Anda di halaman 1dari 12

PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN BIAYA HOTEL

Dosen Pengampu Mata Kuliah Akuntansi Perhotelan


I Putu Edy Arizona, SE, M.Si

Disusun Oleh :

Ni Komang Yuniasih (2102622010363)


I Gusti Ayu Bintang Marsita Sari (2102622010371)
Ni Luh Putu Ari Candrika Dewi (2102622010379)
Ni Luh Komang Tri Adnyawati (2102622010380)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023
PEMBAHASAN

1.1 Jenis-Jenis Penjualan Pada Hotel


Usaha hotel mempunyai sumber pendapatan utama yang berasal dari
penjualan kamar, penjualan makanan, dan penjualan minuman, dimana disatu sisi
menjual jasa dan di sisilainnya menjual barang. Penjualan jasa diantaranya adalah
penjualan kamar, penjualan jasa spa dan penjualan jasa sewa ruang. Sedangkan
penjualan produk meliputi penjualan makanan dan minuman, serta penjualan
barang konsinyasi. Penjualan usaha hotel mempunyai keunikan tersendiri yaitu:
1. Produk yang dijual merupakan kombinasi antara barang dan jasa.
2. Penjualan pada usaha hotel biasanya mempunyai colume yang tinggi dengan
hargaindividual yang relatif rendah, hamper sama dengan usaha retail.
3. Produk berbentuk barang yang dijual dihasilkan melalui proses produksi
seperti yangdilakukan oleh perusahaan manufaktur.
4. Perusahaan mempunyai persediaan kapasitas untuk dapat menjual produk
berupa jasa.
5. Penjualan atas produk dan jasa dibebani pajak dan service.

Jenis penjualan hotel dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Penjualan Kamar
a. Reservation, bertugas menerima reservasi dari tamu dan
memberikaninformasi pada front office, roomboy dan housekeeping serta
bagian kredit
b. Front office, bertugas menerima tamu dan menyiapkan guest bill.
c. Bellboy, bertugas membantu mengantar tamu ke kamar
d. Roomboy, bertugas membersihkan dan menyiapkan kamar
e. Housekeeping, bertugas menyiapkan perlengkapan kamar
f. Night Audit, bertugas menyiapkan laporan penjualan harian pada
malamhari mencocokkan penjualan pada penjualan hari tersebut
g. Income auditor, bertugas melakukan pengecekan ulang dan pencatatan atas
penjualan yang terjadih
h. Bagian kredit, bertugas mencatat persetujuan kredit baik secara
langsungataupun tidak langsungi
i. Account receivable, bertugas mencatat penjualan kredit dan menyiapkan
faktur
2. Penjualan Makanan dan Minuman.
a. Waiter/waitress, memberikan pelayanan kepada tamu, dari menerima
order, meneruskan order ke dapur dan menyajikan order serta
memberikan informasi pada kasir
b. Kasir, menyiapkan bill dan menerima pembayaran dari tamu
c. Kitchen, menyiapkan order
d. Income auditor, mengecek penjualan dan mencatat penjualane.
e. Bagian kredit, memberikan persetujuan kreditf.Account receivable,
mencatat penjualan kredit & menyiapkan faktur tagihan
1.2 Prosesur Bagan Pada Penjualan
Sifat penjualan kamar, makannan dan minuman atau jasa lainnya pada sebuah
hotel adalah rutin dan berulang – ulang dalam satu hari. Untuk menjaga bahwa
setiap transaksi mendapat perlakuan sama dan dicatat secara wajar maka
disusunlah prosedur penjualan hotel.
a. Prosedur Penjualan Kamar
Adapun prosedur yang digunakan pada sebuah hotel tersaji bagan alur pada
gambar berikut:
Adapun penjelasan bagan alur tesebut adalah:

