Anda di halaman 1dari 3

SIKLUS KEHIDUPAN DALAM AJARAN PANCA SRADHA

Panca Sraddha adalah lima keyakinan agama Hindu, yang terdiri dari:

1. Brahman adalah percaya adanya Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa),

2. Atman adalah percaya adanya Atma,

3. Karma Phala adalah percaya adanya buah dari perbuatan,

4. Punarbhava atau Samsara adalah percaya adanya kelahiran kembali,

5. Moksa adalah percaya adanya kebebasan abadi.


Brahman

“Brahman dalam siklus kehidupan merupakan sumber dari segala kehidupan, atau
pencipta dari segala keidupan”

Ini adalah kebenaran yang dikatakan oleh para rishi Veda sebagai Pribadi (Tuhan) dalam diri
manusia, dapat dicapai melalui pengendalian pikiran dan pemurnian.  Tujuannya adalah
untuk menyadari Brahman dalam keabsolutan-Nya, atau teramat gaib (transcendent), sukar
dipahami, di luar pengertian dan pengalaman manusia biasa, keadaan, ketika mencapai
keadaan akhir diri anda—Kebenaran yang abadi, tanpa batas waktu, bentuk, dan ruang.
Kebenaran itu berada di luar perkiraan pikiran, di luar perasaan yang alami, di luar aksi atau
pergerakan vritti (gelombang pikiran). Kebenaran ini kemudian memberikan perspektif yang
benar.  Pengalaman yang mendalam ini harus dialami sementara ada di dalam tubuh fisik.
Seseorang kembali dan kembali lagi ke dalam jasmani hanya untuk menyadari Brahman.
Tiada lagi yang lain. Namun, Brahman, harus menjadi sebuah pengalaman yang benar-benar
dialami. Namun, walaupun demikian, ini adalah sebuah tujuan.

Orang atheispun kesulitan menyangkal bahwa Tuhan (Brahman) tersebut tidak ada, karena
semua ciptaan  apapun bentuknya baik baik itu energi maupun  material mustahil muncul
dengan sendiri pasti ada suatu creator (pencipta) atau penyebab adanya ciptaan itu. Tapi yang
menjadi kesulitan utama adalah keterbatasan pikiran dan tehnologi untuk mengetahuinya.

Atman

Atman merupakan percikan kecil dari Brahman, yang ditanamkan dalam diri
ciptaannya yang hidup.

Atman berasal dari kata “an” yang artinya bernafas (hidup). Dalam pengertian umum
Atman berarti roh atau jiwa yang mencakup segala aspek hidup. Sebagaimana halnya
Brahman, maka Atman pun bersifat kekal abadi dan tidak pernah mati, dan di dalam Rg Veda
Atman disebut “Ajobhagah” yaitu yang tidak dilahirkan. Atman adalah merupakan esensi
dasar dari manusia, sedangkan Brahman adalah esensi hidup dari seluruh alam semesta.
Namun hakekat sejatinya Brahman dan Atman adalah sama (menunggal).
Punarbhava

Sraddha yang keempat adalah Punarbhava. Kata Punarbhava dari akar kata
Punar (kembali) dan Bhava (lahir) bisa diartikan Reinkarnasi, yang memiliki arti
kelahiran kembali ke mayapada atau bumi. Kepercayaan terhadap Punarbhava
mengajarkan kita untuk percaya diri, dengan adanya Punarbhava, kita diberikan kesempatan
untuk berbuat baik (subha karma) di dunia. Perbuatan baik /subha karma yang dilakukan
dapat membebaskan kita dari perputaran kelahiran kembali (Samsara).

Karma Phala
“Dalam siklus kehidupan karma phala berputar sesuai dengan hasil atau akibat dari
perbuatan,”
Barang siapa berbuat baik akan mengalami yang baik, dan yang berbuat jahat akan
mengalami kejelekan. Itulah yang dimaksud dengan Karma. Karma ini berlaku untuk hidup
yang lalu , hidup sekarang, dan hidup yang akan datang. Karma berasal dari kata Sanskrit
"Kr" yang artinya pekerjaan, perbuatan. Filosofi karma bersumber pada Veda yaitu
pengembangan dari filosofi "Rta" yang artinya sebagai hukum Hyang Widhi atau dalam
bahasa sehari-hari disebut kodrat. Kitab-kitab Upanisad menyimpulkan bahwa karma adalah
perbuatan yang dilakukan yang akan mendapatkan hasil atau akibat (pahala/ phala) sesuai
dengan hukum kemaha kuasan Hyang Widhi.

Moksa
Agama Hindu nama awalnya Sanatana Dharma artinya kebenaran yang abadi.
Sebagai suatu ajaran agama Hindu memiliki tujuan “Moksartham Jagadhita ya ca iti dharma”
artinya tujuan dharma adalah untuk mencapai kesejahteraan hidup (Jagadhita) dan
kebahagiaan rohani (Moksa). Untuk terhindar dari Punarbhawa atau kelahiran kembali
manusia harus mencapai moksa.

Anda mungkin juga menyukai