Anda di halaman 1dari 299

SEGMENTASI KREDIT

Tujuan segmentasi kredit :


1. Pengelolaan bisnis dilakukan secara fokus, efisien, dan
tepat sasaran sesuai dengan besar kecilnya dan/atau
karakteristik usaha
2. Meningkatkan kualitas layanan ataupun produk yang
lebih kompetitif

Nasabah kredit maupun dana dapat dikelompokan menjadi


5 segmen :
3. Corporate
4. Commercial
5. Business banking
6. Micro
7. consumer
Karakteristik Kredit
Perihal Retail Lending Commercial Corporate Lending
( Micro, Small, Lending
Consumer)
Pemberian Kredit Massal Sedikit kompleks Tailor made dan
(tergantung size) kompleks
Jenis Pembiyayaan Collateral based Collateral based Cash flow based
lending lending lending

Tools Scoring system Credit rating Credit rating


Monitor Mudah dilakukan Lebih sulit Monitor paling sulit
karena dilakukan dari retail karena
pembiyayaan karena pembiyaan pembiyayaan
sederhana sudah lebih umumnya dalam
kompleks struktur yang
kompleks
Jenis Kredit
1. Kredit Modal Kerja (KMK)
Berikut adalah bentuk/sifat KMK
a) Revolving, kredit jangka pendek untuk memenuhi
modal kerja usaha. Mutasi penarikan dan penyetoran
dapat dilakukan secara berulang dengan batas
penarikan setinggi-tingginya sampai maksimum
kredit
b) Aflopend/ On liquidation basis, kredit yang diberikan
ke nasabah yang pelunasan dilakukan secara
angsuran sesuai jadwal pelunasan yang disetujui
Berikut adalah karakteristik KMK Aflopend

1) Jangka waktu pendek biasanya paling lama


3 tahun
2) Terdapat jadwal angsuran
3) Tidak dapat ditarik kembali
• KMK juga dapat digunakan sebagai modal
kerja. Beberapa diantaranya :
1) Kredit Ekspor
2) Kredit Berdasarkan Kontrak
2. Kredit investasi
Fasilitas kredit yang diberikan untuk
membiayai kebutuhan barang-barang modal.

Selain itu, terdapat kredit pembiayaan proyek


(Project finance) yaitu kredit yang digunakan
untuk pembiayaan investasi .
• 3. Kredit konsumtif
Secara umum, produk inti kredit konsumtif
dibedakan menjadi Kredit Berbasis Agunan dan
Kredit tanpa Agunan
a) Kredit berbasis agunan
b) Kredit tanpa agunan
MANAJEMEN KREDIT
1. Budaya Pengelolaan Kredit
Krisis perbankan di Indonesi tahun 1997/1998
Tercatat lebih dari 500 triliun rupiah harus di
keluarkan oleh pemerintah untuk
menyelamatkan dan merehabilitasi sektor
perbankan, termasuk Bantuan Likuiditas Bank
Indonesia dan Rekapilitasi Perbankan.
2. Perencanaan kredit
Sejalan dengan urutan fungsi manajemen
(planning, organizing, actuating dan
controlling) , maka sudah sepatutnya setiap
kegiatan usaha bank dimulai dengan planning
atau perencanaan, sebagai langkah awal untuk
menuju ke fungsi manajemen selanjutnya.
Budaya Kredit
• 500 trilyun lost untuk penggunaan rehabilitasi dan
rekapalitasi bank –Krisis perbankan 1997/1998
• Pengelolaan kredit sbb :
• a. kepemimpinan dan dukungan kredit senior ;
• b. risk /reward pengambilan keputusan;
• c. akutabilitas manajemen;
• d.professionalisme dan dispilin;
• e.kebijakan kerdit yg dikomunikasikan;
• F.compliance issue –risk rating
Perencanaan Kredit
• SWOT
• Strength : Faktor internal ,mis persaingan;
• Weakness : Faktor internal,mis daya tawar
pembeli
• Threat :Faktor eksternal ,mis daya tawar
supplier
• Opportu
• Nitis :Faktor eksternal ,daya tumbuh ekonomi
Pemberian Kredit
• Memahami buniss melalui interviev,
questioner,analyst credit,dokumentasi :
• Inisiasi –
• Analys credit-CAMELS
• - cara menganalisa laporan keuangan:
– Horizontal, Vertical per Pos neraca
– Pay back period ; NPV-
Fesibility study—penjuanal; interest rate
Sensivitst alaysis – tingkatan penjualan,interest rate,nilai
kurs,term of paymen; Resiko Mitigasi
Penetapan jumlah struktur biaya
• Wants vs Need , daya serap
Kewenagan Memustus Kredit
• Kewengan memutus kepada Individu
• Kewenagan memutus pada beberapa orang
secara organisasi
Dokumentsi dan
Admisnistasi keredit
• Pelunasan dan perubahan 2 yang terjadi:
1. Financial warning signs
2. Thirds party warning;
3. Bank Warning signs
4. Non Financial warning
5. Pengangangan kredit bermasalah :
a.Bermasalah, kredit, deb to equity ,
b Kredit bermasalah : Rehabilitasi, Kepailitian,likuidasi..
• Syarat kredit
• Representatvies and warrannty
• Condition of precedent
• Positif covenant , memelihara rasio keuangan
• Negative Covenant , pembagian divident
• Scope atau obyek kredit
• Event of default
• Sanction
• Governing Law
Monitoring kredit
• 1) Financial statement warning signs
• Bank menerima financial report
• 2) Third party warning
• Berasal dari asuransi, tlp, berita koran
• 3) non financial warning
• -meninjau lokasi nasabah
• Penanganan Kredit bermasalah; rehabilitasi,
likuiditas ,kepailitan, hapus buku , hapus tagih
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai(CKPN)

• -Jika terjadi penurunan nilai :


• a. cadangan umum PPAP:Ketegori kridit lancar< 1%
• b.Cadangan khusus PPAP (Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif)
• 1)5 % x kredit kategori dlm keadaan khusus
• 2)15% x (kredit kategori kurang lancar – Nilai
Agunan)
• 3) 50 % x ( keredit kategori diragukan-Nilai Agunan)
• 4) 100% x (kredit kategori macet –Nilai Agunan)
Management Portfolio
• Tujuan : resiko terbagi
• Potfolio : tergantung, pada daerah, ekonomi
,daerah…
Manajemen dana,jasa dan operasional
cabang
• A. Perencanaan Program Busines Cabang
• 1.anggaran dan perogram kerja
• Secara garis besar untuk membuat rencana
bussness cabang mengikuti langkah :
• a. menetapkan target business dana dan jasa
yang dicapai
• b.membuat program dana dan jasa termasuk
teknik operasional
• c. menetapakan sumber daya serta
anggaran yang dibutuhkan
• d.membuat perogram business
utama dalam mendukung kantor
pusat.
• 2. Kendala dalam penyusunan Anggaran

• a.kendala internal
• Menjaga keseimbangan antara faktor likuiditas dan
faktor sumber dana ; dengan demikian
mengalokasikan faktor faktor produksi untuk
menghasilkan pendapatan yg maksimum dan
mematuhi Capital Adequacy salah satu tanggung
jawab penyusun anggaran.
• b.kendala eksternal
• Harus memperhatikan kepentingan
masyarakat regional, maupun
internasional. Oki ketentuan Ratio,Legal
reserve, Legal Lending Limit harus ditaati
sepenuhnya.
• 3.Stratregi Program business
• .Boks 6.1.kelompok Produk Funding & Services
• Produk Dana
• Pihak Jasa dan Layanan Channel Produk Valas
• ketiga
• . Giro .Kiriman uang . ATM Traveller Check
• . Deposito Berjangka Remittance ( u. valas).Mobile banking Bank Notes
• . Sertipikat Deposito .Inkaso .Phone banking Bank Draft
• .Tabungan .Kliring .SMS banking IMO
– . RTGS
.Inetrnet banking
– SDB
. EDC
• Strategi Produk
• .Produk Dana maupun Jasa harus mempu bersaing,
beraneka ragam produk tergantung pada skala
cabang itu sendiri.

• Strategi Pricing
• Suku bunga Dana dan biaya jasa perbankan
diperhitungkan dengan Cost yang harus ditanggung
oleh cabang itu sendiri.
• . Strategi Lokasi

• 1) pembuatan kantor pelayanan kas


• Pendekatan kepada Usaha Kecil Mikro/ Pedagang
dan Pegawai Negeri

• 2) mengoperasikan mobil unit dan kendaran


• mendatangi pasar pasar , nasabah ,menjemput
setoran ke lokasai nasabah.
• Strategis Promosi
• 1.Iklan
• 2.Penjualan langsung
• 3.Publisitas
• 4. Penjualan pribadi

• 5.SWOT analisis
• 4.Penetapan lokasi Pasar
• Segmentasi pasar dijabarkan sbb :
• Geografis berdasarkan Desa, Kota, Kabupaten,
Perumahan dan Indusrti
• Dalam hal ini cabang perlu mengetahui bagaimana
cara melayani masing 2
• Demografis berdasarkan umur, jenis kelamin,
besarnya keluarga
• Psikografis berdarakan kelas sosial , gaya hidup dan
motif pembelian.
• 5.SWOT analisis

• Boks 6.3 Contoh analisa SWOT


• Strength : Kepatuahan dan disiplin akan
jenjang organisasi terpelihara dgn baik;
• Weaknes : teknologinya masih kuno;
• Opportunity : disampingnya dibangun Mal yg
cukup besar;
• Threat :Persaingan makin ketat .
• Contoh ancaman yang dihadapi suatu
perbankan sbb :
• a. ancaman pendatang baru
• b. ancaman produk pengganti
• c. ancaman kekuatan pembeli
• d. ancaman kekuatan pemasok
• e. ancaman tingkat persaingan.
• Rencana selanjutnya adalah :
• Meningkatkan tabungan 15% dari perode
sebelumnya;
• Meningkatan Strigth Throuh Prosesing
( STP)dari jasa remittance dari 90% menjadi
100%.
Implementasi dan pelaksana Program
business cabang
• 1.Sosialisasi Program,strategi dan teknis
Operasionl
• -berkomunikasi sebagai contoh :
• a. Prosedur nya sederhana baik dalam hal
pengambilan dana dan penyimpanan dana;
• b. Mesin penghitung uang diperbanyak untuk
mempermudan pelayanan;
• c. Sarana pendukung berupa petugas keamanan.

• 2.Menjalankan kegiatan busines Cabang
• Keberhasilan implementasi rencana business harus
memenuhi syarat :
• Comitement ; komitment dari senior lender untuk
diimplementasikan secara selesai ,
• Comunikasi ; komunikasi yang efektif dari setiap
tahap kepada semua konstituen kunci ,
• Contribution ; setiap indiwidu memahami sehingga
mampu memberikan kontribusi.
•3.Mengelola likuiditas cabang
•Resiko dalam menjalankan busines terdapat dua hal :
1.Kelebihan dana sehinnga menimbulkan korban bunga yang
tinggi 2.kekuarangan dana, dimana tidak ada dana dalam
memenuhi kebutuhan jangka pendek; sehingga dalam likuiditas
yang terpenting sbb :
–1) kewajiban reserve yang ditentukan oleh pemerintah;
–2)tipe 2 dana yang ditarik oleh bank
–3)komitment nasabah dalam memberikan fasilatas investasi /
pembiayaan.
• .
• 4. Memutuskan kebijakan operasioanal cabang
secara prudent
• Setiap cabang harus menerapkan prinsip hati-hati
sesuai dengan standart operasional prosedure.

• 5.Melalukan koordinasi dengan Unit Kerja
• Melakukan koordinasi dgn unit unit lain sehingga
tercipta team Enggement
Mensupervisi Opersioanl Cabang

• 1. Giro
• 1) Perogram supervisi
• -Pemetaan businessnya;
• -Produk giro berbungan rendah;
• Menetapakan target baru dgn cara:
– 1) mengkomunikasikan Revisi Target ;
– 2) menyesuaikan dgn kenyataan
– 3) mendokumentasikan
• -
• 2) tabungan
• -Produk tabungan berbunga lebih tinggi dari giro
• Melakukan anlisa dan evaluasai sehingga dapat
ditetapkan target baru dgn cara :
– 1) mengkomunikan kepada seluruh pegawai
cabang;
– 2) menyesuaiakan dgn kenyataan yang berlaku
– 3) mendokumentasikan
• 3) time deposit –Deposito
• -berbunga paling tinggi sebab waktunya bisa
dinegosisikan;melakukan analisa dan evaluasi
dgn cara:
– 1) mengkomunikasikan pencapaian
targetnya;
– 2) melakukan revisi sesuai dgn kenyataan
– 3) mendokumentasikan
• Jasa Perbankan
• a.Jasa (kliring , travel cek)
• b.Letter of Credit
• c.bank garansi
• d.Electronik channel
• e.Safe Deposit
• f.Valas
• g.Transkasi keuangan bank
• a) Program supervisi
• Fee base income diharapkan memberikan
keuntungan dari selisih kurs, tapi tidak seluruh
kantor cabang dapat mengeluarkanL/C ;
• b)Analisa dan review pencapaian target.
• Mengumpulakan data yg berkaitan dgn Fee Base
Income, berdasarkan data tsb dianlisa secara
mendalam antara Pencapaian dan target yg
menjadi sasaran.
• c) Melakukan evaluasi target yg belum tercapai.
• Berdarsarkan faktor penyebab dan penghambat
disebabkan :
• a). Sosialisainya tidak tepat sasaran
• b). Layananya tidak memenuhi standar yang minimal
• c) pengusasaan product knowled terbatas
• d)lambatnya proses penerusan jasa perbankan
• e) keahlian dlm mengunakan alat komputer yang
memadai
• 2) setelah dapat diketahui persis penyebab dan penghambat
perlu dilakukan mitigasi resiko
• 3)Revisi target , setelah dilakukan mitigasi kemudian
ditetapkan target baru.

• Untuk mengkomunikan dgn para pihak pengambil keputusan


dgn cara:
• a) dilakukan penjelasan secra detail kepada pengambil
keputusan
• b)menyesuaiakn targt dgn kenyatanan yang terjadi
• c)mendokumentasikan.
• 5)Wealth management
• 1) Program supervisi
• Pada umumnya wealth management mendapat
pembinaan dari kantor pusat ;hal tsb terkait dengan
fungsi pelayanan
• Memberikan pengarahan pada pegawai cabang dgn cara:
• 1) mengkomunikasikan target ttg wealth management
yang terjadi 2)dicapai taget baru ttg wealth management
dgn pola ukur yang baru3).mendokumentasikan.
Analisa Produk Pasar Modal Dan
Bancassurance
• 1.Analisa Obligasi
• Pengertian : The class of fixed income securities
includes securities where the issuer promises one
or several fixed predetermined payment at given
point in time
• Dalam melakukan analisa obligasi yang perlu
diperhatikan :
• 1)tingkat issuer atau penerbit obligasi yang
berkaitan dgn credit risk;
• 2) hasil income sesuai dgn tingkat rating issuer
/penerbit;
• 3) Apakah jangka waktunya sesuai waktu jatuh
temponya obligasi.
• Resiko obligasi :
• 1) Credit risk apakah penerbit akan membayar sesuai
dgn bunga dan pokoknya;
• 2) interest rate risk resiko akibat terjadinya perubahan
tingkat bunga. Apabil bunga tinggi obilasi turun
nilainya sebaliknya.
• 3)Liquidity risk yaitu resiko apabila memiliki
obligasi mau menguangkanya sewaktu-waktu dng
menjualnya ke pasar sangatlah sulit.
• Jenis obligasi berdasarkan suku bunga:
• 1) Zero coupon Bond; yang pembayarnya hanya
satu kali pada saat jatuh tempo obligasi
• -penerbit : JC Penny company
• -price : USD 394,27 Yield : 14,25 % jatuh
tempo : 10 tahun
• 2) A Coupon Bond
• Pembayaran bunganya lebih dari satu kali
• Contoh : PT ABC menerbitkan 8% bond dgn jangka
waktu 10 tahun dan bunga dibayarkan setiap 6 bulan.
• 3) Floating rate Bond
• Floating rate Bond adalah Bond dgn suku bunga
mengacu pada tingkat bunga tertentu,
• (JIBOR). Contoh : PT XYZ menerbitkan obligasi tingkat
bunga 8% dievaluasi setiap tahun dgn jangka waktu 10
tahun.
• Jenis Bond berdasarkan proteksinya:
• 1) Mortgage Bond ; adalah secure obligasi mis real estate
• 2)Colateral Trust Obligation yaitu Bond yang dijamin
securites yang dititipkan dalam trust
• 3) Equipment Trust Bond
• Bond yang dijamin dgn peralatan alat berat
• 4)Debenture yaitu Bond yang dijamin dgn asset umum.
• 5)Convertible Bond adalah Bond yang dijamin dgn
pengalihan saham
• e) Instrument yang terkait dgn Fixed Income sbb :
• 1) Money Market seperti Commercial
Paper,Sertifikat bank Indonesia;
• 2) Bond seperti Surat Utang Negara ,municipal
bond
• 3)Saham preference
• 4) CB
• 5) Reksa dana
• Istilah dalam Bond
• 1) Quotation is percentage amount using fraction
1/8 untill 7/8 adalah penawaran harga obligasi
yang besarnya dalam peresentase dgn kelipatan
fraksi 1/8 sd 7/8
• Quotation Price
• 103 i/4 1,032.50
• 102 1/8 1,021.25
• 97 ½ 975.00
• 2)pendapatan /yield obligasi
• Nominal ,pendapatan kupon didasarkan pada
nialai obligasi ; Obligasi nilainya 1 milyard ;10%
coupon akan memberikanYield rp.100 juta ‘
• Current yield obligasi nilainya 1 milyard bisa
didapat dengan Rp.900 juta , mereka
mendapat coupon rp.100jt ; Curent Yield :
100/900 juta
• Yield to Maturity:diperbandingkan agar dapat diketahui satu
sama -lainnya.
• 3) Maturity adalah jangka waktu sampai dengan jatuh tempo
bond.
• 4) Singking fund adalah sejumlah dana yang disisihkan issuer
untuk pembayaran Bond
• 5)Indenture adalah kontrak perjanji antara emiten dan
investor.
• 6)Discount ; adalah harga obligasi dibawah harga nominalnya.
• 7) Premium adalah harga obligasi tsb diatas harga
nominalnya.
• G. Harga yang mempengaruhi harga Bond
• 1) Harga Nominal harga pokok saat diterbitkan
obligasi , ketika Jatuh tempo issuer akan
membayar harga tsb.
• 2) Harga pasar harga yang terjadi di pasar yang
disepakati penjual dan pembeli.
• Faktor yang mempengaruhi harga Bond :’
a) Perkembangan tingkat suku bunga yg disebutkan
dalam investasi
• Faktor yang mempengaruhi Obligasi
• a) perkembagan tingkat suku bunga
• b) Dalam menilai obligasi dilihat dari dua hal
yaitu : safety of income dan maturity.
• Untuk safety dapat dilihat dari rating Bond,mis
PT Pefindo . Untuk Income dilihat dari
besarnya Yield (YTM). Sementara itu, untuk
jangka waktu dilihat dari jatuh tempo Bond.
• C) Call price of redeemable ; apakah obligasi tsb
dapat dibeli kembali dilihat waktu tersedia
• d)singking fund fetures yang besarnya disihkan
untuk membayar utang;
• e) Convertible Fatures adalah obligasi yang dapat
dikonversikan menjadi harga saham , melihat
perkembagnagan harga saham.
• Contoh : jika obligasi USD 1,000 dikonversikan
menjadi 25 saham pada harga USD 50 maka :
• > nilai redeem /pencairan obligasi USD 1,000
• .Nilai par = 25 X 50 = USD 1,250
• . Harga konversi = USD 1,000 : 25 = USD 40
• .Rasio konversia: USD 1,000;25 = 40
• .>Paritas konversi : Equal money value
• Nilai Pasar = harga pasar Obligasi
• __________ _______________
• Harga Konversi harga Pasar Saham
• 1000 = X
• 40 50 = x =1250 = at $ 125 bond Price
• 2. Analisa Reksa dana
• a)Reksadana adalah wadah menghimpun dana
masyarakat pemodal,untuk di investasikan dalam
porfolio sekuritas. Dinakodai oleh Manajer Investasi.
• b)Karakteristik reksa dana
• 1) Reksadana pasar uang ;portfolianya terdiri dari
istrumen pasar uang;janka waktu investasi sangatlah
pendek dan keuntungan lebih baik dari deposito.
• 2) reksa dana Pendapatan tetap; jenis resa dana tsb
portfolionya istrumen Obligasi tetap.
• Macamnya reksadana :
• Reksa dana Campuran : instrument porfolionya terdiri
dari saham dan obligasi . Keuntungan relatif lebih baik
dari reksa dana pasar dan penhasilan tetap.
• Reksa dana saham : reksa dana ini porfolionya adalah
saham ; dengan keuntungan lebih tinggi dan
berjangka waktu yang lama.
•Reksadana terproteksi salah satu jenis reksadana ini mendapat
perlingdungan tertentu.mis, mendapat jaminan kembali pokok investasi.

•c)Keuntungan reksa dana


•1) Biaya transaksi reksadana relatif rendah dan dapat dibeli dalam nilai relatif
kecil
•2) Cocok untuk pemula
•3) Reksadana pada umumnya dikelola investor yang professional.
•d)kerugian reksa dana mendapatkan return tidak sebagaiman diharapkan.
•e)Hal hal yang diperhatikan dalam reksa dana


•1) reksa dana tidak terjamin oleh bank sebab
tidak termasuk produk bank
•2)semakin tinggi keuntungan yang diharapkan
semakin tinggi resikonya
•3) Setip kali melakukan investasi di reksa dana
perlu mengecek siapa menajer investasinya dan
trend reksanada ybs
•4) pastikan memiliki hak untuk menjual kembali

• 5)Laporan keuangan
• 6)Membaca prospektus secara cermat
dan tepat
• 7) Pahami tujuan rencana keuangan
pribadi dan profil resiko reksa dana
• 8)Tetap menyediakan dana untuk resiko
investasi
• 9) Pilih jangka waktu investasi
• 3. Analis Asuransi Unit link
• a. Pengertian
• Produk asuransi dilengkapi dengan produk
investasi; setiap bulan bayar preminya :
• Di satu pihak untuk asuransi dilain pihak untuk
investasi;jika return dari investasi melebih premi
maka nasabah bisa memilih tidak membayar
membayar premi.
• b.Fitur Unit Link
• Beberapa produk unit link memberi fitur utama
yaitu janji putus pembayaran permi setelah tahun
tertentu tergantung pada perkembangan investasi.
• Pada asuransi biasa nasabah tidak pernah
dijanjikan putus pembayaran preminya ,misalnya
nilai inflasi jarang dipertimbangkan, sehingga
apabila premi asuransi naik akibatnya preminya
semakin besar. Semua pada Unit lingk diurus oleh
Asuransi.
• Perbedaan dan Persamaan atara Reksadana dan Auransi
Unit Link.
• 1) Keduanya memiliki resiko tergantung yang mana yang
dipilih
• 2)Pembayaran Unit Link dilakukan secara Angsuran ,
berbeda dengan Reksa dana yang selalu berubah harganya.
• 3) cara marketingnya Unit Link sangat agresif dibandingkan
dengan reksadana
• 4)lebih transparan di investasi reksadana dibandingkan Unit
link
• 5) Pada Unit Link lebih bayak variable yang
berperan
• 6)Investasi Unit link sangat sulit dibandingkan
• 7) investasi Unit Link melewati beberapa pihak
agen asuransi ,bank,dst
• 8) Investasi Unit link sulit untuk dipindahkan,
• Bancaasurance
• a). pengertian
• Sesuai dgn SE Bank Indonesia no.12/35/DNP
tanggal 23 oktober 2010 adalah aktivitas kerjasama
anatara asuaransi dengan bank.
• b) Klesifikasi bankassurance dapat tiga model :
• 1) Referensi
• Referensi merupakan aktivitas kerjasama produk
asuransi, peranan bank hanya merekomendasikan.
• a)Asuransi dalam rangka melindungi dari hal –hal
yang tidak diinginkan ; tercantum dalam
banker’clause contohnya :
• Kredit kepemilikan rumah , misalnya asuransi
jiwa( bertindak sebagai pemilik rumah)
• Kredit kendaran bermotor yang disertai
kewajiban asuransi kerugian terhadap motor
yang dibiayai
• Kredit pegawai disertai dengan asuaransi jiwa
• b) Referensi tidak dalam rangka produk bank.
• Dapat dilakukan :
• . Bank meneruskan brosur ,leaflet dst
• . Bank menyedikan ruangan tersendiri untuk
peromosi
• 2.Bank menyediakan data nasabah yang dapat
digunakan oleh perusahaan Asuransi mitra bank
dalam rangka pemasaran. Kerjasama distribusi.
• 3) Integrasi Produk
• Antara produk Asuransi dengan Produk bank
menjadi satu booklet dalam pemasaran
dengan demikian ; bundle produk .

• c) pengelolaan bankassurance
• Untuk dapat berjanlannya produk asuransi dgn produk
bank perlu diperhatikan beberapa hal :
• 1. bank dilarang menanggung kerugian pada produk
asuransi ;
• 2.bank hanya boleh kerjasama dalam hal
distribusi/marketting
• 3. Produk asuransi yang mau dikerjasamakan harus
memenuhi beberapa syarat :
• Disetujui oleh Menteri Keuangan
• Terdaftar di OJK
Manajemen Sumber Daya Manusia
• Setiap kompetensi SDM memiliki :
• 1.Knowledge ;
• 2.Skill ;
• 3.Attitude
• Setiap pengelola sdm memiliki :
• 1.Prinsip prinsip managament;
• 2.ledership
• 3.Teori organisasi
• Tuntutan global sbb :
• 1.melakukan analisa jabatan;
• 2.merencanakan kebutuhan;
• 3.merekrut dan menyeleksi tenaga kerja
• 4.mengembangkan tenaga kerja
Merencanakan kebutuhan SDM
• 1.Melakukan proyeksi kebutuhan SDM
• Sekurang kurangnya ada tiga hal :
• a.Persediaan SDM pada saat ini ;
• b.Preyeksi supply SDM
• c.Kebutuhan SDM yang diperlukan
• 2.Perekrutan dan penempatan SDM
• 1.Perekrutan pegawai – quality of hire
• Ada beberapa interview test
• 1.Explanatory ;
• 2.Struktur interview
• 3.Behavioral
• 4.Tecnilak job interview ;
• 5.Panel Interview
B.Penempatan SDM
• 1) Faktor perestasi akademis ;
• 2) Faktor pengalaman ;
• 3)Faktor kesehatan pihisk dan mental
;
• 4) Faktor usia
• B.Bentuk bentuk Penempatan SDM
• 1)Bentuk bentuk penempatan SDM
• 2) Penempatan pegawai lama
• 3)Psodure Penempatan pegawai
• 4) Penempatan pegawai
• 5) Prinsip prinsip penempatan
• )Penempatan SDM
C.Penilaian SDM
• Atasan ; untuk memimnta ulang balik;
• Sarana untuk melakukan motivasi;
• Realisasi yg dapat dilaksanakan.

• 1.Annual performance ;
• 2.Merit agreement;
• 3.Talent management;
• 4.Employee development.
D Reward SDM
• 1.Tujuan reward management
• 2.Jenis Reward manajemen(sdm).
E.Pengembangan Manajemen
• Trainning

• Coaching
Profil Resiko
• Resiko Kredit
• Seseorang tidak mampu memenuhi
kewajibannya
• Resiko Pasar
• Seseorang terbelit persoalan bunga dan
inflasi yang tidak bisa dihindari
Tugas manajemen
• Adalah melakukan pembenahan
• Sisi Asset
• Sisi Liabilities
Resiko Hukum
• Parameternya:
• 1. Faktor Litigasi
• 2.Faktor kelemahan perikatan
• 3.Faktor ketiadaan peraturan

• a1. Tuntutan sebab salah satu pihak merasakan


dirugikan
• b2. Syarat keabsahan perikatan tidak terpenuhi
• c3.Klausul 2 melemahkan salah satu pihak
• F3. Dalam pelaksanaannya sulit untuk
dilaksanakannya misalnya, debt to equity 2:1
Resiko Strategik
• Resiko strategik adalah ketidak pastian bank
dalam mengambil keputusan/ keputusan
sulit untuk dilaksanakan

• Inheren risk mananagement:


• 1. Strategi business bank;
• 2.Posisi bank
• 3.Pencapaian rencana bussines bank
• Terjadinya resiko strategik adalah : disruption
• Faktor internal dan atau
• Faktor eksternal
Profile Resiko Kepatuhan
• Perturan yang diikuti :
• SBI, POJK(peraturan Otoritas jasa keuangan)
• SEBI ( surat Edaran Bank Indonesia)

• Mis : BMPK(LLL), Loan to Deposit Ratio


Profile Resiko Reputasi
• Adalah resiko menurunnya tingkat
kepercayaan bank
• Pengaruh resiko keterkaitannya pemilik dan
kaitannya industri
Profile Resiko imbal hasil(khusus bank
syariah)
• Total Pembiayaan Bagi Hasil: Total
Pembiayaan
• Total pembiayaan bebasis Bagi hasil sektor
ekonomi : Total pembiayaan
Penilaian Kualitas Implementasi Sistem
Manajemen Resiko
• Risk Apetite : Risk Tolerance
• Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris
Resiko Likuiditas
• Adalah resiko dimana bank ybs tidak mampu
memenuhi tagihan yang dalam waktu dekat

• Risk based Asset


• Unit Terkandung dalam management Risk
• 1.Proses Identifikasi
• 2.Kuantitas /kualitas SDM
• 3. SIM
Peringkat Resiko
• 1. Peringkat 1 ( kuat /strong)
• 2.Peringkat 2 ( memuaskan/satisfactory)
• 3.Perngkat 3 ( cukup / Fair)
• 4.Peringkat 4 ( kurang/ marginal)
• 5.Peringkat 5 ( tidak memadai/
Unsatisfactory)
Good Corporate Governance(GCG)
• Pengertian :
• Keputusan yang stategik .terkordinasi dan efektif
sehingga perusahan dpt berkelanjutan dan
bermanfaat bagi stake holder

• Prinsip Dan Penerapan


• Akuntablitas : Fungsi dan pertanggungjawaban
organ sehingga pengelolaannya dapat berjalan
efektif.
• Pertanggunganjawab ( Responsibilitas)
• Pengelolaan yang berbasis pada organ yang tidak
merugikan pihak ketiga
• Transparansi : Informasi yang diputus secara tepat
waktu agar diketahui oleh semua pihak.
• Kewajaran (Fairness)
• Yang harus dilakukan adalah melakukan transaksi
yang bebas dari konlik of interest dan
memperlakukan semua organ menjadi “sustain”
Pelaporan Pelaksanaan GCG
• Laporan pelaksanaan GCG memerlukan :
• 1.Transparansi
• 2. Kesimpulan Umum hasil self assesment
• Secara keseluruhan meliputi :
• 1.Fungsi Kepatuhan;Kepatuahn terhadap seluruh
peruuan
• 2. Fungsi Audit Internal;cakupan seluruh kegiatan bank
dilakukan “matching” dengan kebijakasaan accountant
• 3.Fungsi Audit Eksternal: kepatuahan dengan kententuan
yang berada di luar perusahaan , mis SBI.
Self Assesement Pelaksanaan GCG
• PBI no.13/1/PBI/2011 tgl 5 Januari 2011
• -Penilaian tingkat kesehatan bank;
• -Penilaian terhadap faktor GCG atas pelaksanaan
GCG
• Indikator pelaksanaan sbb :
• 1.Pelaksanaan prinsip GCG;
• 2.Kecukupan tata kelola GCG
• 3.Informasi lainnya berdasarkan data yang relevant
• Dewan Komisaris
• 1.Mengawasi Direksi melalui Business Plan
• 2.Memantau praktik dan efektivias GCG
• Struktur Tata Kelola
• 1.Jumlah anggota Komisaris minimal 3 org
• 2.>50% memilik komisaris Independent
• 3.Perangkapan jabatan dilakukan secra trasparan
• Hasil dan Proses Tata Kelola bank
• Direksi
• Struktur Tata Kelola
• 1,Jumlahnya paling sedikit 3 orag’
• 2.Lulus dengan Fit and Prosper Test
• 3.Tata kelola dgn jelas dan transparan
• Proses Tata Kelola
• 1.Pengangkatan direksi tergantung pada komite
nemunerasi
• 2.Menjalankan tugas secara independen
• 3.Mampu menjalankan komunikasai dengan pihak ketiga
• Komite
• Komite audit adalah yang melakukan pemerikasaan di
semua kegiatan bank
• Komite Pematau Resiko
• Komite yang melakukan evaluasi kebijakan pelaksanaan
GCG
• Hasil Output dari Tata Kelola
• 1.Disenting opinion
• 2.Semua komite bertanggungjawab terhadap dewan
komisari
• Faktor Penilai GCG
• Setiap kegiatan bank dinilai dengan prinsip GCG ;
• Kemudian melakukan pemeringkatan
• 1.Perinkat 1
• 2.Peringkat 2
• 3.Peringkat 3
• 4.Peringkat 4
• 5.Peringkat 5
• Komite audit
• Penerapan pada keseluruahan kegiatan usaha
perusahaan
Tata Kelola Terintergrasi bagi Konglomersai
Keuangan
• Tata kelola yang menetapkan:
• Prinsip keterbukanan
• Prinsip Akuntability
• Prinsip Independency
• Prinsip Professionalitas
• Prinsip Fairness
• Berlaku bagi semua kegiatan yang berkaitan
Manajemen Dana , Jasa, Dan Operasional
Cabang
• Persaingan perbankan demikian ketat sehingga
memerlukan tenaga proffesionalisme.
• Ujung tombaknya adalah kantor cabang perlu
meningkatatkan human capital
• Rencana Business Bank No.12/21/PBI/2010 sbb :
• 1 Menjelaskan anggaran dan program kerja bank;
• 2.menjalankan program kerja;
• 3.supervisi di masing 2 kantor cabang;
• 4. fungsi kontrol diperketat;
• 5.mengelola human kapital untuk mendukung cabang.
• A. Perencanan Program Business Cabang
• 1.Membuat rencana anggaran dan program kerja
• Seorang kpl cabang mampu mengkomunikasikannya ke level
manajemen sampai tingkat bawah, secara garis besar langkah 2
nya sbb :
• a. Menetapatak target business ;
• b. Membuat rincian program /strategi dalam bidang dana /jasa ;
• c.menetapkan sumber dana untuk mencapai apa yang telah
ditetapkan;
• d.membuat progaram busness yang dijalankan kantor cabang.
• Anggaran cabang dalam penyusunan business
cabang sbb :
• a. Anggaran Dana bank
• Secara sederhana , yang dimaksud dengan
angaran anggaran dana bank yang terkait
:-mengumpulkan dana masyarakat;-
melakukan penempatan dana masyarakat-
melakukan aktivitas pelayanan masyarakat
• b. Anggaran penanaman Dana bank
• Anggaran penanaman dana bank merencanaka
pengalokasian dana sehingga memberikan
return dan mengangtisipasi resiko pengendalian
• c. Anggaran jasa Perbankan
• Anggaran jasa perbankan adalah anggaran yang
akan ditawarkan kepada masyarakat , seperti
Deposito ect.
• d.Anggaran Sarana Kerja bank
• Bank membutuhkan sarana untuk mencapai
apa yang telah di buatkan Program Kerja
• e. Angaran Pendapatan dan Biaya bank
• Anggaran untuk menetapkan besarnya
pendapat dan biaya yang dikeluarkan
• 2. Kendala dalam penyusunan Anggaran
Cabang
• 2. Kendala dalam penyusuan Anggaran Cabang
• a. Kedala Internal
• Menentukan skala business yang akan
dimakasukia dengan mempertimbangkan
likuidaitas dan sumber dana.
• b. Kendala Eksternal
• Kendala eksternal…..
• Dalam melaksanakan kegiatan usaha mengikuti
norma 2 sbb :
• Capital adequasi retio
• Legal reserve
• Maximun legal lending
• 3. Stategi Program Busienss
• Setelah membuat anggaran cabang ,kepala cabang
membuat program kerja yang dapat dikomunikasikan
• Book 6.1. Kelompak Produk Funding & servives
• Poduk Dana pihak ketiga Jasa Layanan
• .Giro .kiriman uang
• Deposito berjangka .remittance
• Sertificae deposito . Inkaso
• .Tabungan .Kliring
• .RTGS
• .SDB (safe deposit box)
• ChannelProduk Valas
• . ATM . Treveler Chequ
• . Moble Bangking .Banknotes
• .Bank Draft

• .Phone bangking . IMO


• .SMS banking
• .Internet banking
. Electronik Data Caputre
(EDC)
• Startegi Pemasaran
• .Startegi produk
• . Startegi Pricing
• . Startegi Lokasi
. Strategi Promosi
a. Strategi Produk
semakin lengkap semakin baik produknya
b. Startegi Pricing
Dgn memperhitungkan cost cabang serta kemampuan
masyakat
• c. Strategi Lokasi
• Startegi lokasi dapat dicapai :
• 1. Pembuatan kantor kas
• - pedekatan pd usaha mikro menengah
– pendekatan pada pedagang
– Pendekatan kepada PNS
2. Mengoperasikan mobil unit dan motor unit
. Medatangi pasar pasar secara teratur
• Mendatangi nasabah
• Menjemput setoran nasabah.

• d. Strategi Promosi
• Strategi promosi dapat dilakukan bbrp hal :
• 1. Iklain misalnya produk funding dan services melalui
surat kabar lokal;
• 2.Penjualan langsung ke- nasabah
• 3.Publisitas – kegiatan ini dilakukan dalam megikuti
kegiatan sosial kemasyarakatan
• 4. Penjuana pribadi lbih ke CS
• 4. Penetapan Potensi pasar
• Sebagai berikut :
• Segmentasi atas
• dasar geografis : segmentasi ini berdasarkan
kota ,industri,geografis produk dan servisnya
• Segmentasi atas dasar demografis:
didarasarkan pada variable seperti
demogarafis al.umur,jenis kelamin,
• Segmentasi atas dasar psikogarfis : kelompak
ini atas dasar kelompok yang berlainan gaya
hidup

• Targat pasar atau rencana usaha nya :


• a.Deskripsi pekerjanan yang dilakukan;
• b.Tingkatan kekerja yang ingin dicapai’
• c. ukuran keberhasialan
• Sementara itu pencapain target sbb :
• a. Kenerja sebelumnya
• b. data pembanding dgn pesaingnya
• c.Kemampuan sumber daya cabang
• d.Tingkat kenerja untuk meyakinkan
berkeompetensi’
• e.masih dalam batas kemampuan daya-dana
• 5. Analisa SWOT atau internal atau eksternal
• Books Contoh analisa Swot kantor cabang X
• Strength –beikut kekuatan yang dimiliki X
• -Disiplin yang tinggi sehingga uang nasabah terjaga
• Weakness – teknologi yang dimiliki ketinggalan jaman
• Opportunity – pembuatan business di mal baru
• Thereat - switching cost dana pihak ketiga untuk
pertumbuhan dana pihak ketiga
• Anacaman yang dihadapi sbb :
• a. ancaman pendatang baru
• b.ancaman Produk pengganti
• c. ancaman kekuatan pembeli
• d. ancaman kekuatan pemasok
• e.ancaman tingkat persaingan.
• Rencana tindak lanjut sbb: - tabungan pihak ketiga 15%
juni –september 2013
• -meningkatkan dana “remittance” 90% -100% dalam
waktu 6 bulan.
• B. Implementasi pelaksanan program business
• 1. Sosialisai Program, satrategi dan teknis operasional
• Rcn business disosialisasikan kebawah sesuai yang
disepakati.
• Komunikasi terus dijalin dgn beberapa sarana sbb :
• a.Prosedure dan mekanisme dalam sosialisi tidak
berbelit belit ;
• b.Mesin penghitung uang disiapkan hingga nasabah tidak
usah menunggu
• C.Saran penjemputan nasabah dilasanakan.
• 2.Menjalan kegiatan binis cabang
• Rcn business dengan cara sbb :
• Commitment – sejalan dari atas spy
dilakasanakan
• Comunication – komunikasi terus dijalin dlm
setiap tahap
• Contribution – setiap indiwidu dalam
organisasi tahun peran dan tangungjawabnya
• 3. Mengelola likuiditas
• Kemampuan likuiditas ditunjukan dalam cash flow, apabila
dalam sewaktu waktu diperlukan.
• Dalam likuiditas diperlukan :
• -Resiko kelebihan dana;
• - dana di bank idle
• Pengelolan likuiditas bank memerlukan :
• 1) Kewajiban reserve yang ditetapkan oleh otoritas
• 2) tipe 2 dana yang ditarik oleh bank
• 3) Komitment nasabah untu memberikan fasiltas pembiayaan.
• Transaksi yang dilakukan oleh kantor cabang sesuai dgn yang
ditetapkan oleh atasan
• 4.Memutuskan kebijaksanaan dalam Operasionalisasi secara
prudent
• Business perbankan selalu dijalankan dgn kehati- hatian yang
terkait dgn pengelolaan cabang ( Perudent banking).
• Pelaksanan business cabang berkaitan dgn UU no 10
Perbankan 1998 pasal 29.
• Resiko yang mungkin timbul perlu diidentifikasikan demikaim
juga dgn ketentuan GCG yang dikaitkan dgn SOP yang
berlaku.
• 5 Melakukan Koordinasi dgn Unit kerja
• Program kerja di kantor pusat dikaitkan dengan kantor
cabang sehingga disebut dgn “term enggament” untuk
dilakasanakan.

• C.Mensupervisi Operasional cabang


• 1.Giro
• a. Mlekukan penilaian terhadap pencapaian produk Giro
• 1.Program supervisi
• Giro berasal dari perusahaan contoh : mendapat
pembinaan dari Grup Corporate kantor pusat .
• 2) Analisa Review pencapaian target
• Kepala cabang mempunyai sekumpulan Giro
secara periodik,dievaluasi , mingguan, bulanan,
triwulan, semesteran, tahunan.
• Dari pengumpulan itu di lakukan analisa
tercapai /tidak contoh : cash management,
Payroll, Remittance payment settlement.
• b. evaluasi terhadap target yang belum tercapai
• 1) Analisa faktor penyebab atau penghambat
• Diindikasikan sebab 2 sbb :
• a). Tidak dimiliknya data nasahbah
• b).servisnya kurang
• c)pelaksana tidak sesuai dgn rencana
• d)peta nasabah tidak dimiliki

• 2) Rencan Antisipasi (mitigasi resiko)
• Setelah dianalisa penghambat
pencapaian pengumpulan Giro, maka
faktor penyebab diantisipasi resiko yang
akan dihadapai
• Contoh : nasabah Giro aktaif tidak
diketahui jumlahnya
• 3)Revisi target
• Jika pencapaian terget tidak tercapai maka harus benar
benar diketahui penyebabnya sehingga mudah
diimplementasikan
• Contoh:Target disuatu wilayah kurang sehingga perlu
dialokasikan kewilayah lainnya
• C. Memberikan pengarahan kepada pegawai cabang
• 1) mengkomunikasi revisi target
• 2) Revisi taget baru
• 3. Dokumentasi
• 2. Tabungan
• 1) Program supervisi
• Produk tabungan termasuk dalam kategori dana murah
sehingga kantor cabang selalu berkoordinasi dgn kantor
pusat
• 2) Analisa mencapai target
• Kepala cabang , apabila target tercapai maka perlu
diantasipasi berikutnya dan hal ini perlu diantisipasi
secara mendalam
• b)
• 1) Alanalisa faktor penyebab dan penghambat
• Berdasarkan data yang masuk perlu
diindentifikasikan faktor penyebab sbb :
• a) .Sosialisasi yg tepat sasaran
• b) layanan cabang yang memenuhi syarat
• c) .Penguasaan produk tabungan
• d) pemenuhan pegawai yang sesuai dgn rencana
• e) Lokasi cabang yang tidak tepat
• c. Rencana antisipasi (mitigasi)
• Setelah dilakukan identifikasikan pencapaian
target , maka perlu diantisipasi resiko yang
muncul.
• d. Revisi target
• Kadang terjadi penghimpunan target tabungan
tercapat ,perluah diselidiki mengapa tercapai
• e. memberikan pengarahan kepada pegawai
cabang
• 1) mengomunikan revisi target
• 2) membuat baru ukuran target baru
• 3) Dokumentasi

• 3. Deposito atau sertifikat deposito


• 1) Program Supervisi
• Deposito hanya dapat dicairkan atas nama deposan ,
dan hal ini perlu dilakukan oleh kantor cabang.
• 2).Analisa review pencapaian target
• Kepala cabang harus mengumpulakan produk
deposito,kemudian dilakukan review atas
produk 2 deposito
• b.melakukan evaluasi atas target yang belum
dicapai
• 1).Analisa Penyebab /Penghambat
• Analisa dilakukan kepada team penilai atas
faktor yang menghambat sbb :
• a) sosialisai tidak efektif
• b) layanan tidak memenuhi standart
• c).Pemahan deposito tidak memadai
• d) tidak tersedianya kebijakan rate
khusus
• e)Kelemahan dibidang security atas
pencairan sertipikat deposito
• 2) Rencana Antisipasi ( mitigasi resiko)
• Setelah dapat diantisipasi , kemudian dilakukan
pencapaian
• 3).Revisi Target
• Kadang kala untuk mencapai target perlu disesuai kan
dengan potensi yang ada.
• c.Memberikan pengarahan kepada Cabang
• 1) Mengomunikan revisi target
• 2) Rencana target baru
• 3) mengkomunikansikan dengan kepala cabang.
• Jasa perbankan lainnya:
• a.jasa remittance(inkaso ,kliring)
• b.L/C
• c.Bank guaransi
• d.Safe deposit
• e.Elektronik banking
• f. Transaksi valuta asing
• g.Transaksi keuangan bank.
• a. Program supervisi
• Jasa perbankan diharapkan dapat memberikan
keuantungan “fee base income” , untuk
mencapai target harus membuat perencanaan
yang di supervisi kantor pusat .
• b. Analisa dan Review Pencapaian target
• kepada cabang mengumumkan seberapa besar
pencapaian dan biaya yang telah dikeluarkan .
• C. melakauka evalusai atas target yang belum tercapai
• 1) Analisa faktor penghambat
• Berdasarkan hasil telaah maka faktor pengahambat
sbb :
• a). Sosialisai program tidak efektif
• b) Layanan jasa kurang memuaskan
• c) Pemahanam produk kurang memadai
• d)lambatnya prose penerusan jasa perbankan
• E).keahlian perbankan perlu di upgarade.
• 2) rencana Mitigasi Resiko
• Setelah dapat diindetifikasikan maka perlu dicarai way
ounya
• 3) Revisi target
• Pada waktu penetuan targat lama perlu dievalusai apakah
traget telaalu rendah
• d) memberikan pengarahan kepada kantor cabang.
• 1) mengkomunikasikan target baru
• 2) Revisi pengukuran keberhasilan terget baru
• 3) Dokumentasi
• 5. Wealth management
• 1) Program supervisi
• Memberikan kepada nasabah yang wealthy untuk menagalokasikan
berebagai isnstrumen yang optimal tingkat pengembalian
• 2) Analisa review pencapaian terget
• Kepala cabang mengumpulakan data layanan wealth management secara
periodik,kemudian di analisa dan ditarik kesimpualan spy mengenai target
sasaran.
• b) 1) Analisa faktor pengahambat
• 2) Mitigasi resiko
– 3) Revsi target
c) Memeberikan pengarahan kepada Cabang.
3) Dokumentasi
• D. Analaisa Produk Pasar Modal dan Banca asurance
• Produk yang telah dijual banca assurance adalah
Obligasi, reksa dana, dan unit link; diharapkan
student setelah mempelajari diharapkan mampu :
• 1.memahami dasar analaisi investasi di pasar modal;
• 2.memahami cara pembelian sarana wealth
management
• 3. cara memahani wealth management dan pasar
modal.
• 1. Analisa Obligasi
• a.) penegertian analisa Obligasi
• Menurut Franbk & Favozi “ the class of fixed
income securities includes where the issuer
promise one or several fixed prediterment
payment or given point.”
• Fixed income seperti : a bond is nothing but loan
agereement where the issuer sells a contrack
promising holder a pre-deretemenied schedule.”
• Analaisa obligasi perlu diperhatikan :

