Anda di halaman 1dari 29

World Environment Day

Celebration

ALTERNATIF PENGELOLAAN
SPENT BLEACHING EARTH
(SBE)
Udin Hasanudin1), Ribut Sugiharto1), dan Julfi Restu Amelia2)
1)Teknologi Industri Pertanian, Universitas Lampung
2)Teknologi Pangan, Universitas Sahid, Jakarta
• BE merupakan sejenis tanah liat dengan
komposisi utamanya terdiri dari SiO2,
Al2O3, Fe2O3, CaO, dan MgO.
SBE • BE merupakan Ca-bentonit yang
mempunyai sifat menyerap sedikit air,
cepat mengendap tanpa membentuk
suspensi, pH sekitar 4.0–7.1, dan daya
tukar ion cukup besar.
• Absorben BE yang digunakan pada proses
bleaching CPO berkisar 0,6 – 2%.
KARAKTERISTIK DAN JUMLAH SBE DI
INDONESIA 778.894 ton
SBE merupakan campuran Sumber : Siraja Limbah
antara bleaching earth dan 637.476 ton
senyawa organik yang berasal
dari minyak yang di-bleaching
(senyawa trigliserida (fat),
digliserida, asam lemak bebas,
protein, zat warna alami, dan
wax). Selain itu dalam spent
bleaching earth juga masih 184.162 ton
terkandung komponen asam
fosfat. Asam fosfat ini berasal
dari proses degumming yang
terbawa oleh minyak ke unit
bleaching (Wahyudi, 2000).
2017 2018 2019
Mengapa SBE berbahaya?
 Dalam PP Nomor 101 Tahun 2014, SBE termasuk dalam
kategori limbah B3 dengan kode limbah B413, dengan sumber
limbah berasal dari proses industri oleochemical dan/atau
pengolahan minyak hewani atau nabati dengan kategori bahaya 2
(limbah B3 kategori 2 merupakan limbah B3 yang mengandung
B3, memiliki efek tunda (delay effect), dan berdampak tidak
langsung terhadap manusia dan lingkungan hidup serta memiliki
toksisitas sub-kronis atau kronis).
 Limbah SBE tersusun dari beberapa komposisi kimia yang salah
satunya berupa SiO2 dengan prosentase mencapai 83,05%. Debu
silika (SiO2) berpotensi menyebabkan penyakit silikosis, apabila
terlalu sering dihirup oleh pekerja.
 Selain itu, alasan SBE masuk ke dalam kategori limbah B3
karena bahan tersebut mengandung residu minyak (sekitar
20-40%) dan asam.
PENGELOLAAN SBE SAAT INI DI INDONESIA
TOTAL

Lainnya

Di-dumping TAHUN 2020


TAHUN 2019
Ditimbun
TAHUN 2018
Diolah TAHUN 2017

Untuk Bahan Baku

Untuk Bahan Bakar

Disimpan di TPS

0 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000

( Ton )
PENGELOLA Spent Bleaching Earth

70 61.41
60
48.47
50 44.64
41.03
39.43
Jumlah (%)

40
29.85 29.11 28.45
25.74
30 23.08
15.93
20 12.85

10
0
2017 2018 2019 2020
Tahun

DIKELOLA SENDIRI PIHAK KETIGA DISIMPAN DI TPS


ALTERNATIF
PENGELOLAAN SBE
Sebagai
Media Tanam
Bio-organic fertilizer
The SBE was co-composted with some agricultural and
palm oil milling by-products. Composted SBE has a
positive impact on soil physical attributes for plant growth
and microbial rejuvenation due to adequate amounts of
beneficial mineral elements; improved organic carbon
(OC); cation exchange capacity (CEC); water-holding
capacity and C:N ratio. The pot and field trials carried out
indicate highly significant increases in the productivity of
okra (Abelmoschus esculentus), kangkung (Ipomoea
aquatic) and groundnut magenta with 2-fold increases
(A) Control, (B) chicken litter and (C) composted spent
(35–60%) on average in fresh and dry matters production
bleaching earth (SBE), after a 3-month field trial.
Karakteristik SBE sebelum dan setelah
co-composting

S.K. Loh et al. / Industrial Crops and Products 49 (2013) 775–781


Pengomposan dilakukan selama 90 hari dengan campuran kotoran ayam (∼25%)
dan limbah pabrik kelapa sawit (∼40%) seperti: Tankos (EFB), POME, dan cacahan
pelepah sawit. Rasio campuran feedstock yang dipakai tergantung pada
kandungan nitrogen–phosphorus–potassium (NPK) masing-masing bahan.
Modifikasi C:N ratio juga dilakukan untuk mendapatkan proses pengomposan
yang optimal.
Respon Biokimia Jagung Hibrida (Zea mays L.) terhadap penggunaan
pupuk dasar NPK dan Spent Bleaching Earth
Cahya Anugrah , Didik Indradewa , and Eka Tarwaca Susila Putra
https://www.e3s-conferences.org/articles/e3sconf/pdf/2020/02/e3sconf_icals2019_01004.pdf

Effects of NPK compound fertilizers on the photosynthesis rate and crop growth
rate

Penggunaan pupuk dasar dengan penambahan 5% SBE and 5% DSBE


tidak menimbulkan respon biokimia yang mengganggu sehingga tidak
berpotensi menurunkan produksi jagung. TETAPI perlu penelitian
lebih lanjut tentang dampak akumulasinya
PERMASALAHAN
 Pemanfaatan SBE sebagai media tanam (Bio-organic fertilizer)
dapat mengurangi beban pencemaran lingkungan akibat SBE
 Pemanfaatan SBE sebagai media tanam memerlukan tambahan
bahan organik dan nutrisi dalam jumlah besar agar layak untuk
ditanamai
 Sumber bahan organik tidak selalu ada berdekatan dengan
industry refinery minyak sawit (misalnya: pabrik/kebun kelapa sawit
sebagai sumber bahan organik)
 Co-composting SBE dan bahan organik limbah pabrik sawit juga
masih memerlukan kajian teknis dan ekonomis yang mendalam
bila akan dilakukan pemanfaatan dalam sekala besar
 Dampak akumulatif penambahan SBE atau DSBE masih perlu dikaji
Sebagai
Bahan Bakar
(briket)
Pemanfaatan spent bleaching earth sebagai bahan baku briket (Manik, 2010)
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/62208/1/F10fsm.pdf

 Berdasarkan hasil karakteristisasi sampel bleaching earth diketahui bahwa


spent bleaching earth mengandung kadar minyak sebesar 26,325% b/b,
kadar air sebesar 3,727% b/b, kadar zat mudah menguap 32,230% b/b, kadar
abu 68,416% b/b, kadar karbon terikat 0,354% b/b, dan nilai kalor sebesar
6796 kal/gram.
 Perlakuan terbaik adalah briket dengan konsentrasi perekat 2% dan
konsentrasi arang tempurung kelapa sawit 75%. Briket ini menghasilkan kadar
zat mudah menguap paling rendah yaitu 18,021% b/b, kadar abu terendah
20,1% b/b, kadar karbon terikat tertinggi 61,879% b/b, dan nilai kalor sebesar
6528 kal/gram.

Masih perlu kajian mendalam bila mau diterapkan pada skala


komersial, mengingat tambahan bahan lain (tempurung kelapa)
masih sangat dominan dan kadar abu yang sangat tinggi dan
perlu penanganan lanjutan.
Sebagai
Bahan
Konstruksi
Pemanfaatan Limbah Padat Spent Bleaching Earth Sebagai
Pengganti Agregat Halus pada Campuran Beton
(Ashari dan Darmawan, 2018; https://ejournal.undip.ac.id/index.php/presipitasi/article/view/16426/pdf

 Berdasarkan hasil uji kuat tekan umur 28


hari, beton normal dan campuran limbah
SBE 10%, 20%, 30%, dan 40% memiliki
nilai kuat tekan berturut-turut sebesar
41,32 MPa; 34,16 MPa; 29,06 MPa; 19,06
MPa; dan 8,49 MPa.
 Uji Toxicity Characteristic Leaching
Procedure (TCLP) menunjukkan bahwa
konsentrasi logam berat dalam beton
dengan campuran 10% SBE berada
dibawah baku mutu TCLP.

 Penggunaan SBE sebagai pengganti agregat halus campuran beton


menurunkan kuat tekan beton yang dihasilkan.
 Penambahan sampai 10% dinilai layak secara teknis dan lingkungan
Pemanfaatan Limbah Spent Bleaching Earth (SBE) dari Industri
Pengolahan Minyak Kelapa Sawit pada Aplikasi Bata Beton
(Sumarno, dkk., 2017)
https://www.researchgate.net/publication/322696914_Pemanfaatan_Limbah_Spent_Bleaching_Earth_SBE_dari_Indust
ri_Pengolahan_Minyak_Kelapa_Sawit_pada_Aplikasi_Bata_Beton

 SBE dapat dimanfaatkan sebagai pengganti pasir pada campuran mortar


pada pembuatan bata beton pembuatan untuk pasangan dinding mulai
dari variasi subsitusi 10 % hingga maksimum 50 % menggantikan
agregat halus pasir alam.
 Semakin besar persentase penggantian pasir dengan SBE akan
menurunkan kualitas bata beton dan proses pengerjaan semakin sulit
namun, dari hasil penelitian diperoleh penggantian pasir dengan SBE
sebesar 50 % masih dapat menghasilkan mutu bata beton paling rendah
yaitu mutu IV.
Sebagai
Adsorben
(RBE) dan
Katalis
Regenerasi SBE
(Wahyudi, 2000); https://www.semanticscholar.org/paper/STUDI-PENGGUNAAN-KEMBALI-BLEACHING-EARTH-BEKAS-CPO-
Wahyudi/42d544b11dc68c5abbdaccef2efb3fc53f3fc36f

 Proses regenerasi dilakukan secara kimia-fisika, yaitu pengasaman


menggunakan H2SO4 dan dilanjutkan dengan pemanasan pada 700 oC.
 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan H2SO4 30% dan
dilanjutkan dengan pemanasan pada 700 oC selama 2 jam menghasilkan RBE
terbaik yang menghasilkan efisiensi adsorpsi warna sebesar 98.44%
 Hasil ini mendekati persen efisiensi BE komersial, yaitu sebesar 98.46% dan
memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia, yaitu lebih tinggi dari
40%

Penggunaan H2SO4 dalam jumlah besar perlu mendapat


perhatian dampaknya terhadap lingkungan
Pemanfaatan SBE untuk Pembuatan Katalis
CHAR-CLAY COMPOSITE
• Katalis CHAR-CLAY
COMPOSITE mampu
meningkatkan TOC removal
pada proses Ozonisasi air
limbah yang mengandung
bahan yg sulit didegradasi
(recalcitrant wastewaters)
• Limbah gas dan cairan
berpotensi untuk
pemanfaatan lain yang
perlu dikaji lebih lanjut
https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2019.134395
PRODUKSI
BIODIESEL
SECARA INSITU
dan
Reactivated
BE (RBE)
PRODUKSI BIODIESEL SECARA INSITU DARI SBE

Reactivated
BE
Biodiesel Yield
๏ biodiesel yield mencapai 14.36% - 22.56% (w/w SBE).
๏ Konsentrasi Katalis dan waktu mempengaruhi Biodiesel Yield
Spent Bleaching Earth (SBE)
limbah produksi Biodiesel
insitu (110 gram)

REAKTIVASI
BLEACING
EARTH
Pemanfaatan SBE untuk Produksi
Biosiesel dan RBE dapat memanfaatkan
SBE Secara Total (Zero Waste)

Kajian Scale-up Proses Pemanfaatan


SBE untuk Produksi Biosiesel dan RBE
perlu dilakukan untuk mendapatkan
gambaran Kelayakan Teknis, Ekonomis,
dan Lingkungan secara lebih baik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai