Anda di halaman 1dari 3

Bacaan : Yeremia 2 : 1 - 37

Keluarga, bapak/ibu serta saudara/i yang kekasih didalam Tuhan, dari seluruh pembacaan kita pada
saat ini, kita akan bersama-sama belajar merenungankan Firman Tuhan dan yang menjadi focus
perenungan kita pada saat ini yaitu ayatnya yang ke 11 ( pernakah suatu bangsa menukarkan
allahnya meskipun itu sebenarnya bukan allah ?, tetapi umat-Ku menukarkan Kemuliannya dengan
apa yang tidak berguna ).

Oleh bidang pelayanan diberi satu tema pada renungan kita saat ini yaitu : Teguran bermuatan kasih.

Bapak/ibu serta saudara/i yang sama dikasih Tuhan Yesus.


Dalam suatau organisasi atau secara khusus dalam sebuah perusahaan dimana kita bekerja, tentu
didalam perusahaan tersebut memiliki aturan - aturan yang harus ditaati oleh seluruh karyawan yang
ada didalamnya.
Dan jikalau ada karyawan yang melanggar aturan - aturan tersebut, maka dampak yang akan
diterima oleh karyawan tersebut adalah berupa sanksi, baik berupa surat peringatan ( SP ) maupun
pemutusan hubungan kerja.

Nah didalam pembacaan kita pada saat ini, dimana bangsa Israel adalah umat pilihan Tuhan yang
dalam perjalanan kehidupan mereka seringkali menyakiti hati Tuhan dengan menyembah allah-allah
lain / dewa kesia-siaan ( ayat 5 ).
Ketika mereka dalam kesusahan dan penderitaan Tuhan menyelamatkan mereka, Tuhan membawa
mereka ketanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya ( ayat 7a ).
Namun ketika mereka hidup senang, mereka kemudian melupakan Tuhan yang telah menuntun
kehidupan mereka dan menyembah allah-allah lain serta melaukan kekejian ( ayat 7b ).
nabi-nabi palsu bernubuat demi baal dan mengikuti apa yang tidak berguna ( ayat 8b ), kehidupan
merekapun akhirnya menyimpang dari apa yang diperintahkan Tuhan kepada mereka.
Lalu kemudian Allah menghukum umat pilihannya itu oleh karena Allah murtad dengan perilaku
daripada umat/bangsa pilihannya itu.

Pertanyaannya….
Mengapa Allah menghukum umat/bangsa pilihannya itu….?
Allah menghukum mereka karena kehidupan mereka pada saat itu sudah tidak sesuai lagi dengan
apa yang diperintahkan oleh Tuhan kepada mereka, yakni mereka menduakan Tuhan dengan
menyembah berhala atau allah - allah lain, nabi - nabi palsu bernubuat demi baal, berzinah,
melakukan kekejian dan masih banyak lagi perbuatan - perbuatan dosa yang mereka lakukan yang
tentunya sangat mendukakan hati Tuhan .

Namun karena kasih Tuhan yang begitu besar kepada umat pilihannya, Dia tidak mau membiarkan
umat pilihannya terus hidup didalam pelanggaran karena dosa.
Melalui nabi yeremia dalam pembacaan kita pada saat ini, Tuhan memerintahkan nabi yeremia
untuk menegur umat pilihanNya ( bangsa Israel ) yang telah meninggalkan kasihnya yang mula-mula
kepada Tuhan dan berpaling kepada allah lain.

Sekalipun nabi yeremia yang pada waktu itu merasa belum mampu untuk mengemban tugas ini, oleh
karena nabi yeremia merasa tidak pandai berbicara dan masih muda ( yeremia 1 : 6 ).
Namun Tuhan berkehendak lain, ketika Tuhan akan memakai hambaNya maka apapun itu tidak akan
menjadi penghalang bagi Tuhan untuk melanjutkan misiNya.
Segala sesuatunya akan diperlangkapi Tuhan kepada hambanya ketika Tuhan mau memakai
hambanya untuk menjalankan misi Tuhan ( Yeremia 1 : 8 ).

Dengan keberanian Ilahi, yeremia akhirnya melangkah maju untuk mengerjakan perintah Tuhan
kepadanya meskipun ada harga yang harus dibayar yaitu : dimusuhi, dijauhi, dilawan dan ditentang
oleh orang – orang sebangsanya, termasuk para kerabat dan orang – orang dikampung halamannya
( yeremia 11 : 21 ).
Raja yang pada waktu itu sangat marah kepada yeremia yang dengan terang – terangan mengecam
dan menelanjangi dosa – dosa bangsanya.
Oleh karena memberitakan kebenaran Tuhan, yeremia harus mengalami tekanan dan nyawanya
sekalipun terancam, namun dia tidak menyerah dan terus maju serta tetap setia mengerjakan tugas
yang dipercayakan Tuhan kepadanya.

Dibalik teguran – teguran keras nabi yeremia kepada bangsa Israel hati yeremia hancur, Ia
mencucukan air mata, berdukacita karena kejahatan mereka yang dilakukan oleh bangsanya
( yeremia 9 : 1-2 ).
Dari ayat – ayat ini jelas menandakan bahwa dengan landasan kasih yeremia menegur dan
memperingatkan bangsanya bahwa dengan tujuan supaya mereka sadar atas kesalahan yang telah
diperbuatnya dan segera bertobat untuk kembali kejalan yang benar yakni yang telah diperintahkan
oleh Tuhan kepada mereka.

Bersikap tegas dan tidak kompromi dengan dosa sedikitpun adalah sikap yang harus dimiliki oleh
setiap orang percaya, yakinlah bahwa dengan tuntunan dan pertolongan Tuhan apapun yang kita
gumuli, apapun persoalan dalam kehidupan kita pasti kita akan dimampukan untuk melewati
pergumulan kehidupan itu, sebagaimana Tuhan telah menyertai hambanya nabi yeremia dalam
perenungan kita saat ini, maukah kita juga menjadi seperti yeremia yang Tuhan utus ditengah -
tengah kehidupan kita pada saat ini untuk selalu menjadi berkat bagi sesama kita…?.
Saling mengingatkan didalam persekutuan ketika ada saudara kita yang telah menyimpang dari
kehendak Allah, tentunya teguran dengan menggunakan bahasa kasih sehingga saudara kitapun
boleh bertobat dan kembali kejalan yang benar, yakni jalan yang dikendaki oleh Tuhan.
Allah yang telah menyertai nabi yeremia pada saat itu, maka Allah yang samapun yang kita sembah,
yang kita Puji & Muliakan akan terus menyertai kita juga didalam menjalani kehidupan ini, oleh
karena itu jangan takut melakukan yang benar sebab Tuhan beserta kita.
Terpujilah Kristus selama – lamanya….amin.

Anda mungkin juga menyukai