1. Sebelum kedatangan, tamu akan melakukan reservasi baik secara individu


ataupun melalui agen perjalanannya ke bagian reservation yang selanjutnya
akan membuat reservation form (RSF) dan mencatatnya dalam daftar
kedatangan tamu, kemudian mendistribusikan form tersebut ke pihak Front
Office, Roomboy, Housekeeping dan kredit sebagai informasi.
2. Tamu yang melakukan reservasi melalui agent akan membawa Voucher
Agent (VA). Agent membuatkan VA setelah melakukan konfirmasi ke pihak
hotel dan mendapatkan RSF, serta mencantumkan harga kamar sesuai contract
rate (CR) dengan pihak hotel.
3. Saat tamu datang menunjukkan bukti reservasi, Front Office akan
mencocokkannya dengan salinan RF, kemudian meminta tamu untuk mengisi
dan menandatangani Form A, lalu memanggil bellboy dan memberikan kunci
kamar kepada bellboy untuk mengantar tamu.
4. Setelah tamu ke kamar, Front Office akan membuatkan guestbill untuk tamu
tersebut, kemudian memasukkannya pada rak untuk masing – masing kamar
yang ada di Front Office.
5. Front Office mengisi room count sheet (RCS), melakukan posting untuk setiap
pemakaian kamar pada bill, dan membuat room sales recapitulation (RSR),
6. Pada akhir hari, FO memasukkan hasil penjualan dan RSR ke
dalam remittance of fund (ROF).
7. Front Office mengirim Form A asli sebagai laporan ke pihak kepolisian, dan
mengarsip salinannya.
8. Pada tengah malam, night audit akan mengecek kembali hasil kerja Front
Office pada hari tersebut.
9. Keesokan harinya ROF akan dikirim ke Back Office dan diterima oleh income
audit, yang selanjutnya akan mencocokkan kembali dan memilahnya, untuk
hasil penjualan tunai akan diserahkan ke general cashier, dan untuk sisanya
diserahkan ke account receivable.
10. Income audit berdasarkan informasi yang diberikan oleh night auditakan
membuat daily of sales sebagai informasi kepada pihak manajemen tentang
tingkat penjualan kamar, makanan dan minuman, dan pendapatan lain, serta
informasi tingkat hunian dan informasi lain dalam hari kemarin.
11. Account receivableakan melakukan penyesuaian atas piutang usaha dan
mereklasifikasi piutang guest ledger ke city ledger, kemudian melakukan
pencatatan dan menyiapkan invoice ke pihak agen perjalanann.
12. General Cashier akan mencatat penerimaan kas dari hasil penjualan dan
pembayaran piutang guest ledger
b. Prosedur Penjualan Makanan dan Minuman
Prosedur ini tersaji pada Bagan Alur Gambar berikut:
Adapun penjelasan bagan alur tersebut adalah:
1. Tamu datang ke restoran disambut dan dipersilahkan duduk oleh waiter,
yang selanjutnya menyodorkan menu dan menyiapkan restoran and bar
order (RBO), serta mencatat setiap order tamu pada RBO.
2. RBO diserahkan ke kitchen untuk menyiapkan menu yang diminta, dan ke
kasir outlet untuk menyiapkan restoran and bar bill (RBB).
3. Setelah selesai, tamu akan menyelesaikan pembayaran di kasir, jika tamu
tidak membayar tunai maka tamu akan diminta untuk menandatangani
RBB untuk nantinya dikirim Front Office agar diposting ke bill tamu.
4. Pada akhir shift, kasir membuat restoran and bar summary of sales (RBSS)
dan memasukkan hasil penjualan ke dalam ROF, kemudian menitipkannya
pada safe deposit box yang ada di Front Office, untuk dikirim ke Back
Office pada keesokan harinya.
Hasil akhir dari suatu prosedur adalah informasi. Adapun informasi yang dihasilkan
dari prosedur penjualan kamar, makanan dan minuman adalah:

1. Penjualan kamar, laporan yang dihasilkan adalah rooms sales recapitulation


2. Penjualan makannan dan minuman, laporan yang dihasilkan berupa Restaurant
and Bar Summary of Sales
3. Daily of sales,disiapkan oleh income auditor, yaitu berisi laporan penjualan hotel
secara keseluruhan.
4. Data pelanggan
1.3 Jurnal Penjualan Pada Hotel
Pada siklus penjualan akan melibatkan akan piutang usaha (city ledger, guest
ledger, credit card), akun kas dan setara kas, akun penjualan, akun hutang pajak
PHR (Government Tax), dan akun hutang servis (service charge). Hutang jasa
pelayanan (service charge) timbul karena hotel memungut uang jasa pelayanan
kepada para konsumen atas nama karyawan. Uang servis (servis charge) pada
usaha hotel, restoran dan usaha pariwisata lainnya diperuntukkan bagi para
pekerja. Pembagian uang servis belum ada keseragaman di dalam pelaksanaan
sehingga menimbulkan permasalahan dalam bentuk berbagai tuntutan dan
perselisihan dalam hubungan industrial. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah
melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia
No.Per.02/MEN/1999 mengeluarkan aturan tentang pembagian uang service pada
usaha hotel, restoran, dan usaha pariwisata lainnya. Sebelum pembagian uang
servis ada beberapa definisi dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik
Indonesia No.Per-02/MEN/1999 yang harus dipahami sehingga mudah untuk
pengaplikasian peraturan tersebut, yaitu:
a. Uang service adalah tambahan dari tariff yang sudah ditetapkan sebelumnya
dalam rangka jasa pelayanan pada usaha hotel, restoran, dan usaha pariwisata
lainnya
b. Resiko Kehilangan dan Kerusakan (loss and breakage) adalah bagian uang
servis yang disishkan sebelum uang servis dibagikan kepada para pekerja
diperuntukkan bagi pengusaha untuk menanggung kerugian atau kerusakan
alat perlengkapan hotel, restoran, dan usaha pariwisata lainnya yang
berhubungan dengan tamu.

Pengumpulan dan pengelolaan admisitrasi uang servis sebelum dibagikan oleh


pengusaha yang terpisah dari operasional perusahaan. Setiap bulan menjelang
using servis dibagikan, pengusaha sebagai pengelola uang servis mengumumkan
secara tertulis haisl perolehan uang servis. Hasil perolehan uang servis selama 1
(satu) bulan kalender setelah dikurangi untuk rsiko kehilangan atau kerusakan
dan pendayagunaan peningkatan kualitas sumber daya manusia wajib dibagi
habis kepada pekerja yang berhak, paling lambat selama 30 hari bulan
berikutnya. Cara pembagian uang servis yang tersedia untuk dibagikan kepada
para pekerja diserahkan kepada pegusaha dengan mempertimbangkan azas
pemerataan dan asas senioritas, yaitu separuh dibagi sama besar dan sisanya
berdasarkan senioritas atau point kerajinan dan absensi karyawan. Sedangkan,
pemanfaatan uang servis 2% untuk pendayagunaan peningkatan kualitas sumber
daya manusia diserahkan kepada Lembaga Kerjasama Bipartit usaha hotel yang
bersangkutan. Secara sederhana, kaitan antara akun-kaun dalam siklus penjualan
hotel digambarakan dalam bagan T-account
Jurnal penjualan
Piutang Usaha (City ledger/ Guest ledger) xxxxx
Penjualan Kamar (Rooms revenue) xxxxx
Hutang Jasa Pelayanan (Service charge) xxxxx
Hutang PHR (Governance tax) xxxxx
Contoh:
The Legend Hotel adalah sebuah hotel yang terletak di Denpasar. Hotel ini menjual
kamar jenis deluxe dengan harga Rp 1.000.000,- per malam. Aetiaptamu yang
menginap sudah mendapatkan breakfast dengan harg Rp 100.000,- Harga
tersebut sudah termasuk service charge dan government tax (PHR) sebesar 21%.
Penyelesaian:
Guest Ledger Rp 1.000.000
Room revenue Rp 743.801
Food revenue meal coupon Rp 82.645
Service Charge Rp 82.645
Government tax Rp 90.909
Dalam industry hotel akun piutang usaha dibedakan antara tamu yang masih aktif
(masih menginap) dan tamu yang sudah keluar (check out). Untuk tamu yang masih
aktif akan dicatat dalam akun Guest Ledger, dan setelah tamu keluar dari hotel dan
tagihannya menjadi tanggungan pihak travel agen, maka tagihan tersebut akan
dipindahkan kea kun City Ledger.
DAFTAR PUSTAKA

Widanaputra, A.A G.P., Suprasto, Herkulanus Bambang., Ariyanto, Dodik., Sari,


M.M. Ratna. 2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem Informasi. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Putra.W.2019. Prosedur Akuntansi Pendapatan pada Usaha Perhotelan.


URL:https://id.scribd.com/document/403786599/Akuntansi-Hotel-SAP-6-doc.
Diakses pada tanggal 24 Juni 2023.

Anda mungkin juga menyukai