RPS 1
Tri Kerangka Agama Hindu
1. Tattwa
Tattwa berasal dari kata tat dan twa. Tat berarti”itu” dan twa juga berarti”itu”. Jadi
secara leksikal kata tattwa berarti”ke-itu-an”. Dalam makna yang lebih mendalam kata tattwa
bermakna”kebenaranlah itu”. Kerapkali tattwa disamakan dengan filsafat ketuhanan atau
teologi. Di satu sisi, tattwa adalah filsafat tentang Tuhan, tetapi tattwa memiliki dimensi lain
yang tidak didapatkan dalam filsafat, yaitu keyakinan. Filsafat merupakan pergumulan
pemikiran yang tidak pernah final, tetapi tattwa adalah pemikiran filsafat yang akhirnya
harus diyakini kebenarannya.
2. Susila
Sementara itu susila berasal dari kata”su” dan”sila”. Su berarti baik, dan sila berarti
dasar, perilaku atau tindakan. Secara umum susila diartikan sama dengan kata”etika”.
Definisi ini kurang lebih tepat karena susila bukan hanya berbicara mengenai ajaran moral
atau cara berperilaku yang baik, tetapi juga berbicara mengenai landasan filosofis yang
mendasari suatu perbuatan baik yang harus dilakukan.
3. Upacara/Upakara
Upacara berasal dari bahasa sansekerta dari kata”acara” yang berarti adat istiadat.
Jadi upacara dapat diartikan menjadi tradisi atau kebiasaan yang merupakan tingkah laku
manusia baik perseorangan maupun kelompok masyarakat yang didasarkan atas kaidah-
kaidah hukum yang ajeg. Acara mengimplementasikan tattwa dan susila dalam wujud tata
keberagamaan yang lebih riil dalam dimensi kebudayaan. Tanpa adanya acara, agama
hanyalah seperangkat ajaran yang tidak akan nampak dalam dunia fenomenal.
1
Brought to you by @kichiro_rama
RPS 2
Percaya dengan adanya Tuhan
Merupakan konsep kepercayaan terdapat Tuhan/Sang Hyang Widhi yang Maha Esa
dalam pandangan Hinduisme. Agama Hindu yang berlandaskan Dharma menekankan
ajarannya kepada umatnya agar meyakini dan mengakui keberadaan Tuhan yang Maha Esa.
Dalam filsafat Adwaita Wedanta dan dalam kitab Weda, Tuhan diyakini hanya satu namun
orang bijaksana menyebutnya dengan berbagai nama.
2
Brought to you by @kichiro_rama
3
Brought to you by @kichiro_rama
RPS 3
Karmaphala
Agama Hindu mengenal hukum sebab-akibat yang disebut Karmaphala (karma = perbuatan;
phala = buah/hasil) yang menjadi salah satu keyakinan dasar. Dalam ajaran Karmaphala, setiap
perbuatan manusia pasti membuahkan hasil, baik atau buruk.
Hukum alam adalah hukum yang bersifat universal dan netral sehingga berlaku untuk semua
orang dan tidak memihak
Punarbhawa
Punarbhawa merupakan keyakinan bahwa manusia mengalami reinkarnasi. Dalam ajaran
Punarbhawa, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada
kehidupannya yang terdahulu. Apabila manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya
seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya.
Hukum tarik menarik (Law of Attraction) adalah konsep hukum di mana apapun yang kita
pikirkan secara fokus akan mampu menarik hal-hal serupa dari alam semesta. Sebagai contoh,
kalau seseorang memikirkan kemenangan, maka kemenangan tersebut tertarik kepadanya.
4
Brought to you by @kichiro_rama
RPS 4
Konsep surga dan neraka dalam agama Hindu
Sesungguhnya konsep surga dan neraka ada dalam ajaran agama Hindu. Namun ia bukan
menjadi tujuan akhir dari manusia, sehingga bagi umah Hindu, tujuan akhir adalah bukan masuk
surga, melainkan mencapai Moksa. Dalam Kitab suci Weda disebutkan bahwa surga dan neraka
adalah suatu tempat di balik dunia ini yang dibatasi oleh kematian.
Konsep surga dan neraka dalam agama hindu memiliki dua pemikiran
Moksa
Moksa berasal dari bahasa Sansekerta dari kata”muc” yang berarti membebaskan atau
melepaskan. Dengan demikian moksa berarti kelepasan atau kebebasan. Moksa adalah salah satu
sradha dalam ajaran agama hindu yang merupakan tujuan akhir agama Hindu.
Tingkatan moksa
1. Jiwamukti.
2. Widehamukti.
Widehamukti adalah tingkat kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa
hidupnya, dimana atmanya telah meninggalkan badan wadagnya (jasadnya), tetapi roh yang
5
Brought to you by @kichiro_rama
bersangkutan masih kena pengaruh maya yang tipis. Tingkat keberadaan atma pada dalam
posisi ini adalah setara dengan Brahman, namun belum dapat menyatu dengan-Nya, sebagai
akibat dari pengaruh maya yang masih ada. Widehamukti dapat disejajarkan dengan salokya.
3. Purnamukti.
Purnamukti adalah tingkat kebebasan yang paling sempurna. Pada tingkatan ini posisi
atma seseorang keberadaannya telah menyatu dengan Brahman. Setiap orang akan dapat
mencapai posisi ini, apabila yang bersangkutan sungguh-sungguh dengan kesadaran dan hati
yang suci mau dan mampu melepaskan diri dari keterikatan maya ini. Istilah Purnamukti
dapat disamakan dengan sayujya.
Jenis-jenis moksa
1. Samipya
Adalah suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa hidupnya di dunia
ini. Hal ini dapat dilakukan oleh para Yogi dan oleh para Maharsi. Beliau dalam melakukan
Yoga Samadhi telah dapat melepaskan unsur-unsur maya, sehingga beliau dapat mendengar
wahyu Tuhan. Dalam keadaan yang demikian itu atman berada sangat dekat dengan Tuhan.
Setelah beliau selesai melakukan samadhi, maka keadaan beliau kembali sebagai biasa, di
mana emosi, pikiran, dan organ jasmaninya aktif kembali.
2. Sarupya (Sadharmya)
Adalah suatu kebebasan yang didapat oleh seseorang di dunia ini, karena
kelahirannya, di mana kedudukan Atman merupakan pancaran dari kemahakuasaan Tuhan,
seperti halnya Sri Rama dan Buddha dan Sri Kresna. Walaupun Atman telah mengambil
suatu perwujudan tertentu, namun ia tidak terikat oleh segala sesuatu yang ada di dunia ini.
3. Salokya
Adalah suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh Atman, di mana Atman itu sendiri
telah berada dalam posisi dan kesadaran yang sama dengan Tuhan. Dalam keadaan seperti itu
dapat dikatakan baliau Atman telah mencapai tingkatan Dewa yang merupakan manifestasi
dari Tuhan itu sendiri.
6
Brought to you by @kichiro_rama
4. Sayujya
Adalah suatu tingkat kebebasan yang tertinggi di mana Atman telah dapat bersatu
dengan Tuhan Yang Esa. Dalam keadaan seperti inilah sebutan Brahman Atman Aikyam
yang artinya: Atman dan Brahman sesungguhnya tunggal.
7
Brought to you by @kichiro_rama
RPS 5
Tat Twam Asi
Dilihat dari arti kata, Tat Twam Asi terdiri dari tiga kata, yaitu Tat berarti itu (dia), Twam berarti
kamu, Asi berarti adalah. Jadi, Tat Twam Asi artinya itu/dia adalah kamu/engkau, dan juga saya
adalah kamu.
Catur Paramita
Kata Catur Paramita, berasal dari bahasa Sansekerta. Dari kata”catur” yang berarti empat
dan”paramita” berarti sifat dan sikap utama. Catur Paramita berarti empat macam sifat dan sikap
utama yan patut dijadikan landasan bersusila.
8
Brought to you by @kichiro_rama
RPS 6
Etos kerja dalam ajaran Hindu
Etos kerja artinya semangat dalam berkerja. Berkerja yang dimaksud tidak hanya sebagai
karyawan atau pegawai tapi juga pekerjaan yang tidak mendapat upah atau imbalan sekalipun,
seperti gotong royong , membantu sesama , gerakan menjaga lingkungan, dll. Meskipun dalam
pekerjaan itu tidak mendapatkan upah kita harus bekerja dengan serius dan penuh semangat, saat
bekerja kita tidak perlu memikirkan hasil yang akan kita peroleh dalam pekerjaan itu tapi,
lakukan yang terbaik dalam pekerjaan itu tanpa memikirkan hasilnya.
Seperti isi sloka yang terdapat dalam kitab Bhagavad Gita Bab II Sloka 47 yang berbunyi :
Karmany evadhikaras te
Ma phalesu kadacana
Ma te sanggostava akarmani
Artinya: hanya berbuat untuk kewajiban bukan hasil perbuatan itu (kau pikirkan), jangan sekali-
kali pahala yang menjadi motifmu bekerja, jangan pula tidak bekerja (sebab tak berharap
pahala). Dalam paham kerja ini, hanya semata-mata untuk pahala material (pamrih), atau sama
sekali tidak bekerja, (nirkarma) karena semata-mata sesempit “angin di kurungan ruas bambu”
sindiran Mpu Kanwa.
Dari seloka diatas dapat disimpulkan bekerja harus didasarkan oleh kewajiban dan dharma,
jangan hanya mengharapkan hasilnya . kita tidak boleh bermalas-malasan karena para deva tidak
mengasihani para pemalas dan mengambil kembali apa yang telah diberikan kepadanya dan
memberikannya kepada orang yang rajin dan tekun. dalam ajaran agama Hindu ada karma
marga yoga yang merupakan etos kerja bagi umat hindu untuk menciptakan kesejahteraan dan
kebahagiaan lahir dan batin.
9
Brought to you by @kichiro_rama
RPS 7
Catur Asrama
Kata Catur Asrama berasal dari bahasa Sansekerta. Catur Asrama terdiri atas dua kata yakni
“Catur”, yang berarti empat dan “Asrama”, berarti tempat atau lapangan. Kata “Asrama” sering
dikaitkan dengan tahapan atau jenjang kehidupan. Jadi Catur Asrama artinya empat jenjang
kehidupan yang harus dijalani untuk mencapai moksa. Atau catur asrama dapat pula diartikan
sebagai empat tingkatan hidup manusia atas dasar keharmonisan hidup dimana pada tiap-tiap
tingkat kehidupan manusia diwarnai oleh adanya ciri-ciri tugas kewajiban yang berbeda antara
satu masa (asrama) dengan masa lainnya, tetapi merupakan kesatuan yang tak dapat dipisahkan.
11
Brought to you by @kichiro_rama
Daftar Pustaka
http://nugassbareng.blogspot.com/2018/03/pengertian-dan-bagian-bagian-catur.html
https://hindualukta.blogspot.com/2016/10/pengertian-dan-bagian-bagian-catur.html
http://akuberagama.blogspot.com/2014/01/karma-phala-dan-punarbhawa.html
http://kb.alitmd.com/tiga-kerangka-dasar-agama-hindu-2/
http://www.mantrahindu.com/mengenal-sorga-dan-neraka-agama-hindu/
http://pujashiva.blogspot.com/2014/07/perbedaan-tuhan-dewa-bhatara.html
https://artikel.kmhbpknstan.com/hukum-karma-phala-sebuah-refleksi-akhir-tahun/
http://putu-dharmayasa.blogspot.com/2013/08/tingkatan-moksa_27.html
http://banggajadihindu.blogspot.com/2014/11/tat-twam-asi-tri-hita-karana-dan-tri.html
http://www.babadbali.com/canangsari/pa-catur-paramita.htm
http://juniartahindu.blogspot.com/2014/12/catur-paramitha.html
https://seni1234.blogspot.com/2017/01/etos-kerja-menurut-ajaran-agama-hindu.html
https://yudetandewi10.blogspot.com/2018/02/agama-hindu-hukum-hindu.html
(Semua diakses pada 26 November 2019)
12