Disusun Oleh:
Om Swastyastu,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa , Tuhan Maha
Esa karena atas asung kertha Waranugraha-Nya, penulis bisa menyelesaikan penulisan makalah
ini yang berjudul “ Ajaran Tantra, Yantra, dan Mantra ”
Penulis menyadari betul apa yang penulis tulis dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisannya. Kekurangan-kekurangan tersebut
terutama disebabkan kelemahan dan keterbatasan pengetahuan beserta kemampuan penulis ,baik
disadari maupun tidak. Hanya dengan saran dan kritik yang konstruktif, kekurangan-kekurangan
tersebut dapat diperkecil sehingga makalah ini akan memberikan manfaat yang maksimal.
Akhir kata, Semoga kehadiran makalah ini akan memberikan nuansa baru dalam
pengajaran khususnya agama Hindu. Sudah tentu kehadiran makalah ini banyak terdapat
kelemahan dan kekurangannya. Tegur sapa dan kritik yang membangun sangat saya harapkan
demi sempurnanya makalah ini semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR PUSTAKA
Kata pengantar……………………………………………………………………………………………i
Daftar isi…………………………………………………………………………………………………ii
BAB 1…………………………………………………………………………………………………...1
1.1 latar belakang………………………………………………………………………………………...1
1.2 rumusan masalah………………………………………………………………………………….…1
1.3 manfaat dan tujuan makalah………………………………………………………………………….1
BAB 2………………………………………………………………………………………………..….2
2.1 Pengertian Tantra, Yantra, dan Mantra……………………………………………………….2
2.2 Perbedaan Tantra, Yantra, dan Mantra……………………………………………………….3
2.3 Bentuk- bentuk Tantra, Yantra, dan Mantra yang dipergunakan dalam praktik kehidupan
sesuai ajaran agama
Hindu…………………………………………………………………………...3
BAB 3……………………………………………………………………………………………..6
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………6
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………..6
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………….7
BAB I
ii
PENDAHULUAN
BAB II
1
PEMBAHASAN
2.3 Bentuk-bentuk Tantra, Yantra, dan Mantra yang dipergunakan dalam Praktik
Kehidupan Sesuai Ajaran Agama Hindu.
1. Tantra
Secara umum dapat dinyatakan bahwa yantra adalah bentukbentuk ajaran tantra
yang sudah dilaksanakan oleh masyarakat pengikutnya guna memuja kebesaran Tuhan
sebagai pencipta, pemelihara dan pelebur semua yang ada ini. Namun demikian
pelaksanaannya masih perlu disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan pelaksananya,
3
sehingga mereka dapat terhindar dari sesuatu yang tidak kita inginkan bersama.
Sesuai perkembangan jaman sekarang banyak sekali yantra dibentuk kecil,
misalanya dalam bentuk kalung, gelang dan cincin. memang sebaiknya yantra tersebut
diusahakan selalu dekat dengan si pemakainya, dengan kedekatan itu maka energi yang
ada dalam yantra dan energi pemakai menjadi saling menyesuaikan. Yantra dapat
diibaratkan sebagai polaritas energi positif yang secara terus menerus mempengaruhi si
pemakainya sehingga dalam waktu singkat fungsi yantra yang dikenakan dapat dirasakan
manfaatnya atau hasilnya.
2. Yantra
Adapun bentuk-bentuk yantra yang dapat dikemukakan dalam tulisan ini adalah;
a. Banten
Banten adalah salah satu bentuk Yantra, sebagaimana dinyatakan dalam Lontar
Yadnya Parakerti. Banten itu memiliki arti yang demikian dalam dan universal.
Banten dalam upacara agama Hindu adalah wujudnya sangat lokal, namun di
dalamnya terkandung nilai-nilai yang universal.
b. Susastra
Dalam tradisi Hindu, yantra umumnya digunakan untuk melakukan upakara puja
dengan mengikut-sertakan bija mantra sesuai yantra tersebut. Banyaknya jenis
puja dan setiap puja menggunakan yantra maka penggunaan mantra juga menjadi
berbeda. Adapun bentuk-bentuk yantra dalam kesusteraan Hindu antara lain:
1. Bhu Pristha yantra; adalah yantra yang biasanya dibuat secara timbul atau
dipahat pada suatu bahan tertentu. Bhu Pristha yantra biasanya hanya ditulis
pada selembar kertas atau kain.
2. Meru Pristha yantra; adalah yantra yang berbentuk seperti gunung atau
piramid dimana di bagian dasar penampangnya dibuat lebar atau besar
semakin keatas semakin mengecil misalnya bentuk meru pada bangunan
pelinggih yang ada di Bali.
3. Meru parastar yantra; adalah bentuk yantra yang dipotong sesuai garis yantra 4
tersebut atau dipotong bagian tertentu.
5. Patala yantra: adalah yantra yang di bagian atas bentuknya lebih besaran dari
pada bentuk bagian bawahnya yang ‘kecil’. Bentuk ini kebalikan dari meru
Pristha yantra.
3. Mantra
Mantra-mantra digambarkan dalam bentuk yang sangat halus dari sesuatu, bersifat
abadi, berbentuk formula yang tidak dapat dihancurkan yang merupakan asal dari semua
bentuk yang tidak abadi. Bahasa yang pertama diajarkan oleh Manu adalah bahasa awal
dari segalanya, bersifat abadi, penuh makna. Bahasa Sansekerta diyakini sebagai bahasa
yang langsung barasal
Sansekerta (Majumdar, 1916, p.603). Sebagai asal dari bahasa yang benar,
merupakan ucapan suci yang digunakan dalam pemujaan disebut mantra. Kata mantra
berarti “bentuk pikiran”. Seseorang yang mampu memahami makna yang terkandung di
dalam mantra dapat merealisasikan apa yang digambarkan di dalam mantra itu (Danielou,
1964, 334
BAB III 5
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yantra adalah alat atau symbol-simbol keagamaan yang diyakini memiliki
kekuatan spiritual untuk meningkatkan kesucian. Tantra adalah kekutan suci dalam diri
yang dibangkitkan dengan cara-cara yang ditetepkan dalam kitab suci. Mantra adalah
doa-doa yang harus diucapakan oleh umat hindu kebanyakan, pinandita, pandita, sesuai
dengan berbasiskan ketulus-ikhlasan sehingga membangun suatu aktifitas yang disebut
yajna. Tantra, yantra, dan mantra memiliki bentuk yang berbeda-bedan serta cara
mempraktikan yang berbeda pula.
Demikian dapat diuraikan beberapa bentuk-bentuk Yantra, Tantra dan Mantra
yang dipergunakan dalam praktik kehidupan berdasarkan ajaran Agama Hindu dalam
tulisan ini. Menjadi kewajiban umat sedharma untuk mempraktikannya, sehingga apa
yang menjadi tujuan bersama dapat diwujudkan dengan baik (damai).
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA 6
Makalah Bentuk dan cara mempraktikan ajaran Tantra, Yantra, dan Mantra.
blogkaryasiswa.blogspot.com. 5 November 2015. 4 Oktober
2022.<http://blogkaryasiswa.blogspot.com/2015/11/makalah-bentuk-dan-cara-
mempraktikan.html?m=1>.