Anda di halaman 1dari 7

Tugas LKM 7 – Awatara

Nama: Putu Anggi Yumika Shanti


NIM: 2212021060
Prodi: S1 Pendidikan Bahasa Inggris
Rombel: 14
No. Absen: 26

Soal
1. Berkaitan dalam membina kehidupan beragama. Pendalaman dan penghayatan agama
tidak hanya dapat dilakukan dengan mempelajari ajarannya saja, atau melaksanakan
ibadahnya saja ditempat – tempat suci, namun diperlukan orang – orang suci. Apa yang
dimaksud dengan orang suci menurut agama Hindu ?
Jawab: Orang suci terdiri dari kata orang dan suci, orang berarti manusia, dan suci berarti
kemurnian dan kebersihan lahir batin. Jadi, orang suci ialah manusia yang memiliki kekuatan
mata batin dan dapat memancarkan kewibawaan rohani serta peka akan getaran-getaran spiritual,
welas asih, dan memiliki kemurnian batin dalam mengamalkan ajaran-ajaran agama. Menurut
agama Hindu orang suci adalah orang yang dipandang mampu atau paham tentang agama Hindu.
Ajaran agama Hindu memiliki banyak sebutan bagi orang suci, seperti Sulinggih, Maharsi,
Bhagavan, dan sebutan gelar orang suci lainnya.
2. Peraturan dalam agama hindu menegaskan bahwa yang mempunyai kewenangan untuk
memimpin suatu Yajna Adalah orang suci / orang bijaksana, yang dalam hidupnya telah
melakukan peenyucian lahir dan bathin. Jelaskan cara penyucian tersebut!
Jawab: Madiksa adalah upacara penyucian diri baik secara lahir dan batin dari seorang Wilaka
(orang biasa) menjadi orang suci pendeta atau sulinggih.[1] Upacara Madiksa termasuk dalam
upacara Rsi Yadnya atau upacara pengorbanan suci.[2] Upacara Madiksa sebagai wujud
ungkapan rasa syukur kepada para guru atau Maha Resi yang telah
mengajarkan ilmu tentang agama, pengetahuan suci maupun memimpin upacara.[1] Madiksa
disebut juga dengan Madwijati yang artinya kelahiran yang kedua kali.[3] Seseorang yang akan
menjadi pendeta wajib mengikuti upacara ini, karena akan memberikan pengajaran bagi dirinya
sendiri dan orang lain. Upacara ini dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali.[3] Orang yang wajib
mengikuti upacara ini adalah yang akan jadi pendeta dan umurnya minimal 40 tahun, karena
memiliki kematangan dan pengalaman dalam hidupnya.[3] Tepat sehari sebelum melakukan
Upacara Madiksa ini, calon Sulinggih atau Pendeta tersebut diharuskan melakukan Upacara
Nyekes yakni berdiam diri di rumah seharian penuh untuk melakukan perenungan dan lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sebelum akhirnya menjadi Pendeta yang
tugasnya melayani umat.[3]

3. Orang – orang suci agama hindu (Pandita - Pinandita) sangat besar perannya dalam
kehidupan beragama, Mengapa demikian?
Jawab: Orang suci Hindu memiliki peran mulia terhadap umat Hindu. Orang suci Hindu tidak
bisa diperlakukan secara tidak baik, tidak sopan, tidak beretika, tidak santun, tidak ramah, dan
melanggar dari ketentuan dalam ajaran agama Hindu. Orang suci selalu dijaga tingkat
kesuciannya oleh orang suci Hindu itu sendiri maupun oleh segenap warga atau umat Hindu pada
umumnya. Keberadaan orang suci Hindu bukan semata untuk hal atau kepentingan bagi orang
suci Hindu saja, tetapi keberadaan orang suci untuk kebutuhan, kepentingan, maupun demi untuk
pelayanan kepada umat Hindu secara umum di Indonesia

4. Jelaskan pengertian Orang Suci (Pandita dan Pinandita)!


Jawab: Pinandita adalah pemangku Ekajati. Ekajati berasal dari bahasa sanskerta Eka berarti sati
dan jati berasal dari kata ja yang berarti Lahir. Jadi Ekajati berarti lahir sekali yakni lahir hanya
dari ibu kandungnya sendiri, (Suhardana.2006: 4). Orang suci yang tergolong dalam eka jati adalah
pemangku atau disebut juga Pinandita. Sejak tahun 1968, PHDI telah menetapkan bahwa Pinandita
bertugas sebagai pembantu yang mewakili Pendeta (Pandita). Seseorang dikatakan sebagai
pemangku jika telah melakukan penyucian berupa upacara pawintenan. Pawintenan bagi
pemangku dapat dilakukan berulangkali. Berbeda dengan Pandita yang hanya boleh di diksa satu
kali. Pemangku masih diperbolehkan bercukur, berpakaian sebagaimana layaknya anggota
masyarakat biasa, masih mempunyai tugas dan kewajiban dalam hubungan kemasyarakatan
sebagai seorang walaka. Namanya masih tetap, hanya panggilannya sering ditambah. Contoh
Mangku atau Jero Mangku diukuti Nama Orangnya.

