oleh :
Kelas : 1D
NIM : 7111191178
Jurusan : psikologi
2019
BAB 1
PEMBAHASAN
AGAMA HINDU
Agama Hindu (disebut pula Hinduisme) merupakan agama dominan di Asia
Selatan—terutama di India dan Nepal—yang mengandung aneka ragam tradisi. Agama
ini meliputi berbagai aliran—di antaranya Saiwa, Waisnawa, dan Sakta—serta suatu
pandangan luas akan hukum dan aturan tentang "moralitas sehari-hari" yang berdasar
pada karma, darma, dan norma kemasyarakatan. Agama Hindu cenderung seperti
himpunan berbagai pandangan filosofis atau intelektual, daripada seperangkat
keyakinan yang baku dan seragam.[1]
Agama Hindu disebut sebagai "agama tertua" di dunia yang masih bertahan hingga
kini,[a] dan umat Hindu menyebut agamanya sendiri sebagai Sanātana-
dharma (Dewanagari: सनातन धर्म),[b] artinya "darma abadi" atau "jalan abadi"[11] yang
melampaui asal mula manusia.[12] Agama ini menyediakan kewajiban "kekal" untuk
diikuti oleh seluruh umatnya—tanpa memandang strata, kasta, atau sekte—seperti
kejujuran, kesucian, dan pengendalian diri.
Agama hindu juga adalah kercayaan yang kita percayai hingga saat ini. Agama
hindu juga dibagaikan seperti telaga yang dapat diminum ataupun mandi tanpa adanya
paksaan ataupun keharusan untuk memeluknya. agama itupun tidak ada awalan
maupun akhiran (Anandi, Anantha). hindupun juga bagaikan lingkaran karena dari
manapun kita mulai mempelajarinya pastu semua juga berkaitan.
Agama tidak bisa disamakan dengan ilmu (science) dan filsafat karena :
1. Agama berangkat dari kata belive ( percaya )
2. Ilmu ( science ) berangkat dari tidak percaya
3. filsafat berangkat dari kesadaran dan mencari kebenaran
`orang yang menganut agama hindu juga memliki dasar mengapa mereka menganut
agama hindu. Dan dasar – dasar tersebut disebut Panca Sradha. dan berikut penjabaran dari
Panca Sradha
Panca Sradha
Secara etimologi panca sradha berasal dari 2 kata yaitu panca dan sradha . Panca yang
berarti lima sedangkan sradha adalah keyakinan ataupun kepercayaan . Jadi dapat kita
simpulkan bahwa panca sradha adalah lima keyakinan ataupun kepercayaan sebagai dasar
yang di miliki oleh umat hindu untuk menjalankan kehidupan di dunia ini . Adapun bagian-
bagian panca sradha itu yaitu :
“ Om tat Sat Ekam Ewa Adwityam Brahman “ arti nya tuhan atau ida sang hyang widhi
wasa hanya satu tidak ada dua nya dan maha sempurna .
“ Om Ekam Sat Wiprah Bahuda Wadanti “ arti nya tuhan atau ida sang hyang widhi
wasa itu hanya satu tetapi orang bijaksana lah yang menyebutnya dengan berbagai macam
nama .
Kemudian di dalam mantra tri sandya pun juga di sebutkan “ Eko Narayana na
Dwityo’Sti Kascit “ arti nya hanya satu tuhan atau ida sang hyang widhi wasa yang di sebut
narayana dan sama sekali tak ada dua nya . Di dalam sifat-sifat tuhan adanya tri purusa dan
bagiannya .
Secara etimologi karma phala berasal dari 2 kata yaitu karma dan phala . Karma arti nya
perbuatan sedangkan phala yang arti nya hasil . Jadi dapat kita simpulkan karma phala arti nya
hasil sebuah perbuatan yang kita lakukan . Di dalam ajaran hindu kita mengenal nama nya
hukum karma phala yaitu hukum sebab akibat , setiap perbuatan yang kita lakukan pasti
mendapatkan phala nya atau hasil nya .Karma Phala di dapatkan sesuai apa yang kita lakukan
sesuai Tri Kaya Parisuda , baik pikiran , perkataan , maupun tindakan kita .
a. Samipya
Samipya adalah moksa yang dapat dicapai oleh para maha rsi/yogi dengan kematangan
tapa membuka intuisinya sehingga dapat menerima wahyu dan memahami hakekat hidup
sejati
b. Sarupya/sadarmya
Sarupya/sadarmya adalah moksa yang dapat dicapai oleh kesadaran sejati ketika atma
dapat mengatasi segalanya. hal ini dapat dicapai oleh Awatara. Beliau bisa mengatasi
segalanya dan dapat menentukan sendiri kapan akan meninggalkan dunia ini
c. Salokya
Salokya adalah tingkatan moksa yang dicapai oleh atma yang mampu mencapai tingkat
tuhan. Misalnya leluhuir atau orang tua yang telah diaben
d. Sayujya
Sayujya adalah tingakat kebebasan yang paling tinggi dimana atma telah bersatu dengan
Brahman atau tuhan ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa) “ Brahman Atman Ajkyam” yang
artinya Brahman dan atman tunggal.
