NIM : 1905561004
PRODI : TEKNIK LINGKUNGAN
UTS PBPAL
6 APRIL 2022
Soal
1. a. Jelaskan proses pengolahan air limbah secara fisik, kimia dan biologi. (5)
jawab :
1. Proses pengelolaan air limbah secara fisik :
Metoda pengolahan secara fisik adalah pengolahan dengan menggunakan gaya atau
kerja secara phisik yang meliputi : pengendapan Penyaringan, pengadukan,
flokulasi,,pengapungan, Filtrasi.
2. Proses pengelolaan air limbah secara kimia :
Metoda pengolahan secara kimia adalah pengolahan dengan penambahan bahan
kimia atau melalui reaksi – reaksi kimiawi antara lain : Presipitasi (koagulasi –
flokulasi), adsorpsi, pertukaran ion dan disinfeksi.
3. Proses pengelolaan air limbah secara biologi :
Metoda pengolahan biologis secara aerobik bertujuan untuk mengkonversikan
senyawa organik yang terlarut, tersuspensi dan koloid dalam air limbah menjadi sel –
sel mikroorganisme baru yang berkoloni membentuk biofloc sehingga dapat
dipisahkan melalui proses pengendapan. Metoda pengolahan biologis secara anaerobik
bertujuan untuk mengkonversikan senyawa organik terlarut , tersuspensi dan koloid
dalam air limbah menjadi biogas dan sel – sel mikroorganisme baru.
b. Uraikan tahapan proses pengolahan air limbah yang meliputi primary treatment,
secondary treatment dan tertiary treatment berdasarkan skema berikut. (5)
Pompa
(3) (4) (5)
(4) (6) (7) (8)
(2) Resirkulasi F iltrat
Sludge
Outlet
Inlet
Sludge
) Return Sludge
(1)
Keterangan:
= ( )( )
L mg mg
( 22.2 x 300 + 4.44 x 1200 )
dt L L
(22.2+ 4.44)
= 450 mg/L
COD
Konsentrasi COD campuran = 450 mb/L
Baku mutu = 100 mg/L
Selisi = 350 mg/L
350 mg/ L
%Removal = x 100 % = 78%
450 mb/ L
4. Alternatif pengolahan air limbah dapat dipilih sesuai dengan beban pengolahan
sehingga menghasilkan efluen yang memenuhi baku mutu air limbah yang
dipersyaratkan.
a.Jelaskan kriteria-kriteria pemilihan suatu alternatif pengolahan air limbah.
(5)
Jawab :
Efisiensi pengolahan, hal ini akan berhubungan dengan kemampuan proses
pengolahan untuk menghasilkan efluen yang baik.
Aspek teknis, meliputi kemudahan konstruksi bangunan, kemudahan mendapatkan
bahan-bahan yang diperlukan, kemudahan pengoperasian dan pemeliharaan.
Aspek ekonomis, meliputi efisiensi terhadap pembiayaan dalam konstruksi,
pemeliharaan dan operasional.
Aspek lingkungan, adanya kemungkinan gangguan terhadap penduduk dan
lingkungan.
b.Sebutkan dan uraikan faktor-faktor teknis, ekonomis dan lingkungan yang
dipertimbangkan dalam penentuan alternatif pengolahan air limbah. (5)
Jawab :
Kepadatan penduduk.
Faktor ini dapat menjadi indikator akan tersedia atau tidaknya lahan yang
cukup untuk membangun sistem pengolahan setempat (individual). Biasanya, jika
kepadatan penduduk lebih dari 300 jiwa/ha, maka sistem setempat sudah tidak
sesuai lagi untuk diterapkan.
Penyediaan air bersih.
Faktor ini sangat penting diperhatikan, karena kondisi tersedia atau
tidaknya air bersih di suatu daerah akan menentukan dari kelancaran operasi
sistem pengoahan air limbah. Yang mana, untuk sistem pembungan terpusat itu
memerlukan penyediaan air bersih yang relatif lebih terjamin dibandingkan
dengan sistem pembungan setempat..
Keadaan tanah.
Faktor keadaan tanah yang tidak dapat meresapkan air tidak mungkin
diterapkan untuk sistem pembungan setempat, karena sistem ini memerlukan
areal peresapan. Dan kondisi tanah seperti itu, sistem peresapannyadapat
dipastikan tidak dapat berjalan dengan baik.
Keadaan air tanah.
Kondisi air tanah yang dangkal tidak cocok untuk diterapkan pada sistem
pembungan air limbah setempat. Hal ini dikarenakan kondisi tersebut
menyebabkan sistem peresapan tidak akan berjalan dengan baik. Selain itu,
effluent dari sistem pembungan setempat ini akan mencemari air tanah dangkal,
terutama jika air tanah tersebut dipergunakan sebagai sumber air minum.
Keadaan tofografi (penampang tanah).
Faktor kemiringan tanah ini akan mempengaruhi pemilihan teknologi
pengolahan air limbah. Kondisi tanah yang memiliki kemiringan kurang dari 2
persen akan menyulitkan dalam penerapan sistem pembungan terpusat. Hal ini
didasarkan penanaman pipa pada bagian hilir akan dalam sekali. Atau jika
terpaksa, maka akan dilakukan dengan sistem pemompaan. Dan ini berarti
memerlukan investasi dana yang tidak kecil.
Kemampuan membangun.
Faktor ini jelas-jelas berkait dengan kemampuan setiap daerah untuk
membangun teknologi yang dipilih. Apabila perencanaan yang tidak tepat dan
cermat, bisa jadi ada kemungkinanteknologi yang telah dipilih tidak dapat
diterapkan karena ketidakmampuan tenaga setempat untuk membangun atau
minimal penerapannya akan mundur waktunya hingga kondisi tenaga (SDM)
daerah tersebut telah cukup mampu untuk membangun.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Faktor ini lebih tepat dalam menekankan pada kondisi dan status ekonomi
masyarakat setempat. Hal ini tentunya, diperlukan akan adanya pemberdayaan
masyarakat setempat berkait dengan pembebanan biaya pembangunan dan
operasional penyelenggaraan pengolahan air limbah. Karena tidak mungkin biaya
operasional dan pemeliharaan alat-alat pengolahan air limbah terus-terus
ditanggung oleh pemerintah daerah setempat.
6. Unit pengolahan air limbah dan efisiensi removal TSS pada masing-masing unit
pengolahan diuraikan sebagai berikut.
Unit Pengolahan Efisiensi Removal TSS (%)
Grit Chamber 5
Bak Pengendap I 15
Aeration Tank (Activaed Sludge Process) 85
a. Tentukan mass balance parameter TSS pada proses pengolahan air limbah
tersebut dengan konsentrasi awal sebesar 300 mg/L. (10)
Jawab :
Parameter TSS
TSS = 300 mg/L = 0.3 kg/m3
TSSm = 0.3 kg/m3 x 1920 m3/hari = 576 kg/hari
Grit chamber
Kemampuan removal TSS = 5%
Yang keluar dari grit chamber
TSSm = 576 kg/hari x (100-5)% = 547 kg/hari
Yang menjadi sludge
547 kg /hari
TSSm = 3
=0.284=248 mg/ L
1920 m /hari
Bak Pengendapan I
Kemampuan removal TSS = 15%
Yang keluar dari pengendapan pertama
TSSm = 547 kg/hari x (100-5)% = 464 kg/hari
Yang menjadi sludge
TSSm = 547 kg/hari – 464 = 83 kg/hari
Berat jenis lumpur 1050 kg/m3
83 kg /hari
Massa lumpur = =1383 kg /hari
6%
1383 kg/hari
Q lumpur = 3
=1317 m3/hari
1050 kg/m
Q efluen = 1920 -1317 = 1918 m3/hari
Efluen bak pengendapan I
464 kg/ hari
TSS = = 0.242 kg/m3 = 242 mg/L
1918 m3 / hari
Aeration tank
Kemampuan removal = 85%
Yang keluar dari tangka aerasi
TSSm = 464 kg/hari x (100-85)% = 70 kg/hari
Yang menjadi sludge
TSSm 464 kg/hari – 70 kg/hari = 394 kg/hari
Berat jenis lumpur = 1050 kg/m3
394 kg /hari
Massa lumpur = = 6567 kg/hari
6%
6567 kg /hari
Q lumpur = = 6.25 m3/hari
1050
Q Efluen = 1.918 m3/hari – 6.25 m3/hari = 1.912 m/hari
Effluent aeration tank
70 kg /hari
TSS = 3 = 0.036 = 36 mg/L
1.912m /hari
Ss = 2,65
dp = 0,2 mm
v = 0,3 m/dt
Vs = 0,685 m/dt