Disusun Oleh :
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya kami telah diberi kelancaran dalam penyusunan karya ilmiah ini.Selesainya
penyusunan karya ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan banyak pihak.
Oleh sebab itu kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan nasihat, doa,
dan dukungan sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Kepala Sekolah Asbullah, S.Pd, M.Pd yang telah
memperbolehkan penulis untuk menjadikan lingkungan SMP
Negeri 3 Pekanbaru khususnya kelas IX.1 sebagai objek penelitian.
3. Ibu Dessy Yeni Purba, S.Pd atas bimbingan dan arahannya.
4. Pihak-pihak Perpustakaan Soeman H.S yang telah bersedia
menerima penulis untuk menggunakan fasilitas demi menunjang
penyusunan karya ilmiah ini.
Demikianlah karya ilmiah ini, penulis menyadari terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan dan penjelasannya, oleh karena itu penulis mohon
maaf dan dengan terbuka menerima kritik dan saran untuk dijadikan evaluasi
demi penyempurnaan kedepannya. Akhir kata semoga karya ilmiah ini dapat
diterima sebagai bahan pembelajaran dan motivasi.
Penulis
i
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : Kamis
Tanggal : 30 Januari 2020
Disetujui Oleh:
WaliKelas GuruPembimbing
NIPY. NIPY.
Mengetahui:
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Lembar pengesahan............................................................................................................ii
Daftar isi............................................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan.........................................................................................................1
1.1 Latar belakang masalah......................................................................................1
1.6 Hipotesa.............................................................................................................3
1.7 Manfaat..............................................................................................................4
2.2 Belajar................................................................................................................7
BAB 4 Pembahasan........................................................................................................13
4.1 Identifikasi masalah..........................................................................................13
4.2 Penyelesaian.....................................................................................................14
BAB 5 Penutup...............................................................................................................15
5.1 Kesimpulan......................................................................................................15
5.2 Saran................................................................................................................15
Daftar Pustaka..................................................................................................................16
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk:
1. Memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia
2. Memenuhi tugas persyaratan kelulusan kelas IX
3. Memotivasi siswa SMPN 3
4. Mendapatkan nilai
1.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam karya ilmiah ini
adalah metoode angket. penulis akann memberikan selembar kertas
yang berupa angket kepada narasumber. Angket adalah teknik
pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis
untuk dijawab secara tertulis pula oleh responder.
Angket merupakan kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang
tertulis, yang diguunakan untuk memperoleh informasi dari
responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia katakan. prinsip
penulisann angket mennyangkut beberapa faktor antara lain:
Isi dan tujuan pertanyaan, artinya jika isi pertanyaan
ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala
yang jelas dalam pilihan jawaban.
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan
kemampuan responden. Tidak mungki
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah
bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti
bahasa Inggris.
Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau
tertutup. Jika terbuka artinya jawaban yang
diberikan adalah bebas, sedangkan jika pertanyaan
tertutup maka responden hanya diminta untuk
memilih jawaban yang disediakan.
2
1.6 Hipotesa
Merangkum beberapa kabar yang penulis dapatkan maka ada
beberapa hal yang menjadi cikal bakal masalah yang akan kita bahas dan
yang akan kita buktikan kebenarannya, yaitu:
1. Saat ini kegiatan pembelajaran sangat
membosankan terutama untui siswa kelas IX.1.
Umumnya disebabkan karena tidak menyukai mata
pelajaran atau cara belajar yang itu-itu saja.
2. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran
dikelas dimana guru cenderung menyampakqn
materi dengan metde ceramah yang dalam
pelaksanaannya siswa hanya duduk, mendengarkan
dan mencatat apa yang disampaikan.
3. Menggunakan metode yang begitu terus, membuat
siswa enggan ujtuk belajar. Akibatnya memahami
materi yang diajarkan dan bahkan banyak yang
tertekan karena harus mengerjakan tugas dari materi
yang belum mereka pahami.
4. Dengan begitu seharusnya sekolah mampu
membuat proses belajar mengajar menjadi
menyenangkan, seperti:
a. Melakukan games kecil saat siswa
merasa bosan.
b. Mendengarkan musik kepada siswa
saat mereka sedang mencatat.
c. Belajar tidak saja harus melalui
buku, tapi juga melalui video.
d. Belajar tidak selalu harus didalam
kelas bisa saja dilingkungan sekolah.
3
1.7 Manfaat
Manfaat dari penelitian kami ini adalah:
1. Untuk siswa
a. Agar kita dapat belajar dengan santai.
b. Memotivasi diri kita untuk meraih prestasi.
2. Untuk guru
a. Agar para guru bisa memvariasikan metode belajar.
b. Agar para guru mengerti akan kebutuhan siswa dizaman
sekarang.
c. Agar para guru bisa memperbaiki cara
mengajarnya.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Motivasi
1) Pengertian
a. Menurut Sardiman A.M 2011, istilah motivasi berasal dari kata
motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam
diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau
berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat
diiterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan,
dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku
tertentu.
b. Motivasi adalah proses psikologis yang dapat dijelaskan prilaku
seseorang. Perilaku hakekatnya merupakan orientasi pada satu
tujuan. untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan proses interaksi
dari beberapa unsur. dengan demikian,motivasi merupakan
kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuka
mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirangsang
oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti; keinginan yang
hendak dipenuhinya; tingkah laku; tujuan; umpan balik.
(Hamzah,2010)
2) Motivasi intrinsik dan ekstrinsik (Hamzah 2011)
a. Motivasi Intrinsik
1) Penyesuaian tugas dan minat
2) Perencanaan yang penuh variasi
3) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
4) Dorongan kebutuhan belajar
5) Harapan akan cita-cita
b. Motivasi Ekstrinsik
1) Kesempatan siswa yang aktif
2) Kesempatan siswa untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya
3) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
5
4) Adanya penghargaan
5) Lingkungan belajar yang kondusif
3) Teori motivasi
a. Hierarki Kebutuhan Maslow
Hierarki ini didasarkan pada anggapan bahwa pada waktu orang telah
memuaskan satu tingkat kebutuhan tertentu, mereka ingin bergeser ketingkat
yang lebih tinggi. lima tingkat kebutuhan menurut Maslow yaitu:
1) Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk
makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernafas, dan sebagainya.
2) Kebutuhan akan aasa aman
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah dipuaskan, perhatian dapat
diarahkan kepada kebutuhan akan keselamatan. Keselamatan itu
termasuk merasa aman dari setiap jenis ancaman fisik atau kehilangan,
serta merasa terjamin.
3) Kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial
ketika seseorang memuaskan kebutuhan fisiologis dan rasa aman
kepentingan berikutnya adalah hubungan antar manusia. cinta kasih
dan kasih sayang, mungkin didasari melalui hubungan-hubungan antar
pribadi yang mendalam, tapi juga yang dicerminkan dalam kebutuhan
untuk menjadi bagian berbagai kelompok sosial.
4) Kebutuhan akan penghargaan
Percaya diri dan harga diri maupun kebutuhan akan perlakuan orang
lain. dalam kaitannya dengan pekerjaan, hal itu berarti memiliki
pekerjaan yang dapat diakui sebagai bermanfaat, menyediakan sesuatu
yang dapat dicapai, serta pengkuan umum dan kehormatan didunia
luar.
5) Pebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan tersebut ditempatkan paling atas dan berjaitan dengan
keinginan pemenuhan diri. ketika semua kebutuhan diri sudah
dipuaskan, seseorang ingin mencapai secara penuh potensinya.
b. Teori harapan
6
Teori haarapan didasarkan pada keyakinan bahwa oarang
dipengaruhi oleh perasaan mereka tentang gambaran hasil tindakan
mereka.
c Teori keadilan (equiy)
Teori ini menonjolkan kenyataan bahwa motivasi seseorang
mungkin dipengaruhi oleh perasaan mereka tentang gambaran hasil tindakan
mereka.
c. Teori sasaran (goal)
Teori ini didasarkan kepercayaan bahwa sasaran orang ditentukan
oleh cara mereka berperilaku dalam pekerjaan dan jumlah upaya yang
mereka gunakan.
d. Teori perlambangan (attribution)
Teori ini menyatakan bahwa motivasi tergantung pada faktor-
faktor internal, seperti atribut seseorang dan faktor-faktor luar yang
mungkin berupa kebijakan organisasi, derajat kesulitan pekerjaan yang
ditangani, dan sebagainya.
