Anda di halaman 1dari 12

B.

FUNGSI DAN MANFAAT TANTRA, YANTRA, DAN


MANTRA DALAM KEHIDUPAN DAN PENERAPAN
AJARAN HINDU.
TAB ;
DEWA AYU VINATHA INDRASUARI (02)
I GEDE PUTU RIAN HUTAMA PUTRA (06)
I GUSTI BAGUS BINTANG BAYU ABADI (10)
I MADE AGUS ARIANDIKA (14)
I PUTU DEVA FEBRIANA (18)
NI KADE DIAN ARY CAHYANI (22)
NI LUH PUTU PRADIVTA YOGESWARI (26)
NI MADE MEIDA PURITASARI (30)
NI PUTU PUTRI ANALENDA SASTRA WIRAWAN (34)
Fungsi dan manfaat ajaran Yantra, Tantra, dan Mantra dalam kehidupan dan
penerapan ajaran Hindu, dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Tantra
Tantra Adalah suatu kombinasi yang unik antara mantra, upacara dan pemujaan secara
total. Definisi tantra dijelaskan oleh kalimat “shasanat tarayet yastu sah shastrah
parikirtitah”, yang berarti “ yang menyediakan petunjuk jelas memotong dan oleh karena itu
menuntun kejalan pembebasan spiritual dan pengikutnya disebut sastra.”
Menurut para ahli, tantra menjadi 2 bagian, yaitu ;

TANTRA

JALAN KIRI JALAN KANAN


TANTRA

JALAN KIRI JALAN KANAN

TERIKAT PADA BLACK MAGIC


PENERAPAN DAN ILMU
BAKTI SIHIR
■ Dalam arti tertentu, tantra merupakan suatu teknik untuk mempercepat pencapaian tujuan
agama atau realisi sang diri dengan menggunakan berbagai medium seperti mantra, yantra,
mudra , mandala (pemujaan terhadap dewa dewi, pemujaan ke makhluk lain , meditasi dan
berbagai praktek yang dikaitkan dengan hubungan seksual. H.B Sarkar menyatakan hubungan
seksual dalam tantra lebih diarahkan untuk mengontrol kekuatan alam, bukan untuk mencari
kebebasan. Ia juga membagi tujuan hidup manusia menjadi 2, yaitu pragmatis (mengontrol
kekuatan alam) dan idealis.
■ Di Indonesia dikenal ada 3 jenis Tantra, yaitu ;
1. Bhairava Heruka di Padang Lawas,
2. Bhairava Kalacakra yang dipraktekan oleh raja ketanegara di Singasari,
3. Bhairavaarman dari Sumatra yang sezaman dengan Gajah Mada di Majapahit ; dan
4. Armanrava Bhima di Bali.
menurut prasasti Palembang, Tantrayana masuk ke Indonesia melalui Kerajaan Sriwijaya pada
abad ke 7.
■ Masa siwa-buddha denganpengaruh khusus Kalacakratantra dapat dilihat pada peninggalan-
penginggalan arkeologi seperti di candi jawi.
■ Prapanca dalam negarakertagama Bab 56 ayat 1 dan 2 melukiskan monument ini dengan
sangat indah.
■ Bagian bawah candi yaitu bagian dasar dan badan candi disebut siwaitis dan bagian atas
adalah buddhitis dan di langit langit terdapat sebuah arca Aksobhya.
■ Dalam tantra hindu prinsip metafisik Siwa-Shakti di manifestasikan di dunia material dalam
wujud laki dan perempuan sedangkan dalam tantra Buddha pola sejenis diikuti dimana prinsip
prinsip metaffisik Prajna.
■ Tujuan tertinggi darikedua masab tantra ini adalah penyautan sempurna yaitu penyatuan
antara dua aspek dari realitas dan realisasi dari sifat sifat non dualis dari roh dan non roh.
2. Yantra
Fungsi dan manfaat yantra, dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu bagi umat sedharma
adalah
– Simbol sesuatu yang dihormati/dipuja
– Saranaa atau media mewujudkan tujuan hidup dan Tujuan agama yang diyakini
– Media pemusakan pikiran
■ Yantra adalah bentuk"niuasa" (simbol, pengganti yang sebenarnya) yang diwujudkan oleh
manusia untuk mengkonsentrasikan baktinya ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, seperti
misal dalam perpaduan warna, kembang, banten, gambar, arca, dan lain lain.
■ Setiap yantra baik dari segi arti yang berbeda serta tujuan yang berbeda pula. Seperti pada era
modern sekarang bentuk yantra tidak lagi seperti perhiasan tertentu. Bentuknya sudah
disesuaikan dengan kebutuhan si pemakai dalam bentuk kecil seperti kalung, gelang dan cincin.
Dengan bentuk yang disesuaikan tersebut yantra akan selalu berada didekat si pemakai. Dengan
begitu energi yang berada di dalam yantra dan si pemakai menjadi saling menyesuaikan. Yantra
ini ibarat polaritas energi positif yang secara terus meneerus memengaruhi si oenakai
3. Mantra
berdasarkan sumber (weda), jenis mantra dibagi menjadi 3:
1. Vedik mantra
2. Tantrika mantra
3. Puranik mantra
Berdasarkan sifat mantra dibagi menjadi ;
4. Sattvika mantra: mantra yang diucapkan guna untuk pencerahan, sinar, kebijaksaaan, cinta
kasih dan perwujudan tuhan.
5. Rajasika mantra: mantra yang diucapkan guna kemakmuran duniawi serta kesejahteraan anak-
cucu)
6. Tamasika mantra: mantra yang diucapkan guna mendamaikan roh-roh jahat, menyengsarakan
orang lain, atau ilmu hitam.
Mantra dapat diklasifikasikan menjadi:
7. Mantra: daya pemikiran yang diberikan dalam bentuk kata guna keperluan meditasi dari
seorang guru (mantra diksa)
8. Stotra: doa-doa kepada para dewata-bersifat umum: doa persembahyangan -bersifat khusus:
doa meminta anak
9. Kavanca mantra: dipergunakan untuk perlindungan dari berbagai rintangan.
Arti dan makna sebuah mantr adalah untuk mengambangkan sebuah kekuatan supranpada diri manusia.
Adapun makna mantra ataupun maksud pengucapan
mantra yaitu sebagai berikut:
Selain makna tadi ada juga fungsi dan
manfaat mantra dalam kehidupan dan
1. Untuk mencapai kebebasan
penerapan ajaran Hindu bagi umat
2. Memuja manifestasi Tuhan yang maha esa
sedharma yaitu seperti
3. Memuja para Dewata dan roh roh
4. Berkomunikasi dengan para Deva 1. Memuja Tuhan Yang Maha Esa
5. Memperoleh tenaga dari manusia super Dalam ajaran agama Hindu, tuhan
6. Menyampaikan persembahan kepada roh leluhur dan para yang maha esa atau sang hyang Widhi
Dewata
Wasa sebagai pencipta semua yang
7. Berkomunikasi dengan roh-roh dan hantu
ada. Beliau yang menyebabkan semua
8. Mencegah pengaruh negatif
yang ada ini menjadi hidup. Kita patut
9. Mengusir roh-roh jahat
bersyukur kehadapannya dengan
10. Mengobati penyakit
memujanya sebagaimana diajarkan
11. Mempersiapkan air yang dapat menyembuhkan oleh agama yang tersurat dan tersirat
12. Menghancurkan tumbuh-tumbuhan, binatang-binatang dan
manusia
dalam kita suci weda
13. Menetralkan pengaruh bisa atau racun dalam tubuh manusia
14. Memberi pengaruh lain terhadap pikiran dan perbuatan
15. Memberirol manusia binatang-binatang buas, deva-deva dan
roh-roh jahat
16. Menyucikan badan manusia
2. Memohon kesucian.
Tuhan Yang Maha Esa bersifat Mahasuci. Bila kita ingin memperoleh kesucian itu,
dekatkanlah diri ini kepada-Nya. Dengan kesucian hati menyebabkan seseorang memperoleh
kebahagiaan, menghancurkan pikiran atau perbuatan jahat. Orang yang memiliki kesucian
hati mencapai surga dan bila ia berpikiran jernih dan suci maka kesucian akan
mengelilinginya. Kesucian atau hidup suci diamanatkan sebagai sarana untuk mendekatkan
diri dengan Tuhan Yang Maha Esa.

3. Memohon keselamatan.
Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memohon keselamatan dan
kebahagiaan melalui berbagai jalan yang telah ditunjukkannya dalam kitab suci menjadi
kewajiban umat sedharma. Keselamatan dalam hidup ini merupakan sesuatu yang sangat
penting. Dalam keadaan selamat kita dapat melaksanakan pengabdian hidup ini menjadi lebih
baik. Tuhan Yang Maha Esa , pengasih dan penyayang selalu menganugerahkan pertolongan
kepada orang-orang-Nya. Orang-orang yang bijaksana sesudah kematiannya memperoleh
keselamatan dan kebahagiaan yang sejati.
4. Memohon Pencerahan dan kebijakan.Dalam kitab Nirukta Vedangga, mantra dapat dibagi
menjadi 3 sesuai dengan tingkat kesukarannya
a. Paroksa Mantra (mantra yang memiliki tingkat kesukaran yang paling tinggi)
b. Adyatmika Mantra (mantra yang memiliki tingkat kesukaran yang lebih rendah dari
Paroksa Mantra)
c. Pratyāksa Mantra (mantra yang lebih mudah dipahami dibandingkan dengan Paroksa
Mantra dan Adyatmika Mantra)
5. Melestarikan ajaran “Dharma”.
Sumber ajaran agama Hindu adalah Weda. Weda adalah wahyu Tuhan yang diterima oleh para
maharsi baik secara langsung, maupun berdasarkan ingatannya. Diyakini bahwa pada
awalnya weda diajarkan secara lisan, hal ini memungkinkan karena pada saat itu manusia
masih mempolakan dirinya secara sederhana dan polos.
Setelah kebudayaan manusia semakin berkembang, peralatan tulis-menulis telah ditemukan
maka berbagai jenis mantra yang sudah ada dan yang baru diterima dituliskan secara baik
dalam buku, kitab, lontar yang disebut Varnātmaka Sabda, yang terdiri dari suku kata, kata
ataupun kalimat. Sedangkan mantra yang diucapkan disebut Dhvanyātma Sabda, yang
merupakan nada atau perwujudan dari pikiran melalui suara tertentu, yang dapat berupa
suara saja atau kata-kata yang diucapkan ataupun dilagukan dan setiap macamnya
dipergunakan sesuai dengan keperluan, kemampuan serta motif pelaksan
KESIMPULAN
Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra
1. Tantra
Tantra dapat diartikan yaitu kekuatan suci dalam diri yang dibangkitkan dengan cara-cara
yang ditetapkan dalam kitab suci.
a. Menyeimbangkan keaktifan semua chakra.
b. Memurnikan prana atau energi yang masuk ke dalam tubuh.
2. Yantra
Yantra adalah bentuk “niyasa” (symbol, pengganti yang sebenarnya) yang diwujudkan oleh
manusia untuk mengkonsentrasikan baktinya ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
a. Simbol sesuatu yang dihormati/dipuja.
b. Sarana atau media mewujudkan tujuan hidup dan tujuan agama yang diyakininya.
C. Media memusatkan pikiran.
3. Mantra
Mantra adalah ucapan yang luar biasa yang dapat mengikat pikiran untuk mengembangkan
sebuah kekuatan supranatural pada diri manusia.
a. Memuja Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memohon kesucian dan keselamatan.
c. Memohon Pencerahan dan kebijakan.
d. Melestarikan ajaran “Dharma”

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Tantra, Yantra, dan Mantra sebagai
bagian dari ajaran agama memiliki kontribusi yang sangat bermanfaat
dalam mewujudkan cita-cita kehidupan umat sedharma.

Anda mungkin juga menyukai