• 1.tingkat resiko issuer


• 2.rating tingkat return
• 3. apakah obligasi akan sampai datonya
• b. Resiko obligasi
• 1. Credit risk
• 2. Interest risk
• 3.liquity risk
• c. jenis obligasi
• 1. Zero Cupun bond
• 2.Coupon Bond
• 3. Floating rate bond
• d). Jenis bond berdasarkan proteksinya
• 1) Mortgage Bond
• 2)Collateral trust Bond
• 3) Equipment Trust bond
• 4) Debenture unsecure bond
• 5) Convertible Bond
• e).Istrument yang termasuk dalam Fixed Income
• 1) Money market seperti sertip[ikat bank
indonesia ,commercial p[aper, tereasury bill.
• 2) Bonds/Obligasi/Fixed Income seperti
terasury , SUN,
• 3) Perefefred Stock
• 4)Convertibele bond
• 5)Mutual Fund
• F. Istileh 2 dalam Bond
• 1) Quotatian
• Quotataion is precent of face amonunt of 1/8
untill7/8 adalah penawaran obligasi yang besarnya
dalam presesebtasi dengan kelipatan 1/8 sd 2/8.
• Contohny : 103 ¼ 1,032 .50
• 102 1/8 1,021.25
• 971/2 975.0
• 0
• Pendapatan /Yield Obligasi
• Nominal yield adalah pendapatan kupon yang
didasarkan pada nilai nominal
obligasi.Maksudnya : dalam jumlah nilai obligasi
tertentu, diberikan pendapatan bunga yang
hasilnya ditentukan sebelumnya.
• Contohnya: Rp 1 milyar rpan ,menngahasilakn
yiel 10% mengahasilan Rp 100 juta

• Current yield : adalah pendapaatn kupon
berdasarkan pasar obligasi tersebut . Investor
yang membeli rp 1 milyar di pasar sekunder
dapat Rp 900juta dan nominal yield Rp,100 juta
rp nilai pendapatan current yield : 11,11 % (100
juta di bagi 900 juta)
• Yield to maturity adjusted :
• Nominal yield sebedarnya pada tingkat nominal
tidak berubah
• 1) harga nominal pokok
• 2) maturity
• 3) singking fund
• 4) Indenture is deed of truest established
• 5) discount
• 6) peremium

• harga dan faktor faktor yang mempengaruhi bond


• 1) harga pasar yang terjadi pada saat itu
• 2) faktor yang mempengaruhi obligasi

• a) perkembangan tingkat bunga
• b)dalam obligasi dapat dilihat safety dan yield
• c) call price
• d) Sinking fund
• e)convertibility feature
• Dalam CB yang berpengaruh adalah redempataion value,
par value, convertion price , covertion parity
• 1. Analisa reksa dana
• a.suatu portfolia investasi di pasar modal yang
menganasilakan return maksximal
• b.Karakreterisktik Reksa dana
• 1)reksa dana pasar uang yang portfolio
instrumennya beruapa pasar uang , hasilnya
lebih sedikit dibandingkan degan deposito
• 2).reksa dana pendapatan tetap
• Reksa dana campuran
• Reksa dana saham yng mempunyai
keuntunganjangka panjang
• Reksa dana Terproteksi n

• C. keuntungan reksa dana


• Nilai pembelian kecil, dan jumalahnya /
besarnya mengikuti perkembangan pasar.
• Resiko reksa dana terkiat degan perubahan
ekonomi makro
• 3. Asuaransi Unit Link

• Pengertian Unit Link


• a.Asuransi diinvestasikan ke dan sebagai untuk
menutup asuransi
• b. Fitur Unit link
• B. berapa produk unit link pada saat putus
digantikan dengan investasi.
• C. Perbedaan antara reksa dana dan Unit link
• Unit Link dapat diangsur sedangkan reksa dana
tidak dapat diangsur.
• Sbb :
• 1.tidak banyak beda dari segi return
• 2.pembayaran unit link dapat dilakukan angsuran
• 3. biaya pemasaran asuransi lebih agresif
• 4.reksa dana lebih transparan dibandingkan
dengan asuransi
• 5. pada produk unit link lebih bisa bervariasi
• 6.porfolionya dibandingkan dengan reksa dana ,
tenaga nya lebih profesional
• 7.asurasi makin komplek eksekusinya
• 8.lebih menarik apabila investor punya dana
berlebih dapat langsung ke Unit link.
• 4.Bancasurance
• a. Pengertian
• Kerjasama antar bank dgn perusahan asuransi
• b.klasifikasi bancaasauarnce
• 1Referensi
• Merupakan aktivitas kerjasama referensi atau
rekomendasi
• a)refensi dalam rangka produk bank
• Perbedaannya adalah nasabahnya adalah produk
bank
• b)nasabahnya adalah nasabah asuransi sehingga
tidak menjadi persoalan memperoleh produk
perbankan

• 2).Bank menyediakan data nasabah kemudian


perusahan asuransi mempergunakanya,
mengunakan telemarketing.
• 3)Integasri bank
• Dimana nasabah ditawarkan oleh telemarketing yang
diperoleh infonya dari bank.
• c)Pengelolaan bancasurance
• Untuk pengelelolannya memerlukan transaparansi dgn
memperhatikan beberapa hal :1.dalam menawarkan dilarang
menagung resiko asuaransinya
• 2.bancaassurance hanya dapat memasarkan terhadap produk
yang menjadi kerjasamanya
• 3.Produknya tercatat di lembaga keuangan dan Otoritas jasa
keuanagan.
Rentabilitas
• Rentalbilitas adalah pendapatan atau keuntungan
bank selama periode tertentu (1 tahun)
• Penilaian rentabilitas meliputi :
• 1.Return on Asset(ROA);
• 2.Return on Equity(ROE);
• 3.Net Ineterst Margin(NIM);
• 4.Biaya opersional : Pendapatan
operasional(BOPO)
• 5.Perkembangan laba operasional ;
• 6.Komposisi aktiva produktive dan
diversifikasi pendapatan;
• 7.Penerapan prinsip akuntansi
dalam pendapatan;
• 8.Prospek laba opersional
Kualitas Pendapatan(Earning)
• Penilaian kualitas pendapatan bank :
• Laba yg diperoleh Bank,komposisi operasional
yang menghasilkan laba,kecederungan dan trend
dibandingkan periode yag lalu, stabilitas dan
kesinambungan menghasilkan laba.
• Laba identik dgn pertumbuhan perusahan apabila
plus maka perusahaan mempunyai kekuatan
tumbuh , sebeliknya negativ maka perusahaan
memberikan CKPN sehingga mengurangi Modal
• 4.1.1.Komposasi pendapatan Bank
• Laba bersih adalah pendapatan bank dikurangi
dengan biaya dan komisi termasuk CKPN.
• 4.1.2. Faktor yang mempengaruhi Pendapatan
bank :
• Faktor eksternal : kondisi yang berada diluar
perbankan, mis teknologi,persaingan dan
faktor hukum, harga minyak 100%
• Faktor internal : dimana bank keluar dari
faktor eksternal
• 4.2. Monitoring Pendapatan Bank
• 1. ROAA ( return on aset average); effisiensi
dalam mengukur kinerja bank
• 2.ROE( Return on Equity) mengukur imbal
hasil bank sbgi investment
• 3.Net Interest Income /Rata2 aktiva
;pendapatan yang diperoleh dari
investment , kredit dan bunga
dikungrangi dengan biaya deposito,
bunga = NIM( Net Interest Margin). Dhi ,
pihak intern bank perlu meneliti
komponen 2 yang menyertai .
• 4.Pendapatan non bungan/rata 2 aktiva
• Perlu meneliti non bunga (komponen2nya),
dan violatility pendapatan non-bunga
• 5.Biaya overhead(non-bunga) /rata2 aktiva
• Mengukur effisiensi dari operasional
• 6.Baya provisi/rata rata aktiva
• Pentingnya untuk mengukur berapa CKPN
yang disediakan
• 4.2.1. Pendapatan bunga
• Pendapatan ini berasal dari
aktiva produktif dan sifatnya
insitusional; korporate menjadi
mikro level.
• 4.2.1.1 Dampak strategi business
pada pendapatan bank
• Strategi busines mempengaruhi
pendapatan bunga, mis kredit
korporasi menjadi kredit konsumer
mengandaikan menyiapkan banyak
cabang.
• 4.2 2.Biaya bunga
• Apabila bank mempunyai strategi
business banyak tergantung pada
deposito maka biaya yang
mahal,sedangkan banyak
tergantung pada tabungan dan giro
akan lebih murah.
• 4.2.3.Interest Income( Nii)
• Perubahan suku bunga
mempengaruhi pendapat
Net ,memperhatikan suku
bunga di pasar ,memerlukan
repricing gap
• 4.2.3.1.Pendapatan Non – Bunga( Non –NII)
• Komponen ini terkait dengan pendapatan fee
based
• 4.2.4.CKPN( Cadangan kerugian Penurunan
Nilai)
• Cadangan ini berkaitan dengan expektasi loss
,berapa besar dialokasikannya.Apbl jumlah
kredit berkurang ,maka kerugian akan
berkurang demikian juga CKPN.
4.2.5 Biaya Non-bunga
• Biaya ini termasuk
gaji,mangement
fee,penjualan
asset,legal fee,
kesumuanya tersebut
disebut biaya untuk
mengendalikan biaya
operasional
• 4.2.6 Laba Rugi dari aktivitas ,Trading,Pajak dan
komponen lainnya
• Biaya tersebut berkaitan dengan adanya laba
bersih bank.

• 4.2.6.1 Peringatan Dini Pendapatan Bank


( Earning)
• 1.Peningkatan atau penurunan yg cukup besar
pendapatan non bunga;
• 4.2.6.1 Peringatan Dini
Pendapatan Bank ( Earning)
• 1.Peningkatan atau penurunan
yg cukup besar pendapatan non
bunga;
• 2. Biaya pegawai rata 2 lebih tinggi dari
pesaingnya
• 3.Rasio ROAA,ROE atau NIM sangat berbeda
dengan pencapaian industri pada umumnya;
• 4.Terjadi penyimpangan yg cukup meterial
dari pendapatan dan biaya dari target
anggaran.
4.3.Peningkatan kualitas Pendapatan

• 4.3.1. Kinerja bank dalam


menghasilkan Lab
• a(rentabilitas)
• 1.ROA laba sebelum pajak Laba
Sebelum Pajak dibagi 6 (bln)
• 2.NOM (Net Operating Marjin)
• Pendapatan bunga bersih dikurangi
beban operasional (di setahunkan)
• 3. NIM adalah Net Interent Margin
Pendapatan Bunga Bersih : Rata2 Aktiva
Produktif ; adalah seluruh bunga dari
seluruh penyaluran kredit dikurangi dgn
biaya bunga;
• 4.Kinerja komponen laba (rentabilitas) aktual
terhadap RBB
• Komponen ini meliputi :
• -pendapatn operasional,beban
opersional,pendapat operasional dan beban
non opersaional serta laba bersih dibandingkan
dgn rencana business
• 5. Kemampuan laba dalam meningkatan
permodalan
• 5. Kemampuan komponen laba (rentablitas)
dalam meningkatkan permodalan
• Adalah kemampuan bank dalam meningkat kan
permodalan baik secara internal maupun
eksternal
• 4.3.2.Sumber 2 yang mendukung rentabilitas
• 1.Pendapatan Bunga – Biaya Bunga
• _-----------------------------------------------
– Rata rata total Asset
• Pendapatan bunga dikurangi dengan biaya
bunga di setahunkan(semester)
• Rata rata total Asset adalah asset di posisi
• januari hingga juni
• 2.Pendapatan Operasional lainya
• ___________________________
• Rata rata Total Asset
• Pendapatan opersaional lainya di setahunkan
• 3.Beban Ovearhead
• ___________
• Rata 2 total Asset
• Beban overahead adalah biaya operasional yang
bukan biaya bunga terdiri :
• a.Penyusutan/ amortisasi;
• b.Biaya tenaga kerja;
• c.Biaya Pendidikan;
• d.Premi asuransi;
• e. Kerugian operasi operasional
• f.Penelitian dan pengembangan
• g.Sewa
• h.Promosi
• i. Pajak
• J.Pemiliaharan dan perbaikan
• K.Barang /jasa
• 4. Biaya Pencadangan
• ___________________
– Rata rata Total Aset
– Biaya pencadangan berupa kerugian penurunan
nilai asset keuangan dan PPA non
produktif(setahun)
5.Beban Pecadangan
__________________
Rata total asset
• Beban opersional adalah beban yang mendukung
rentabilitas
• 4.3.3. Manajamen Rentabilitas
• Core ROA = Primary Core Net Income – Operating
Diskrecetary Items
• -----------------------------------------------------
• Rata Rata Total Aset
• Primary Core Net Income : Primary core net Income
dikurangi Perimary core expenses ; diskresiary items
adalah kerugian penurunan nilai
• Primary Core Net Inome :
Primary core net Income
dikurangi Perimary core
expenses ; diskresiary items
adalah kerugian penurunan nilai
• 2. Prospek rentabilitas dimasa
depan
• Memperoleh laba di tahun
mendatang dan dapat disimpulkan
kualitas manajemen pengelolaan
Aspek PERMODALAN
• Permodalan adalah sangat berpengaruh
dalam kegiatan bank; permodalan
tergantung pada asset yang di ciptakan.
• 1. Kecukupan Modal
• Penilaian tersebut perlu dilakukan
secara komprehensip ;
• a. Level dan komposisi portfolia bank
• b.Rasio resiko dgn memperhitungkan
resiko kredit,resiko pasar ,dan resiko
operasional
• c.Kecukupan modal artinya profil resiko
bank menyediakan modal diatas
miminum
• 2.Pengelolaam permodalan bank
• Tergantung pada seberapa besar
asset dan liability yang
diciptakan
5.1.FUNGSI MODAL
• Modal memberikan jamainan pada
opersional bank , rata 10-15% dari aktiva
opersaional. Perlu pengelolaan yang
beraspek prudential
5.2.Modal dan regulasi
• Bank Indonesia adalah modal yang terditiri
dari tier 1,adlh modal di setor,laba ditahan
• Modal tambahan tier 2 terdiri dari CKPN atau
utang subordinasi ,Modal Tier 1 dan Tier 2
adalah modal yg secara kesuluruhan modal
yang dimilik oleh Bank
PERENCANAN KEBUTUHAN MODAL

• Modal bank dapat direncanakan tergantung


pada business bank ,mis bank melakukan
business non organik, maka perlulah
disiapkan modal dari eksternal .
• 5.3.1.Modal Eksternal
• 5.3.2.Modal Internal – capital market
• Modal internal tergantung pada
pertumbuhan alami perbankan yaitu size
• 5.3.3.Penjualan Aktiva menurunkan
resiko Kredit.
• Alternative sebagai cara menambah
modal adalah menambah kebutuhan
dengan cara menjual aset baik yang
produktif maupun yg tidak , kemudian
menghitung kembali permodalan
5.4.MONITORING KECUKUPAN MODAL

• Modal naik 100% belum tentu kenaikan


menjadi lebih baik disebabkan ATMR ,maka
perlu di jalan kan perlu adanya benchmarking
sbb :
» Modal

• 1. CAR = ---------
» ATMR
» Menurut BI maka herus lebih besar 8%
Modal Tier 1

• 2. Tier 1 ----------
ATMR
Dikaitkan dgn Resiko kerdit pada asset baik yg OFF /On harus
lebih besar dari pada 4%
• Tier i

• 3.Leverage Ratio : _____


• Asset
• Merupakan jumlah modal untuk
menudukung posisi aseet
• 4.Pertubhan aktiva produktive apakah m
• elebih modal yang dipersayaratkan
• 5. Devident (Divident Payout ratio)

• Cash Devident
• ____________
• Net Income
• Modal bank sebagai contoh :

Kategori KPPM Modal Tier 1 Leverga Ratio


KPPM
Modal sangat Lebih dari Lebih dari Lebih dari 5%
baik 10% 10%
Modal Cukup Lebih dari 8% Lebih dari 4% Lebih dari
baik 4%Modal
Modal Kurang Kurang dari Kurang dari Kurang dari
8% 4% 4%
Modal sangat Kurang 6% Kuarng dari Kuarang dari
kuarng 3% 2%
• Apabila bank dalam kondisi kritikal maka
akan dibahas bank Indonesia
• 5.4.2 .Pengelolaan Permodalan
• 1.Manajemen Permodalan bank
• Pemahaan Dewan Komisaris dan Direksi
secra independent dikaji secra independent
• 2.Kemampuan akses permodal yang dilihat
dari akses internal mupun eksternal (pasar
modal)
5.5.Peringatan Dini Posisi Modal
• 1.Rasio dibawh well capitalized
• 2.Pertumbuhan modal lebih lambat dari pertumbuhan
aktiva
• 3.Rasio lebih lemah dibandingka degan persaingnya
• 4.jumlah modal tendensi menrurun
• 5.Rasio pembegian deviden lebih besar dibandingkan
pesaing
• 6.Aktivitas banyak terpusat pada busienss non
trandional
• 7.terdapat aktivitas off balance sheet yang menonjol
Basel Accord(Permodalan)
• Basel I pada tahun 1988 tujuannya adalah
melakukan bac up atas eksposure kredit risk
minimal 8% berupa modal.
• Basel II pada tahun 2008 terjadi banyak bank
mengalami insolvesi , sehingga Gubernur bank
central sepakat untuk melakukan revisi.
• 1.Basel I diperkenalkan model ATMR (asset based
risk).
• 2. Pada tahun 1996; Ditambah dengan modal
dgn resiko berupa ATMR, ketentuan ini termasuk
pada basel I
• 3. Pada juni 2004 , BCBS (Basel Comittee on
Banking Supervision) mengeluarkan 3 pilar :
• a.Pilar 1 untuk menutup resiko kredit,pasar dan
oprasional;
• b. Pilar 2 menunjukan bahwa bank benar
benar menunjukkan mengusai operasionalnya
;
• c. Pilar 3 menunjukan pada masyarakat bahwa
bank benar 2 mengendalikan resiko.
• 4.Perkembangan selanjutnya,Pada september
2009 menunjukankan adanya modal inti(core
capital), dan modal cadangan( Buffer).
• Basel II
• Basel II mengatur kecukupan menurut tiga
pilar .Pilar I mengatur resiko pasar,resiko
kredit dan resiko kepatuhan. Pilar II mengatur
yang belum dpat dimkasukkan dalam pilar I
dimasukan ke dalam pilar II.
• Tujuannya agar masyarakat tahu bahwa bank
pengelolaannya bersifat prudential
Basel II pilar 2 ICAAP ( Internal Capital
Adequacy Ratio)
• 6.3.1. Pengawasan Resiko Bank
• Apakah bank sudah melaksanakan pengelolaan resiko
(risk management); dengan demikian memperkuat
penyediaan CKPN dan Kualitas Pegawasan Internal
• Tiga area yang menjadi fokus pada Pilar 2 yaitu :
1.Resiko pada pilar 1 yang sepenuhnya menjadi resiko
konsentarasi kredit.
• 2.Resiko siklus business ; misal resiko stretegik,resiko
kepatuahn,resiko likuidaitas,resiko eksternal.
• Pengawasan bank berfungsi agar bank ybs memenuhi
persyaratan yang diwajibkan yaitu Capital requirements.

• Prinsip dasar manajemen Resiko Bank secara


menyeluruh.
berkaitan dgn kinerja bank meliputi beberapa area:
• 1.Pengawas aktif oleh Direksi dan Komisaris;
• 2.Perhitungan kebutuhan modal minimal;
• 3.Melakukan manag. resiko
• 6.3.1.2 Pengawasan Aktif oleh Direksi dan Komisaris
• Direksi memahami line of business dan pihak
Pengawas melakukan kontrol atas resiko internal pd
seluruh jajaran organisasi.
• 6.3.1.3 Penilaian Kecukupnan Modal secara” Best
Practices”
• Penentuan kecukupan modal sesuai dengan strategi
business dan merupakan sistem Internal Control yang
merupakan integritas seluruh proses manajemen
resiko.
• 6.3.1.4 Penilaian Resiko secara Komprehensip
• 6.3.1.4.1. Resiko Kredit
• Pengendalian resiko secara porfolia,dan posisi
derivativ yang kompelks serta konsentarsi kredit.
• 6.3.1.4.2
• Resiko operasional
• Bank memiliki kerangka kerja mengendalikan resiko
opersional ,kemudian kecukupan modal minimal
yang harus dipenuhi.
• 6.3.1.4.3
• Resiko Pasar ( Trading book)
• Resiko pada pokoknya mengevaluasi posisi pasar
dengan menggunakan model Value at Risk dan stress
testing terekspolasi.
• 6.3.1.4.4
• Resiko pasar
• Bank menentukan memilih resiko suku bunga
,misalnya ,metode ripricing “gap”dan dapat
dipertanggungjawabkan.
• 6.3.1.4.5.Resiko Likuiditas
• Bank memastikan adanya resiko likuiditas dan
memonitor serta melaporkannya.
• 6.3.1.5 Resiko Lainnya
• Bank mengidentifikasikan resiko reputasi ,
resiko startagik, dan resiok kepatuhan,
walaupun seringkali sulit pengukurannya.
• 6.3.2 Sistem Monitoring dan Reporting
• Bagaimana bank perubahan profil resiko pada modal
; bagaimana modal minimum memenuhi
kucukupan.’
• 6.3.3 Sistem Kontrol Internal meliputi :
• 1. penilaian apakah motode sudah sesuai dengan
best practices ;2.Identifikasi pada konsentarasi yang
besar ;3.penilian pada kelengkapan proses assesmen
4.Skenario bagaimana mengunakan stress testing
Basel III
• Stelah krisis pada tahun 2008 & 2009 , terjadinya
perbaikan dalam Modal Kecukupan
• Selain itu ,dilakukanlah strss testing dalam
menghadapi berbagai beberbagai gejolak (krisis).
• Indonesia merupakan anggota G20 dan
menyatakan komitment untuk taat pada Basl III
.Basel III berfokus pada resiko likuiditas , resiko
procycical, dan masalah resiko sistimatik.
• Basel III diterbitkan dgn beberapa faktor :
• 1.Krisis 1998 -2000 terjadi permainan derivatif
diperbankan sehingga terjadi kerugian yang
meluas .l Sehingga pada waktu kerugian bank tidak
dapat menutup kerugian .
• 2.Krisis adalah untuk menjual porfolio kredit
,mengakibatkan bank -bank besar mengalami
kerugian yg bersifat kompleks.
• 3.Pasar kehilangan kerdit jangka pendek atau
likuiditas sehingga keredit likuidistas mengalami
pengetatan.
• Tujuan regulatar adalah :. Basel III :
6.4.1 Tujuan Basel III
• 1.Meningkatakan kemapuan perbankan dalam menyerapa
kerugian pada posisi strees pada ekonomi keselurahan;
• 2.Meningkatan Bank dalam mengelola resiko dan
meningkatan keterbukaan dalam menjalankan usaha
perbankan;
• 3.Memperluas kemampuan dalam mencegah terjadinya
krisis yg sistemik

• Untuk mempekuat permodaln,Basel III menentukan


langakah sbb :
• 1. Meningkatkan kualitas dan trasparansi modal untuk
menutup berbagai resiko dgn difinisi baru;
• 2. bank dalam rangka menutup resiko Capital
Conservation modal ;
• 3.Memperluas dalam rangka cakupan resiko
yang dikelola bank khususnya resiko pasar ;
• 4.Melengkapai kebutuhan modal dengan rasio
leverage
• 5.Mengurangi dampak pro –cysical berfungsi
sbb :
• a..Buffer untuk menutupi resiko siklikal
• b.Buffer untuk menutupi pertumbuhan kridit
yang berlebihan
• c. Buffer untuk menutupi cadangan provisi
yang bersifat forvard looking
• d.Buffer untuk konservasi permodalan
• 6.Mengendalikan resiko sistimatis dan resiko
antar bank.
6.4.2 Peningkatan kualitas permodalan

• Eksposeure pada krisis gobal pada


ummnya mengalamai krisis kerugian dan
perbankan menyiapkan penghapuasan
perkreditan:
• 1.Dengan modal Tier I disebut dgn “going
concern capital”. Modal tersebut termasuk
discretanary Account atau kupon dan
tidak ada redeem ;
• 2.Modal yang sesungguhnya dapat
mendampak pada Tier I , maksimal
15% dari Tier I
• 3.Modal Tier III modal yang
berdampak pada modal yang
sesunguhnya yang menghapus
sebagai modal
• Common equity modal disetor
• 6.4.2.2.
• Mengurangi resiko procyclicality dgn Buffer
• Tujuan dilakukan langkah tsb adalah :
• 1.Membuat kebutuhan modal stabil pada saat
ekonomi stabil
• 2.Penyediaan (CKPN)Kerugian Penurunan Nilai
yang bersifat forvard looking dapat dilakukan
dengan cara :
• a.Menggunakan prinsip expected
loss ;
• b.peruntukan sistem dengan EL yg
disesuaiakan dgn konsisten sesuai EL
• c.Bertindak konservative dalam
mengeloala CKPN
• 3.Memperkuat prognosis modal sehingga
dapat diukur pada posisi stress
• a. Pada saat terjadinya krissis sejumalah
bank sebagai devided,melakukan buy back
saham mengingat posisi ke- depan jelek;
• b.pada saat bank dalam konsisi baik maka
lupa menerapkan pros cycicial
• 4.Melaksanakanpertumbuhan yang tinggi
secara pruden sbb :
.Pertumbuhan kredit yang terlalu cepat
disebabkan oleh :
1. Kerugian bank yg didahului dengan
pertumbuhan kredit yang terlalu cepat
;
2. Kondisi ini dapat menambah di sektor reil
6.4.2.3 Melengkapai dengan kebutuhan modal dgn rasio .leverage

• Salah satu penyebab terjadinya krisis yaitu


terjadinya expsure pada leverage. Artinya bank
berlebihan dalam meminjam.
• Ratio leverage sehingga ditentukan modal Tier
I ,sehingga mendasarkan pada penggunaan resiko
yang secara independen, dan good exposure.
• 6.4.3.Memeperluas ruang resiko
• Ruang lingkup resiko dikelola untuk menutup off
balance sheet termasuk derivatif :
• Basel III mengatur hal sbb :
• 1.Meningkatkan modal sehingga dapat
menuntup posisi trading dan posisi kerugian
yang lannya -2008 ;
• 2. Bank untuk menutup value at risk
• 3.Menetapkan kebutuhan modal tambahan
untuk posisi kerugian (book dan
manufacturing)
• 4. Meningkatakan pilar II pada Basel II
• 5.Mempekuat atauran ketentuan
• keterbukaan pada pilar III
• 6.Menutup adanya pilar III adanya
penutupan untuk menutup counterparty
credit exposure serta menyiapkan buffer
• 7.Meningkatkan manajmen ;resiko sbb :
• a,Menutup resiko kredit dgn mendasarkan pada
kondisi sterss;
• b.Menyediakan modal untuk menutup sejumlah
kerugian berupa counterparty resiko;
• c.Memperkuat standar penilaian counterparty
resiko ;
• d.Memperkuat resiko sehubungan resiko derivatif
;
• e.Menutup resiko apbl bank menambah resiko
6.4.4.Memperhitungkat resiko sistemik dan
keterkaitan antar bank
• Kondisi keuangan yg menyebabkan dampak
countercyclical semakain berat pada saat
terjadinya krisis ; kondisi buffer sbb :
• 1.Capital conservatoir Buffer tambah modal agar
bank dpt bertahan pada saat krisis ;
• 2.Countercycical buffer modal berdasarkan
pertumbuhan kredit dan tingkat resiko;
• 3.Capital surcharge yg dinilai memenuhi resiko
sistimmik
6.4.5.Standar Global Likuidaitas Perbankan

• Standart likuiditas diterpakan sbb :


• 1.Likuiditsas Coverage Rasio(LCR)
• Asset likuid ditinjau selama 30 hari .Rasio ini
memastikan bank mempunyai likuiditas /tidak.
• 2.Net Stabil Funding Rasio(NSFR)
• Sumber dana yg stabil untuk mendukung
operasional bank
Untuk melakukan monitoring atau pengawasan diperlukan sejumlah
modal sbb :

• 1.Ctractual maturity Mismatch


• Mismatch maturity berdasarkan data
kontractual ;
• 2.Concentration of funding
• Analisa konterntrasi bersdasarkan jenis
conuter party
• 3.Ketersediaan aset bebas yang tidak
dijaminkan
• 4. LCR berdasarkan valuta
• LCR dihitung berdasarkan valuta yg dimiliki
• 5.Alat monitoring berdarsarkan pasar
• harga ekuitas berdarsarkan data yang dimiliki
oleh Bank
• 6.4.6 Implementasi Basel
• II III di indonesia
• PB no 15/12/PBI/2013 menerapkan Basel III sbb :
• 1. Capital Conservatoir Buffer sebesar 2.5% dari
ATMR ditutup dgn CETI 1(Core Equity Tier).Ketentuan
ini hanya berlakukan pada bank kategori BUKU 3
(modal 5- 30 trilyu)dan BUKU 4 ( modal > 30T)
• 2.Countercycical Buffer sebesar 0-2.5% dgn sumber
modal CETI 1;
• 3.Capital Surchage untuk DSB sebesar 1 – 2.5% oleh
OJK hanya oleh bank yang dinilai punya resiko
sistemik oleh OJK
Jadwal pelaksanaan SBI sbb :
• Capital 2015 2016 2017 2018
Counservation Buffer 2.5% o.625% 1.2505
875% 2019 2.585 %
D SIB Systemik Riks Buffer 2016
2.15% 1-2.5%
Bacaan PBI no 15/12/PBI/2013 tgl 12 des
2013
• Untu meutupi kurangan pada Basel II menjadi
focus pada PBI No15/12/PBI/2013 kewajiban
menydiakan buffer tambahan

• Besel III dimaksudkan untuk memperbaiki


Basel II apabila terjadinya krisis
Global.Implementasinya wajib menyediakan
buffer tambahan.
Pertanyanan
• 1
• Pengertan “restrukturisasi “dan “the lender of
the last resort?” Dampaknya pada bank?
• Lekuiditas dan solvabilitas apa pengertiannya?
Apakah bank dapat menyetujuai adanya
dampak likuidatas?
• Krisis asia di bidang moneter manjadi krisis
perbankan pada tahun 1997 , mengapa?
• 2
• Resiko yang mesti didihindari adalah resiko likuiditas
atau resiko pasar ? Bagaimana cara mengatasinya?
• Resiko yang perlu diwaspadari adalah resiko
likuidaitas disebabkan oleh hal 2 sbb :
• 1.Interesit rate “mistmacht”;
• 2.Suku bunga BI tiba2 melonjak sedemikian rupa
sehingga sulit untuk diprediksikan?
• Jelaskan menurut pengertian saudara?
• 3.
• Kebujakan asset dan libility management
merupakan dikategorikan bank yang sehat ?
termasuk CAMEL ?jelaskan menurut
pengertian saudara?
• Selamat mengerjakan.
• Soal Akhir semester :
• Apa yang dimaksud dengan “ International Monetere
Fund “ dan perbedaannya dengan the World bank ,
jelaskan secara singkat ?
• Apakah penyelesaian utang “debtor countries”secara
restrukturisai atau secara Likuidasi jelaskan secara
singkat !
• Apakah sistem Keuangan internasional, faktor faktor
apakah yang membentuk sistem tsb?jelaskan jawaban
secara singkat.
Kontrol Internal dan Strategi Anti Fraud
A.Kontrol Internal

• 1.Pengertian
• Kontrol Internal adalah sistem,kebijakan,prosedure dan
proses yang dibuat pimpinan cabang dalam upaya
mengamankan aset kantor cabang yang bersifat preventif.
• Audit internal memberikan objektif , independent review
atas aktivitas, kontrol internal, management information
system yang membantu pimpinan cabang dalam
mengawasi dan mengevalusai kontrol internal atas
kegiatan/peristiwayang telah terjadi untuk perbaikan lebih
lanjut.
• Bank Indonesia no.13/23/PBI/2011 tanggal 2
November 2011 ttg Sistem Pengendalian internal :
• a. Bank wajib menyelengarakan sistem pengendalian
internal bagi seluruh kegiatan dan usahanya;
• b. Pelaksanan sistem pengendalian intern dpt
digabung antara syariah dan bank Konvesional (BUK);
• c.Pelaksanan sistem pengendalian intern paling
lemah mengendalikan tepat waktu ;
• d.Sistem pengendalian intern sbgmn dimaksud
wajib memastikan :
– 1)kepatuhan pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan kebijakan intern bank;
– 2)tersedia informasi keungan dan manajemen yang
lengkap , akurat, tepat guna dan tepat waktu;
– 3)efektivitas dan effisiensi dalam kegiatan
operasioanal;
– 4)efektivitas budaya resiko ( risk kulture) pada
organisai bank secara keseluruhan.
• 2.Tujuan
• Buku Comptroller’s Hand book ; internal control
yang efektif dapat memberikan :
• a. Bank operation are efficient and effektif
• b. Recorded transaction are accurate
• c. Financial reporting is reliable
• d. Risk management system are effektif
• e. The bank comply with banking laws, regulations,
internal policies, and internal procedure.
• 3 . Komponen
• Sistem control yang efektif menurut buku Controller’s
Hank Book memiliki :
• a. A Control Environment; integritas mencakup
personalia;
• b. Risk Asesment adalah suatu kegiatan indentifikasi,
measurement dan analisa baik internal maupun
eksternal yg ada di kantor cabang. Asesement resiko
yg efektif dpt membantu menentukan resiko yang
mungkin timbul;
• c. Control activities, sistem operating, dan prosedure
yang ditetapkan yang menuntut bahwa pegawai
melaksanakan arahan manajemen pada setiap lini
business sbb :
• 1)Review of operating performance and exception
report .
• 2)Approval and authorization for transaction and
exeption report.
• 3)Segregation of duties to reduce a person’s
opportunity to commit and conceal fraud or error
• 4) Design and uses Documents and records to
help ensure that transaction and vents are
recorded
• 5). Safeguard for access and to a use of assets
and records
• 6).Independent check a wheter jobs are getting
done and recorder amounts are accurate
• 7) Accounting, Information and communication
system
B. Anti Frauds
• 1. Regulasi anti fraud Bank Indonesia
• Menurut BI nomor 5/8/PBI/2003 pada tgl 19
Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen
Resiko bagi Bak Umum sbgmn telah di ubah
dgn PBI nomor 11/25/PBI/2009 pada tgl 1 Juli
2009 , bank umum harus mengelola 8 resiko
salah satunya adalah Resiko Operasional.
• Resiko operasional adalah resiko faktor
manusia ,sistem proses internal dan kejadian
eksternal. Resiko operasional yang berasal dari
faktor manusia dpt dilakukan tidak sengaja tapi
juga dapat mengambil keuntungan pribadi. Mis
Kecurangan pegawai bank.
• Kasus relationship manajer memindahkan
dana nasabah prioritas kelolaanya kerekening
pribadi tanpa sepengetahun si nasabah.
• Surat Edaran no 13/28/DPNP pada tgl 9 desember
2011 tentang penerapan strategi anti fraud bagi
bank umum di internal bank masing masing.
• Bank Indonesia mendifinisikan fraud sebagai
tindakan penyimpangan atau pengelabauan bagi
bank yang kemudian bank menderita rugi al.
kecurangan, penipuan,pengelapan aset
,pembocoran informasi,tindak pidana perbankan
dll.
• 2. Sistem Pengendalian Fraud ( Fraud control
system)
• Pencegahan
• Deteksi
• Investigasi, pelaporan dan sanksi
• Pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut.
• Ke empat pilar tersebut bisa berfokus pada
infrasruktur i) pengawasan aktif
manajemen(direksi dan komisaris)
• (ii ) Struktur organisai dan pertangungajawaban
• (iii) pengendalian dan pemantauan
• (iv) pengendalaian fraud -pengedalian aset
• a.penceghan Fraud
• Pencegahan fraud dpt dilakukan : a) anti fraud
awaraness b) identitas kerawanan c)KYC yang dapat
dilakukan : (a) menyusun sisdur perekrutan(b) sistem
seleksi yang dilengkapi dgn pertimbangan resiko ©
pengenalan karakter , life style karayawan yang
melebihi penghasilan.
• b. deteksi Fraud dilakukan melalui ;(a) Kebijakan
wistleblowing (b) surprise audit dan © Surveleiance
system
• c. Investigasi , pelaporan dan sanksi atas perbuatan fraud
• Investigasi mengumpulkan bukti 2 yang terkait merupakan
tindakan Fraud. Standart investigasi meliputi :
a)penentuan yang berwenang melakukan investigasi dgn
memperhatikan kompetensi dan independensi b)
mekanisme pelakasanaan investigasi dalam rangka
menindaklanjuti hasil dekteksi yang menjaga informasi
yang diperoleh
• d. Yang terpenting dalam pengendalian fraud
adalah tindakanmelakukan corective action
terhadap kejadian fraud .
• 3. Report Assosiasi Fraud Risk Manajemen
• Asosiasi Fraud Risk manager ( AFRM) dan
Assosiation of Certified Examiners ( ACFE)
mendifiniskan fraud adalah pengunaan posisi
atau jabatan seseraong dgn tujuan memperkaya
diri atau menyelahgunakan aset organisi .
• The 2012 Report to the Nations on
Occupatioanl Fraud and abuse : Corruption,
penyelahgunaan aset berupa Cash on hand,
pencurian kuitansi atau theft of cash dan
kecurangan penarikan kas atau fraudelent
disbursement dan persediaan, serta aset
keuangan lainnya ; kecurangan laporan
kauangan sb b:
» Coruption

