Anda di halaman 1dari 66

BAB I

MORALITAS
Kuis

1.Sila dalam aspek positif untuk


mengendalikan diri dengan cara
melaksanakan sila yang
dianjurkan oleh Buddha disebut
….
2. Sila dalam aspek negatif untuk
pengendalian diri dengan cara tidak
melakukan perbuatan buruk yang
dianjurkan oleh Buddha di sebut ….
3. Sang Buddha menyatakan
tentang ucapan yang benar
dalam sutta ….
4. “Mara tak dapat menemukan jejak
mereka yang memilki sila, yang hidup
tanpa kelengahan, dan yang telah
terbebas melalui pengetahuan
sempurna”, petikan syair ini di sabdakan
sang Buddha dalam sutta ….
5. Masyarakat buddhis terdiri dari
kelompok perumah tangga dan kelompok
kebhikkhuan, masing-masing kelompok
dalam masyarakat buddhis menjalankan
aturan moralitas yang berbeda-beda
untuk mencapai satu tujuan yaitu ….
6. Puasa dalam agama Buddha
setiap bulan jatuh pada tanggal

7. Seorang Bhikkhu berjalan
berkeliling di tengah-tengah
masyarakat membawa patta dan
diberikan makanan atau barang
oleh umatnya disebut sebagai ….
8. Surameraya
majjhapamadathana veramani
sikkhapadam samadiyami
berarti ….
9. Hukum semesta tentang
terjadinya persamaan dari
suatu gejala yang khas disebut
….
10. Dalam menjalankan puasa Buddha
berkata bahwa jika kita menjalankan
puasa kita harus belajar meredam
kemarahan, menjaga sila, melakukan
dana. Puasa dalam agama Buddha
disebut ….
Syair Dhammapada
Na pupphagandho paṭitam eti na candanaṁ tagaramallik sata a gand paṭitam eti
sa dis sappris pati
armnya kay endana nga melati dan nga tagara tidak dapat melaan ara angin tetapi
armnya nama aik si pemat keaikan dapat tipan angin tersear ke segala penr.
(Dhammapada 54)
Candanaṁ tagaraṁ pi ppalaṁ ata assikī etesaṁ gandatnaṁ silagand anttar
armnya keaikan dapat mengalakan armnya kay endana nga tagara nga teratai ata
nga melati.
(Dhammapada 55)
Pengertian
• Moralitas dalam istilah Buddhis dikenal dengan istilah Sīla.
• Khotbah buddha yang bernama Dhammacakkapavatana sutta

•Apa
IsinyaDhammacakkapavatan
a sutta?
Cullavedala sutta
• Disebutkan bahwa ucapan benar, perbuatan benar, dan
penghidupan benar termasuk dalam sila

• Usaha benar, daya upaya benar dan samadhi benar termasuk


dalam kelompok samadhi.

• Pandangan benar dan pikiran benar termasuk dalam kelompok


panna.
Delapan jalan mulia
Panna
1.Pengertian benar (Samma-ditthi)
2.Pikiran benar (Samma-sankappa)
Sila
3.Ucapan benar (Samma-vaca)
4.Perbuatan benar (samma-kammanta)
5.Mata pencaharian benar (Samma-ajiva
Samadhi
6.Daya upaya benar (Samma-vayama)
7.Perhatian benar (Samma-sati)
8.Kosentrasi benar (samma-Samadhi)
1. Ucapan Benar
Ucapan benar adalah ucapan yang tidak didasari oleh lobha, dosa,
dan moha.
Ucapan dikatakan benar apabila:
1. Ucapan yang sesuai dengan Musavada veramani
2. Ucapan yang tidak visunaya vacaya veramani (memecah belah/
memfitnah)
3. Ucapan yang tidak pharusaya vacaya veramani (tidak
berbicara kasar)
4. Ucapan yang samphappalapa veramani (tidak omong kosong)
2. Perbuatan benar
Perbuatan benar adalah perbuatan yang bertujuan untuk
mengurangi lobha, dosa, dan moha. Perbuatan benar adalah
perbuatan yang didasari oleh sifat kedermawanan dan metta.
Ucapan dikatakan benar apabila:
1. Menghargai hak hidup makhluk lain (pannatipata veramani)
2. Menghargai hak milik orang lain (adinadanna veramani)
3. Menghindari hubungan personal (kamesumicchacara
veramani)
3. Penghidupan benar
Penghidupan benar merupakan menjalani hidupnya dengan
prinsip-prinsip kebenaran, apapun profesinya dijalani dapat
dijadikan sebagai penghidupan yang benar.
Dalam khotbah sang buddha di
bagian Anggutara nikaya V:177 berisi:
“Wahai para bhikkhu, seharusnya jangan dilakukan umat
awam: memperdagankan senjata, memperdagangkan
daging, memperdagangkan makhluk hidup,
memperdagangkan zat yang memabukkan, dan
memperdagangkan racun”
4 PENAFSIRAN SILA MENURUT KITAB
VISUDHIMAGGA
1. Menunjukkan sikap batin atau kehendak
(cetana)
2. Menunjukkan penghindaran (Virati)
3. Menunjukkan pengendalian diri (samvara)
4. Menunjukkan tidak ada pelanggaran
terhadap peraturan yang telah ditetapkan
(avitikamma)
Kitab yang memuat tentang sabda s.Buddha mengenai
hiri dan
ottapa atau pelindung dunia adalah angguttara nikaya
ii: 7
• Hiri adalah perasaan malu jika melakukan kesalahan.
• Hiri bersumber dari dalam diri sendiri bersifat otonom timbul
sendiri dengan adanya sifat konsisten dengan kebenaran
• Ottapa adalah perasaan takut akan akibat berbuat jahat yang
dipengaruhi oleh hal-hal di luar diri kita / lingkungan/
masyarakat
LATIHAN SOAL
1. Apa isi dari dhammapada syair 55?
2. Moralitas dalam istilah buddhis disebut ….
3. Moralitas termasuk di dalam kotbah sang buddha yang bernama ….
4. Apa saja bagian dari Sila?
5. Pandangan benar dan pikiran benar termasuk ke dalam kelompok …
6. Ucapan benar adalah ….
7. Perbuatan benar dikatakan benar apabila memenuhi 3 kriteria yang terdapat
dalam Pancasila buddhis sila yang ke ….
8. Lima barang yang tidak boleh diperjual belikan atau perdagangkan ada di dalam
bagian dari kitab ….
9. Penafsiran tentang sila terdapat dalam kitab ….
10.Pelindung dunia adalah ….
Manfaat pelaksaan sila
1. Manfaat sila bagi perumah tangga.
Menurut mahaparinibbana sutta manfaat sila bagi perumah
tangga antara lain:
• Penyebab seseorang memiliki banyak harta kekayaan.
• Nama dan kemasyuran bertambah luas.
• Menghadiri setiap pertemuan tanpa ketakutan atau keragu-
raguan.
• Sewaktu menjelang meninggal batinya tenang.
• Penyebab terlahir di alam surga.
2. Manfaat sila bagi para bhikkhu atau bhikkhuni.
• Kebaikan sangha.
• Kesejahteraan sangha.
• Mengendalikan bhikkhu yang tidak teguh.
• Kesejahteraan bhikkhu yang berkelakuan baik.
• Melindungi diri untuk melenyabkan kekotoran batin (kilesa).
• Mencegah timbulnya kilesa.
• Memuaskan mereka yang belum puas dengan dhamma.
• Menambah keyakinan bagi mereka yang telah mendengarkan
dhamma.
• Menegakkan dhamma.
• Manfaat dari vinaya itu sendiri.

Dalam kitab anguttara nikaya terdapat 2 pelaksanaan sila bagi


para. Bhikkhu/bhikkhuni bertujuan untuk:
Untuk meperoleh songkongan dari umat perumah tangga
(gharavasa).
Untuk memusnakan kelompok bhikkhu yang beritikad buruk.
FUNGSI SILA
- Untuk mengakhiri kejahatan
- Menghindari perbuatan-perbuatan salah
- Menjaga dan mempertahankan kebajikan
- Membuat rasa aman baik diri sendiri ataupun orang lain
Hasil dari pelaksanaan sila
(Pahala):
• BEBAS DARI PENYESALAN
• PENYESALAN DAPAT MENIMBULKAN KEGEMBIRAAN
• KEGEMBIRAAN DAPAT MENYEBABKAN KEGIURAN
• KEGIURAN DAPAT MENIMBULKAN KETENANGAN
• KEGEMBIRAAN AKAN MENIMBULKAN PEMUSATAN PIKIRAN
• PEMUSATAN PIKIRAN DAPAT MENIMBULKAN PENGETAHUAN
MENGENAI KESUNYATAAN
Sutta-sutta yang membahas sila
antara lain adalah
• Brahmajala sutta menyebutkan adanaya cula
sila,majjhima sila dan maha sila yang senantiasa
dilaksanakan dan tidak dilanggar sang buddha.
• Samannaphala sutta disebutkan bahwa seorang
samana/petapa haruslah sempurna terlatih dalam
sila terkendalai indra-indranya dan memiliki
kewaspadaan dan pegertian benar tentang
fenomena alam.
• Ambattha sutta secara panjang lebar sang
buddha menjelaskan kepada brahmana ambatta
tentang vijja(abhinna) dan carana (perilaku yang
baik) yang menunjukkan samadhi dan sila.
• Ciri dari sila adalah selalu menampilkan ciri
ketertiban dan ketenangan yang terpelihara dan
dipertahankan dgn pengendalian perbuatan
jasmani, ucapan dan pikiran.
• Fungsi sila dalah menghancurkan kelakuan yang
salah dan menjaga agar tetap tidak bersalah.
• Wujud sila adalah kesucian (soceyya)
Latihan Soal
1. Manfaat sila terdapat dalam kitab ….
2. Tuliskan 2 Manfaat sila bagi sangha!
3. Pelaksanaan sila bagi para Bhikkhu/bhikkhuni terdapat dalam
kitab ….
4. Gharavasa adalah sebutan untuk/ kata lain dari ….
5. Tuliskan 3 sutta yang membahas tentang sila!
Aspek-Aspek Sila
A. Ciri-ciri orang yang memiliki sila adalah ketertiban
dan ketenangan
B. Fungsi Sila untuk mencegah atau menghancurkan
perilaku yang tidak baik (dussiliya)
dan menjaga orang yang mempraktikannya agar tetap
berperilaku baik (anvajja)
c. Wujud Sila adalah kesucian atau kemurnian dalam
tindakan jasmani dan ucapan
Sebab terdekat Sila adalah
-Hiri Dan Ottapa
Hiri itu malu untuk berbuat
jahat
Ottapa itu takut terhadap akibat
berbuat jahat
E. Manfaat mempratikkan sila
- Memperoleh kekayaan berlimpah melalui usaha giat
- Reputasi baik tersebar luas
- Penuh percaya diri
- Meninggal dengan tenang
- Terlahir di alam yang baik
- Tercapainya keinginan
- Sembuh dari sakit
- Landasan bagi tercapainya pencerahan
Cara mempraktikkan Sila
Varitta sila : menghindari hal-hal yang tidak baik
Contohnya Pancasila
Caritta Sila : melaksanakan hal-hal yang baik
Contohnya pancadhamma atau kalyana dhamma
Klasifikasi Sila
pembagian sila.
1.Sila menurut jenisnya
2.Sila menurut cara pelaksanaannya
3.Pembangian sila untuk kemurnian anggota
sangha
4.Pembagian sila menurut jumlah latihan
5.Sila menurut orang yang melaksanakannya
1. Sila Menurut Jenisnya
A. Pakati sila adalah sila alamiah , sila yang tidak dibuat oleh manusia. Sila
ini adalah sila alam semesta yang di temukan oleh sang buddha berupa
hokum- hukum kesunyataan. Contoh pakati sila (sila alamiah ) dan lima
niyama.
• 5 niyama (lima hukum alam semesta) yaitu
1.Utu niyama (hukum semesta tentang musim),
2. Bija niyama (hukum semesta tentang tumbuh-tumbuhan),
3.Kamma niyama (hukum semesta tentang sebab akibat perbuatan),
4. Citta niyama (hokum semesta tentang berprosesnya pikiran dan batin),
5. Dhamma niyama (hukum semesta tentang terjadinya persamaan dari
suatu gejala yang khas).
• Dalam ajaran buddha kelima niyama ini diuraikan dalam
empat kelompok, yaitu:
1. Empat kesunyataan mulia ( catur arya saccani )
2.Hukum perbuatan dan kelahiran kembali ( Karma dan
punarbhava )
3.Tiga corak umum ( tilakkhana )
4. Hukum sebab musabab yang saling bergantungan
( paticcasamuppada )
• UCAPAN BENAR, PERBUATAN BENAR, DAN
MATA PENCAHARIAN BENAR, ADALAH
TERMASUK DALAM PAKATI SILA ( SILA
ALMIAH ).
B. PANNATI SILA
• PANNATI SILA ADALAH SILA YANG DIBUAT
MANUSIA BERDASARKAN KESEPAKATAN ATAS
DASAR TUJUAN-TUJUAN TERTENTU.
• SILA YANG TERMASUK KEDALAM PANNATI
SILA ADALAH PERATURAN KEBHIKKHUAN,
PERATURAN KENEGARAAN, ADAT ISTIADAT,
DAN LAIN-LAIN.
Carita Sila adalah Sila dalam aspek positif, yaitu cara mengendalikan diri dengan cara melaksanakan sila yang dianjurkan oleh Buddha untuk dilaksanakan. Sila jenis ini ad

2. SILA MENURUT CARA PELAKSANAANNYA

 SIKKHAPADA SILA
 CARITA SILA
 VARITA SILA
• Sikkhapada Sila yaitu melaksanakan latihan-latihan
pengendalian diri seperti menjalankan Pancasila,
Atthasila, Dasasila.
• Carita Sila adalah Sila dalam aspek positif, yaitu cara
mengendalikan diri dengan cara melaksanakan sila yang
dianjurkan oleh Buddha untuk dilaksanakan.
• Varita sila adalah sila dalam aspek
negatif, yaitu pengendalian diri dengan
cara tidak melakukan perbuatan buruk
yang dianjurkan oleh buddha untuk
dihindari. Sila yang termasuk dalam hal
ini adalah 10 akusala kamma/dasa
akusala kamma ( sepuluh jenis
perbuatan buruk ).
3. Pembangian sila untuk kemurnian anggota
sangha
• Patimokha sila; menjalankan 227 sila bagi bhikkhu
dan 311 bagi bhikkhuni (250 sila bhiksu, dan 348
bhiksuni).
• Inderia samvara sila;mengendalikan enam indera.
• Avija parisudhi sila: sila penghidupan yang benar
• Paccayasanissita sila :pengendalian menggunakan
4 kebutuhan pokok
4. Pembagian sila menurut jumlah
latihan
• Cula sila; yaitu sila ukuran kecil
• Majjhima sila; yaitu sila ukuran
sedang
• Maha sila, yaitu sila yang jumlah
ukuranya besar
5.Sila menurut orang yang melaksanakannya
Sila upasaka-upasika
Sila samanera-samaneri
Sila bhikkhu-bhikkhuni
• Sila bodhisattva : garukapattiadalah 10 sila
pelanggaran berat, dan lahukapatti 48 sila
pelanggaran ringan
KUIS II
1. Ciri-ciri orang yang memiliki sila adalah ….
2. Wujud sila adalah ….
3. Hiri dan ottapa adalah ….
4. Takut akan akibat perbuatan jahat disebut ….
5. Contoh dari varitta sila adalah ….
6. Pancadhamma terdiri dari 5 sila. Sebutkan 3 dari isi pancadhamma!
7. Sila menurut jenisnya dibedakan menjadi ….
8. Sila alamiah yang tidak dibuat oleh manusia adalah ….
9. Hukum semesta tentang tumbuh-tumbuhan disebut ….
10.Tilakkhana adalah 3 corak umum yang terdiri dari ….
1. ketenagan
2. socceya atau kesucian
3. Pelindung dunia
4. Ottapa
5. Pancasila buddhis
6. Metta-karuna, sacca, satisampajana,santutthi, samma ajiva
7. Dua
8. Pakati sila
9. Bijja niyama
10. Anicca, dukkha, dan anatta
BAB IV
Puja Dan Budaya
• Puja berarti menghormat
Kata Pūjā dapat ditemukan dalam “Mangala Sutta”, yang
berbunyi: “Pūjā ca pūjanīyānam etammangalamuttamam”.
Artinya, “menghormat kepada yang layak dihormati
merupakan berkah utama”.
• Budaya adalah suatu cara hidup yang terdapat pada
sekelompok manusia, yang berkembang dan diwariskan
secara turun-temurun dari generasi ke generasi
berikutnya.
Puja sebagai penghormatan dapat dilakukan
dengan berbagai cara antara lain:

• Materi : persembahan (yang ada di altar)


• Perilaku: ramah, sopan dll
• Fisik : namaskara, Anjali, pradaksina
• Mental: brahma vihara
Penghormatan yang dianjurkan oleh Buddha adalah
penghormatan yang wajar dan didasari oleh pengertian
yang benar. Puja ditujukan kepada sesuatu objek yang layak
untuk dihormati.
Puja sebelum Zaman Buddha
Sejarah puja sebelum zaman Buddha berawal dari ajaran
brahmanisme yaitu ajaran yang menyembah benda-benda yang
dianggap ada penghuninya atau dewa.
Hal ini dilakukan dengan cara mengorbankan hewan,
bahkan mengorbankan manusia kepada para dewa.
Yang bertujuan untuk menjauhkan diri dari malapetaka
sehingga mereka akan nyaman dan senang
Contohnya
Puja Zaman Buddha
Puja berarti menghormat
Puja zaman Buddha memiliki sebuah kebiasaan yang dilakukan
oleh para Bhikkhu yaitu vattha.
Vattha artinya merawat guru Buddha dengan cara membersihkan
ruangan, mengisi air, dan lain-lain.
Pada Bulan gelap dan terang ada sebuah kebiasaan yang dilakukan
oleh para bhikkhu dan bhikkuni yaitu mengulang kembali
patimokha.
Puja Setelah Buddha
Parinibbana
Setelah Buddha Parinibanna, umat Buddha mengenang jasa-
jasa dan teladan dari Buddha dengan cara merenungkan
kebajikan-kebajikan Triratna. Dengan cara mengulang
khotbah-khotbah, membaca paritta, dan lain-lain
Puja sebagai Penghormatan
Penghormatan yang dilakukan kepada orang yang dihormati merupakan hal
yang baik dan semua itu merupakan berkah utama.
Penghormatan dalam tradisi agama buddha bisa dilakukan dengan 5 cara yaitu:
1. Anjali
2. Namaskara
3. Paddakhina
4. Utthana
5. Samicikamma
Seseorang yang melakukan atau penghormatan itulah
sesungguhnya yang akan mendapatkan manfaat, mendapatkan
berkah, dan kebahagiaan.
Ibarat:
• Seorang petani
• Orang menghias diri
Ada 2 bentuk puja yang Buddha ajarkan
dalam kitab anggutara nikaya, yaitu:
1. Penghormatan yang berupa materi
2. Penghormatan yang berupa praktik
Dari dua bentuk penghormatan penghormatan yang berupa praktiklah yang
tertinggi, Hal ini dijelaskan oleh Buddha di Mahaparinibbana sutta yang
isinya:
Duhai Ananda penghormatan, pengagungan, dan pemujaan dengan
cara tertinggi/terluhur bukanlah dilakukan bukan dengan memberikan
persembahan bunga, wangi-wangian, nyanyian, dan sebagainya.
Akan tetapi Ananda, apabila seorang Bhikkhu,
Bhikkhuni, Upasaka, dan upasika berpegang teguh pada
dhamma, hidup sesuai dengan dhamma, bertingkah laku
selaras dengan dhamma: maka orang seperti itulah yang
sesungguhnya telah melakukan penghormatan,
pengagungan, dan pemujaan dengan cara tertinggi/terluhur.
Karena itu Ananda, berpegang teguhlah pada Dhamma,
hiduplah sesuai dengan dhamma, danbertingkah lakulah
selaras dengan dhamma.
Dengan cara begitulah engkau melatih diri
Latihan Soal
1. Kata puja dapat ditemukan dalam sutta ….
2. Pūjā artinya ….
3. Merangkapkan tangan di depan dada disebut ….
4. Bunga melambangkan ….
5. Cinta kasih dan kasih saying dalam bahasa pali
adalah ….
6. Penghormatan yang dianjurkan oleh buddha
adalah penghormatan ….
7. Sejarah puja diawali dengan munculnya ajaran ….
8. Tujuan puja sebelum zaman Buddha adalah ….
9. Merawat guru buddha dengan cara membersihkan ruangan,
mengisi air, dan lain sebagainya disebut ….
10. patimokha adalah ….
11. Padakhina adalah ….
12. Penghormatan yang berupa praktik adalah penghormatan
tertinggi hal ini dijelaskan sang buddha di kitab …
13. Puja setelah zaman Buddha, umat Buddha mengenang jasa-
jasa buddha dengan cara ….
14. Suatu tradisi yang dilakukan oleh manusia secara turun
menurun disebut ….
15. Ada berapa cara Penghormtan yang dilakukan secara tradisi
agama buddha?
Kunci Jawaban
1. Manggala
2. Menghormat
3. Anjali
4. Ketidakkekalan
5. Metta karuna
6. Penghormatan yang wajar
7. Brahmanisme
8. dengan korban yang diberikan kepada para dewa, mereka akan menjadi senang dan tidak
menjatuhkan malapetaka bagi manusia.
9. Vattha
10. Peraturan- peraturan untuk bhikkhu dan bhikkhuni
11. Berjalan mengelilingi atau memutari objek sebanyak tiga kali dan tidak mengenakan alas kaki
12. Mahaparinibbana sutta
13. Merenungkan kebajikan-kebajikan triratna
14. Budaya
15. 5 cara
Anguttara Nikaya dijelaskan ada Lima hal perbuatan dikatakan
baik sebagai berikut:
1. Memiliki keyakinan kepada Tiratana (Buddha, Dhamma, dan
Sangha).
2. Memiliki sila yang baik.
3. Tidak percaya pada ketakhayulan, mistik, magis-magis.
4. Tidak mencari kebenaran dan kebaikan di luar Dhamma.
5. Berbuat kebajikan sesuai dhamma.
Di dalam Milinda Pañha dijelaskan ada sepuluh kualitas
baik yang patut dikembangkan oleh seorang umat
Buddha sebagai wujud penghormatan tertinggi kepada
Buddha.
1. Ia selalu menginginkan kesejahteraan sangha dan menempatkan
dhamma sebagai yang utama dalam hidupnya.
2. Ia memberi dengan penuh ketulusan.
3. Jika ia melihat tanda kemunduran dari ajaran Buddha dengan sekuat
tenaga ia membantu menegakkannya.
4. Ia terbebas dari segala macam ketakhyulan dan ia memiliki pengertian
benar.
5. Kalaupun ada kejadian dalam hidupnya (yang tidak menyenangkan),
ia tidak memikirkan yang lain selain Buddha sebagai gurunya.
6. Ia tertib/baik/ramah dalam ucapan dan perbuatan.
7. Ia rukun dan harmonis dengan sesama.
8. Ia tidak irihati
9. Ia tidak menggunakan Buddha dhamma untuk menipu orang lain
demi mendapatkan keuntungan dan popularitas.
10.,Ia menerima perlindungan dengan berpedoman kepada Tiratana
(Buddha, Dhamma dan Sangha).
Dhammapada menyatakan bahwa puja atau menghormat dapat
memberikan berkah dalam bentuk empat hal, yakni:
1. usia yang panjang
2. ketampanan/ kecantikan (vanno)
3. kebahagiaan (sukha)
4. kekuatan/ kesehatan ala.
Manfaat Melakukan Pujā
Manfaat melakukan puja adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan dan memperkuat keyakinan atau saddha pada
Tiratana (Buddha, Dhamma dan Sangha).
2. Berkembangnya Brahma vihara yang terdiri dari cinta kasih, kasih
sayang, simpati dan keseimbangan batin .
3. Berkembangnya pengendalian diri (samvara).
4. Berkembangnya perasaan puas (santutthi).
5. Berkembangnya kesabaran (khanti).
6. Berkembangnya kebahagiaan (sukha)
3. Macam-macam Penghormatan
• Penghormatan atau puja dalam agama Buddha, ada 2 macam,
yaitu:

 Amisa Puja, yaitu menghormat dengan menggunakan materi


atau benda, misalnya mempersembahkan lilin, dupa, bunga,
dan lain-lain.

 Patipati Puja, yaitu menghormat dengan melaksanakan


Dhamma, praktik sila, samadhi, dan panna.
• 4. Macam-macam Cetiya
• Terdapat empat macam cetiya yang masing-masing mempunyai
ciri-ciri yaitu:

 Dhatu Cetiya adalah bila altar terdapat relik Buddha.


 Paribhoga Cetiya, bila altar memiliki barang-barang
peninggalan Buddha yang pernah digunakan oleh Beliau, seperti
jubah dan mangkuk.

 Dharma Cetiya, bila altar memiliki satu set lengkap Kitab Suci
Tripitaka.

 Uddessika Cetiya, bila altar hanya memiliki Buddharupang


Kunci jawaban
1. Manggala
2. Menghormat
3. Anjali
4. Ketidakkekalan
5. Metta karuna
6. Penghormatan yang wajar
7. Brahmanisme
8. dengan korban yang diberikan kepada para dewa, mereka
akan menjadi senang dan tidak menjatuhkan malapetaka bagi
manusia.
9. Vattha
10.Peraturan- peraturan untuk bhikkhu dan bhikkhuni

Anda mungkin juga menyukai