Anda di halaman 1dari 3

1.

Tanpa Bentuk Pemerintahan (Pemerintahan Minimal)

a. Definisi:

Kristus satu-satunya pemimpin Gereja. Oleh karena itu tidak perlu sistem pemerintahan Gereja.

b. Contoh: Beberapa Gereja Karismatik, Plymouth Brethern.

2. Bentuk Pemerintahan Nasional

a. Definisi:Kepala Negara menguasai gereja, warga negara sekaligus warga gereja.

b. Contoh: Gereja Lutheran di Skandinavia, dan Gereja Inggris.

3. Bentuk Pemerintahan Hierarki

a. Definisi:

(1). Episkopal:

Kekuasaan uskup (presbiter) diatur sesuai dengan urutan tertentu. Kuasa gereja terletak pada

uskup. Ia berhak menyucikan uskup yang lain, mentahbiskan imam-imam dan diaken.

(2). Monarki:

Bentuk pemerintahan ini menempatkan seorang di atas semua yang lain, wewenangnya

sempurna.

b. Contoh: Gereja Episkopal, Roma Katolik (Monarki), Gereja Luthera, Gereja Methodist,

Gereja Yunani Ortodoks.

4. Bentuk Pemerintahan Federal

a. Definisi:

“Pemerintahan gereja dilaksanakan oleh para penatua yang mewakili jemaat.”


• Para penatua dibagi untuk mejadi pengurus dan pengajar.

• Para penatua yang mengurus dan membantu adalah kaum awam.

• Para penatua yang mengajar dipilih oleh jemaat yang ditahbiskan oleh dewan penatua

untuk melayani firman dan sakramen.

• Jemaat memerintah secara tidak langsung melalui para penatu yang dipilih untuk

mewakili jemaat.

Di atas jemaat masih ada pemerintahan.

(1). Himpunan jemaat. Para penatua adalah majelis harian yang mengatur/memerintah

gereja.

(2). Dewan penatua terdiri atas wakil-wakil penatua dan tiap-tiap jemaat di daerah-daerah.

Dewan ini memilki weweang atas jemaat.

(3). Sinode, Majelis Umum.

b. Contoh: Gereja Presbyterian. Beberapa gereja Sinode yang lain.

5. Bentuk Pemerintah Jemaat (Konggregasional)

a. Definisi:

“Jemaat lokal bersifat otonom. Wewenang tertinggi terletak pada anggota jemaat. Gembala

tidak mempunyai wewenang lebih tinggi daripada anggota jemaat lainnya. Ia adalah kaum

awam yang melayani penuh waktu.

(1). Konggregasional murni.

Gembala dan diaken dipilih jemaat.


(2). Konggregasional tak murni (dimodifikasi).

Para penatua dan diaken dipilih sejumlah keputusan di tangani mereka.

Contoh: Baptis, Injili, Pentakosta.

b. Contoh:

Gereja-gereja Baptis, sejumlah gerej-gereja Injili, gereja-gereja Pentakosta, gereja-gereja

Kristus, gereja-gereja Alkitab yang lain.

Anda mungkin juga menyukai