Anda di halaman 1dari 5

1.

Penting Pengendalian piutang

piutang merupakan rekening yang sangat penting bagi hotel. Dikatakan demikian karena piutang
merupakan salah satu sumber kas potensial bagi hotel. Pengelolaan piutang yang baik akan
sangat membantu manajemen dalam menyediakan khas bagi operasional hotel. Piutang timbul
karena pelaksanaan kebijakan kredit hotel. Kebijakan kredit harus ditentukan dan diterapkan
untuk meningkatkan pendapatan hotel di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Kebijakan
kredit diberikan kepada tamu hotel pada saat check-in yang tercantum dalam kartu registrasi.
Dengan kata lain, kebijakan kredit diterapkan untuk piutang rekening tamu. Secara teknis,
pelaksanaan kebijakan kredit kepada tamu hotel dilaksanakan dengan memberikan pengingat /
pemberitahuan jika hotel akan menagih pembayaran setiap tiga hari atau telah mencapai jumlah
tertentu yang merupakan batas tertinggi kredit yang diberikan bagi tamu hotel. Untuk Piutang
city ledger, kebijakan kredit yang diterapkan adalah dengan menghubungi debitur serta dengan
menagih setelah mendekati 30 hari. Pertemuan antara credit manager hotel secara berkala untuk
membahas perkembangan masing-masing piutang dan debitur akan sangat membantu pihak hotel
untuk menekan piutang tidak tertagih sebagai akibat pelaksanaan kebijakan kredit.

Pengertian piutang.

Pengertian Piutang Piutang merupakan hal atau tagihan hotel kepada debitur untuk produk dan
jasa yangtelah dinikmati oleh debitur bersangkutan. Piutang terdiri dari rekening tamu
(cityledger) yaitu tamu hotel, city ledger merupakan tagihan pada tamu hotel setelah check-out
atau kepada pihak ketiga yang telah menikmati jasa dan produk hotel. Piutangmerupakan aktiva
lancara sehingga pengutipan piutang menjdai kas seharusnya telahselesai untuk periode berjalan.

Akumulasi Piutang

Besaran piutang dipengaruhi oleh volume penjualan kredit dan rerata jangka waktupengutipan
piutang. Untuk bisnis hotel dengan tingkat perputaran transaksi kredit yangcepat dalam satu hari,
diperlukan kebijakan kredit yang ketat sehingga akumulasi piutangpiutang tidak menjadi besar
dalam satu bulan yang pada akhirnya akan berpengaruh ataskeperluan kas.

2. Faktor –faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemberian kredit


Kebijakan kredit
Kebijakan kredit merupakan keputusan manajemen memberikan kredit kepada tamu atau
pihak ketiga dalam upaya meningkatkan pendapatan hotel. Apabila kebijakan kredit
longgar, volume penjualan kredit meningkat, maka peluang untuk piutang taktertagih
juga akan semakin tinggi sehingga akan merupakan biaya bagi hotel. Untu itu,manajemen
hotel harus menentukan sedemikian rupa kebijakan kreditnya agar dapatmeningkatkan
penjualan, tetapi biaya pengutipan bisa ditekan. Kebijakan kredit yangditentukan oleh
manajemen akan berpengaruh pada penjualan, harga pokok biaya,jumlah piutang, dan
biaya pengutipan.
Dalam menetapkan kebijaka kredit, manajemenharus memperhatikan 4 elemen berikut:
1. Jangka waktu kredit yang diberikan, artinya kredit yang diberikan harus dibayardalam
jangka waktu tertentu misalnya 30 hari.
2. Standar kredit artinya dalam memberikan kredit kepada tamu manajemen
hotelmempertimbangkan kemampuan keuangan tamu dalam menyelesaikan
rekeningnya.
3. Kebijakan pengutipan piutang, artinya langkah-langkah yang akan diambil
olehmanajemen hotel dalam pengutipan piutang. Untuk city ledger, manajemen
akanmengirimkan surat yang mengingatkan tamu bahwa tagihan rekeningnya
sudahmencapai batas kredit yang diberikan dan agar segera menyelesaikan
dikasirkantor depan.
4. Diskon tunai, artinya manajemen akan memberikan diskon bila tamu atau pihakketiga
menyelesaikan rekeningnya dalam jangka waktu yang relative singkat.

Kualitas Kredit

Kualitas kredit mengandung pengertian bahwa tingkat pengutipan piutang sangat


tinggi.Kualitas kredit dipengaruhi oleh lima C, yaitu:

1. Character. Yaitu sifat debitur atau perilaku debitur.


2. Capacity. Mengenai kemampuan tamu atau pihak ketiga dalam menyelesaikan
rekening hotel. Capacity juga menyangkut kondisi bisnis debitur (tamu/pihak hotel)
3. Capital. Merupakan sumber daya yang dimiliki oleh debitur dengan
menganalisislaporan keuangannya. Penekanan analisis pada tingkat risiko keuangan
debitur se[erti : debt equity ratio, cash flow, debt asset ratio, current ratio, dan times-
interest earned ratio
4. Collateral : merupakan seberapa besar asset debutur yang dapat dijadikan jaminan
untuk rekening hotel atau tagihannya.
5. Conditions merupakan kondisi ekonomi makro saat kredit diberikan.

Kelima C diatas merupakan pertimbangan dalam memberikan kredit kepada tamu.


Disamping 5 C tersebut, manajemen, terutama bagian kredit, harus selalu menganalisis
kondisi piutang dan mengaitkan dengan pengalaman yang lalu. Selain analisis internal
tersebut, analisis eksternal juga harus dilakukan dengan mengikuti pertemuan –
pertemuan antarmanajer kredit yang dilakukan secara berkala. Pada pertemuan ini segala
hal yang berhubungan dengan kredit hotel dikaji secara mendalam. Melalui analisis
akstgernal dan internal, diharapkan agar kualitas penjualan kredit meningkat, yang pada
gilirannya akan meningkatkan peluang tertagihnya piutang hotel.

3. Menganalisis usia piutang.


4. Piutang Ragu-Ragu
Piutang ragu-ragu merupakan piutang yang tidak tertagih dan merupakan biaya yang
harus dibebankan pada rekening piutang. Piutang ragu-ragu merupakan konsekuensi
kebijakan kredit yang diterapkan oleh hotel. Untuk memberikan informasi mengenai
kondisi piutang, pemantauan posisi piutang dikaji dari usia harus dilakukan. Pemantauan
piutang dari sisi usia lazim disebut aging of account receivables. Dengan mengetahui
posisi piutang dari sisi usia, manajemen kemudian menentukan peluang tidak tertagih
atau piutang ragu-ragu. Piutang ragu-ragu dibebankan sebagai biaya piutang. Besaran
piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan atas pengalaman yang lalu. Perhatikan tabel
dibawah ini untuk analisis usia piutang dan penentuan besaran piutang raguragu. Data
yang disajikan bersifat hipotesis dan ilustratif.
Contoh isian analisis usia piutang

Usia piutang Jumlah Piutang % dari Total % Peluang dari tidak Jml. Tidak Tertagih
tertagih
0 hari Rp. 2.150.000 74 1 21.500
1-30 hari Rp. 320.000 11 3 9.600
31-60 hari Rp.203.402 7 4 8.136
61-90 hari Rp.142.700 5 5 7.135
90 hari lebih Rp.80.300 3 40 32.120
Total Rp.2.896.400 100 78.491

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya yang dibebankan sebagai piutang
ragu-ragu, yaitu tidak tertagih, adalah sebesar Rp 78.491 atau sebesar 2.70% dari

total penjualan kredit. Dari jumlah ini tidak dapat diketahui dengan pasti debitur
yang mana yang akan tidak memenuhi kewajibannya kepada hotel. Namun

demikian, jumlah ini harus dikurangkan dari piutang dan harus diungkapkan pada
neraca.

Perlakuan akuntansi untuk menghapuskan piutang ragu-ragu dapat dilakukan


dengan dua metode, yaitu:

1. Metode langsung (direct write-off)


2. Metode tidak langsung (allowance method)

 Metode Langsung Dengan metode ini berarti piutang ragu-ragu


langsung dihapuskan dari rekening piutang. Dengan menerapkan data

pada tabel, jurnal untuk menghapuskan piutang ragu-ragu seperti


dibawah ini:

Piutang ragu-ragu ...........................................................Rp78.491


Pada piutang.................................................................Rp78.491
Untuk mencatat penghapusan piutang ragu-ragu

  Metode Tidak Langsung Dengan metode ini, piutang ragu-ragu awalnya


ditempatkan dengan rekening lawan akumulasi penyisihan piutang ragu-ragu
sebelum pada akhirnya dihapuskan dari rekening piutang. Perhatikan jurnal
untuk membukukan piutang ragu-ragu dengan menerapkan data dari Tabel di
atas.
Penyisihan piutang ragu-ragu........................................Rp78.491
Pada akumulasi penyisihan piutang ragu-ragu...................Rp78.491

Untuk mencatat biaya piutang ragu-ragu.

Anda mungkin juga menyukai