Aset Misappropriation

» Fianncial Statement farud


• Distribusi akibat Fraud
• Berdasarkan laporan ACFE di atas, sejak 4
tahun terahkir lebih dari 51% telah terjadi
frauds yg menimbulkan kerugian organisasi
sebesar USD 200.000; dengan distribusi sbb :
• Distribution of Dollar Losses
• Frekuensi & jumlah kerugian karena Fraud
berdasarkan kategori Fraud;
• 86% adalah penyalahgunaan aset (asset
misappropriation); justru kerugian atas
laporan keuangan yg menimbulkan kerugian
terbesar
• Industri perbankan dan lembaga keuangan ,
jenis fraud yg sering terjadi adalah Korupsi
pada tahun 2012.
• Dari 229 kasus frauds ---36,2% oleh Korupsi
• ------21% oleh Cash on hand

• -------12,7% oleh Cash Larceny


• Banking and Fiancial services 229 cases
• Scheme Number of case procent of case
• Corruption 83 36.2%
• Cash on hand 48 21 %
• Cash Larceny 29 12.7%
• Billing 29 12.7%
• Non Cash 24 10.5 %
• Financial statement Frauds 22 9.6%
• Skimming 21 9.2 %
• Check Tampering 21 9.2%
• Expenses Reimbursements 21 9.2 %
• Register Reimbursements 9 3.9 %
• Pay roll 3 1.3%
• Durasi Frauds berdasarkan Jenis Fraud
• Durasi mulai pada 12 bulan saat penarikan
yang tercatat , hingga paling lama 36 bulan
pada kecurangan atas Payroll.
• Deteksi Dini kejadian Frauds
• Alat mendeteksi kejadian Fraud secara dini
adalah TIP ,yang kedua adalah Kajian
Manajemen, yang ketiga dalah Audit Internal.
• Sumber dan kejadian Fraud
• Berdasarkan Laporan The 2012 Report to the
Nations on Occupational Fraud and Abuse bahwa
“tip” berasal dari peg internal bank itu sendiri.
50% lebih dari pegawai yang berani
menyampaikan mengenai Frauds kepada
manajamen.
• Employee 50%
• Customer 21%
• Dampak ( impact) Hotline
• Organisasi yang menyediakan hotline
tampaknya lebih bagus , frauds berhasil
dideteksi 51% organisi yang memiliki hotline
dibandingkan organisai tidak memiliki hotline
35%
• Industri yang menjadi korban Frauds
• Industri yang terkena Frauds dari laporan ACFE
adalah industri perbankan 16.7%
• ilustrisa sbb :
• Frekuensi Pengendali Anti fraud ( Anti Fraud
Control)
• Audit Eksternal paling efektif sebesar 80.1% ,
setelah itu code of conduct 78% kejadian
frauds pada tahun 2012 . Melalui “tip”
mendeteksi frauds 54% pada tahun 2012.
• Whisteleblower hanya mampu mendeteksi
frauds 9.4% sbb :
• Kerugian Median Loss Berdasarkan kelengkapan
Anti Fraud Control
• Yang paling efektif adalah kaji ulang
Manajemen, berhasil menurunkan frauds
hingga 45,9%.Fungsi pengendali nomor 2 yang
efektif adalah dukungan kepada pegawai
(employee support program) menurunkan
44,4%.
• Fungsi pengendali yang ketiga adalah Hotline
• Kelemahan Utama Kontrol Internal
• ACFE kelebihan di Internal Control ( lack of
Internal control) sebagai penyebab Frauds :
• Frekuensi Fraud berdasarkan jabatan pelaku
Fraud
• Pelaku frauds terbanyak adalah karyawan
41.6% pada tahun 2012. pada tahun 2010
sebesar 42,1% dan pada tahun 1998 sebesar
39,7%.
• Lamanya Kejadian Fraud berdasarkan jabatan
Pelaku Fraud
• Kecurangan para eksetkutif level lamanya 2
tahun, sedangkan pegawai lamanya I tahun.
• Frekeunsi kejadian Frauds berdasarkan jenis
kelamin,
• Pelakunya banyak pria , kecuali, kanada .
• Frekuensi Frauds berdasarkan USIA Pelaku
• Di Usia natar 31 – 45 tahun produktif frauds
berlaku , ternayata usia 51 tahun keatas
menghasilkan kerugian lebih besar.
• Lama Bekerjanya Pelaku Fraud
• Berkerjanya pelaku frauds 42% telah berkerja
kurun waktu 1 hingga 5 tahun.
• Pelaku frauds semakin lama tinggal semakin
merugikan $ 229,000 pada tahun 2012,
• Pelaku Frauds berdasarkan Tingkat pendidikan
• Para pelaku fraunds berpendidikan sarjana
pada tahun 2012. Apabila pendidikan pasca
sarjana merugikan $ 300,000 pada tahun
2012.
• Unit Tempat Kejadian Frauds
• Terdapat 6 unit yaitu akunting, operasional,
penjualan, executive/middle management
keatas, customer service. Unit yang paling
beriko frauds adalah executive/management
kerugiannya $ 500,000 pada tahun 2012.
• Red Flag Perilaku Frauds
• Menurut ACFE ada 4 faktor :
• Life style (36%), kesulitan keuangan
(27%),membina hubungan dgn vendor ( 19%)
serta tidak mau medelegasikan tugas.
• 4. Regulasi Komite Basel
• Watanagase (2008) melaui papernya berjudul “ Mitigating
Fraud Risk in Financial Institution” yang dibuat oleh BIS ; 3
element kristis yang memerangi frauds : I . Tata kelola yang
kuat ( strong GCG) II. Sistem dan Prosedure yang di up
grade III pengendalian internal dan majemen resiko yg
efektif.
• Dewan Komisaris dan Direksi harus menetaapkan “ Tone at
the top” memberikan prioriras pada i)manajemn Resiko ii)
kepatuhan pada kebijakan dan regulasi iii) standart etika
yang berprilaku tinggi.
• Unit kerja Audit Internal dan kepatuha n
berfungsi sbg “ The First Line of Defence”
khususnya pengendalian internal.
• Komite Basel mengharuskan bank memiliki 5
element :1. Sistem pengendalian internal
untuk fraduds 2. Actively management
oversight 3. Budaya kontrol 4. Identifikasi dan
penilaian resiko 5 Aktivitas pengendalian dan
segregasi of Duty .
C. Strategi Anti Frauds di kantor cabang

• 1. Pencegahan Fraud
• Kejadian faruds dapat dicegah di kantor
Cabang melalui : a. Anti frauds awarness b.
identifikasi kerawanan c. know you employee
• a. Anti Frauds Awareness
• Kesadaran anti frauds dapat dilakukan
dikantor cabang :
• . Anti Fraud Statement
• . Program employee awareness
• . Program customer awarenss
• b,. Identifikasi Kerawanan
• 1) Know Your Employee
• Harus mengenal karyawan dengan baik
• 2. Deteksi Frauds
• Untuk mendeketksi frauds , pimpinan harus mendorong
di tiap kantor cabang menerapkan tanpa ragu 2
WhstleBlowingh dan harus pemimpian harus
melindungi .
• 3. Investigasi , Pelaporan dan Sanksi
• Paling lambat 3 hari pimpimnan harus
menjamin laporan faruds kepada Bank
Indonesia.
• 4. Pamantauan dan Pengendalian
• Pimpinan cabang harus dapat memastikan
pemantauan dan pengendalian frauds :
• a. Fungsi verifikasi termasuk fungsi dual
control, tarnsaksi oleh anak buah dipastikan
benar oleh atasanya.
• b. Fungsi rekonsilaisai telah berjalan dgn baik ,
selalu memastikan data keuangan di ledger
adalha benar
• c.Fungsi Aproval dan override telah berjalan
sesuai dgn yang diatur.
• d. Seluruh unit kerja telah mematuhi limit resiko
yang ditetapkan oleh Direksi.
• Misal, Kewenagan untuk memutus kredit, dan
kewenagan untuk menarik Deposito.
• e.Fungsi pengendalian phisik ( Physical
control)- fungsi tsb telah berjalan secara efektif
mis Cash opname dan stock opname untuk
posisi bilyet giro dan bilyet deposito secara
periodik.
• f. Perilaku seluruh karyawan sesuai dgn fakta
integritas dan kode etik( code of conduct) yang di
sign oleh seluruh karyawan.
• g.Penerapan kebijakan rotasi secara periodik
• h. Pemberlakukan cuti bagi seluruh pegawai
• i. terwujudnya program 2 kebersamaan seluruh
Family gatering.
• J . Pengendalian internal terhadap seluruh
aktivitas telah dilakukan secara memadai.
• k. Fungsi pemisahan fungsi telah berjalan dgn
baik mis Fungsi pelaksana transaksi berbeda
dgn fungsi penyelasaian transaksi, dan fungsi
pelaksana taransaksi berbeda dgn fungsi
pembukuan.
• Distribusi kerugian akiabt Fraud
Soal :
• 1.Pada sisi Aset , hubungan keperdataan adalah
Borrower (Peminjam) dengan Pemilik Dana terdiri
dari 3 komponen – sebutkan dan jelaskan?

• 2.Pada sisi libaility hubungan keperdataan adalah


Debtor ( Peminjam) dengan Pemilik Dana ( Bank)
terdiri dari 3 komponen- sebutkan dan jelaskan ?
• 3.Apakah yang dimaksud dengan a. likuiditas b.
solvabilitas jelaskan?
• 4.Business perbankan yang sehat perlu dikelola
secara “prudential” ; apakah yang dimaksud
dengan istlilah “Prudential”, dan Mengapa?
• 5.Oleh sebab itu, Business perbankan adalah
business yang mengelola resiko al. resiko pasar,
resiko kredit, dan resiko opersional? Apa yang
dimaksud dengan resiko resiko tersebut
jelaskan?

Anda mungkin juga menyukai