Sedangkan pandita adalah: Pandita adalah golongan orang suci yang telah dwijati yaitu orang
suci yang melakukan penyucian diri tahap lanjut atau madiksa. Orang yang telah melaksanakan
proses madiksa disebut orang yang lahir dua kali. Kelahiran yang pertama dari kandungan ibu,
sedangkan kelahiran kedua dari kaki seorang guru rohani (Dang Acarya) atau Nabe. Setelah
melakukan proses madiksa, orang suci tersebut diberi gelar Sulinggih atau Pandita. Kata Pandita
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Pandit yang artinya terpelajar, pintar, dan bijaksana. Orang
suci yang tergolong Dwi Jati adalah orang yang bijaksana. Orang suci yang termasuk kelompok
ini, antara lain Pandita, Pedanda, Bujangga, Maharsi, Bhagavan, Empu, Dukuh, dan sebagainya.
(Susila dan Duwijo. 2014: 13-14)

5. Jelaskan sasana dan Wewenang Orang Suci (Pandita dan Pinandita)


Jawab: orang suci tentu memiliki kewajiban dan tugas dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini
tugas dan kewajiban dari orang suci.

1. Melaksanakan Sūrya Sewana setiap pagi.


2. Memimpin persembahyangan umat.
3. Memimpin pelaksanaan upacara Yadnya sesuai kitab suci Veda.
4. Melaksanakan Tirta Yatra.
5. Aktif dalam kegiatan untuk meningkatkan kesucian diri.
6. Mampu memberikan ajaran dharma pada umatnya, (Duwijo dan Susila, 2014: 16).

6. Jealskan Riwayat Singkat Orang Suci Agama Hindu


Orang Suci adalah manusia yang memiliki mata batin dan dapat memancarkan kewibawaan
rohani, serta mempunyai kepekaan untuk menerina getaran-getaran gaib, dalam
penampilannya dapat mewujudkan ketenangan dan penuh welas asih yang di sertai
kemurnian lahir dan batin dalam mengamalkan ajaran agama, tidak terpengaruh oleh
gelombang hidup suka dan duka.
Di Indonesia orang suci juga dikenal dengan nama Pandita dan Pinandita. Berdasarkan
sifat yang khas dapat disebutkan karena kesaktiannya dan kemujizatannya, kesucian
perbuatanya serta idealismenya yang demikian patuh pada fungsinya menyebabkan mereka
menjadi orang suci.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Awatara dalam agama Hindu?


Awatara atau Avatar (Sanskerta: अवतार, avatāra, baca: awatara)
dalam agama Hindu adalah inkarnasi dari Tuhan Yang Maha Esa maupun
manifestasinya. Tuhan Yang Maha Esa ataupun manifestasinya turun ke dunia,
mengambil suatu bentuk dalam dunia material, guna menyelamatkan dunia dari
kehancuran dan kejahatan, menegakkan dharma dan menyelamatkan orang-orang yang
melaksanakan Dharma/Kebenaran.

8. Jelaskan sloka-sloka yang menjealskan kemunculan awatara Hindu?

(Bhagawad Gita. IV.7)

Yada-yada hi dharmasya

Glanir bhawati bharata,

Abhyutthanam adharmasya

Tada ‘tmanan srijamy aham.

Artinya :

Manakala dharma hendak sirna,

Dan adharma hendak merajalela

Saat itu, wahai keturunan bharata

Aku sendiri turun menjelma.


Bhagawad Gita IV.6)

Kitab Bhagawad Gita menyebutkan sebagai berikut :

Ajo ‘pi san avyayatma

Bhutanam isvaro ‘pi san,

Prakritim svam adhishthaya

Sambhavamy atmamayaya.

Artinya :

Walaupun Aku tak terlahirkan, tak termusnahkan dan Aku adalah pencipta makhluk hidup
segala, namun atas penguasaan sifat-Ku Aku menjelma.

ar itranaya sadhunam

Vinasaya cha dushkrtitam,

Dharma samsthapanarthaya

Sambhavami yuge-yuge.

Artinya :

Demi untuk melindungi kebajikan

Demi untuk memusnahkan kelaliman

Dan demi untuk menegakkan dharma

Aku lahir ke dunia dari masa ke masa.


Berdasarkan ucapan sloka tersebut di atas, Awatara perwujudannya di dunia memiliki fungsi-
fungsi/tugas sebagai pelindung yang disebut Bhatara, sebagai penerima dan penyebar wahyu
Tuhan disebut Bhagawan/Rsi. Diyakini ada sepuluh perwujudan Tuhan (Awatara) yang turun
ke dunia dan berfungsi/bertugas sebagai penyelamat antara lain :

9. Sebutkan Dasa Awatara, sepuluh Awatara Wisnu dalam agama Hindu?

Matsya Awatara, muncul di zaman Satya Yuga. Ia dikenal pada masa kekuasaan Raja
Satyabrata yang juga dituliskan sebagai Waiwasta Manu. Cerita mengenai Matsya Awatara
ini bisa didapatkan dalam Matsyapurana. Kisahnya secara umum mirip dengan kisah Nabi
Nuh dan juga sejumlah kisah klasik dari Amerika dan Yunani. Wujudnya berupa ikan
raksasa.

Kurma Awatara, ia muncul juga di zaman yang sama seperti Matsyapurana yakni zaman
Satya Yuga. Ia diketahui berwujud kura-kura raksasa yang dinamakan sebagai Akupa.

Waraha Awatara, ia muncul di zaman Satya Yuga. Wujudnya berupa babi hutan dan ia
muncul di alas gunung Mandara (hutan).

Narasinga Awatara, wujudnya berupa manusia namun berkepala singa. Kukunya sangat
tajam layaknya pedang dan ia punya banyak tangan yang masing-masing dilengkapi senjata.
Ia adalah simbol pelindung.

Wamana Awatara, ia awatara kelima yang muncul di zaman Tretayuga. Ia seorang


Brahmana dan putra Kesyapa dan Aditi.

Parasurama Awatara, ia adalah awatara yang kadang dinamakan juga sebagai Ramaparasu.
Ia diyakini umat Hindu sebagai tokoh yang abadi. Ia ada oada masa Tretayuga.

Rama Awatara, adalah raja legendaris yang namanya sangat dikenal di India. Ia ada pada
zaman Tretayuga dan dikenal dengan nama Ramacandra atau Rama saja. Dalam dunia sastra
ia dikenal sebagai Ramayana.

Krishna Awatara, adalah dewa pujaan Umat Hindu yang wujudnya berupa anak kecil
dengan penggambaran kulit biru tua atau gelap. Ia selalu digambarkan bermain seruling.
Buddha Awatara, yakni Buddha Gautama yang merupakan awatara kesembilan. Arti
Buddha adalah mereka yang sudah mendapat pencerahan. Buddha disebutkan juga dalam
Kitab Purana.

Kalki Awatara, yakni awatara kesepuluh dan disebut yang paling akhir. Ia akan muncul di
akhir zaman kegelapan serta kehancuran atau zaman Kaliyuga.

10. Jelaskan Jenis-jenis Awatara?

Matsya Awatara, muncul di zaman Satya Yuga. Ia dikenal pada masa kekuasaan Raja
Satyabrata yang juga dituliskan sebagai Waiwasta Manu. Cerita mengenai Matsya Awatara
ini bisa didapatkan dalam Matsyapurana. Kisahnya secara umum mirip dengan kisah Nabi
Nuh dan juga sejumlah kisah klasik dari Amerika dan Yunani. Wujudnya berupa ikan
raksasa.

Kurma Awatara, ia muncul juga di zaman yang sama seperti Matsyapurana yakni zaman
Satya Yuga. Ia diketahui berwujud kura-kura raksasa yang dinamakan sebagai Akupa.

Waraha Awatara, ia muncul di zaman Satya Yuga. Wujudnya berupa babi hutan dan ia
muncul di alas gunung Mandara (hutan).

Narasinga Awatara, wujudnya berupa manusia namun berkepala singa. Kukunya sangat
tajam layaknya pedang dan ia punya banyak tangan yang masing-masing dilengkapi senjata.
Ia adalah simbol pelindung.

Wamana Awatara, ia awatara kelima yang muncul di zaman Tretayuga. Ia seorang


Brahmana dan putra Kesyapa dan Aditi.

Parasurama Awatara, ia adalah awatara yang kadang dinamakan juga sebagai Ramaparasu.
Ia diyakini umat Hindu sebagai tokoh yang abadi. Ia ada oada masa Tretayuga.

Rama Awatara, adalah raja legendaris yang namanya sangat dikenal di India. Ia ada pada
zaman Tretayuga dan dikenal dengan nama Ramacandra atau Rama saja. Dalam dunia sastra
ia dikenal sebagai Ramayana.

Krishna Awatara, adalah dewa pujaan Umat Hindu yang wujudnya berupa anak kecil
dengan penggambaran kulit biru tua atau gelap. Ia selalu digambarkan bermain seruling.
Buddha Awatara, yakni Buddha Gautama yang merupakan awatara kesembilan. Arti
Buddha adalah mereka yang sudah mendapat pencerahan. Buddha disebutkan juga dalam
Kitab Purana.

Kalki Awatara, yakni awatara kesepuluh dan disebut yang paling akhir. Ia akan muncul di
akhir zaman kegelapan serta kehancuran atau zaman Kaliyuga.

Anda mungkin juga menyukai