Anda di halaman 1dari 26

Investasi Dalam

Piutang
TARGET
PENJUALAN
VOLUME
KREDIT
PENJUALAN
TINGGI
PERUSAHAAN
TIDAK SEGERA
MENGHASILKAN
KAS

MENIMBULKAN
PIUTANG

MEMPUNYAI TINGKAT
LIKUIDITAS LEBIH TINGGI
DARI INVENTORY
Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi
piutang :
• Volume Penjualan Kredit
• Syarat Pembayaran Penjualan Kredit
• Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit
• Kebijaksanaan Dalam Mengumpulkan Kredit
• Kebiasaan Membayar Dari Para Pelanggan
Makin besar volume penjualan kredit, makin besar pula
perusahaan harus menyediakan investasi piutangnya.
Akan tetapi, dalam hal ini makin besar pula risiko yang
harus ditanggung oleh perusahaan (sebaliknya, makin
besar pula tingkat probabilitas perusahaan).

VOLUME PENJUALAN
KREDIT 1
Syarat pembayaran dalam penjualan kredit, perusahaan bisa
menetapkan sifat KETAT atau LUNAK.
Syarat bersifat KETAT, berusahaan berarti lebih berhati-hati dalam
investasi ini.
Contoh :
2/10/net 30, atau lainnya.
Makin panjang batas waktu pembayaran, makin besar jumlah
investasinya dalam piutang.

SYARAT PEMBAYARAN
PENJUALAN KREDIT 2
Perusahaan dapat menetapkan batas maksimal (plafon)
dalam penjualan kreditnya.
Makin tinggi plafon yang ditetapkan/diberikan kepada
pelanggan, makin besar pula dana yang diinvestasikan
dalam piutang.

KETENTUAN TENTANG
PEMBATASAN KREDIT 3
Dilakukan secara aktif dan pasif.

KEBIJAKAN DALAM
MENGUMPULKAN PIUTANG 4
Bagaimana dengan konsep 2/10 net 30 ini?
Bagi Perusahaan (penjual) atau bagi pelanggan?

KEBIASAAN MEMBAYAR
DARI PARA PELANGGAN 5
Penilaian Risiko Kredit dan Penyaringan Para
Langganan:
• RESIKO KREDIT :
• Risiko yang tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para langganan kita.
• PENILAIAN RISIKO KREDIT :
• Memakai konsep “5C”
• Character
• Capacity
• Capital
• Collateral
• Conditions
CHARACTER

Menunjukkan kemungkinan dari pelanggan


untuk secara jujur berusahan memehuhi
kewajibannya
CAPACITY

Kemampuan pelanggan dalam memenuhi


kewajibannya dikemudian hari.
CAPITAL

Modal yang dimiliki.


Bisa juga melihat posisi keuangan dari
perusahaan atau penjual itu sendiri.
COLLATERAL

Jaminan yang diberikan oleh pelanggan.


CONDITIONAL

Pengaruh dari perekonomian secara umum.


• PENYARINGAN LANGGANAN :
• Penetuan batas risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan. (ex : batas resiko
piutang yang tidak bisa kembali 10%)
• Penyelidikan tentang kemampuan perusahaan ybs(=pelanggan) untuk memenuhi
kewajibannya : bisa melalui likuiditas, rentabilitas serta soliditas-nya (soliditas
komersiil, soliditas finansiil dan soliditas moril)
• Mengadakan klasifikasi dari para langganan berdasarkan risiko pembayarannya.
• Mengadakan seleksi dari para langganannya.
Soliditas Komersiil

• Tingkat kepercayaan dari pihak eksternal yang


diberikan kepada perusahaan yang
bersangkutan(pelanggan) sebagai “akibat” dari
kejujuran pimpinan perusahan(pelanggan) untuk
selalu memenuhi kewajibannya tepat pada
waktunya.
Soliditas Finansiil

• Tingkat kepercayaan dari pihak eksternal yang


diberikan kepada perusahaan yang
bersangkutan(pelanggan) sebagai “akibat” dari
tersedianya modal kerja yang cukup, sehingga
diharapkan perusahaan (pelanggan) tersebut akan
dapat memenuhi kewajibannya tepat waktu.
Soliditas Moril

• Tingkat kepercayaan dari pihak eksternal yang


diberikan kepada perusahaan yang
bersangkutan(pelanggan) sebagai “akibat” dari
sifat dan moril yang baik dari pimpinan
perusahaan (pelanggan).
Tingkat Perputaran Piutang ( Receivables Turnover)

• Tergantung pada syarat pembayarannya.


• Makin lunak atau makin lama pembayarannya, berarti makin
lama modal terikat pada piutang (=tingkat perputarannya
rendah).
• Dapat dihitung dengan cara : membagi jumlah credit sales
selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang
(average receivables).
NET CREDIT SALES
RECEIVABLES TURNOVER =
AVERAGE RECEIVABLES
Sedangkan hari rata-rata pengumpulan piutang (Average Collection Period)
dapat dihitung dengan cara :

atau

360 360 x AVERAGE RECEIVABLES


RECEIVABLES TURNOVER NET CREDIT SALES
Illustrasi....

2010 2011
NET CREDIT SALES Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
RECEIVABLES :
Awal Tahun Rp. 20.000,- Rp. 30.000,-
Akhir Tahun Rp. 30.000,- Rp. 10.000,-
AVERAGE RECEIVABLES Rp. 25.000,- Rp. 20.000,-
RECEIVABLES TURNOVER 4x 5x
AVERAGE COLLECTION 90 hari 72 hari
PERIOD

?
√ Apabila hari rata-rata pengumpulan piutang lebih
besar (dari batas waktu pembayaran yang telah
ditetapkan), bisa dikatakan cara pengumpulan
piutangnya KURANG EFISIEN.
√ Makin tinggi Receivables Turnover, berarti makin
cepat perputaran piutangnya, makin pendek waktu
terikatnya modal dalam piutang (modal yang
dibutuhkan sedikit).
Contoh membuat skedul atau budget pengumpulan piutang (reveivables collection budget):

Suatu perusahaan mempunyai rencana penjualan atas dasar estimasi (taksiran) akhir bulan di tahun
20xx sebagai berikut :
Bulan Penjualan Jumlah Penjualan
Juli Rp. 28.000.000,-
Agustus Rp. 35.000.000,-
September Rp. 42.000.000,-
Dengan syarat pembayaran ditetapkan : 3/20 net 30

Berdasarkan pengalaman cara pembayaran para pelanggan adalah sebagai berikut :


a. 60% dari penjualan setiap bulannya terkumpul dalam waktu 20 hari sesudah bulan penjualan
b. 30% terkumpul dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang sama, yaitu dalam bulan ke satu
sesudah bulan penjualan
c. 10% terkumpul dalam bulan kedua sesudah bulan penjualan.
SKEDUL ATAU BUDGET PENGUMPULAN PIUTANG
BULAN AGUSTUS – OKTOBER 20XX

Bulan Taksiran Bulan Pengumpulan Piutang


Penjualan Penjualan Agustus September Oktober

Juli Rp. 28.000.000,- Rp. Rp. -


24.696.000,- 2.800.000,-
Agustus Rp. 35.000.000,- - Rp. Rp.
30.870.000,- 3.500.000,-
September Rp. 42.000.000,- Rp.
37.044.000,-
Jumlah Piutang Yang Rp. Rp. Rp.
Terkumpul setiap bulannya 24.696.000,- 33.670.000,- 40.544.000,-
Cara Perhitungannya :

Penerimaan piutang bulan pertama : Rp. 16.800.000,-


60% x Rp. 28.000.000,-
Potongan : 3% x Rp. 16.800.000,- Rp. 504.000,-
Rp. 16.296.000,-
Penerimaan piutang 30% dari Rp. 28.000.000,- Rp. 8.400.000,-
Jumlah Rp. 24.696.000,-

Penerimaan piutang bulan kedua :


10% x Rp. Rp. 2.800.000,-
28.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai