Agama Buddha
SENIOR HIGH SCHOOL 2
Compiled by: Sir Calvin
PELAJARAN 1: MORALITAS BUDDHIS
A. The Note
1. Sila merupakan dasar dalam pengalaman buddhis, mencakup semua perilaku moral
dan sifat-sifat baik yang membawa ketenangan dan kebahagian bagi semua mahkluk.
2. Jalan Ariya delapan faktor dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Kebijaksanaan (panna) yaitu pandangan benar dan perniatan benar.
b. Kebajikan (sila) yaitu perkataan benar, perbuatan benar dan penghidupan benar.
c. Keheningan (samadhi) yaitu pengupayaan benar, pengheningan benar dan
penyadaran benar
3. Yang dimaksud dengan perkataan benar adalah jujur,mendamaikan,santun dan
bermanfaat
4. Yang di maksud dengan perbuatan benar adalah menghargai Mahkluk hidup (segala
jenis Mahkluk hidup), Menghargai milik orang lain dan menghargai Hubungan
orang lain.
5. Yang di maksud dengan penghidupan benar adalah usaha yang sesuai dengan sila dan
tidak berkenan dalam perdaganan manusia,daging, senjata dan hal asusila.
6. Ciri dari sila adalah ketertiban dan ketenangan. Ketertiban dalam arti semua manusia
dapat hidup berdampingan dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.
7. Fungsi sila adalah menghancurkan kelakuan salah dan menjaga seseorang agar tidak
bersalah.
8. Dua sebab yang dapat memunculkan sila adalah Tahu malu (hiri) dan Tahu takut
(ottappa). Hiri dan ottappa disebut demikian karena jika rasa tahu malu dan tahu takut ada
dalam diri setiap orang maka dunia akan damai, tidak ada orang yang mau berbuat
salah lagi dan masyarakat pun akan hidup dengan selaras dan damai.
9. Dalam Kitap Visuddhimagga, Menafsir sila sebagai berikut Cetana (sila menunjukkan
sikap batin atau kehendak), Virati ( Sila menunjukkan penghindaran), Samvara (Sila
menunjukkan pengendalian) dan sila menunjukkan tiada pelanggaran terhadap
peraturan yang telah di tetapkan.
10. Berdasarkan bentuknya, sila dibedakan menjadi dua aspek perumusan yaitu Varrita sila
(penolakan terhadap perbuatan buruk) dan Carrita sila (realisasi perbuatan baik).
11. Berdasarkan pelaksanaanya sila ada tiga jenis yaitu Gahattha sila dan
Bhikkhu/Bhikkhuni sila dan Anupasampanna sila atau Samanera sila.
12. Berdasarkan jenisnya sila di bagi menjadi tiga yaitu Hina sila,Majjhima sila dan panita
sila.
13. 5 sila keseharian adalah tidak membunuh,tidak mencuri,tidak berbuat asusila,tidak
berbohong dan tidak mabuk mabukkan.
14. 8 sila keseharian adalah tidak membunuh,tidak mencuri,tidak berbuat asusila,tidak
berbohong, tidak mabuk mabukkan, makan tepat waktu, tidak menari,menyanyi ,
mendengarkan musik,menonton hiburan,mengenakan perhiasan dan bersolek dan
tidak menggunakan tempat tidur yang mewah dan tinggi.
B. Exercise / Homework
Kunci Jawaban Halaman 14
1. Jalan Ariya delapan faktor dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Kebijaksanaan (panna) yaitu pandangan benar dan perniatan benar.
b. Kebajikan (sila) yaitu perkataan benar, perbuatan benar dan penghidupan benar.
c. Keheningan (samadhi) yaitu pengupayaan benar, pengheningan benar dan
penyadaran benar
2. Varitta sila berupa penolakan terhadapa perbuatan buruk,misalnya lima sila dan delapan
sila.
Carrita sila berupa perbuatan baik misalnya Panca Dhamma, nasihat buddha yang
diuraikan dalam berbagai ajaran yang jika di laksanakan akan mendatangkan kebahagiaan
dalam kehidupan ini dan yang akan datang.
3. Karena ketertiban dapat membuat semua manusia hidup berdampingan dalam kelompok
kecil atau pun besar. Menjalani sila juga memberikan ketenangan bagi orang yang
menjalaninya dan bagi orang sekitarnya. Sehingga tidak ada orang yang mau melakukan
hal buruk karena tidak ingin dicelakai oleh orang lain.
4. Fungsi sila adalah menghancurkan kelakuan salah dan menjaga seseorang agar tetap tidak
bersalah.
5. Hina sila adalah sila yang di jalankan dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat duniawi.
Majjihima sila adalah sila yang dijalani untuk memeroleh manfaat surgawi
Panita sila adalah sila yang dijalani untuk tujuan keterbatasan dari ketamakan,kebencian,
kekeliruan, tanpa mengharap pahala kehidupan sekarang maupun mendatang.
C. Extra Exercise
Quiz
1. Berdasarkan pelaksanaanya sila ada tiga jenis yaitu .......
Gahattha sila dan Bhikkhu/Bhikkhuni sila dan Anupasampanna sila atau Samanera sila.
2. Apa yang dimaksud dengan sila!
dasar dalam pengalaman buddhis, mencakup semua perilaku moral dan sifat-sifat baik
yang membawa ketenangan dan kebahagian bagi semua mahkluk.
3. Dalam kitap visuddhimagga, menafsirkan sila menjadi ?
Cetana (sila menunjukkan sikap batin atau kehendak), Virati ( Sila menunjukkan
penghindaran), Samvara (Sila menunjukkan pengendalian) dan sila menunjukkan tiada
pelanggaran terhadap peraturan yang telah di tetapkan.
4. Tuliskan 8 sila keseharian !
tidak membunuh,tidak mencuri,tidak berbuat asusila,tidak berbohong, tidak mabuk
mabukkan, makan tepat waktu, tidak menari,menyanyi , mendengarkan musik,menonton
hiburan,mengenakan perhiasan dan bersolek dan tidak menggunakan tempat tidur yang
mewah dan tinggi.
5. Apa yang terjadi jika setiap manusia tahu malu dan tahu takut?
dunia akan damai, tidak ada orang yang mau berbuat salah lagi dan masyarakat pun akan
hidup dengan selaras dan damai.
Chapter 2
1. Menjalani sila dengan baik dapat memunculkan berbagai kebahagiaan batin mendalam dan
kemajuan batin,hingga akhirnya membawa kita pada keterbebasan , pada akhir duka ,
pada kebahagiaan sejati.
2. Menjaga sila memberikan manfaat pada kehidupan saat ini, kehidupan mendatang dan
mendukung keterbebasan.
3. Manfaat yang berbuah pada kehidupan saat ini ;
-terhindar dri hukuman duniawi
-membantu mengembangkan nama baik
-membantu pemurnian batin
-membuat percaya diri
-bebas dri rasa sesal
-menumbuhkan kebahagiaan tanpa cela
-ketika asal tiba,kita akan meninggal dengan tenang dam damai
4. Manfaat yang berbuah pada kehidupan berikutnya;
Membawa karma baik yang mengarah pada kelahiran kembali di alam bahagia
Manfaat yang mendukung keterbebasan;
-mendukung kemurnian batin sebagai fondasi untuk pengembangan meditasi.
-membebaskan kita dri perangkap konflik yg tidak menunjang pengembangan batin.
5. Buddha juga mengemukakan manfaat pelaksanaan sila bagi perumah-tangga yaitu;
-membuat orang bertambah kaya
-mendatangkan nama baik
-menimbulkan kepercayaan diri dalam pergaulan dengan berbagai kalangan
-membuat ketenangan saat menghadapi kematian
-setelah meninggal akan terlahit kembali di alam bahagia
6. Lima sila dasar yang dijalankan oleh perumah-tangga dan umat umat Buddha lainnya;
-panatipata veramani sikkhapadam sama diyami
Aku menjlani aturan latihan memantang membunuh
-adinnadana veramani sikkhapadam sama diyami
Aku menjalani latihan memntang mengambil yang tak diberikan
-kamesumickhacara veramani sikkhapadam sama diyami
Aku menjalani aturan latihan memantang berzina
-musavada veramani sikkhapadam sama diyami
Aku menjalani aturan latihan memantang berkata dusta
-surameraya majja pamadatthana veramani sikkhapadam sama diyami
Aku menjalani aturan latihan memantang arak,tuak,zat memabukkan,yang menyebabkan
kelegahan
7. Pelanggaran sila pertama terjadi jika memenuhi 5 faktor berikut ini;
-ada makhluk hidup
-tahu makhluk itu hidup
-ada niat membunuh
-ada kiat membunuh
-makhluk itu mati karna kiat itu
20. ketika kita melanggar sila,karena satu atau hal lain maka kita bisa:
1. membuat pengakuan salah keluarga/kawan terpecaya atau di hadapan Buddha
2. bertekad kuat untuk tidak mengulagi pelanggaran
3. pengucapan kembali sila
4. melakukan perbuatan baik sebagai kompensasi
5. tidak larut dalam rasa bersalah dan benci diri
membawa pada kumpulan kamma baik yang mengarah pada kelahiran kembali di alam bahagia
membebaskan kita dari perangkap konflik yang tidak menunjang pengembangan batin
-jujur (sacca)
(kita harus senantiasa waspada terhadap segala suatu yang terjadi di sekeliling kita
Evaluasi page 35
1. – donor darah
-donor organ
-merawat orang sakit
Mid Test
1. tuliskan 5 sila keseharian yang harus dijalankan oleh umat Buddha!
2. Tuliskan Jalan Ariya delapan faktor!
3. Yang dimaksud dengan perkataan benar adalah…
4. Jelaskan mengenai lima dhamma!
5. Tuliskan Akibat yang dapat timbul karena melanggar sila pertama:
6. Pelanggaran sila pertama terjadi jika memenuhi 5 faktor berikut ini;
7. Buddha juga mengemukakan manfaat pelaksanaan sila bagi perumah-tangga yaitu;
8. Akibat yang dapat timbul karena melanggar sila kedua;
9. Akibat yang dapat timbul karena melanggar sila ketiga;
10. Zina atau asusila terjadi bila memenuhi 4 faktor;
1. tidak membunuh,tidak mencuri, tidak berbuat asusila, tidak berbohong dan tidak mabuk mabukan.
2. -. Kebijaksanaan (panna) yaitu pandangan benar dan perniatan benar.
-. Kebajikan (sila) yaitu perkataan benar, perbuatan benar dan penghidupan benar.
-. Keheningan (samadhi) yaitu pengupayaan benar, pengheningan benar dan penyadaran benar.
3. jujur,mendamaikan,santun dan bermanfaat.
D. The Note
15. Kata puja berasal dari bahasa pali atau sanskerta yang berarti menghormati
,menyembah,atau membaktikan diri sering kita sebut dengan puja bakti .
16. Puja bukanlah suatu praktik yang diwajibkan Buddha, Puja membantu kita untuk
mengingat ajaran Buddha
17. Berbagai puja yang dilakukan oleh umat Buddha memiliki makna yang sama yakni:
Memuja dan memperkuat keyakinan kepada Buddha, Dhamma dan sangha
Menyatakan tekad untuk menjalani ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-
hari.
Merenungi sifat sifat luhur Buddha,Dhamma dan sangha.
Mengulang kembali pembabaran Dhamma
Membantu mengembangkan sifat luhur
Mengungkapkan harapan,syukur dan melimpahkan jasa kebajikan kepada
semua Mahkluk.
18. Manfaat yang diperoleh dari melaksanakan puja adalah berkembangnya hal hal berikut
ini :
Keyakinan
Kasih sayang, Belas kasih, ikut bahagia,ketakgoyahan
Pengendalian diri
Kecukupan hati
Kesabaran
kebahagiaan
19. Ada dua jenis puja yaitu:
Secara materi (Amisa-puja)
Memuja dengan mempersembahkan benda benda persembahan seperti
air,bunga,pelita,dupa,buah,dan sebagainya. Air melambangkan kesucian dan
pikiran bersih, Bunga melambangkan segala sesuatu mengalami perubahan,
dupa melambangkan harumnya kebajikan.
Secara praktik (patipatti-puja)
Memuja secara praktik artinya menjalani ajaran Buddha dalam kehidupan
sehari hari .Berusaha untuk melepaksan diri dari belenggu ketamakan,
kebencian dan kekelirutahuan. Dengan menapakan jalan menuju kebahagian
dengan melaksanakan, Jalan Ariya Berfaktor Delapan : pandangan
benar,perniatan benar,perkataan benar,perbuatan benar,penghidupan benar,
pengupayaan benar,penyadaran benar dan pengheningan benar.
20. Dalam Agama Buddha dikenal ada beberapa sikap menghormati yaitu,
Sikap hormat dengan menangkupan kedua telapak tangan didepan dada
( Anjali). Sikap ini dipakai secara luas untuk memberi salam atau
menghormat, tidak hanya di kalangan Buddhis.
Sikap sujud dengan setidaknya lima titik menyentuh lantai yaitu
lutut,jari,kaki,siku telapak tangan dan dahi. Sikap sujud ini dikenal dengan
istilah Namakkara (pali) dan Namaskara (sansekerta).
Berjalan memutari objek puja dengan menepatkan objek puja disisi kanan
(padakkhina)
Berdiri menyambut/mengantar orang yang dimuliakan (utthana)
Menghormati dengan cara memberikan bantuan walau tak di mintak
(Samacikamma) misalnya menyiapkan sarana puja,membersihkan altar, dan
sebagainya.
21. Dalam sarana puja diperlukan beberapa sarana pendukung seperti:
Tempat (biasanya diadakan di tempat ibadah Agama Buddha seperti Cetiya,
Vihara dan pedepokan.
Objek ; dalam objek ada 3 jenis objek puja yaitu :
Objek puja yang berhubungan dengan tubuh
Objek puja yang dipakai secara pribadi
Objek puja berupakan peragaan/ pencitraan Buddha
22. Puja yang disesuaikan dengan budaya setempat boleh saja diterapkan sepanjang tidak
bertentangan dengan ajaran Buddha.
23. Dalam melaksanakan puja jangan sampai terjebak dalam tahkhayul dan merasa bahwa
puja tertentu yang paling benar. Buddha menolak pandangan takhayul yang menyatakan
puja dapat membebaskan kita dari buah karma buruk yang diperbuat. Kita harus
menjalani puja dan juga belajar menjalani Dhamma.
24. Negara- Negara di asia memiliki kebudayaan dan tata cara yang sangat kaya,unik dan
beragam. Dalam Agama Buddha terdapat berbagai tata cara puja yang berbeda-beda
disuatu Negara dan Negara lain, dari satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.
25. Dengan melakukan puja bakti sesuai bahasa ibu di suatu tempat, maka ajaran Buddha
yang dilantunkan dalam puja bakti akan lebih mudah dimengerti dan lebih mudah
dilakukan. Dengan demikian puja bakti akan memberi manfaat lebih ketimbang
hanya membaca sutta atau paritta tanpa memahami artinya.
26. Tiap kita selesai membaca sutta atau paritta dalam suatu bahasa, kita bisa melafalkan
maknanya, merenunginya dan menjalankannya.
27. Dikarenakan banyaknya umat Buddha di Indonesia merupakan keturunan tionghua yang
merayakan tradisi ini,maka banyak orang mengira bahwa tahun baru imlek adalah
bagian dari perayaan agama Buddha.
28. Agama Buddha memiliki toleransi yang sangat tinggi terhadap agama lain, maupun
berbagai tradisi dan budaya.
29. Pada zaman Buddha,tiap bulan baru dan bulan purnama, para bikkhu akan berkumpul di
vihara dan mengulang kembali peraturan peraturan yang harus mereka jalani
dengan tujuan agar mereka bisa mengingat peraturan itu dengan baik.
30. Beberapa puja di lakuakan pada tanggal tanggal tertentu sesuai dengan tanggal kejadian
yang dirayakan seperti perayaan asalha dilakukan pada bulan asalha, sesuai dengan
bulan kejadian ketika Buddha mengajar untuk pertama kalinya.
31. Kita selalu bisa memulai ritual atau kebiasaan baru yang belum ada di komunitas kita ,
misalnya kita bisa memulai ritual/kebiasaan bermeditasi sebelum memulai pelajaran.
Kita bisa memulai kebiasaan berdoa sebelum istirahat makan, atau kita memulai
ritual untuk membaca suatu buku dhamma tiap minggu dan masih banyak lagi. Bisa
juga kita melakukan ritual, melakukan ritual paling sedikit suatu kebajikan tiap
baru.
E. Exercise / Homework
Kunci Jawaban Halaman 49
6. – Keyakinan
- Kasih sayang, Belas kasih, ikut bahagia,ketakgoyahan
- Pengendalian diri
- Kecukupan hati
- Kesabaran
- kebahagiaan
7. - Memuja dan memperkuat keyakinan kepada Buddha, Dhamma dan sangha
- Menyatakan tekad untuk menjalani ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari.
- Merenungi sifat sifat luhur Buddha,Dhamma dan sangha.
- Mengulang kembali pembabaran Dhamma
- Membantu mengembangkan sifat luhur
- Mengungkapkan harapan,syukur dan melimpahkan jasa kebajikan kepada semua
Mahkluk.
8. - Secara materi (Amisa-puja)
Memuja dengan mempersembahkan benda benda persembahan seperti
air,bunga,pelita,dupa,buah,dan sebagainya. Air melambangkan kesucian dan
pikiran bersih, Bunga melambangkan segala sesuatu mengalami perubahan,
dupa melambangkan harumnya kebajikan.
- Secara praktik (patipatti-puja)
Memuja secara praktik artinya menjalani ajaran Buddha dalam kehidupan
sehari hari .Berusaha untuk melepaksan diri dari belenggu ketamakan,
kebencian dan kekelirutahuan. Dengan menapakan jalan menuju kebahagian
dengan melaksanakan, Jalan Ariya Berfaktor Delapan : pandangan
benar,perniatan benar,perkataan benar,perbuatan benar,penghidupan benar,
pengupayaan benar,penyadaran benar dan pengheningan benar.
9. Karena puja yang di lakukan di setiap kota memiliki caranya untuk melakukan puja
serta memiliki budaya dalam kehidupannya yang lebih sopan.
10. Tetap dilaksanakan, tetapi tetap harus sesuai dengan ajran dhamma dan tidak
mempercayai mengenai takhayul.
F. Extra Exercise
6. Apa saja makna dari puja yang memiliki arti yang sama!
7. Tuliskan dan jelaskan 3 objek dalam puja!
8. Tuliskan Jalan ariya berfaktor delapan!
9. Tuliskan dan jelaskan sikap dalam menghormati!
10. Tuliskan contoh dari puja!
Quiz
6. Mengapa menjelaskan Dhamma disuatu tempat dengan menggunakan bahasa ibu ?
Agar lebih mudah dimengerti dan lebih mudah dilakukan. Dengan demikian puja
bakti akan memberi manfaat lebih ketimbang hanya membaca sutta atau paritta
tanpa memahami artinya.
8. Tuliskan dan jelaskan beberapa sarana yang di perlukan dalam melakukan puja!
Tempat (biasanya diadakan di tempat ibadah Agama Buddha seperti Cetiya,
Vihara dan pedepokan.
Objek ; dalam objek ada 3 jenis objek puja yaitu :
Objek puja yang berhubungan dengan tubuh
Objek puja yang dipakai secara pribadi
Objek puja berupakan peragaan/ pencitraan Buddha
9. Tiap kita selesai membaca sutta atau paritta dalam suatu bahasa, kita harus bisa………..
melafalkan maknanya, merenunginya dan menjalankannya.
10. Apa saja ritual atau kebiasaan yang dapat kita lakukan di komunitas kita?
kita bisa memulai ritual/kebiasaan bermeditasi sebelum memulai pelajaran. Kita
bisa memulai kebiasaan berdoa sebelum istirahat makan, atau kita memulai ritual
untuk membaca suatu buku dhamma tiap minggu dan masih banyak lagi. Bisa juga
kita melakukan ritual, melakukan ritual paling sedikit suatu kebajikan tiap baru.
G. The Note
32. Barang-barang berteknologi tinggi pun diproduksi dengan berbagai bahan yang berbahan
dasar dari alam.
33. Sumber kehidupan manusia adalah napas. Manusia memerlukan oksigen untuk bernapas.
Oksigen diproduksi oleh pohon. Namun, manusia menebang pohon, membakar hutan,
merusak sumber oksigen yang memberi manusia napas, sumber kehidupannya.
34. Manusia memerlukan air sebagai sumber kehidupan, tetapi manusia malah membuang
sampah ke sungai, mencemari sungai dengan limbah, sehingga semua sampah dan limbah
mengalir ke laut, merusak kehidupan di laut.
35. Dengan keinginan manusia yang tak pernah ada habisanya, manusia menciptakan ini dan
itu, gaya hidup yang berubah, teknologi yang tidak ramah lingkungan, terjadilah berbagai
kerusakan lingkungan, yang secara cepat maupun perlahan, akan sangat memengaruhi
kehidupan manusia.
36. Masalah-masalah ini pada umumnya disebabkan oleh manusia, dan dampaknya juga
akan sangat merugikan kehidupan manusia bahkan mengancam kehidupan manusia dan
berbagai satwa.
37. Berbagai teknologi modern yang diciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia
seperti pabrik, kendaraan bermotor, dan berbagai mesin yang mengeluarkan gas karbon
dioksida dan gas rumah kaca lainnya, didukung dengan berbagai elemen kerusakan
lingkungan lain, telah menyebabkan suhu bumi meningkat.
38. Hutan Indonesia merupakan paru-paru dunia karena memberikan kontribusi yang sangat
berarti bagi kebutuhan oksigen di dunia.
39. Penyebab berkurangnya hutan di Indonesia secara dramatis terjadi karena kebakaran
hutan dan penebangan liar.
40. Berkurangnya hutan di Indonesia menimbulkan banyak masalah, seperti hilangnya
habitat berbagai satwa seperti harimau, gajah, orangutan, dan jutaan spesies flora dan fauna
lain, berkurangnya jumlah pohon yang memproduksi udara bersih yang berdampak pada
masa pemanasan global.
41. Air merupakan sumber kehidupan manusia. Manusia memerlukan air untuk minum,
masak, bersih diri, energi, dan banyak lagi. Kualitas air yang buruk memberikan dampak
yang buruk bagi kehidupan manusia.
42. Sampah merupakan bahan yang terbuang dan sudah tak terpakai. Sampah bisa dihasilkan
dari aktivitas manusia ataupun alam.
43. Sampah dibagi tiga menjadi, sampah anorganik/sampah kering, sampah organic/basah,
dan sampah berbahaya.
44. Sikap warga yang membuang sampah sembarangan sekecil apapun sampah itu,
menunjukkan tingkat keberadaban yang rendah. Membuang sampah sembaranagan dapat
mengakibatkan penyakit, menyumbat saluran air, banjir, pencemaran tanah, merusak
keindahan, dan banyak lagi.
45. Plastik merupakan bahan dasar produksi berbagai barang dan kemasan yang memiliki
harga yang murah dan tahan lama. Oleh sebab itu, plastic banyak digunakan dalam
industry. Plastic merupakan salah satu bahan yang sulit diurai oleh mikroorganisme,
sehingga baru akan terurai setelah ratusan atau ribuan tahun.
46. Indonesia juga menyebabkan banyak sampah daur ulang yang akhirnya tertimbun di
tempat pembuangan akhir.
47. Manusia menggunakan hewan untuk dimakan, mempercantik diri, hiburan, secara
berlebihan. Menurut penelitian, dalam 1 detik ada 3000 hewan yang dibunuh manusia
untuk berbagai kepentingan.
48. Buddha telah mengajarkan kepada kita untuk menjaga lingkungan, tidak boleh merusak
lingkungan hanya demi kepentingan pribadi.
49. Ketamakan, menurut Buddha, adalah akar dari penderitaan. Ketamakan juga yang
menjadi akar dari kerusakan alam.
50. Obat semua masalah ini adalah mengembangkan semangat hidup sederhana, puas diri,
dan kewelasan yang merupakan prkatik ajaran Buddha. Hidup dengan berpuas diri bukan
berarti menghilangkan semangat untuk maju, tetapi hidup selaras dengan alam dan tidak
berlebihan.
51. Dalam siklus pelestarian alam, kita ahrus mengingat 4 hal yaitu “rethink, reuse, recycle,
reduce”.
52. Kebencian merupakan salah satu penyebab manusia merusak alam. Karena kebencian
terjadi banyak perang. Perang ekonomi juga merusak alam. Karena berlomba-lomba
menjadi orang, keluarga, negara yang kaya, manusia mengeksploitasi alam sedemekian
rupa.
53. Musuh utama dari kebencian adalah kasih sayang. Jika kita memiliki kasih sayang
kepada semua mahluk dan kepada alam, kita tentu tak akan menyakiti mahluk lain atau
merusak alam.
54. Manusia harus mengoreksi cara berpikir dan perbuatannya yang keliru. Dunia dan isinya
tidak diciptakan hanya untuk manusia, manusia bukanlah penguasa apalagi pusat dari alam
semesta.
55. Kehidupan ini saling membutuhkan. Oleh karena itu, kita harus senantiasa ingat bahwa
kita harus menghargai keberadaan mahluk-mahluk lain disekitar kita.
56. Menurut Buddha, manusia tidak dapat meningkatan kesejahteraan tanpa tergantung pada
longkungan. Peningkatan kesejahteraan kita ibarat kereta yang bergantung dari empat roda.
57. Keempat roda tersebut yaitu: (1) tempat tinggal yang sesuai, (2) pergaulan dengan orang
yang mulia, (3) menyesuaikan diri secara tepat, (4) adanya timbunan jasa kebajikan dari
kehidupan lampau.
58. Berikut adalah beberapa hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah kerusakan
alam dan berupaya melestarikan lingkungan:
Hemat energi
Matikan listrik jika tidak benar-benar diperlukan
Gunakan transportasi public
Tanam pohon
Gunakan energi terbarukan (seperti energi surya/angin)
Gunakan alat elektronik yang ramah lngkungan
Bersihkan filter AC sesering mungkin
Kurangi penggunaan kertas berlebihan
Kurangi penggunaan tisu, gunakan handuk/lap/sapu tangan.
Gunakan kembali bahan kayu yang tak terpakai
Buangsampah pada tempatnya
Buang sampah daur ulang secara terpisah dari sampah organic
Bawa sampah daur ulang atau sampah berbahaya ketempat daur ulang
Bersihkan sampah daur ulang dari sampah organic (missal, bersihkan sisa makanan
di wadah kertas, sebelum membuang wadah kertas).
Kurangi penggunaan plastic semaksimal mungkin
Tidak menggunakan bahan Styrofoam (karena tak dapat didaur ulang).
Bawa botol dan wadah makanan sendiri.
Membawa kantong belanja sendiri.
Jika membeli makanan untuk dibawa pulang, mintalah penjual memasukkan ke
dalam wadah makan yang kamu bawa, sehingga mengurangi sampah wadah makan
sekali pakai.
Jangan pakai sedotan sekali pakai, mintalah penjual minuman menyuguhkan
minuman tanpa sedotan.
Piker sebelum beli. Belilah hanya barang yang benar-benar akan terpakai.
Jaga kebersihan dan keasrian lingkungan.
Kurangi makan daging.
Jangan gunakan produk hewani.
Bantu kesejahteraan hewan.
H. Exercise / Homework
Kunci Jawaban Halaman 63
11. Rusaknya lingkungan, pemanasan global, kebakaran hutan, menurunnya kualitas air dan
lain lain.
12. Buddha mengajarkan kita untuk menyayangi semua makhluk hidup tanpa kecuali.
13. Rethink, reuse, recycle dan rethink
14. Hemat energi, gunakan transport publik, tanam pohon, buang sampah pada tempatnya dan
kurangi makan dagiing
15. Kita tidak lagi bisa menikmati alam kita.
C. Extra Exercise
11. Berikan contoh dari ketamakan manusia yang menyebabkan kerusakan alam!
12. Berikan contoh dari kekelirutahuan manusia yang menyebabkan kerusakan alam!
13. Berikan contoh dari kebencian manusia yang menyebabkan kerusakan alam!
14. Tuliskan 5 hal yang dapat kita lakukan untuk melestarikan lingkungan !
15. Apa aturan yang di berikan buddha kepada bhikku dan bhikhuni untuk menjaga alam !
Final Test
Name: Date:
Class:
1. penolakan terhadapa perbuatan buruk,misalnya lima sila dan delapan sila diesbut
juga……
a. Carrita sila
b. Varitta sila
c. Kanatta sila
d. Magghana sila
2. perbuatan baik misalnya Panca Dhamma, nasihat buddha yang diuraikan dalam berbagai
ajaran yang jika di laksanakan akan mendatangkan kebahagiaan dalam kehidupan ini dan
yang akan datang.Disebut juga………
a. Carrita sila
b. Varitta sila
c. Kanatta sila
d. Magghana sila
Uraian:
1. Tuliskan manfaat dari melaksanakan puja
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
2. Tuliskan dan jelaskan 3 objek dalam puja!
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
3. Cara agar tidak terjadi punahnya hewan adalah
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
4. Sampah dapat dibedakan menjadi 3 bagian ,Yaitu….
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
5. Dalam siklus pelestarian alam, kita ahrus mengingat 4 hal yaitu
I. The Note
59. Buddha mengajarkan pembabaran dhamma pertama kalinya atau
dhammacakkappavattana sutta,yang di dalamnya membuat pokok ajaran buddha,yaitu
empat kebenaran ariya.
60. Empat kebenaran ariya di sebut juga cattari ariyasaccani,yaitu terdiri dari:
1. Kebenaran ariya tentang duka (dukkha ariya sacca)
2. Kebenaran ariya tentang sebab duka (dukkha samudaya ariya sacca)
3. Kebenaran ariya tentang akhir duka (dukkha samudaya ariya sacca)
4. Kebenaran ariya tentang jalan menuju akhir duka (dukkha nirodha gamini patipada
ariya sacca)
61. Ajaran empat kebenaran ariya adalah ajaran yang membahas tentang penderitaan/duka
(dukkha),sehingga membuat sebagai orang berpikir bahwa ajaran buddha adalah ajaran
yang pesimisti atau ajaran yang membuat kita terus berduka.
62. Kelahiran adalah duka,penuaan adalah duka,terkena penyakit adalah duka,kematian
adalah duka,kesedihan,ratapan,kesakitan,penderitaan,dan keputusasaan,bersama yang tak
disukai adalah duka,berpisah dari yang di sukai adalah duka,tak mendapatyang diingini
adlaah duka..
63. Semua makhluk berulang-ulang mengalami lahir,tua,sakit,mati,lalu terlahir ulang dan
mengalami tua,sakit,mati dan terus menerus mengalami perputaran duka..
64. Buddha menyatakan bahwa asal mula duka adalah nafsu (tanha). Nafsu di sebabkan oleh
ketamakan (lobha),kebencian (dosa),dan kekelirutahuan (moha).
65. Ketamakan dalah nafsu yang berpusat pada diri sendiri,seperti keinginan untuk
memeroleh kesenangan dan kepemilikan egoistis,dorongan untuk kelangsungan hidup
selamanya, dan desakan untuk mempertebal rasa ego dengan harta,kekuasaan,dan
martabat..
66. Kebencian merupakan respons penyangkalan,yang diwujudkan sebagai
penolakan,kejengkelan,mengutuk,mengecam,permusuhan,kemarahan,dan kekerasan..
67. Kekelirutahuan adalah pandangan salah dan ketakpekaan yang menghalangi pemahaman
jernih dan kebijaksanaan sehingga sulit untuk membedakan antara yang benar dan yang
salah,antara yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat.
68. Nafsu di kelompokkan menjadi tiga jenis:
1. Nafsu kesenangan indriawi (kama-tanha)
Yakni keinginan untuk memuaskan indra,misalnya mata ingin selalu memandang
tampakan yang indah,lidah senantiasa ingin mengecap rasa yang lezat dan menolak
yang dirasa tak lezat,dan sebagainya
2. Nafsu kemenjadian (bhava-tanha)
Yakni keinginan ntuk menjadi ataumenjelma,dan terus hidup di alam kehidupan yang
sekarang di jalani ataupun mengharapkan kehidupan berikutnya di alam lain.contoh
nafsu untuk terlahir kembali.
3. Nafsu ketak-menjadian (vibhava-tanha)
Merupakan kebalikan dari yang kedua,yakni keinginan untuk tidak hidup lagi atau
untuk nenusnahkan diri atau mati.dari kehidupan ini dan tidak di lahirkan kembali
karena kejemuan,keputusan,atau alasan lain.
69. Ketiga jenis nafsu tersebut sesungguhnya juga bekerja pada tataran paling sederhana
dalam kehidupan,misalnya:seseorang yang sangat mendambakan suatu barang atau orang
yang dicintainya,ini adalah keinginan yang pertama (kama-tanha).
70. Inilah tujuan buddha mengajarkan tentang duka,agar kita memahami bahwa duka ini
dapat di akhiri..
71. Kesenangan indra itu ibarat air garam,yang makin diminum makin membuat haus..
72. ,tujuan umat buddha juga sering di sebut sebagai nibbana.nibana secara harfia berarti
padamnya hawa nafsu.
73. Ada dua jenis nibbana:
1. Saupadisesa nibbana.
Secara harfia berarti kepadaman dengan sisa” yang di maksud sisa di sini adalah sisa
lima gugus kehidupan (badan,perasaan,pencerapan,pemikiran,dan
kesadaran)maksudnta adalah seseorang yang telah menembusi nibbana,namun masih
hidup di dunia,sehingga masih memiliki kelima gugus itu
2. Anupadisesa nibbana.
Secara harfia berarti kepadaman tanpa sisa” jika seseorang yang telah mencapai
nibbana meninggal dunia,ia tak lagi memiliki
badan,perasaan,pencerapan,pemikiran,kesadaran.karena itu ia disebut telah menembusi
nibbana atau kepadaman tanpa sisa.
74. Ketika kita telah menembusi nibbana.kita tak lag dapat terlahir ulang.meksipun kita
terlahir di alam bahagia,seperti di alam surge,kita masih bisa jatuh lagi di alam derita..
75. Bagaikan orang yang memahami kalua ia sakit,mengetahui penyebabnya,memahami
bahwa penyakitnya bisa di sembuhkan,ia akan melakukan pengobatan supaya sakitnya
dapat di akhiri..
76. Ketika pertama kali mengajar dhamma di taman rusa isipatana itu,buddha tak hanya
menyatakan mengenai duka,sebab duka,akhir duka.
77. 1. Pandangan benar
Berarti mengetahui dan meihat sebagaimana adanya,sesuai dengan dhamma.memahami
duka,sebab duka,akhir duka,dan jalan menuju akhir duka.
2. perniatan benar
Perniatan atau kehendak benar adalah:
- Niat tidak merugikan
- Niat berbuat baik
- Niat melepas kelekatan
3. perkataan benar
Perkataan yang bebas dari dusta,fitnah,menyakiti,dan tak berguna.
4. perbuatan benar
Membuat diri pantang membunuh,mencuri,berasusila.
5. penghidupan benar
Mata pencaharian yang tidak merugikan makhluk lain,tidak terlibat
perdagangan:manusia,daging,senjata,zat memabukan,dan racun.
6. pengupaya benar
Kita harus selalu berupaya:
- Menghentikan keburukan yang sudah muncul
- Mencegah keburukan yang belum muncul
- Meningkatkan kebaikan yang sudah muncul
- Menumbuhkan kebaikan yang belum muncul
7. penyadaran benar
Kita berusaha untuk selalu menyadari apa yang terjadi pada tubuh, perasaan,
pikiran,dan merujuk pada dhamma.dengan demikian,kita menjadi selalu
sadar,terkendali,menguasai diri menghadapi segala gangguan yang timbul dari
nafsu.hidup berpenyadaran berarti hidup di sini saat ini,berpikir tidak melayang ke
masa lalu atau masa depan.
8. pengheningan benar
Dengan bermeditasi,mengheningkan diri,kita bisa mendapatkan berbagai tatarab
ketengan mendalam.
78. Delapan factor di atas bisa kita kelompokkan menjadi tiga bagian:
16. Kelompok kebijaksanaan (panna)
Terdiri dari pandangan benar dan perniatan benar.
17. Kelompok kebajikan (sila)
Terdiri dari perkataan benar,perbuatan benar,penghidupan benar.
18. Kelompok keheningan (Samadhi)
Terdiri dari penyadaran benar dan pengheningan benar.
79. Buddha menyebut jalan ariya delapan factor ini sebagai jalan madya atau cara hidup
moderat (majjhima patipada).
80. Jalan ekstrem adalah Pratik penyiksaan diri,yaitu usaha untuk mencapai keterbebasan
dengan menyakiti tubuh.
81. Kita juga sering mencengkeram dan tidak rela melepas hal-hal yang sepatutnya kita
lepaskan:ketamakan,kemarahan,kebencian,iri hati,dan sebangsanya.apabila kita tetap tak
bersedia melepas, tatkala kematian datang menangkap kita, semuanya akan terlambat
sudah.
J. Exercise / Homework
Kunci Jawaban Halaman 74
16. Ajaran pokok dalam agama buddha dan pada hakikatnya berlaku di segenap alam
kehidupan, mengatasi waktu, tempat dan keadaan.
17. Nafsu kesenangan indriawi (kama-tanha)
Yakni keinginan untuk memuaskan indra,misalnya mata ingin selalu memandang
tampakan yang indah,lidah senantiasa ingin mengecap rasa yang lezat dan menolak
yang dirasa tak lezat,dan sebagainya
K. Extra Exercise
Quiz 3
1. Tuliskan 8 faktor dari jalan ariya delapan faktor!
2. Berikan contoh dari peniatan benar!
3. Berikan contoh nafsu kemenjadian!
4. Apa jalan ekstrem yang pertama adalah...........
5. Berikan contoh dari penghipan benar!
Jawaban
1. Pandangan benar, perniatan benar, perkataan benar, perbuatan benar, penghidupan benar,
pengupayaan benar, penyadaran benar, dan pengheningan benar.
2. SESUAI JAWABAN MURID
3. SESUSI JAWABAN MURID
4. Memanjakan diri dengan hal indrawi
5. SESUAI JAWABAN MURID
L. The Note
82. Karma MenurutFungsi:
a. Karma penghasil (janaka-kamma) adalah karma yang membuahkanakibat.
b. Karma penguat (upatthambhaka-kamma) adalah karma yang
memperkuatakibat karma lain.
c. Karma pelemah (upapilaka-kamma) adalah karma yang melemahkanakibat
karma lain.
d. Karma penghancur (upaghataka-kamma) adalah karma yang
menghancurkanakibat karma lain.
83. Karma MenurutPrioritas:
1. Karma berat (garuka-kamma) adalah karma yang sangatberat/dahsyatakibatnya.
2. Karma jelangajal (maranassana-kamma) adalah karma yang
dilakukansaatmenjelangkematian.
3. Karma kebiasaan (acinaka-kamma) adalah karma yang
dilakukansebagaikebiasaanselamahidup.
4. Karma cadangan (katatta-kamma) adalah karma yang
akanmembuahkanhasildaritumpukan karma lampau.
84. Karma MenurutWaktuBerbuah:
a. Karma yang berbuahpadakehidupanini (ditthadhammavedaniya-kamma)
b. Karma yang berbuahpadasatukehidupansetelahini (upapajjavedaniya-kamma)
c. Karma yang berbuahpadabeberapakehidupannantiatautaktertentu
(aparapariyavedaniya-kamma).
d. Karma yang kedaluwarsasehinggatakberdampak (ahosi-kamma).
85. Karma MenurutTempatBerbuah:
a. Karma buruk yang berbuah di alamnafsu.
b. Karma baik yang berbuah di alamnafsu.
c. Karma baik yang berbuah di alamrupa.
d. Karma baik yang berbuah di alamtanpa-rupa.
86. Buddha membagi karma
menjadidyabagianberdasarkankualitasetikaatauniatnyayaknibaik/bermanfaat (kusala)
danburuk/takbermanfaat (akusala).
87. Karma kolektifadalahperbuatan yang dilakukanbersama-samadalamsebuahkelompok.
88. Semuaperbuatan yang
didasariolehniatakanmenciptakanpotensiuntukmenimbulkanhasilataubuah yang
sesuaidengankualitasperbuatanitusendiri.
89. Terdapattigaakarmulapenyebab karma buruk, yaituketamakan, kebencian,
dankekelirutahuan.
90. 10 perbuatanBaikdan 10 PerbuatanBuruk. Ada sepuluhperbuatan negative yang
seharusnyadihindarijikakitatiadkinginmenciptakan karma buruk, yaitu:
a. Membunuh (panatipata)
b. Mencuri (adinnadana)
c. Berzinah (kamesumicchacara)
d. Berdusta (musavada)
e. Memfitnah (pisunavaca)
f. Bicaramenyakiti (pharusavaca)
g. Bicaratakbermanfaat (samphappalapa)
h. Serakah (abhijjha)
i. Membenci (vyapada)
j. Berpandangansalah (micchaditthi) (MajjhimaNikaya 41, SaleyyakaSutta)
91. Ada sepuluhperbuatanbermanaat yang seharusnyakitaperjuangkanuntukmenciptakan
karma baik. Kesepuluhperbuatanbaikini juga
termasukmenghindarisepuluhperbuatanburuk. Yaitu:
a. Memberi (dana)
b. Mengendalikandiri (sila)
c. Mengembangkanbatin (bhavana)
d. Menghormati (apaciti)
e. Melayani (veyyavacca)
f. Melimpahkanjasa (pattanuppadana)
g. Bahagiaatasjasa orang lain (abbhanumodana)
h. MengajarDhamma (dhammadesana)
i. BelajarDhamma (dhammasavana)
j. Meluruskanpandangan (ditthujukamma) (Atthasalini, 209)
92. Apakah karma selaluAdil? Kita juga tidakbolehlupabahwabanyaksekaliakibat yang
kitaalamipadakehidupaninimerupakanakibatdaritindakan-
tindakankitapadakehidupanlampaukita.
93. Karma memengaruhikelahirankita yang akandatangdanmemengaruhiapa yang
kitaalamiselamahidupini:bagaimana orang lain memperlakukankita, kekayaankita, status
sosialkita, lingkungantempattinggaldansebagainya.
94. Didasarkanempatidanwelasasih, sudahsemestinyakitamenolongmereka,
walaupunpenderitaanitudatangdariperbuatanadamerekasendiri.
95. Kita
semuaadalahsamadalamhalmengharapkankebahagiaandanberusahamenghindaripenderitaa
n. Tanpamelihatpenderitaanataumasalahsiapakahitu,
kitaseharusnyaturutmencobameringankanbebanderitamereka.
96. Kita tidakseharusnyamemanfaatkankaidahsebab-akibatuntukmendukungkemalasan,
ketakpedulian, dankeangkuhankita.
97. Umat Buddha
tidakdiajarkanuntukmelaksanakanperbuatanbaikhanyakarenatakutakanhukuman. Tetapi
yang lebihluhurlagi, kitadiajarkanberbuatkebaikan demi kebahagiaankitadanmahluk lain
juga.
98. Ciri-ciri orang yang yakinpadahukum karma antara lain: lebihmenghargaitiapwaktu yang
dimilikinya, senantiasamengembangkandiridanmelakukankebajikan,
bertanggungjawabterhadapperbuatannya, dantidakmengeluhjikamenghadapihal-hal yang
tidakdiinginkan.
99. Kelahiranulangdikenaldenganistilahpunnabhavadalam Bahasa Paliataupunnarbhavadalam
Bahasa Sansekerta.
100.Kematianmerupakanawaldarikelahiran, dankelahiranmerupakanawaldarikematian.
101.Ada beberapa orang yang mampumengingatkehidupanlampaumereka, terlahirdimana,
sebagaiapaatausiapa, dansebagainya.
102.Tiapindividumemilikikarakterdan karma darikehidupanlampaunya.
103.Analogikehidupanulangdapatdijelaskanmelalui proses metamorphosis kupu-kupu.
Ulatmengalami proses perkembanganbiologis yang melibatkanperubahantelur,
menjadiulat/larva yang membalutdiridaamkepompong/pupa.
104.Proses matidanlahirkembaliiniakanterusberlangsungsampaikondisi-kondisi yang
menyebabkannya—yaituketamakan, kebencian, dankekeliruhantelahpadam. Ada
empatjeniskematianyakni:
a. Kematianenergi karma penyebab (kammakkhaya)
b. Habisnyajangkawaktukehidupanalami (ayukkhaya)
c. Habisnyaenergi karma
penyebabbersamaandenganhabisnyajangkawaktukehidupanalami
(ubhayakkhaya)
d. Karenaadanyaenergiberlawanan yang lebihkuat (upacchedaka)
105.Dalam proses kelahiranulangmenurutBuddhisme, tidakadajiwa yang berpindah, yang
adaadalahesadaran yang mengalirdarisatukehidupankekehidupanlainnya.
106.Saatkematianterjadi, kesadarankematianlenyap,
kemudianmunculsebagaikesadaranpenyambunguntukmeneruskansikluskehidupanberikutn
ya.
107.EmpatjenisKelahiran:
a. Kelahiranmelaluikandungan (jalabuja),
sepertikelahiranmanusiadanhewanmamalia.
b. Kelahiranmelaluitelur (andaja), sepertikelahiran ungags dan reptile.
c. Kelahiranmelaluimateribusukdanlembap (samsedaja),
sepertikelahirankumanatauorganismereniklainnya.
d. Kelahiransecaraspontan (opapatika), sepertikelahiranhantu, dewa,
danmahlukneraka. Semualahirtanpaorangtua, semata-
matahanyakarenatimbunan karma.
108.Para perumah-tangga, karenaperilaku yang buruklah, yaituperilaku yang
tidaksejalandenganDhamma, makasebagianmahluk, saathancurnyatubuh, setelahmati,
terlahirulangdalamkeadaansengsara, ditempatburuk, di alamrendah, di neraka.
109.Jikaseseorangmemilikiwataksabardanmurahhatipadakehidupanlampau,
kecenderungantersebutakanbangkitkembalidalamkehidupansekarang.
110.Mengetahuikehidupanlampaukitamemangbisamenumbuhkankeyakinanterhadaphukum
karma dankelahiranulang.
111.Untukmengetahuikehidupanlampau, kitahanyaperlumelihatkeadaankitasaatini,
lihatlahhasil yang kitatuaisekarang.
112.Untukmengetahuikehidupanlampau, kitahanyaperlumelihatkeadaankitasaatini,
lihatlahhasil yang kitatuaisekarang.
113.Memahamikelahiranulangpadahakikatnyamembantukitamelihathidupsecaramenyeluruh,
membuatkitamenjadilebih bijak.
M.Exercise / Homework
Kunci Jawaban Halaman 95
21. Karma adalah sesuatu yang netral, ketika niat datang disitulah karma akan bertindak
apakah niat yang kamu buat baik atau buruk.
22. Karma bekerja sesuai dengan nait yang kita lakukan
23. Melakukan hal yang baik untuk mengurangi karma buruk sebelumnya
24. Kelahiran ulang adalah terlahir, mengalami hidup dalam duka, mati lalu terlahir kembali.
25. Setelah memahami kelahiran ulang kita akan lebih menjalani hidup dengan baik dan
menghindari perbuatan buruk.
N. Extra Exercise
EXTRA EXERCISE
1. Tuliskan 12 rantai musabab!
2. Tuliskan 4 jenis kelekatan!
3. Tuliskan 5 jenis perasaan!
4. Berikan contoh dari Batin badan ( nama rupa)!
5. Berikan contoh nafsu di keseharian!
Jawaban
a. Kekelirutahuan (avijja)
Bentukkan (sankhara)
Kesadaran (vinnana)
Batin-badan (nama-rupa)
Enam landasan Indra (salayatana)
Kontak (phassa)
Perasaan (vedana)
Nafsu (tanha)
Kelekatan (upadana)
Kemenjadian (bhava)
Kelahiran (jati)
Penuaan dan Kematian (Jara-marana)
b. Kelekatan indrawi, kelekatan terhadap pandangan, kelekatan terhhadap ritual yang salah,
kelekatan terhadap kepercayaan.
c. Menyenangkan secara fisik, tak menyenangkan secara fisik, menyenangkan secara mental,
tak menyenangkan secara mental dan netral.
d. Badan dan batin orang yang iri akan terus merasa tidak bahagia
e. Perasaan yang tak menyenangkan terhadap pujian kepada orang lain lalu memunculkan
nafsu untuk membenci
MID TEST
6. Tuliskan 8 faktor dari jalan ariya delapan faktor!
7. Berikan contoh dari peniatan benar!
8. Berikan contoh nafsu kemenjadian!
9. Apa jalan ekstrem yang pertama adalah...........
10. Berikan contoh dari penghipan benar!
11. Tuliskan 12 rantai musabab!
12. Tuliskan 4 jenis kelekatan!
13. Tuliskan 5 jenis perasaan!
14. Berikan contoh dari Batin badan ( nama rupa)!
15. Berikan contoh nafsu di keseharian!
Jawaban
1. Pandangan benar, perniatan benar, perkataan benar, perbuatan benar, penghidupan benar,
pengupayaan benar, penyadaran benar, dan pengheningan benar.
2. SESUAI JAWABAN MURID
3. SESUSI JAWABAN MURID
4. Memanjakan diri dengan hal indrawi
5. SESUAI JAWABAN MURID
6. Kekelirutahuan (avijja)
Bentukkan (sankhara)
Kesadaran (vinnana)
Batin-badan (nama-rupa)
Enam landasan Indra (salayatana)
Kontak (phassa)
Perasaan (vedana)
Nafsu (tanha)
Kelekatan (upadana)
Kemenjadian (bhava)
Kelahiran (jati)
Penuaan dan Kematian (Jara-marana)
7. Kelekatan indrawi, kelekatan terhadap pandangan, kelekatan terhhadap ritual yang
salah, kelekatan terhadap kepercayaan.
8. Menyenangkan secara fisik, tak menyenangkan secara fisik, menyenangkan secara
mental, tak menyenangkan secara mental dan netral.
9. Badan dan batin orang yang iri akan terus merasa tidak bahagia
10. Perasaan yang tak menyenangkan terhadap pujian kepada orang lain lalu
memunculkan nafsu untuk membenci
P. The Note
124.Tiga ciri keberadaan (tilakkhana), sering juga disebut Tiga Corak Umum, adalah sifat
sejati dari segala sesuatu di semesta. Ketiga ciri kehidupan ini adalah:
Segala yang tersusun tak tetap (sabbe sankhara anicca)
Segala yang tersusun tak memuaskan (sabbe sankhara dukkha).
Segala hal tanpa-diri (sabbe dhamma anatta)
125.Tak tetap (anicca) artinya tidak tetap atau selalu berubah. Tidak ada satu pun keberadaan
atau kondisi yang tidak berubah.
126.Setelah kita menyadari ketaktetapan, kita akan lebih mudah menerima suka-duka yang
datang pada kita.
127.Seseorang yang menyadari ketaktetapan akan lebih mudah untuk menerima dan
memaafkan orang lain karena ia mengerti betul bahwa tiap orang juga mengalami
perubahan.
128.“du” artinya “sulit”, “kha” artinya “menahan”. Jadi dukkha secara harfiah berarti sulit
ditahan atau tidak memuaskan. Kata “dukkha” dalam Bahasa Pali ini bisa diterjemahkan
sebagai duka dalam Bahasa Indonesia.
129.Duka dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis:
a. Duka yang dirasakan badan dan batin (dukkha-dukkha).
b. Duka karena perubahan (viparinama dukkha).
c. Duka karena berada dalam roda kehidupan (sankhara dukkha)
130.Dengan memahami duka kita juga tidak membanding-bandingkan hidup kita dengan
hidup orang lain, karena pada dasarnya orang lain juga mengalami duka seperti kita.
131.Atta artinya segala sesuatu yang secara mutlak dipandang sebagai keberadaan diri, sosok
ego, jiwa, atau substansi pokok yang bersifat tetap. Sedangkan awalan “an” berarti
“tanpa”, jadi anatta artinya “tanpa-diri”
132.Manfaat Menyadari Tiga Ciri Keberadaan. Menyadari Tiga Ciri Keberadaan membuat
kita menjalani hidup dengan lebih menerima. Menerima perubahan, menerima sesuatu
yang sulit ditanggung atau tidak memuaskan.
133.Seseorang yang telah benar-benar memahami Tiga Ciri Keberadaan dengan mendalam
dan menyeluruh, tak akan melekat pada apapun juga, ia akan benar-benar terbebas.
Q. Exercise / Homework
Kunci Jawaban Halaman 116
26. Anica artinya tidak tetap atau selalu berubah. Tidak satupun keberadaan atau kondisi yang
tidak berubah. Dengan menerima apa adanya
27. Dukka artinya sulit ditahan atau tidak memuaskan. Kita jangan membanding bandingkan
hidup kita.
28. Segala sesuatu yang secara mutlak dipandang sebagai keberadaan diri, sosok ego, jiwa,
atau substansi pokok yang bersifat tetap. Kita harus lebih rendah diri.
29. Kita dapat menerima hidup kita, menerima sesuatu yang sulit di tanggung atau tidak
memuaskan.
30. Menenangkan diri dan menerima segala hal sulit tersebut kemudian mencari jalan keluar.
FINAL TEST
Jawaban
1. Pandangan benar, perniatan benar, perkataan benar, perbuatan benar, penghidupan benar,
pengupayaan benar, penyadaran benar, dan pengheningan benar.
2. SESUAI JAWABAN MURID
3. SESUSI JAWABAN MURID
4. Memanjakan diri dengan hal indrawi
5. SESUAI JAWABAN MURID
6. Kekelirutahuan (avijja)
Bentukkan (sankhara)
Kesadaran (vinnana)
Batin-badan (nama-rupa)
Enam landasan Indra (salayatana)
Kontak (phassa)
Perasaan (vedana)
Nafsu (tanha)
Kelekatan (upadana)
Kemenjadian (bhava)
Kelahiran (jati)
Penuaan dan Kematian (Jara-marana)
7. Kelekatan indrawi, kelekatan terhadap pandangan, kelekatan terhhadap ritual yang
salah, kelekatan terhadap kepercayaan.
8. Menyenangkan secara fisik, tak menyenangkan secara fisik, menyenangkan secara
mental, tak menyenangkan secara mental dan netral.
9. Badan dan batin orang yang iri akan terus merasa tidak bahagia
10. Perasaan yang tak menyenangkan terhadap pujian kepada orang lain lalu
memunculkan nafsu untuk membenci
11. Anica artinya tidak tetap atau selalu berubah. Tidak satupun keberadaan atau kondisi
yang tidak berubah. Dengan menerima apa adanya
12. Dukka artinya sulit ditahan atau tidak memuaskan. Kita jangan membanding
bandingkan hidup kita.
13. Segala sesuatu yang secara mutlak dipandang sebagai keberadaan diri, sosok ego,
jiwa, atau substansi pokok yang bersifat tetap. Kita harus lebih rendah diri.
14. Kita dapat menerima hidup kita, menerima sesuatu yang sulit di tanggung atau tidak
memuaskan.
15. Menenangkan diri dan menerima segala hal sulit tersebut kemudian mencari jalan
keluar.