NPM : 1333121035
Kelas : D1 Akuntansi
Piutang merupakan hak atau tagihan hotel kepada debitur (pihak ketiga) untuk produk dan
jasa yang telah dinikmati oleh debitur bersangkutan. Piutang hotel lazimnya terdiri dari
rekening tamu (guest ledger) yaitu tamu hotel, city ledger yang merupakan tagihan pada tamu
yang telah check-out dan atau kepada pihak ketiga yang telah menikmati jasa dan produk
hotel, dan piutang lain-lain seperti tagihan untuk sewa ruangan hotel seperti shopping
arcades. Piutang merupakan aktiva lancar sehingga pengutipan piutang menjadi kas
seharusnya telah selesai untuk periode setahun/periode berjalan.
1. Akumulasi piutang
Besaran piutang sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen berikut :
a. Volume penjualan kredit
b. Rerata jangka waktu pengutipan piutang
2. Kebijakan kredit
Kebijakan kredit merupakan keputusan manajemen dalam memberikan kredit kepada
tamu atau pihak ketiga dalam upaya meningkatkan pendapatan hotel. Kebijakan kredit
yang ditentukan oleh manajemen akan sangat berpengaruh pada pendapatan hotel. Bila
manajemen hotel ingin meningkatkan penjualan maka kebijakan kredit dapat
dilonggarkan.
Dalam menetapkan kebijakan kredit, manajemen harus memperhatikan empat elemen
berikut :
a. Jangka waktu kredit yang diberikan
b. Standar kredit
c. Kebijakan pengutipan piutang
d. Diskon tunai
3. Kualitas kredit
Mengandung pengertian bahwa tingkat pengutipan piutang sangat tinggi. Kualitas kredit
sangat dipengaruhi oleh lima variabel generik di bawah ini, yang lazim disebut lima C.
a. Character, merupakan sifat debitur.
b. Capacity, mengenai kemampuan tamu atau pihak ketiga dalam menyelesaikan
rekening hotel.
c. Capital, merupakan sumber daya yang dimiliki oleh debitur dengan menganalisis
laporan keuangannya.
d. Collateral, merupakan seberapa besar asset debitur yang dapat dijadikan jaminan
untuk rekening hotel atau tagihannya.
e. Conditions, merupakan kondisi ekonomi makro saat kredit diberikan.
Disamping kelima C tersebut, manajemen, terutama bagian kredit, harus selalu
menganalisis kondisi piutang dan mengaitkan dengan pengalaman yang lalu.
4. Kartu kredit memiliki keuntungan bagi hotel yaitu hotel tidak perlu mengevaluasi
kemampuan tamu pada bidang keuangan dan kartu kredit juga mempermudah tamu dalam
menyelesaikan kreditnya.
5. Piutang ragu-ragu merupakan piutang yang tidak tertagih dan merupakan biaya yang
harus dibebankan pada rekening piutang. Piutang ragu-ragu merupakan konsekuensi
kebijakan kredit yang diterapkan oleh hotel.
6. Catatan-catatan akuntansi yang diperlukan untuk kelancaran operasional dalam bidang
piutang yaitu kartu piutang, surat penagihan, jurnal pengendalian piutang.
7. Piutang merupakan aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya tinggi, aktiva lancar ini harus
didikendalikan dengan ketat. Melalui pengendalian piutang yang cermat, diharapkan hotel
memiliki kas untuk memenuhi kegiatan operasionalnya.