Kelompok 5:
1. Ni Luh Ayu Sri Suryaningsih 1902622010468 / 11
2. Ni Kadek Ayu Suardani 1902622010478 / 21
3. Devita Dewi Syawali 1902622010479 / 22
4. Pande Komang Junitri Dyanti 1902622010488 / 31
5. Diah Septiari Kurnia Dewi 1902622010489 / 32
Usaha hotel mempunyai sumber pendapatan utama yang berasal dari penjualan kamar, penjualan
makanan, dan penjualan minuman, dimana disatu sisi menjual jasa dan di sisi lainnya menjual
barang. Penjualan jasa diantaranya adalah penjualan kamar, penjualan jasa spa dan penjualan jasa
sewa ruang. Sedangkan penjualan produk meliputi penjualan makanan dan minuman, serta
penjualan barang konsinyasi. Penjualan usaha hotel mempunyai keunikan tersendiri yaitu:
Setiap ada transaksi yang terjadi tentunya harus didokumentasikan ke formulir transaksi.
Penggunaan dokumen ini adalah salah satu cara untuk membuat suatu bukti transaksi yang
kemudian bisa digunakan sebagai bukti audit (audit trail) dari pihak yang independen. Adapun
dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Penjualan kamar
a. Guest bill, digunakan untuk mencatat transaksi penjulan yang dilakukan oleh tamu
selama menginap dihotel dan sebagai bukti tagihan kepada tamu, terdiri dari:
- Master bill, umtuk mencatat transaksi penjualan kamar.
- Extra bill, untuk mencatat transaksi penjualan yang lain selain kamar
b. Form A, digunakan untuk mencatat data pribadi tamu yang menginap dan sebagai
laporan pada pihak kepolisisan, formulir ini biasanya juga digunakan sebagai
registration form.
c. Reservation form, untuk mencatat reservasi tamu sebelum kedatangan tamu.
d. Room count sheet, untuk mengecek jumlah kamar yang terisi pada hari itu.
e. Room sales recapitulation, untuk mencatat penjualan kamar pada hari itu.
f. Remittance of found, merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk melaporkan
dan menyetorkan hasil penjualan pada hari itu.
2. Penjualan Makanan dan Minuman
a. Restaurant and bar order digunakan untuk mencatat pesanan tamu.
b. Restaurant and bar check/bill, digunakan sebagai faktur penjualan.
c. Restaurant and bar summary of sales, digunakan untuk mencatat penjualan baik
tunai maupun kredit pada masing-masing shift.
d. Remittance of found, merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk melaporkan
dan menyetorkan hasil penjualan pada masing-masing shift
C. Prosedur Penjualan Kamar
1. Sebelum kedatangan tamu akan melakukan reservasi baik secara individu atau pun melalui
agen perjalanannya kebagian reservation yang selanjutnya akan membuat reservation form
(RF) dan mencatatnya dalam daftar kedatangan tamu, kemudian mendistribusikan form
tersebut ke pihak FO, roomboy, housekeeping dan kredit sebagai informasi.
2. Saat tamu datang menunjukkan bukti reservasi, FO akan mencocokkannya dengan salian
RF, kemudian meminta tamu untuk mengisi dan menandatangani form A lalu memanggil
bellboy dan memberikan kunci kamar kepada bellboy untuk mengantar tamu.
3. Setelah tamu kekamar FO membuat bill untuk tamu tersebut.
4. FO mengisi room count sheet (RCS), melakukan posting untuk setiap pemakaian kamar
pada bill, kemudian membuat room sales recapitulations (RSR) kemudian
memasukkannya ke remittance of found (ROF).
5. FO mengirim form A asli sebagai laporan kepihak polisi.
6. Malamnya night audit mengecek kembali hasil kerja FO pada hari tersebut.
7. Keesokan harinya ROF dikirim ke back office dan diterima oleh income audit yang
selanjutnya akan mencocokkan kembali, untuk hasil penjualan tunai akan diserahkan ke
general cashier dan untuk sisanya diserahakn ke account receivable.
8. Income audit berdasarkan informasi yang diberikan oleh night audit akan membuat daily
of sales sebagai informasi kepada pihak manjemen.
9. Account receivable akan melakukan pencatatan dan menyiapkan invoice ke pihak agen
perjalanan.
Terkait dengan penjualan kamar, terdapat beberapa aktivitas yang dapat digunakan hotel untuk
melakukan pengendalian, antara lain:
a) Otorisasi transaksi
Dari bagan alur dapat dilihat bahwa otorisasi transaksi dalam penjualan kamar pada hotel
tersebut sudah baik karena karyawan hanya memproses transaksi yang sah, yang dalam hal
ini berupa penyediaan/melampirkan form yang diperlukan.
b) Pemisahan tugas
Dari bagan dapat kita lihat bahwa sudah adanya pembatasan atau pemisahan tugas dari
masing-masing bagian/karyawan sehingga tidak ada perangkapan tugas.
c) Dokumen dan catatan
Dari bagan dapat kita lihat bahwa dokumen maupun catatan yang digunakan dalam proses
atau transaksi penjualan tersebut dibuat rangkap dan digolongkan menjadi beberapa jenis
berdasarkan fungsi maupun tujuannya masing-masing.
d) Pengendalian akses atas aktiva perusahaan
Dari bagan tersebut dapat kita lihat bahwa perusahaan telah memiliki pengendalian akses
terhadap aktiva perusahaannya dengan baik. Hal ini dapat kita lihat dari adanya night
auditor maupun income auditor yang ikut mengawasi.
e) Pemeriksaan dan pengecekan independent
Walaupun pemeriksaan maupun pengecekan telah dilakukan oleh income auditor, namun
dilakukan kembali cek ulang untuk memeriksa dan mengecek kemungkinan adanya
kesalahan yang terjadi terhadap laporan daily of sales yang dilaporkan oleh front office.
D. Prosedur Penjualan Tunai Makanan dan Minuman
Terkait dengan penjualan tunai makanan dan minuman, terdapat beberapa aktivitas yang dapat
digunakan hotel untuk melakukan pengendalian, antara lain:
a. Otorisasi transaksi
Dari bagan tersebut dapat dilihat otorisasi dalam penjualan tunai makanan dan
minuman hotel sudah baik karena karyawan hanya memproses transaksis yang sah,
yang dalam hal ini berupa penyediaan/melampirkan form yang diperlukan.
b. Pemisahan tugas
Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa sudah ada pemisahan tugas yang baik agar
tidak ada perangkapan tugas.
c. Dokumen dan catatan
Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa dokumen ataupun catatan yang digunakan
dalam transaksi penjualan kamar ini telah dibuat rangkap dan digolongkan menjadi
beberapa jenis misalnya seperti dokumen RBB dan RBO.
d. Pengendalian akses atas aktiva perusahaan
Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan telah menerapkan pengendalian
akses atas aktiva karena telah ada pembagian tugas dan adanya kontrol juga dari back
office, karena pada keesokan harinya baik uang dan laporan summary penjualan akan
dibawa ke back office.
e. Pemeriksaan dan pengecekan independent
Pemeriksaan dapat dilakukan di bagian back office yang menerima summary of sales
dan uang keesokan harinya, dengan adanya perangkapan dokumen tersebut akan
mempermudah pemeriksaan tersebut.
E. Prosedur Penjualan Kredit Makanan dan Minuman
Penjualan makanan dan minuman pada hotel tidak hanya dapat terjadi secara tunai, namun
dapat terjadi secara kredit juga. Berkaitan dengan penjualan kredit, adapun aktivitas
pengendalian yang dapat dilakukan, yaitu otorisasi transaksi, pemisahan tugas, dokumen dan
catatan, pengendalian akses atas aktiva perusahaan, serta pemeriksaan dan pengecekan
independen perusahaan sudah baik. Kegiatan tersebut sama dengan pada penjualan makanan
dan minuman secara tunai. Namun yang membedakan dari penjualan makanan dan minuman
secara kredit tersebut adalah tamu diminta untuk menandatangani RBB untuk nantinya dikirim
ke FO agar diposting ke bill tamu. Adapun bagan alur penjualan makanan dan minuman secara
kredit, yaitu:
Laporan yang dihasilkan perusahaan dari berbagai kegiatan penjualan kamar maupun
penjualan makanan dan minuman, antara lain:
Dalam setiap periode akuntansi, siklus akuntansi akan diawali dengan pencatatan
transaksi berakhir dengan post-closing trial balance. Proses akuntansi bisa dilakukan secara
manual ataupunmenggunakan aplikasi komputer. Beberapa transaksi penting dalam operasi hotel,
yaitu :
1. Penjualan produk dan jasa, untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan bagian
akuntansitransaksi harian penjualan produk dan jasa dicatat dalam buku khusus penjualan,
diakhir periode akuntansi baru dibuatkan jurnal khusus penjualan.
2. Penerimaan kas dan pengeluaran kas (cash disbursement), merupakan transaksi dari
penagihan dan penjualan tunai harian dimana hasil penagiahn, penjualan tunai dan
pengeluarankas harian dicatat dalam buku khusus yang disebut dengan buku kas dan bank.
3. Pembelian produk dan jasa, untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan bagian akuntansi,
transaksi harian pembelian produk dan jasa dicatat buku khusus pebelian, diakhir periode
akuntansi dibuatkan jurnal khusus pembelian.
4. Payroll, karena dihotel terdiri dari beberapa departemen maka bagian personalia membuat
rekapitulasi daftar gaji, upah dan Pph 21 sesuai dengan departemen dimana karyawan
tersebut bekerja.
Dasar akuntasi untuk usaha hotel menggunakan double-entry bookkeeping, dimana setiap entry
data harus ada yang sama dan yang berlawanan sehingga hasilnya akan sama.
a. Journal entry, mencatat perubahan neto setiap akun yang mempengaruhi saldo debet dan
kredit.
b. General ledger, mencatat pengelompokan secara kolektif dari akun individual.
c. Trial balance, menunjukan daftar saldo akun dalam suatu periode.
d. Financial Statement, menggambarkan posisi keuangan usaha yang biasanya disiapkan
pada akhir periode akuntansi, bisa secara bulanan atau tahunan.
Adapun prosedur yang harus dilakukan saat penjualan kamar, makanan dan minuman dan
outlet lainnya, antara lain :
1. Pada akhir hari, semua kasir outlet memasukkan hasil penjualan beserta bukti pendukung
dan laporannya ke dalam ROF, kemudian menitipkan ROF pada front office yang
selanjutnya akan dicek oleh night audit.
2. Keesokan harinya, semua ROF diserahkan ke income audit yang akan melakukan
pengecekan ulang, kemudian menyerahkan hasil penjualan yang berupa tunai, seperti uang,
slip kartu kredit, bank note, traveler cheque pada general cashier.
3. General cashier akan mengecek kembali sesuai dengan laporan dari masing-masing outlet,
kemudian mencatat dalam buku kas, mengarsipkan laporan masing-masing outlet sebagai
bukti penerimaan kas dan menyimpan atau menyetorkan uang ke bank.
Daftar Pustaka
Widanaputra, AAGP., Suprasto, H Bambang., Ariyanto, Dodik., Sari, Maria M Ratna. 2009.
Akuntansi Hotel (Pendekatan Sistem Informasi). Denpasar: Graha Ilmu