2.2 Belajar
1) Pengertian
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya
interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar
dapat terjadi kapan dan dimana saja.
2) Aliran dalam teori belajar
Teori psikologi sebagai dasar pengembangan teori-teori belajar
dapat digolongkan ke dalam lima aliran yang dianggap besar dan sangat
dominan dalam memenuhi praktek pembelajaran yakni, behavioristik,
kognitifistik, humanistik, kontruktivistik, dan cybernetik
a) Aliran behavionistik
Belajar menurut pandangan aliran behavioristik pada
hakikatnya adalah pembentukan asosiasi anatara kesan
yang ditangkap pancaindra dengan kecenderungan untuk
bertindak atau hubungan antara stimulus dan respon
7
(S-R). Oleh karena itu, teori belajar ini juga dinamakan
teori stimulus-respon yaitu belajar adalah upaya untuk
membentuk hubungan stimulus dan respon sebanyak-
banyaknya.
b) Aliran kognitif
Teori belajar kognitif lebih menekankan pada proses belajar
yang dilakukan individu. Belajar merupakan perubahan
presepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat
sebagai tingkah laku yang nampak. Belajar juga merupakan
suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi,
pengolahan informasi dan aspek kejiwaan lainnya. Belajar
menurut teori ini merupakan aktivitas yang melibatkan
proses berrpikir yang kompleks.
c) Aliran humaninistik
Teori belajar humanistik memandang bahwa proses
belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu
sendiri. Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah
untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap
berhasil jika siswa telah memahami lingkungan dan dirinya
sendiri. Teori belajar humanistik ini cenderung bersifat
eklektif dalam arti memanfaatkan teknik belajar apapun,
asal tujuan belajar siswa dapat tercapai. Dengan kata lain
teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk
memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi diri
dapan tercapai.
d) Aliran konstruktivistik
Teori konstruksivistik memahami belajar sebagai
proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh siswa
itu sendiri. oleh karena itu pengetahuan merupakan hasil
konstruksi yang dilakukan siswa. menurut aliran
konstruktivistik, pengetahuan dipahami sebagai satu
8
pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang
setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya
pemahaman pemahaman baru. pengetahuan bukanlah
kemampuan fakta darri suatu kenyataan yang sedang
dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang
terhadap objek, pengalam maupun lingkungannya.
e) Aliran cybernetisme
Aliran ini memandang otak manusia aktif
memproses informasi seperti halnya teknologi informasi
atau komputer, namun manusia aktif mencari bukan hanya
pasif menerima. manusia bukan mesin pasif yang selalu
tertib dan teratur memproses informasi, melainkan aktif
mencari dan memanipulasi. suatu ketika ia cepat sekali,
sedang sedang saja, atau lambat sekali tergantung pada
kesegaran pikiran, perasaan, dan kebugaran fisik yang
muncul pada saat itu.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Dimana nantinya angket itu akan diisi oleh beberapa narasumber.
Setelahnya penulis akan mengelompokkan dan mempersentasekan jumlah
dari data kualitatif tersebut sehingga menjadi kuantitatif untuk
mempermudah dalam penganalisisan data.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data adalah suatu metode atau cara untuk
mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data
tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk
menemukan solusi permasalahan, yang tertutama adalah masalahyang
tentang sebuah penelitian. Atau analisis data juga bisa diartikan sebagai
kegiatan yang dilakukan untuk merubah data hasil dari sebuah penelitian
menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan untuk mengambil
sebuah kesimpulan.
Tujuan dari analisis data adalah untuk mendeskripsikan sebuah
data sehingga bisa di pahami, dan juga untuk membuat kesimpulan atau
menarik kesimpulan mengenai karakteristik populasi yang berdasarkan
data yang diperoleh dari sampel, yang biasanya ini dibuat dengan dasar
pendugaan dan pengujian hipotesis.Teknik analisis data yang penulis
terapkan adalah dengan mengelompokkan data data yang sudah diberikan
oleh narasumber, lalu menghitung dan menyimpulkan pemecahan yang
tepat.
Setelah melakukan penelitian terhadap enam orang sampel dari
kelas IX. 1, maka penulismenyimpulkan bahwa:
1. Empat dari enam sampel, tidak merasa bosan saat jam
pelajaran. Sementara dia lainnya terkadang merasa bosan.
Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa PBM di kelas IX. 1
tidak berjalan sempurna.
2. Seluruh sampel pernah mendengarkan motivasi bertemakan
pendidikan. Ini berarti sudah ada usaha untuk
meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa tersebut,
11
namun apabila masih terdapat kendala maka masalahnya
terdapat pada siswa tersebut.
3. Seluruh sampel tidak pernah ditegur oleh guru saat PBM.
4. Satu dari enam sampel menyatakan bahwa kurang
menyukai beberapa guru sehingga tidak ada niat untuk
belajar sedangkan dua lainnya menyatakan terkadang dan
tiga orang menyukai semua guru.
5. Lima dari enam sampel menyatakan tidak takut bertanya
walaupun gurunya galak. Sedangkan satu lainnya
menyatakan terkadang.
6. Lima dari enam sampel menginginkan metode belajar yang
menyertakan games kecil pada saat PBM.
7. Dua dari enam sampel tidak menyukai metode belajar
beberapa guru dan dia lainnya menyatakan terkadang
sedangkan dua sampel menyatakan menyukai metode
belajar semua guru.
12
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
13
4.2 Penyelesaian
Bosan biasanya disebabkan karena suasana yang hening, juga
karenakecanggungan yang kentara. Apabila hal ini terjadi di kelas maka
proses belajar mengajar tidak akan berjalan sempurna.
Masalah ini bisa diatasi dengan berbagai cara serperti,memutarkan
musik yang sesuai saat siswa sedang mencatat untuk menghidupkan
semangat belajar mereka, mengganti media belajar misalnya menggunakan
video untuk menghindari metode belajar yang monoton, serta mengajak
siswa belajar di luar sekolah misalnya museum atau tempat lain yang
memberikan edukasi. Setelah disurvey, 86% siswa kelas IX.1
menginginkan metode belajar yang menyertakan games kecil dalam
pelaksanaannya.Dengan begitu para siswa akan mendapatkan kembali
semangat belajarnya dan akan termotivasi untuk berprestasi.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Menurut penelitian, kebosanan siswa lebih sering disebabkan
karena metode belajar yang monoton dan cenderung satu arah. Ini
menyebabkan semangat dan motivasi belajar siswa menghilang sehingga
langsung berdampak pada prestasi. masalah ini dapat diatasi dengan cara
memvariasikan metode belajar sedemikian mungkin sehingga lebih
menyenangkan dan tidak membosankan. dengan cara seperti ini semangat
siswa dapat meningkat dan akan membuat siswa termotivasi untuk belajar
dan berprestasi.
5.2 Saran
Untuk memvariasikan metode mengajar, disarankan untuk para
guruyang merupakan pihak yang memiliki dampak besar untuk
perkembangan para siswa,agar suasana “bosan” dalam proses belajar
mengajar dapat terminimalisir. Seperti halnya dengan mengadakan sebuah
game, kuis atau semacamnya untuk menyelingi beberapa pembahasan
materi yang mungkin sangat monoton.
15
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org>wiki>angket
https://ganjarsagogo.wordpress.com
https://zultogalatp.wordpress.com/3/06/15/landasan-teori-belajar/
https://hijauku.net/metode-dan-jenis-penelitian-kuantitatif/
16