Anda di halaman 1dari 16

TANTRA

YANTRA
MANTRA

Oleh :
I Gusti Agung Ayu Trinadya (07)
Ni Kadek Meisya Guna Adnyani (20) XII IPA 3
Ni Kadek Yessica Indriantari (21)
Ni Ketut Ayu Sri Kumara Dewi (22)
TANTRA
Tantra adalah kekuatan suci dalam diri yang
dibangkitkan dengan cara-cara yang ditetapkan dalam kitab suci.
Tan berasal dari akar kata Sansekerta yang berarti “Perluasan”

dan Tra berarti “Pembebasan”.

Dengan demikian Tantra merupakan latihan rohani yang mengangkat manusia ke dalam suatu
proses yang memperluas pikirannya.

Tantra menghantar manusia dari suatu keadaan tidak sempurna menjadi sempurna, dari keadaan
kasar menjadi halus, dari kemelekatan menjadi terbebaskan.
Ilmu Tantra tidak diajarkan tetapi diturunkan.
Keberadaan Tantra sangat rahasia dengan budhi
tinggi yang telah dialami dan mampu diceritakan
itupun hanya sebatas boleh diceritakan.

Oleh karenanya ilmu Moksha tidak akan pernah ada di dunia sebagai sebuah sastra utuh
sebab terputus manakala manusia yang telah mencapainya menjadi paham bahwa semua
itu akan tetap menjadi rahasia batas budhi pekerti tertinggi yang bias tercapai.
Tantra akan sangat bermanfaat bila dilakukan dengan benar dan bijak dapat membantu
membangkitkan kemampuan untuk mempengaruhi sikap, pikiran, dan jiwa seseorang ke arah
yang lebih baik, menenangkan orang yang kalap, emosi, bingung, dan menjadi lebih
sensitive terhadap banyak hal.

Dalam ritual Veda yang rumit kita bisa melihat pengaruh Tantra. Ritual Veda tidak membuahkan hasil
jika tubuh dan pikiran pelaku tidak cukup terlatih dan siap untuk berpartisipasi dalam ritual dengan
tingkat kemurnian dan ketulusan yang diperlukan. Semua nyanyian mantra akan sia – sia.
Cara mempraktikan ajaran tantra adalah memuja Shakti,
menyakini pengalaman mistis, simbol-simbol penyelamatan
dunia dari kehancuran, dan mewarnai kebudayaan dan
keagamaan.
YANTRA
Yantra adalah alat atau symbol – symbol keagamaan yang diyakini
mempunyai kekuatan spiritual untuk meningkatkan kesucian.
Yantra adalah bentuk “niyasa” (symbol pengganti yang
sebenarnya) yang diwujudkan oleh manusia untuk
mengkonsentrasikan baktinya ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, seperti misalnya dalam perpaduan warna, kembang, banten,
gambar, arca, dan lain-lain.
Fungsi dan manfaat Yantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu yaitu:

a. Simbol sesuatu yang dihormati/dipuja.

b. Sarana atau media mewujudkan tujuan hidup dan tujuan


agama yang diyakininya.

c. Media memusatkan pikiran.


Bentuk – Bentuk Yantra :

Banten :

Banten memiliki arti yang mendalam & universal.


Banten adalah bahasa untuk menjelaskan ajaran
Agama Hindu dalam bentuk Simbol.

Yantra dalam bentuk kesusastraan Hindu dibagi menjadi :


a. Bhu Pristha : ditulis dalam selembar buku/kain
b. Meru Pristha : berbentuk meru pada bangunan pelinggih
c. Meru Parastar : Yantra yang dipotong sesuai garis Yantra tersebut.
d. Ruram Pristha : Mandala yang berbentuk pundak kura-kura
e. Patala Yantra : berbentuk kebalikan dari meru Pristha.
MANTRA
Mantra adalah kalimat yang dapat dipergunakan untuk kesejahteraan
ataupun penghancuran diri seseorang
Kata mantra berasal dari bahasa Sanskerta dari kata “Man” artinya
pikiran dan “Tra” artinya menyebrangkan.

Mantra adalah media untuk menyeberangkan pikiran dari yang


tidak suci atau tidak benar menjadi semakin suci dan semakin
benar (Wiana, 2004:184).
Jenis Jenis Mantra
Berdasarkan Sifatnya :
a. Sattvika Mantra : mantra yang diucapkan untuk pencerahan, sinar,
kebijaksanaan, kasih saying Tuhan tertinggi, cinta kasih dan perwujudan
Tuhan.

b. Rajasika Mantra : Mantra yang diucapkan guna kemakmuran duniawi serta


kesejahteraan anak-cucu

c. Tamasika Mantra : Mantra yang diucapkan guna mendamaikan roh-roh jahat,


untuk menghancurkan atau menyengsarakan orang lain, atau perbuatan kejam
lainnya.
Jenis Jenis Mantra
Menurut waktu penggunaannya :
a. Nitya Karma Puja : Pengucapan mantra yang dilaksanakan setiap hari secara
rutin misalnya Puja Tri Sandya.

b. Naimitika Karma Puja : Mantra yang diucapkan secara incidental pada waktu-
waktu tertentu. Misalnya, Mantra yang diucapkan ketika hari Purnama/Tilem.

Dalam pelaksanaannya, Naimitika Karma Puja ini ada yang berdasarkan Panca
Wara, Sapta Wara, Wuku, Sasih, Varsa dan berbagai kejadian yang dianggap
penting.
KESIMPULAN

bentuk ajaran tantra adalah yantra dan mantra yang telah dilaksanakan
oleh masyarakat. Kemudian yantra, bentuk ajaran ini berupa banten dan
susastra. Sedangkan mantra yang memiliki arti bentuk pikiran
maknanya sesesorang yang mampu memahami makna yang terkandung
dalam mantra dapat merealisasikan apa yang digambarkan didalam
mantra itu.
OM SHANTI SHANTI SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai