KEADILAN, PERDAMAIAN
ETIKA DAN KEUTUHAN CIPTAAN
1. KEADILAN MENURUT KONSEPSI ALKITAB Tugas utama raja atau hakim adalah melaksanakan
Kata keadilan dalam Alkitab berasal dari istilah "sedeq" atau keadilan dalam persekutuan umatNya (bandingkan
"sedeqah" yang artinya "lurus" atau "langsung". Kedua kata Keluaran 23:7-8; Amos 16:12; 1 Tawarikh 18:14). Di
ini mengacu kepada standard etika dan moral. Sehingga dalam kepemimpinan mereka di pengadilan, mereka
istilah keadilan dalam Alkitab selalu berkaitan dengan harus menonjolkan unsur teokratis, yaitu menghormati
tingkah laku dan moral para hakim dalam menjalankan Allah.
tugasnya (bandingkan Kejadian 15:6; 18:19 dan 30:33.
UmatNya harus jujur, tulus dan benar di dalam kehidupan Hidup dan melayani berazaskan hormat kepada Allah
sehari hari, tanpa memihak, tanpa menipu dalam bidang ditandai dengan suatu sikap yang solider terhadap orang
ekonomi (bandingkan Imamat 19:36). miskin, tertindas dan terbelakang. Selain memperhatikan
lapisan masyarakat ini, orang Kristen berupaya menolong
Ada tiga unsur yang selalu menonjol di dalam keadilan, mereka agar dapat segera keluar dari problema
yaitu: kemiskinan, penindasan dan keterbelakangan
- Etika (bandingkan Keluaran 23:7; Yeremia 5:23).
- Peradilan dan
- Teokratis (menghormati Allah) Kaitan keadilan dengan tanggungjawab terhadap sesama
dapat diwujudkan dengan memberlakukan persamaan
Berkaitan dengan keadilan, kehidupan manusia harus hak antara laki-laki dan perempuan, hamba laki-laki dan
berlandaskan ketiga unsur di atas ini. Apabila kehidupan perempuan termasuk orang asing dan segala jenis ternak
individu atau kelompok berpadanan dengan ketiga unsur di (bandingkan Keluaran 20:10). Tanggungjawab ini lebih
atas maka martabat dan wibawa manusia itu akan semakin nampak lagi dalam pelaksanaan tahun Yobel sesuai
tinggi dan terhormat (bandingkan Yesaya 1:21). dengan Imamat 25.
Dalam Perjanjian Baru jelas terlihat bahwa pengabdian
Setiap individu atau kelompok akan merasakan
yang dilakukan Tuhan Yesus juga meliputi pengabdian
kedamaian apabila kehidupan dalam arti kesejahteraan
kepada orang orang yang berkekurangan, sakit, tertindas,
dan keamanan serta ketenteraman jiwa terjamin.
terkurung dan orang asing (Mateus 25:31-46).
Sebaliknya setiap individu tidak akan merasakan
kedamaian bila ia hidup didalam suasana perang dan
Keadilan harus ditegakkan dengan nyata melalui
kekacauan (bandingkan 2 Raja 5:26; Roma 12:18;
hubungan antara sesama manusia dengan masyarakat
Yakobus 3:18; Pengkhotbah 3:8; Lukas 14:32; KisahRasul
lainnya.
12:20 dan 1 Korintus 14:33). Syalom atau eirene yang
Keadilan juga berlaku bagi tatanan alam, masyarakat dan
berarti selamat dan sempurna selalu diharapkan oelh
korelasi antara manusia dengan sesamanya. Dalam
setiap individu.
keadilan terwujud harmoni, keseimbangan dan
keselarasan seluruh unsur-unsur alam.
Pengharapan ini selalu terdengar dengan ucapan "salam"
yang hampir pada setiap pertemuan dan perpisahan
2. PERDAMAIAN MENURUT KONSEPSI ALKITAB
diucapkan seseorang kepada yang lain. Karena itu sampai
Di dalam Alkitab istilah "perdamaian" berakar dari kata
akhir hayat manusia, setiap individu selalu
"syalom" (Ibrani) dan "eirene" (Yunani) yang artinya
mengharapkan "selamat" di dalam hidupnya. Hal ini
"damai" "Damai" biasanya dikaitkan dengan perasaan
dapat dimengerti dengan ungkapan yang selalu
senang akibat memperoleh suatu benda yang dibutuhkan
terdengar dari hampir semua individu yang mengatakan:
atau harta, kebahagiaan atau kesehatan (bandingkan
"Pergilah dengan selamat..." (Hakim-hakim 18:6);
Lukas 11:12, Mazmur 73:3 dan Mazmur 38:4).
"Pulanglah dengan selamat..." (1 Samuel 25:35).
Tanggungjawab manusia untuk memelihara dan
Suasana damai pada saat kedatangan Mesias, semua melestarikan segala ciptaan bukan saja karena manusia
sarana dan prasarana perang harus dialih-fungsikan diciptakan sebagai mandataris Allah yang
menjadi alat pembangunan bagi semua bangsa di dunia bertanggungjawab terhadap seluruh ciptaan. Tanggung
ini. Untuk memperjelas ungkapan ini perlu dikutip nats jawab ini dilakukan manusia karena manusia tidak dapat
Yesaya 2:4: "Mereka akan menempa pedang-pedang hidup dengan melepaskan diri dari ciptaan-ciptaan
menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi lainnya. Artinya, manusia hidup dalam ketergantungan
pisau pemangkas, bangsa tidak lagi mengangkat pedang dengan Makhluk dan ciptaan lainnya. Bila tatanan alam
terhadap bangsa, dan mereka tidak lagi belajar perang”. dan ciptaan yang terdapat di dalamnya rusak maka
kehidupan manusia juga akan menjadi rusak. Karena itu
3. KEUTUHAN CIPTAAN MENURUT KONSEPSI ALKITAB hubungan antara manusia dan ciptaan lainnya merupakan
Apakah yang dimaksud dengan keutuhan ciptaan? Sesuai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan.
dengan kesakaian Alkitab keutuhan ciptaan dipahami
sebagai suatu bentuk ketergantungan manusia dengan Di dalam Alkitab ditemui banyak kesaksian tentang
lingkungannya. penciptaan antara lain: Allah adalah pencipta dan pemilik
Seluruh ciptaan merupakan satu kesatuan yang saling mutlak (Kejadian 1:1; Mazmur 24:1; Yesaya 48:12-13.
melengkapi satu sama lain. Manusia sebagai makhluk Allah pemberi dan pemelihara semua hidup di dunia ini
ciptaan yang diciptakan Allah lebih mulia dan lebih tinggi (Mazmur 104:29b-30). Allah menyediakan sumber
statusnya dari ciptaan lainnya mempunyai tanggung sumber yang melimpah dan aneka untuk dinikmati
jawab khusus terhadap seluruh ciptaan. Tanggungjawab manusia dan semua ciptaan lainnya (Mazmur 104:10-18;
ini ditandai dengan sikap manusia yang mengasihi 2:27-28). Allah menciptakan beraneka tumbuhan dan
seluruh ciptaan yang terdapat di sekitarnya. spesies binatang yang jumlah dan jenisnya berjuta-juta
(Maz.104:24).
4. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN CIPTAAN LAINNYA
Sebelum kita membahas materi ini, kita bicarakan dulu • Di tengah Taman Eden, Allah menempatkan
tentang Allah dan CiptaanNya. Pohon Pengetahuan yang Baik dan Jahat.
Setelah Allah menciptakan dunia dan isinya, IA Setelah
Allah menciptakan dunia dan isinya, Dia melihat semua
ciptaanNya sungguh amat baik (Kej 1:31), ciptaanNya Perintah Allah jelas:
menempatkanNya di Taman Eden. Allah menumbuhkan “JANGAN ENGKAU MAKAN BUAH
segala pohon untuk mencukupkan kebutuhan manusia. POHON ITU”
Paulus mengatakan:
“Semua manusia telah berdosa dan tidak ada seorangpun
yang benar di hadapan Allah” (Roma 3:9,18,23).
Akibat memakan pohon yang dilarang Allah: