Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN KE – 7

AKUNTANSI PIUTANG HOTEL

Lidwina Mersilian Manoe, M.Ak


Pokok Pembahasan
1. Akumulasi piutang
2. Kebijakan piutang
3. Kartu kredit
4. Piutang ragu-ragu
5. Catatan-catatan akuntansi
A. AKUNTANSI PIUTANG

1. PENGERTIAN PIUTANG
Piutang merupakan hak atau tagihan hotel kepada
debitur untuk produk jasa yang telah dinikmati oleh
debitur. Piutang hotel terdiri dari rekening tamu
(guest ledger), city ledger dan piutang lain seperti
sewa ruangan hotel seperti shopping acrades.
2. AKUMULASI PIUTANG
Besaran piutang di pengaruhi oleh:
a. Volume penjualan kredit
b. Rerata jangka waktu pengutipan piutang.
Sebagai Ilustrasi / Contoh
Sebagai ilustrasi, bila hotel memiliki piutang rekening tamu per hari Rp. 300.000 dan
rerata pengutipan piutang atau pembayaran rekening tamu 3 (tiga hari), maka dalam
3 (tiga) hari piutang rekening tamu terakumulasi menjadi Rp. 900.000. Untuk
piutang city ledger, bila per hari rerata penjualan kredit Rp. 400.000 dan rerata
pengutipan piutang 30 hari maka jumlah piutang city ledger per bulan Rp. 1.200.000.

Dari ilustrasi tersebut dapat dinyatakan bahwa manajemen telah menanamkan dana
selama 3 (hari) sebesar Rp. 900.000 untuk bahan-bahan keperluan tamu,
tenaga kerja, makanan dan minuman untuk tamu, dan peluang laba.
Untuk city ledger, diperlukan dana sebesar Rp. 1.200.000 untuk semua keperluan
tamu, jasa dan produk hotel. Untuk bisnis hotel dengan tingkat perputaran transaksi
kredit yang cepat dalam satu hari, diperlukan kebijakan kredit yang ketat sehingga
akumulasi piutang tidak menjadi besar dalam satu bulan yang pada akhirnya akan
berpengaruh atas keperluan kas
3. KEBIJAKAN KREDIT
Kebijakan kredit diperlukan untuk meningkatkan penjualan, tetapi
pengutipan bisa di tekan. Kebijakan ini akan berpengaruh
terhadap penjualan, harga pokok dan biaya, jumlah piutang dan
biaya pengutipan.
Elemen yang perlu di perhatikan saat menentukan kebijakan
kredit:
a. Jangka waktu kredit yang diberikan
b. Standar kredit, manajemen perlu mempertimbangkan
kemampuan keuangan tamu dalam menyelesaikan
rekeningnya.
c. Kebijakan pengutipan piutang (langkah-langkah yang diambil
dalam mengutip piutang).
d. Diskon tunai, manajemen akan memberikan diskon bila tamu
menyelesaikan rekeningnya dalam jangka waktu yang relatif
singkat.
4. Kualitas Kredit
Kualitas kredit mengandung pengertian bahwa tingkat pengutipan piutang sangat tinggi.
Kualitas kredit sangat dipengaruhi oleh lima variabel generik di bawah ini , yang lazim disebut
lima C, yaitu:

a. Character: sifat debitur. Debitur bertanggung jawab atas utangnya kepada hotel dan
menyelesaikannya sesuai dengan jangka waktu yang disepakati sebelumnya
b. Capacity: kemampuan tamu atau pihak ketiga dalam menyelesaikan rekening hotel.
c. Capital: sumber daya yang dimiliki oleh debitur dengan menganalisis laporan
keuangannya.
d. Collateral: seberapa besar aset debitur yang dapat dijadikan jaminan untuk rekening
hotel atau tagihannya.
e. Conditions: kondisi ekonomi makro saat kredit diberikan.

Kelima C diatas merupakan pertimbangan dalam memberikan kredit kepada


tamu. Disamping keima C tersebut, manajemen ,terutama bagian kredit harus selalu menganalisis
kondisi piutang dan mengaitkan dengan pengalaman yang lalalu. Selain analiis internal tersebut
harus dilakukan pulaanalisis exsternal dengan mengikuti pertemuan
pertemuan antar manajemen kredit ( credit meetings)yang dilakukan secara berkala.
5. Kartu Kredit
Keuntungan penggunaan kartu kredit
a. Penjualan meningkat secara
berarti karena mempermudah
tamu dalam menyelesaikan
rekeningnya.
b. Hotel tidak harus melakukan
evaluasi mengenai
kemampuan tamu pada
bidang keuangan .
c. Hotel dapat mengutip piutang
dalam waktu yang relatif
cepat.
Kerugiannya dengan pembayaran
melalui kartu kredit, bank akan
memotong penjualan dengan kisaran 2-
5%.
6. Piutang Ragu-Ragu
• Piutang ragu-ragu merupakan piutang yang tidak tertagih dan merupakan biaya yang
dibebankan pada rekening piutang. Piutang ragu-ragu merupakan konsekuensi kerugian
kredit yang diterapkan oleh hotel.

• Untuk memberikan informasi mengenai kondisi piutang, pemantauan posisi piutang dan dari
usia harus dilakukan. Pemantauan piutang dari sisi usia lazim disebut aging of account
receivable.

• Dengan mengetahui posisi piutang dari sisi usia, manajemen kredit menentukan peluang
tidak tertagih atau piutang ragu-ragu. Piutang ragu-ragu dibebankan sebagai biaya piutang.
Besaran piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan atas pengalaman yang lalu.

Perhatikan table di bawah ini untuk analisis usia piutang dan pententuan besaran piutang ragu-
ragu. Data yang disajikan bersifat hipotesis dan ilustratif.
Tabel analisis usia piutang dan pententuan besaran
Piutang Ragu-Ragu.
7. CATATAN-CATATAN AKUNTANSI YANG DIPERLUKAN

a. Kartu Piutang
Setiap transaksi debitur dicatat pada kartu ini, satu
debitur satu kartu. Pengendalian piutang dilakukan
dengan menjumlahkan saldo seluruh kartu piutang
dan mendapatkan sejumlah yang sama dengan
fungsi income serta jumlah piutang yang sama
dengan saldo pada jurnal pengendalian.
b. Surat Penagihan
Surat penagihan pada umumnya dikirmkan dalam
jangka waktu 30 hari setelah tamu check-out atau
setelah menikmati jasa dan produk hotel.
c. Jurnal pengendalian Piutang
Melalui pengendalian yang cermat, diharapkan
hotel dapat memiliki kas untuk memenuhi
kewajiban kas operasional . Untuk uji kepatahuhan
akuntansi dan dicapainya cek internal yang baik,
saldo debet jurnal ini harus sama dengan fungsi lain
(income), serta jumlah kredit harus sama dengan
penerimaan kas pada fungsi general cashier.
Tugas

Anda mungkin juga menyukai