
kesuciannya
moral merupakan pengetahuan yang menyangkut
budi pekerti manusia yang beradab
Dasar-dasar
pelaksanaan sila
1. SATI ==> Perhatian, Kewaspadaan dan ingatan
Lawan dari sati adalah lupa.
akibat dari lemahnya sati (perhatian) adalah kehancuran.
misalnya : anda mempunyai janji penting untuk interview pekerjaan, namun anda
melupakannya.
2. SAMPAJANNA ==> Menyadari
maksudnya disini adalah menyadari dengan baik apapun yang berlaku pada keseluruhan
indera.
Misalnya dikala melihat, bathinnya sadar betul akan apa yang sedang dilihat, sehingga tidak
sampai menimbulkan kemerosotan bathin
Di Buddhis di kenal enam indera kesadaran
1. Cakkhu vinnana : kesadaran mata
2. Sota Vinnana : kesadaran telinga
3. Ghana vinnana : kesadaran hidung
4. Jivha vinnana : kesadaram lidah
5. Kaya vinnana : kesadaran badan jasmani
6. Mano vinnana : kesadaran pikiran
3.Hiri==>perasaan malu
sikap batin yang merasa malu bila melakukan kesalahan atau kejahatan
4.ottapa==>enggan berbuat salah atau jahat
sikap batin yang merasa enggan atau takut akan akibat perbutan salah maupun jahat baik
melalui
pikiran,kata-kata,maupun perbuatan badan jasmani.
Contoh-contoh memiliki
hiri dan ottapa
Memiliki Hiri;
karena malu bila kelak disebut sebagai seorang
yang kejam, kita menghindari pembunuhan dan
penganiyaan.
karena malu bila kelak dijauhi oleh kawan-kawan
dalam pergaulan, kita menghindari pencuriaan.
memiliki ottapa:
1.karena takut wataknya di cela orang,maka kita
menghindari minuman keras
2.karena takut masuk penjara,kita menghindari
pembunuhan
PembagianSilasila
menurut
Sila menurut jenisnya pelaksanaannya
1. Pakati Sila artinya sila A. Sikkhapada sila yaitu
alamiah(sila yang tidak melakukan latihan
dibuat oleh manusia). pengendalian diri
Contohnya hukum tertib B. Carita sila yaitu sila
kosmis (utu, bija, kamma,
dhamma, citta niyama) dalam aspek positif
2. Pannati Sila adalah (mengembangkan 10
sila yang dibuat oleh perbuatan baik)
manusia berdasarkan C. Varita sila yaitu sila
kesepakatan atas dasa dalam aspek negatif (10
tujuan tertentu. Contoh : karma buruk)
peraturan kebhikkhuan,
adat istiadat, peraturan
Negara, dan lain-lain
CatuParisuddhi Sila
1. indriya samvara sila (kemoralan dengan
mengendalikan indera)
2. patimokkha samvara sila (kemoralan dengan
pengendalian melalui peraturan moralitas awam atau
bhikkhu)
3. ajiva parisuddhi sila (kemoralan dalam pengendalian
mendapatkan/ menggunakan kebutuhan
penghidupan, seperti makanan, obat, pakaian, tempat
tinggal)
4. paccayasannissita sila (kemoralan dg pegendalian
untuk tidak mempergunakan 4 kebutuhan
pokok(jubah,makanan, tempat tinggal, obat2an)
karena keserakahan.
Sila menurut jumlah
latihan
1.Cula Sila adalah cara pengendalian diri dari
segala perbuatan dan ucapan yang tidak baik.
Disebut Cula Sila karena jumlah sila tersebut paling
sedikit yaitu lima sila yang dilaksanakan oleh umat
biasa atau upasaka dan upasika.
2.Majjhima Sila adalah sila yang sedang dalam
jumlah peraturun. Sila ini terdiri dari sepuluh latihan
(Dasasila) dilaksanakan oleh samanera.
3.Maha Sila adalah sila yang banyak/berat dalam
jumlah peraturan. Sila ini disebut Patimokkhasila
dilaksanakan oleh para bhikkhu berjumlah 227
latihan dan bhikkhuni berjumlah 311 latihan.
Sila menurut jenis orang yang
melaksanakan
1. Sila upasaka-upasika adalah pancasila Buddhis. Bila kelima sila ini
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh maka akan memiliki 5 macam
kekayaan, al:
Keyakinan terhadap Triratna dan diri sendiri
Kemurnian sila dan pelaksanaannya
Keyakinan terhadap hukum karma
Mencari kebaikan di dalam dhamma
Berbuat baik sesuai dengan dhamma
2.Sila bagi Samanera-samaneri adalah majjhima sila (sila menengah).
Untuk aliran Theravada melaksanakan 10 sila dan 75 sekhiya. Untuk
aliran Mahayana melaksanakan 10 sila dan 100 siksakaranya.
3.Sila para bhikkhu dan bhikkhuni disebut patimokkhasila atau panita
sila (sila yang tinggi). Sila bagi bhikkhu Theravada berjumlah 227 sila,
bhikkhuni 311 sila. Khusus sila bagi para bhikkhuni Theravada telah
dihapuskan sejak tahun 1257 m karena dalam aliran Theravada tidak
ada lagi sangha bhikkhuni. Sila bagi bhikkhu Mahayana berjumlah 250
sila dan bhikkhuni 348 sila.
Panca sila dan Panca
dhamma
Pancasila
Pancasila berbunyi sebagai berikut:
Aku bertekad melatih diri untuk menghindari pembunuhan (nilai kemanusiaan) guna
mencapai samadi.
Aku bertekad melatih diri untuk tidak mengambil barang yang tidak diberikan (nilai
keadilan)guna mencapai samadi.
Aku bertekad melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan asusila (berzinah, menggauli
suami/istri orang lain, nilai keluarga)guna mencapai samadi.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar /berbohong, berdusta,
fitnah, omongkosong (nilai kejujuran)guna mencapai samadi.
Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman dan makanan yang dapat
menyebabkan lemahnya kewaspadaan (nilai pembebasan)guna mencapai samadi.
Dalam bahasa Pali, sila-sila ini adalah sebagai berikut:
Pntipt veramani sikkhapadam samdiymi
Adinndn veramani sikkhapadam samdiymi
Kmesu micchcra veramani sikkhapadam samdiymi
Musvda veramani sikkhapadam samdiymi
Sur meraya majja pamdatthn veramani sikkhapadam samdiymi
Panca dhamma
Panca Dharma : adalah lima kesunyatan yang harus dilaksanakan oleh para siswa Sang Buddha Gotama, yang terdiri dari :

1) Metta-Karuna :
Adalah cinta kasih dan belas kasihan (welas asih ) terhadap semua makhluk hidup. Kalau seseorang dapat
melaksanakan metta-karuna dengan baik, maka ia akan dapat melaksanakan sila pertama dari Pancasila Buddhis
dengan baik.
2) Samma-Avijja :
Adalah mata pencaharian benar, maksudnya adalah mencari penghidupan dengan cara yang baik, yaitu :
- Tidak mengakibatkan pembunuhan.
- Wajar dan halal ( bukan karena mencuri, merampok , mencopet )
- Tidak berdasarkan penipuan.
- Tidak berdasarkan ilmu yang rendah, seperti meramal, perdukunan, tukang tenung dan lain- lain.
Kalau kita dapat melaksanakan dhamma kedua ini dengan baik, maka kita akan dapat melaksanakan sila yang kedua
dari Pancasila Buddhis.
3) Santutthi :
Adalah puas dengan apa yang dimiliki. puas dalam hal ini adalah puas dalam hal hawa nafsu birahi. Kalau sudah
beristeri, maka kita harus merasa puas beristerikan satu dan tidak berzinah dengan orang lain. Bagi yang belum punya
isteri, harus puas dengan keadaan yang sekarang yang sedang dialami sampai nanti menjelang dewasa, sehingga
dapat melaksanakan sila ketiga dari Pancasila Buddhis.
4) Sacca :
Adalah kebenaran atau kejujuran. Jujur disini berhubungan dengan pembicaraan seseorang terhadap orang lain yang
disertai kehendak.
5) Sati-Sampajanna :
Adalah ingat dan waspada, kalau kita selalu ingat pada jenis-jenis makanan dan minuman yang dapat menimbulkan
lemahnya kewaspa-daan serta tidak akan terjerat oleh semua hal sejenisnya. Dengan selalu ingat dan waspada, kita
tidak akan tergiur oleh lingkungan atau bujukan teman-teman kita untuk berbuat perbuatan salah, sehingga kita
dapat melaksanakan sila kelima dari pancasila Buddhis.
Dari uraian diatas jelaslah bagi kita bahwa Pancasila dan Pancadharma adalah dua hal yang saling berhubungan.
Pancasila adalah penghindaran dari perbuatan yang tidak baik, sedang Pancadharma adalah pelaksanaan dari
perbuatan yang baik. Pancasila gunanya untuk pengendalian diri, sedang Pancadharma adalah untuk
mengembangkan perbuatan baik.

Anda mungkin juga menyukai