Adapun selain 5 keyakinan yang sudah dijabarkan tadi. 6 filsafat hindu atau yang sering
juga disebut dengan Sad Darsana.
SAD DARSANA
Menurut sistem astika dan nastika, ada sembilan filsafat India klasik. Enam di
antaranya merupakan filsafat Hindu klasik (astika) yang mengakui
otoritas Weda sebagai kitab suci. Tiga filsafat lainnya merupakan
aliran heterodoks (nastika) yang tidak mengakui otoritas Weda, namun menekankan
tradisi perguruan yang berbeda.
Enam filsafat hindu klasik ( Astika ) yang mengakui otoritas Weda anata lain :
1. Nyaya, pendirinya adalah Gotama dan penekanan ajarannya ialah pada aspek logika.
2. Waisasika, pendirinya ialah Kanada dan penekanan ajarannya pada pengetahuan yang
dapat menuntun seseorang untuk merealisasikan sang diri.
3. Samkhya, menurut tradisi pendirinya adalah Kapita. Penekanan ajarannya ialah tentang
proses perkembangan dan terjadinya alam semesta.
4. Yoga, pendirinya adalah Patanjali dan penekanan ajarannya adalah pada pengendalian
jasmani dan pikiran untuk mencapai Samadhi.
5. Mimamsa (Purwa-Mimamsa), pendirinya ialah Jaimini dengan penekanan ajarannya
pada pelaksanaan ritual dan susila menurut konsep weda.
6. Wedanta (Uttara-Mimamsa), kata ini berarti akhir Weda. Wedanta merupakan puncak
dari filsafat Hindu. Pendirinya ialah Sankara, Ramanuja, dan Madhwa. Penekanan
ajarannya adalah pada hubungan Atama dengan Brahma dan tentang kelepasan.
Dan tiga filsafat lainnya yang tidak mengakui otoritas agama ( nastika ) antara lain :
1. Jaina
Filsafat Jaina merupakan sistem filsafat yang mengembangkan tradisi atheism namun
spiritual, kata jaina sendiri berati “ penakluk spiritual “. pengikut jaina mempercayai 24
tirthangkara ( pendiri Keyakinan ), tirthangkara pertama adalah Rsabhadeva dan yang
terakhir adalah Mahavira. Sistem ini menekankan pada aspek etika yang ketat, yang
terutama adalah ahimsa.
2. Carwaka
Filsafat carwaka didirikan oleh Brhaspati yang ajarannya tertuang dalam
Brhaspati sutra. Sistem filsafat ini mengembangkan tradisi heterodok, atheisme
dan materialisme. Sering disebut dengan lokayata yang berarti berjalan dijalan
keduniawian. Kata carwaka sendiri berasal dari kata ‘caru’ yang berarti manis
dan ‘vak’ yang berarti ujaran, jadi carwaka berarti kata-kata yang manis.
Carwaka mengajarkan tentang kenikmatan indrawi yang merupakan tujuan
tertinggi hidup. Carwaka juga berarti seorang materialis yang mempercayai
manusia terbentuk dari materi, dan tidak mempercayai adanya atman dan
Tuhan, bentuk inilah yang menyebabkan ia sering dianggap sebagai hedonisme
timur. Pengetahuan yang valid hanya didapatkan dengan pratyaksa (persepsi),
yaitu melalui kontak langsung dengan indriya. Alam hanya terbentuk oleh 4
bhuta, elemen zat, yaitu : udara, api, air, dan tanah. Tujuan tertinggi dari
manusia rasional adalah mencapai kenikmatan yang sebenar-benarnya di dunia,
dan menghindari penderitaan.
3. Budha
Filsafat Buddha lahir dari ajaran-ajaran Buddha Gautama pada abad 567 sm, ajarannya bersifat
atheisme dan spiritual. Buddha menekankan pada etika, cinta kasih, persaudaraan, menolak sistem
kasta, dan menolak otoritas Weda dan pelaksanaan yajna. Tujuan akhir perjalanan hidup manusia
adalah nirwana, bukan sebagai karunia Tuhan dan Dewa-Dewa, namun diperoleh melalui usaha diri
sendiri.