Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI

TANTRA, YANTRA, MANTRA

Disusun Oleh:

Cokorda Istri Jnani Renata Partha (XII MIPA 3 / 03)


Ida Bagus Upadana (XII MIPA 3 / 16)
Ni Kadek Ary Murniasih (XII MIPA 3 / 20)
Ni Komang Amelia Dewi (XII MIPA 3 / 25)
Ni Nyoman Anggreni Kusuma (XII MIPA 3 / 30)
Ni Putu Dinda Maharani (XII MIPA 3 / 32)
Ni Putu Linda Puspa Dewi (XII MIPA 3 / 33)
Ni Putu Mesyana Eka Putri (XII MIPA 3 / 34)
Putu Suijaya Nugraha (XII MIPA 3 / 37)

SMA NEGERI 1 MENGWI


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa , Tuhan Maha
Esa karena atas asung kertha Waranugraha-Nya, penulis bisa menyelesaikan penulisan makalah
ini yang berjudul “ Ajaran Tantra, Yantra, dan Mantra ”

Penulis menyadari betul apa yang penulis tulis dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisannya. Kekurangan-kekurangan tersebut
terutama disebabkan kelemahan dan keterbatasan pengetahuan beserta kemampuan penulis ,baik
disadari maupun tidak. Hanya dengan saran dan kritik yang konstruktif, kekurangan-kekurangan
tersebut dapat diperkecil sehingga makalah ini akan memberikan manfaat yang maksimal.

Akhir kata, Semoga kehadiran makalah ini akan memberikan nuansa baru dalam
pengajaran khususnya agama Hindu. Sudah tentu kehadiran makalah ini banyak terdapat
kelemahan dan kekurangannya. Tegur sapa dan kritik yang membangun sangat saya harapkan
demi sempurnanya makalah ini semoga bermanfaat bagi kita semua.

Om, Santih, Santih, Santih, Om

Mengwi , 4 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR PUSTAKA

Kata pengantar……………………………………………………………………………………………i
Daftar isi…………………………………………………………………………………………………ii
BAB 1…………………………………………………………………………………………………...1
1.1 latar belakang………………………………………………………………………………………...1
1.2 rumusan masalah………………………………………………………………………………….…1
1.3 manfaat dan tujuan makalah………………………………………………………………………….1
BAB 2………………………………………………………………………………………………..….2
2.1 Pengertian Tantra, Yantra, dan Mantra……………………………………………………….2
2.2 Perbedaan Tantra, Yantra, dan Mantra……………………………………………………….3
2.3 Bentuk- bentuk Tantra, Yantra, dan Mantra yang dipergunakan dalam praktik kehidupan
sesuai ajaran agama
Hindu…………………………………………………………………………...3

BAB 3……………………………………………………………………………………………..6

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………6
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………..6
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………….7
BAB I
ii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agama hindu merupakan agama tertua yang ada di dunia ini, agama ini diyakini berasal
dari India tepatnya di lembah sungai Sindhu, selain di India, agama hindu juga berkembang
hingga Mesir, Madagaskar, Afrika Utara, Meksiko, Peru hingga ke Asia Tenggara tepatnya
di Indonesia, hal ini tidak terlepas oleh ajaran agama hindu dan implementasinya dalam
kehidupan sehari-hari yang bersifat mudah dipraktekan.
Dalam melaksanakan puja bakti kepada Brahman, umat hindu diberikan kebebasan untuk
dapat mewujudkan bentuk sraddha tersebut. Secara umum bentuk bakti umat hindu dapat
dilakukan dengan melibatkan aspek : yantra, tantra, mantra,yajna, jnana, dan yoga. Maka dari
itu kami ingin membahas aspek-aspek tersebut didalam makalah ini.
Yantra adalah alat atau symbol-simbol keagamaan yang diyakini memiliki kekuatan
spiritual untuk meningkatkan kesucian. Tantra adalah kekutan suci dalam diri yang
dibangkitkan dengan cara-cara yang ditetepkan dalam kitab suci.
Mantra adalah doa-doa yang harus diucapakan oleh umat hindu kebanyakan, pinandita,
pandita, sesuai dengan berbasiskan ketulus-ikhlasan sehingga membangun suatu aktifitas
yang disebut yajna. Tantra, yantra, dan mantra memiliki bentuk yang berbeda-bedan serta
cara mempraktikan yang berbeda pula. Hal itu akan kita bahas sekarang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah ajaran Tantra, Yantra, dan Mantra ?
2. Bagaiman cara membedakan Tantra, Yantra, dan Mantra ?
3. Bagaimanakah bentuk-bentuk Tantra, Yantra, dan Mantra yang dipergunakan dalam
praktik kehidupan sesuai ajaran agama hindu ?
4. Bagaimanakah cara mempraktikan Ajaran Tantra, Yantra, dan Mantra?

1.3 Manfaat dan Tujuan


1. Dapat memahami ajaran Tantra, Yantra, dan Mantra
2. Agar Umat Agama Hindu memahami bentuk dan cara mempraktikan ajarantantra,
yantra, dan mantra.

BAB II
1
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tantra, Yantra dan Mantra


A. Tantra
Kata tantra berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki makna “memperluas”.
Tantra merupakan salah satu dari sekian banyak konsep pemujaan kehadapan Ida Sang
Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, di mana manusia kagum pada sifat-sifat
kemahakuasaan-Nya sehingga memiliki keinginan untuk mendapatkan kesaktian.
KamusBesar Bahasa Indonesia, menjelaskan tantra ‘tantrisme’ adalah ajaran dalam
agama Hindu yang mengandung unsur mistik dan magis. Contohnya adalah
pemujaanterhadap Dewa Tri Murti
Tantra dapat diartikan yaitu kekuatan suci dalam diri yang dibangkitkan dengan
cara-cara yang ditetapkan dalam kitab suci. Tantra adalah konsep pemujaan Ida
Sanghyang Widhi Wasa di mana manusia kagum pada sifat-sifat kemahakuasaan-Nya,
sehingga ada keinginan untuk mendapatkan sedikit kesaktian.
B. Yantra
Dalam kamus Sanskerta, kata Yantra memiliki arti mengikat, menyimpulkan
sebuah peralatan, instrumen, mesin dan sebuah jimat. Yantra umumnya berarti alat untuk
melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Di dalam pemujaan yantra adalah sarana
tempat memusatkan pikiran. Sifat dasar dari manusia dan binatang, seperti halnya para
Dewata yang diekspresikan melalui yantra.
Yantra adalah bentuk “niyasa” (= simbol = pengganti yang sebenarnya) yang
diwujudkan oleh manusia untuk mengkonsentrasikan baktinya ke hadapan Ida Sanghyang
Widhi Wasa, misalnya dalam perpaduan warna, kembang, banten, gambar, arca, dan lain-
lain.
C. Mantra
Kata mantra berasal dari bahasa Sanskerta dari kata “Man” artinya pikiran dan
“Tra” artinya menyeberangkan. Mantra adalah media untuk menyeberangkan pikiran dari
yang tidak suci atau tidak benar menjadi semakin suci dan semakin benar. Mantra
memiliki tujuan untuk melindungi pikiran dari jalan sesat menuju jalan yang benar dan
suci.
2
Secara etimologi Mantra berasal dari suku kata Man (Manana) dan kata Tra
(Trana) yang berarti pembebasan dari ikatan samsara atau dunia fenomena ini. Dari
kombinasi Man dan Tra itulah disebut mantra yang berarti dapat memanggil datang
(Amantrana). Arti mantra yang lebih rendah adalah rumusan gaib untuk melepaskan
berbagai kesulitan atau untuk memenuhi bermacam-macam keinginan duniawi,
tergantung dari motif pengucapan mantra tersebut. Mantra adalah sebuah kekuatan kata
yang dapat dipergunakan untuk mewujudkan keinginan spiritual atau keinginan material,
yang dapat dipergunakan demi kesejahteraan ataupun penghancuran diri seseorang.

2.2 Cara Membedakan Tantra, Yantra dan Mantra


Mantra mengacu pada kombinasi kata-kata yang dinyanyikan dalam urutan tertentu;
diyakini bahwa dengan mengucapkan mantra ini, hasil yang diinginkan dapat dicapai. Yantra
mengacu pada perangkat yang digunakan untuk menyeimbangkan pikiran. Tantra
mendefinisikan ritual dan tindakan meditasi yang dapat digunakan untuk mendapatkan
kebebasan dari masalah berulang yang tak terkendali.
Yantra, mantra dan tantra adalah semua kata-kata Sanskerta dan masing-masing
mendefinisikan elemen yang berbeda. Agama Hindu dan Budha telah dikaitkan dengan kata-
kata ini. Mereka sangat sering digunakan dalam ilmu pengetahuan India, mitologi, agama
dan praktik okultisme. Mereka digunakan dalam konteks untuk menyeimbangkan pikiran dan
dengan kekuatan spiritual. Energi alam semesta seharusnya menjadi kekuatan pendorong dari
setiap tindakan yang dilakukan dan elemen-elemen ini fokus dalam menggunakan energi ini
melalui media yang berbeda. Karena berbagai interpretasi, sangat sulit untuk menjelaskan
perbedaannya. Namun, perbedaan mendasar masih bisa diamati.

2.3 Bentuk-bentuk Tantra, Yantra, dan Mantra yang dipergunakan dalam Praktik
Kehidupan Sesuai Ajaran Agama Hindu.

1. Tantra
Secara umum dapat dinyatakan bahwa yantra adalah bentukbentuk ajaran tantra
yang sudah dilaksanakan oleh masyarakat pengikutnya guna memuja kebesaran Tuhan
sebagai pencipta, pemelihara dan pelebur semua yang ada ini. Namun demikian
pelaksanaannya masih perlu disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan pelaksananya,
3
sehingga mereka dapat terhindar dari sesuatu yang tidak kita inginkan bersama.
Sesuai perkembangan jaman sekarang banyak sekali yantra dibentuk kecil,
misalanya dalam bentuk kalung, gelang dan cincin. memang sebaiknya yantra tersebut
diusahakan selalu dekat dengan si pemakainya, dengan kedekatan itu maka energi yang
ada dalam yantra dan energi pemakai menjadi saling menyesuaikan. Yantra dapat
diibaratkan sebagai polaritas energi positif yang secara terus menerus mempengaruhi si
pemakainya sehingga dalam waktu singkat fungsi yantra yang dikenakan dapat dirasakan
manfaatnya atau hasilnya. 

2. Yantra

Adapun bentuk-bentuk yantra yang dapat dikemukakan dalam tulisan ini adalah;

a. Banten
Banten adalah salah satu bentuk Yantra, sebagaimana dinyatakan dalam Lontar
Yadnya Parakerti. Banten itu memiliki arti yang demikian dalam dan universal.
Banten dalam upacara agama Hindu adalah wujudnya sangat lokal, namun di
dalamnya terkandung nilai-nilai yang universal.
b. Susastra
Dalam tradisi Hindu, yantra umumnya digunakan untuk melakukan upakara puja
dengan mengikut-sertakan bija mantra sesuai yantra tersebut. Banyaknya jenis
puja dan setiap puja menggunakan yantra maka penggunaan mantra juga menjadi
berbeda. Adapun bentuk-bentuk yantra dalam kesusteraan Hindu antara lain:

1. Bhu Pristha yantra; adalah yantra yang biasanya dibuat secara timbul atau
dipahat pada suatu bahan tertentu. Bhu Pristha yantra biasanya hanya ditulis
pada selembar kertas atau kain.

2. Meru Pristha yantra; adalah yantra yang berbentuk seperti gunung atau
piramid dimana di bagian dasar penampangnya dibuat lebar atau besar
semakin keatas semakin mengecil misalnya bentuk meru pada bangunan
pelinggih yang ada di Bali.

3. Meru parastar yantra; adalah bentuk yantra yang dipotong sesuai garis yantra 4
tersebut atau dipotong bagian tertentu.

4. Ruram Pristha yantra; adalah yantra dimana bagian dasarnya membentuk


mandala segi empat dan diatasnya dibentuk sebuah bentuk tertelungkup atau
seperti pundak kura-kura.

5. Patala yantra: adalah yantra yang di bagian atas bentuknya lebih besaran dari
pada bentuk bagian bawahnya yang ‘kecil’. Bentuk ini kebalikan dari meru
Pristha yantra.

3. Mantra
Mantra-mantra digambarkan dalam bentuk yang sangat halus dari sesuatu, bersifat
abadi, berbentuk formula yang tidak dapat dihancurkan yang merupakan asal dari semua
bentuk yang tidak abadi. Bahasa yang pertama diajarkan oleh Manu adalah bahasa awal
dari segalanya, bersifat abadi, penuh makna. Bahasa Sansekerta diyakini sebagai bahasa
yang langsung barasal
Sansekerta (Majumdar, 1916, p.603). Sebagai asal dari bahasa yang benar,
merupakan ucapan suci yang digunakan dalam pemujaan disebut mantra. Kata mantra
berarti “bentuk pikiran”. Seseorang yang mampu memahami makna yang terkandung di
dalam mantra dapat merealisasikan apa yang digambarkan di dalam mantra itu (Danielou,
1964, 334
BAB III 5

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Yantra adalah alat atau symbol-simbol keagamaan yang diyakini memiliki
kekuatan spiritual untuk meningkatkan kesucian. Tantra adalah kekutan suci dalam diri
yang dibangkitkan dengan cara-cara yang ditetepkan dalam kitab suci. Mantra adalah
doa-doa yang harus diucapakan oleh umat hindu kebanyakan, pinandita, pandita, sesuai
dengan berbasiskan ketulus-ikhlasan sehingga membangun suatu aktifitas yang disebut
yajna. Tantra, yantra, dan mantra memiliki bentuk yang berbeda-bedan serta cara
mempraktikan yang berbeda pula.
Demikian dapat diuraikan beberapa bentuk-bentuk Yantra, Tantra dan Mantra
yang dipergunakan dalam praktik kehidupan berdasarkan ajaran Agama Hindu dalam
tulisan ini. Menjadi kewajiban umat sedharma untuk mempraktikannya, sehingga apa
yang menjadi tujuan bersama dapat diwujudkan dengan baik (damai).

3.2 Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan


tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA 6

Makalah Bentuk dan cara mempraktikan ajaran Tantra, Yantra, dan Mantra.
blogkaryasiswa.blogspot.com. 5 November 2015. 4 Oktober
2022.<http://blogkaryasiswa.blogspot.com/2015/11/makalah-bentuk-dan-cara-
mempraktikan.html?m=1>.

Tantra, yantra, mantra. coursehero.com. 4 Oktober 2022.


<https://www.coursehero.com/file/89113136/Tantra-Yantra-dan-Mantradocx/>.
7

Anda mungkin juga menyukai