Anda di halaman 1dari 7

5.

3 JURNAL PENERIMAAN KAS

Jurnal penerimaan kas merupakan salah satu jenis jurnal khusus. Jurnal ini digunakan
khusus untuk membukukan semua penerimaan kas hotel. Sumber-sumber penerimaan kas
hotel terdiri dari penjualan tunai untuk jasa-jasa yang ditawarkan (kamar, makanan,
minuman, cucian, dan komunikasi), pengutipan piutang atau pembayaran rekening city
ledger, dan penerimaan tunai dari pendapatan lain-lain. Hal penting yang harus dilakukan
dalam membukukan transaksi pada jurnal khusus adalah bahwa jumlah transaksi debet sama
dengan kredit. Kondisi ini merupakan syarat ketepatan transaksi. Dari informasi pada jurnal
ini, manajemen dapat menganalisis perbandingan antara penerimaan kas dari penjualan tunai
dengan pengutipan piutang. Selain itu, manajemen dapat pula menganalisis hasil penjualan
tunai antara penjualan kamar, makanan, dan minuman. Jurnal merupakan salah satu metode
dalam mengendalikan operasional pada bidang tertentu, dalam konteks ini penerimaan kas.
Pengendalian yang harus dilakukan oleh manajemen atas penerimaan kas melalui jurnal
adalah bahwa semua kas yang diterima harus disetor ke rekening bank hotel sesuai dengan
ketentuan atau standard operating procedures (SOP) hotel. Pada jurnal penerimaan kas
dibukukan penerimaan kas secara kronologis. Artinya, sesuai dengan urutan penerimaan kas.
Pada jurnal ini dapat dikaji bahwa transaksi debet untuk kas atau rekening bank hotel,
sedangkan transaksi kredit untuk piutang tamu atau city ledger.

Sumber dan dokumen pendukung untuk membukukan penerimaan kas adalah laporan
kas dari Food and Beverage Outlet chasier (kasir bar, restoran, room service, dan sebagainya)
dan dari kas kantor depan (front office chasier). Masing-masing laporan kas dari kasir harus
dilengkapi pula dengan dokumen pendukung yang andal. Untuk laporan kas kasir kantor
depan, dokumen pendukung yang andal adalah rekening tamu yang check out dan atau
kuitansi untuk tamu yang membayar uang muka. Untuk laporan kas kasir restoran, dokumen
pendukung yang andal adalah rekening restoran.
Contoh desain pola dan isi dari jurnal penerimaan kas adalah sebagai berikut :

Bulan : Maret Tahun : 2007


Penjualan Rekening Piutang/city Paid - Selisih Setoran
Tanggal Kas bersih
tunai (kr) tamu (kr) ledger (kr) out kas bank
1-3-07 1.331.000 2.430.800 - 50.000 (1.000) 3.710.800 3.710.800
Catatan kr = kredit dr = debit

Sumber-sumber dokumen (supporting documents) untuk membukukan penerimaan kas pada


jurnal penerimaan kas adalah:
1. Kuitansi tamu (cash receipt)
2. Rekening (guest bill)
3. Rekapitulasi penerimaan kas Front Office Cashier
4. Rekapitulasi penerimaan kas Outlet Cashier
5. Paid-out voucher

5.4 JURNAL PENGELUARAN KAS

Selain menerima kas dari kegiatan operasional, hotel juga mengeluarkan kas untuk
tujuan yang sama seperti pembayaran utang dagang kepada rekanan, gaji karyawan,
rekening listrik, telepon dan fasilitas lainnya, serta transkasi-transaksi kas lain yang
berkaitan dengan operasional hotel. Pengeluaran kas hotel dibukukan untuk pertama
kalinya pada jurnal pengeluaran kas. Jurnal ini merupakan salah satu metode untuk
mengendalikan semua pengeluaran kas hotel. Seperti pada jurnal penerimaan kas, semua
transaksi pengeluaran kas dibukukan secara kronologis disertai dengan dokumen
pendukung transaksi yang sah dan andal. Misalnya, untuk membukukan pembayaran pada
rekanan tertentu untuk persediaan daging ayam segar, dokumen pendukung sah adalah
permintaan pembelian, order pembelian, laporan penerimaan barang, dan nota atau
kuitansi dari rekanan yang bersangkutan. Seperti pada jurnal penerimaan kas, jurnal
pengeluaran kas merupakan alat kendali manajemen untuk pengeluaran kas hotel. Pada
jurnal pengeluaran kas ini, prinsip dasar akuntansi yang berlaku, yaitu debet = kredit.
Jurnal pengeluaran kas mengendalikan pengeluaran kas hotel karena kas hanya
dikeluarkan setelah dibukukan pada jurnal ini yang didukung oleh bukti transaksi yang
sah atau andal. Bukti-bukti transaksi dikatakan andal apabila transaksi pada bukti tersebut
telah disetujui atau mendapatkan otorisasi dari pejabat hotel yang berkompeten, jumlah
atau nilai transaksi utuh atau sesuai dengan jumlah sumber transaksi pertama. Sebagai
ilustrasi, bukti transaksi voucher jurnal pembayaran disebut andal apabila telah
mendapatkan persetujuan membayar dari pejabat hotel yang berwenang dan jumlah yang
dicantumkan sama dengan nota dari rekanan. Untuk tujuan pengendalian, pembayaran
dalam jumlah yang relatif kecil dilakukan dengan tunai dari rekening kas kecil hotel
(petty cash). Untuk pembayaran tunai dalam jumlah yang relatif besar, pembayaran
dilakukan dengan cek tunai.

Dokumen-dokumen di atas yang merupakan dokumen pendukung untuk


mengeluarkan kas (dalam hal ini cek) disiapkan oleh fungsi lain, yaitu bagian utang
(account payables). Fungsi ini yang menyiapkan dan memeriksa (verifikasi) kelengkapan
dan keandalan dokumen utnuk kemudian diteruskan kepada pemegang kas hotel
(general cashier). Contoh isian jurnal pengeluaran kas seperti di bawah ini:

Tanggal Penerima Ro. Rek Nomor Cek Kredit Debet Utang Debet Biaya
Bank Dagang Gaji
1 Mei Toko ABC 1/1/07 0043512 125.750 125.750 -
Bagian Gaji (Budi) 2/1/07 0043513 4.758.500 - 4.758.500

30 Mei Toko KLn 28/V/07 043540 48.750 48.750 -

5.5 JURNAL PENJUALAN

Penjualan merupakan sumber pendapatan bagi hotel baik kas maupun kredit. Pada
bisnis hotel, jasa yang ditawarkan adalah jasa kamar, makanan, minuman, dan jasa
lainnya. Jasa-jasa ini merupakan sumber penjualan bagi hotel. Perputaran penjualan di
hotel terjadi relatif cepat, walaupun dalam nominal yang relatif kecil. Oleh karena itu,
diperlukan sistem pengendalian penjualan yang menadai. Jurnal penjualan merupakan
dokumen akuntansi yang mem bantu untuk menelusuri transaksi penjualan harian hotel.
Jurnal penjualan di hotel ditangani khusus oleh fungsi yang menangani penjualan,
lazimnya disebut income audithor. Sumber data atau dokumen pendukung untuk
melengkapi jurnal penjualan ini berasal dari kantor depan seperti rekapitulasi penjualan
kamar ( room sales recapitulation ), tata graha seperti room count sheet dan turn down
report, restoran dan bar seperti rekapitulasi penjualan, kasir kantir depan seperti laporan
penerimaan kas (cash report), dan penjualan lain seperti laporan penjualan. Pada jurnal
penjualan, debet adalah piutang, sedangkan kredit adalah penjualan jasa-jasa yang
disebutkan diatas. Fungsi pengendalian internal dan internal cek oleh fungsi income
uditor dilakukan apabila terjadi perbedaan laporan antara fungsi kantor depan dengan tata
graha, dan perbedaan laporan antara kas yang seharusnya disetor dengan jumlah kas yang
sebenarnya disetor oleh kasir ( kasir kantor depan dan outlet chasier). Contoh isian jurnal
penjualan seperti dibawah ini :

Bulan: Mei 2007

Tgl Piutang Jml Utang Kamar Makan Mnm Lain-lain Jumlah


121 123 12 202 20
4 3 401 421 432
2/5/0 702 110 55 718 595 65 3985 1025 925 - 7185
7 0 5 5
3/5/0
7
4/5/0
7
Dst

5.6 JURNAL PENGENDALIAN PIUTANG

Piutang merupakan hak atau tagihan hotel kepada debitur (pihak ketiga) untuk
produk dan jasa yang telah dinikmati oleh debitur bersangkutan. Piutang hotel lazimnya
terdiri dari rekening tamu (guest ledger) yaitu tamu hotel, city ledger yang merupakan
tagihan pada tamu yang telah check-out dan atau kepada pihak ketiga yang telah
menikmati jasa dan produk hotel, dan piutang lain-lain seperti tagihan untuk sewa
ruangan hotel seperti shopping arcades. Piutang merupakan aktiva lancar sehingga
pengutipan piutang menjadi kas seharusnya telah selesai untuk periode setahun/periode
berjalan.
1. Akumulasi piutang
Besaran piutang sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen berikut :
a. Volume penjualan kredit
b. Rerata jangka waktu pengutipan piutang
2. Kebijakan kredit
Kebijakan kredit merupakan keputusan manajemen dalam memberikan kredit kepada
tamu atau pihak ketiga dalam upaya meningkatkan pendapatan hotel. Kebijakan kredit
yang ditentukan oleh manajemen akan sangat berpengaruh pada pendapatan hotel. Bila
manajemen hotel ingin meningkatkan penjualan maka kebijakan kredit dapat
dilonggarkan.
Dalam menetapkan kebijakan kredit, manajemen harus memperhatikan empat elemen
berikut :
a. Jangka waktu kredit yang diberikan
b. Standar kredit
c. Kebijakan pengutipan piutang
d. Diskon tunai
3. Kualitas kredit
Mengandung pengertian bahwa tingkat pengutipan piutang sangat tinggi. Kualitas kredit
sangat dipengaruhi oleh lima variabel generik di bawah ini, yang lazim disebut lima C.
a. Character, merupakan sifat debitur.
b. Capacity, mengenai kemampuan tamu atau pihak ketiga dalam menyelesaikan
rekening hotel.
c. Capital, merupakan sumber daya yang dimiliki oleh debitur dengan menganalisis
laporan keuangannya.
d. Collateral, merupakan seberapa besar asset debitur yang dapat dijadikan jaminan
untuk rekening hotel atau tagihannya.
e. Conditions, merupakan kondisi ekonomi makro saat kredit diberikan.
Disamping kelima C tersebut, manajemen, terutama bagian kredit, harus selalu
menganalisis kondisi piutang dan mengaitkan dengan pengalaman yang lalu.
4. Kartu kredit memiliki keuntungan bagi hotel yaitu hotel tidak perlu mengevaluasi
kemampuan tamu pada bidang keuangan dan kartu kredit juga mempermudah tamu
dalam menyelesaikan kreditnya.
5. Piutang ragu-ragu merupakan piutang yang tidak tertagih dan merupakan biaya yang
harus dibebankan pada rekening piutang. Piutang ragu-ragu merupakan konsekuensi
kebijakan kredit yang diterapkan oleh hotel.
6. Catatan-catatan akuntansi yang diperlukan untuk kelancaran operasional dalam bidang
piutang yaitu kartu piutang, surat penagihan, jurnal pengendalian piutang.
7. Piutang merupakan aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya tinggi, aktiva lancar ini harus
didikendalikan dengan ketat. Melalui pengendalian piutang yang cermat, diharapkan
hotel memiliki kas untuk memenuhi kegiatan operasionalnya.

Jurnal ini merupakan jurnal untuk mengendalikan piutang hotel. Piutang terjadi
karena penjualan kredit. Penjualan kredit merupakan kebijakan manajemen hotel untuk
meningkatkan volume penjualan ditengan persaingan bisnis yang semakin erat. Piutang
hotel dapat dikelompokkan menjadi, piutang rekening tamu (guest transiente) dan city
ledger. Piutang rekening tamu merupakan piutang hotel pada tamu tamu yang sedang
tinggal atau bermalam dihotel. Setiap tamu yang tinggal dihotel memiliki rekening yang
merupakan piutang hotel. Piutang rekening tamu merupakan jenis piutang yang sangat
aktif karena frekuensi transaksi yang terjadi sangat tinggi. Lazimnya, manajemen
mengendalikan piutang rekening tamu dengan kebijakan kredit yang relatif ketat. Jurnal
ini merupakan alat kendali atas pergerakan piutang hotel, guest transient, dan city ledger.
Dasi sisi pengendalian, jurnal ini merupakan alat cek internal antarfungsi yang menangani
jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Perhatikan contoh isian jurnal pengendalian
piutang pada tabel di bawah ini:

Bulan: Mei 2007

Debet-Piutang Kredit -Piutang


Tgl Rekening Tamu T.Agen Lain-lain Rekening Tamu T.Agen Lain-lain
Trasient C.Lgr No. Rek Jumlah Trasient C.Lgr No. Rek Jumlah
t t
(2) (3) (5) (6) (7) (8) (10) (11)
(1)
(4) (9)
1 214.250 11.200 - - - 22.700 7.000 - - -
dst

Saldo
Rekening Tamu T.Agent Lain-lain Jumlah
Trasient C.Lgr No. Rek Jumlah
(12) (13) (15) (16)
(14) (17)
191.550 4.200 - - - 195.750

Voucher jurnal untuk pengendalian piutang disiapkan setiap akhir periode. Voucher jurnal
untuk jurnal pengendalian piutang seperti contoh di bawah ini:

No. Voucher Jurnal: VJ

Nomor Keterangan Buku Besar Buku Pembantu


Debet Kredit
Rekening
120 Piutang
121 Rekening Tamu 3.250.000
121-1 City Ledger 1.631.000

Perhitungan saldo piutang:


Pembayaran (check-out) (2.764.700)
Pembayaran (city ledger) (1.298.000)
Saldo piutang periode yang lalu 2.976.500
Saldo piutang periode ini 3.794.800

Untuk menentukan saldo piutang


(rekening tamu city ledger)
Periode Mei 2007
Disiapkan oleh: Diperiksa oleh: Dibukukan oleh:
Dwi Aga Ogie

Anda mungkin juga menyukai