Anda di halaman 1dari 31

Sumber dan Tujuan Pendidikan

yang Benar
Pengetahuan orang kudus adalah
pengertian,
Kenalilah akan Dia.

Pemikiran kita tentang pendidikan terlalu sempit


dan dangkal. Karena hanya mengejar suatu arah
pelajaran tertentu, dan mempersiapkan diri untuk
kehidupan yang sekarang saja. Itu sebabnya perlu
ada suatu ruangan yang lebih luas, dan tujuan
yang lebih tinggi.

Pendidikan yang Benar


Pendidikan yang benar adalah
perkembangan yang harmonis dari pada kekuatankekuatan jasmani, pikiran dan rohani dan
menyiapkan diri supaya senang bekerja di dunia ini
dan lebih tinggi kesenangannya dalam pekerjaan
yang lebih luas di dunia yang akan datang

3 Aspek Penunjang
Keberhasilan
ROHANI

Ke 3 aspek
ini harus
seimbang
JASMANI

PIKIRANI

Alberth Einstain
Ilmu
Pengetahuan
tanpa Agama
adalah
Pincang

Banyak orang pintar di dunia ini


Dunia memiliki guruguru yang besar, yang kecerdasannya luar
biasa dan risetnya luas, orang-orang yang ucapannya
merangsang dan membuka pikiran untuk melihat bidang
pengetahuan yang maha luas; dan mereka telah dihormati
sebagai pembimbing dan penyumbang bangsanya; tetapi ada
Satu yang berdiri lebih tinggi dari pada mereka.
Terang itu berada di hadapan mereka seperti bulan dan
bintang-bintang yang bercahaya oleh pantulan sinar matahari,
maka selama pengajaran mereka benar, mereka akan
memantulkan sinar Matahari Kebenaran. Setiap pancaran
pikiran, setiap kilasan kecerdasan berasal dari Terang dunia itu.

ALLAH adalah
Sumber Pendidikan
1. Dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan
pengetahuan" (Kolose 2:3).
2. "Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian"
(Ayub 12:13).
3. "dari mulutNya keluarlah pengetahuan dan kepandaian"
(Amsal 2:6).
4. Pendidikan tinggi yang benar adalah yang
diberikan oleh Dia yang memiliki "pertimbangan
dan pengertian" (Ayub 12:13),

Semua pengetahuan sejati dan perkembangan yang


benar bersumber dari Allah.
Garis penyelidikan apapun yang kita tempuh, dengan
maksud yang ikhlas untuk mencapai kebenaran, maka
kita akan berkenalan dengan Oknum tak kelihatan, yang
besar kepandaianNya, yang bekerja pada dan melalui
semua orang.

Pendidikan Tertinggi
Pikiran manusia yang fana dibawa ke dalam
persekutuan dengan pikiran Allah yang baka,
maka hasil persekutuan tersebut terhadap
tubuh, pikiran dan jiwa tidaklah dapat
diperkirakan, inilah yang disebut pendidikan
tertinggi.

Kenalilah ALLAH
Kenalilah Dia (Ayub 22:21) adalah amanat dan
metodeNya kepada umat manusia, hal ini telah
diikuti dalam pendidikan nenek moyang kita, ketika
mereka dalam kemuliaan tanpa dosa, dan masih
berada di Eden yang suci.

Supaya dapat memahami apa yang terkandung


dalam karya pendidikan, kita perlu
mempertimbangkan dan mengenal dengan baik
mengenai sifat manusia maupun maksud Allah
menciptakannya.
Kitapun perlu mempertimbangkan perubahan
pada kondisi manusia melalui masuknya
pengetahuan tentang kejahatan dan rencana Allah
untuk tetap menggenapi maksudnya yang mulia
dalam mendidik bangsa manusia.

Di Taman Eden
Ketika Adam lahir dari tangan Pencipta, ia membawa dalam
tubuh, pikiran, dan rohaninya sifat yang serupa dengan citra
Khaliknya (Kejadian 1:27), dan ia harus menyatakankan citra
ini semakin penuh memantulkan kemuliaan Pencipta.
Segenap kemampuannya dapat berkembang; kemampuan
dan kekuatannya terus bertambah-tambah. Ruang jelajah
yang diberikan pada mereka sangat luas, dan lapangan riset
yang berbuka bagi mereka sangat mulia. Rahasia semesta
alam yang dapat dilihat mengundang penyelidikan manusia.

Jika Manusia tidak berdosa


Persekutuan muka dengan muka, hati dengan hati, dengan
Khaliknya merupakan kesempatan yang istimewa.
Sekiranya ia tetap setia pada Allah, maka sepanjang zaman yang
kekal ia akan terusmenerus memperoleh harta pengetahuan yang
baru, untuk menemukan sumbersumber kebahagiaan yang segar,
dan mencapai pengertian semakin jelas terhadap hikmat, kuasa
dan kasih Allah.
Ia akan semakin penuh menggenapi tujuan penciptaannya dan
semakin penuh memantulkan kemuliaan Pencipta.

Dosa mengubah segalanya


Tetapi oleh karena pelanggaran ini telah hilang. Melalui
dosa keserupaan dengan Ilahi itu telah rusak dan
nyaris terhapus. Kekuatan tubuh manusia menjadi
lemah, kemampuan pikirannya berkurang, penglihatan
rohaninya sirna. Ia telah menjadi pokok kematian.
Namun ALLAH tidak membiarkan manusia tanpa
pengharapan. Dengan kasih dan rahmat yang kekal,
rencana keselamatan dirancang dan pintu kasihan
dikaruniakan, rencana penebusan dilaksanakan

tujuan Penebusan
Pekerjaan penebusan itu adalah juga tujuan pendidikan dan
tujuan besar kehidupan
1. Untuk memulihkan pada manusia citra Khaliknya,
2. Untuk mengembalikannya kepada kesempurnaan di
mana ia diciptakan,
3. Untuk meningkatkan perkembangan tubuh, pikiran dan
jiwa, sehingga maksud ilahi dalam menciptakannya
dapat diwujudkan inilah

Kasih adalah landasannya


Kasih adalah landasan penciptaan dan penebusan, Lukas
10:27 "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu,
dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu
dan dengan segenap akal budimu."
Mengasihi ALLAH seperti kata-kata di atas berarti
perkembangan setiap kekuatan yang tertinggi dalam diri
manusia untuk membuat segenap jiwa raga, tubuh,
pikiran dan jiwa kepada Citra ALLAH. Ini juga landasan
pendidikan yang sejati.

Kasih adalah landasannya


Sama seperti hukum yang pertama, begitu pula
hukum yang kedua "Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri" (Matius 22:39).
Hukum kasih menuntut pengabdian tubuh, pikiran
dan jiwa demi pelayanan terhadap Allah dan
terhadap sesamanya. Dan pelayanan ini, sambil
menjadikan kita berkat bagi orang lain,
mendatangkan berkat paling besar kepada kita
sendiri.

Sifat tidak mementingkan diri mendasari semua


perkembangan yang sejati. Melalui pelayanan
yang tidak mementingkan diri, kita menerima
pemeliharaan setiap kemampuan yang tertinggi.
Semakin lama kita semakin penuh menjadi orang
yang turut mengambil bagian dalam kodrat ilahi.
Kita layak untuk sorga, karena kita menerima
sorga dalam hati kita.

TUJUAN PERTAMA PENDIDIKAN


Semua benda ciptaan, dalam bentuk aslinya,
merupakan ungkapan pikiran Allah, maka tujuan
pertama pendidikan itu ialah mengarahkan pikiran
kita kepada pengungkapanNya sendiri mengenai
diriNya.
Adam dan Hawa menerima pengetahuan ini melalui
hubungan yang langsung dengan Allah, dan mereka
belajar tentang Dia melalui hasil karyaNya. Setiap
karyaNya penuh dengan hikmat ilahi.

Manusia berdosa belajar mengenal ALLAH


dari Alam
Dosa membuat manusia berhenti belajar tentang Allah
melalui hubungan langsung dan, selanjutnya, melalui
hasil karyaNya. Syukurlah karena pelajaranpelajaran
utama tidak terhapus. Di atas setiap halaman buku besar
hasil karya ciptaanNya tulisan tanganNya masih dapat
ditelusuri.
Bumi, yang rusak dan cemar oleh dosa, hanya
samarsamar memantulkan kemuliaan Khalik.

Manusia memerlukan ALLAH yang


mengerti semuanya
Alam masih tetap berbicara mengenai Penciptanya.
Namun ungkapanungkapan ini baru sebagian saja dan
tidak sempurna. Dan di dalam keadaan kita yang berdosa,
dengan kekuatan yang lemah dan pandangan yang
terbatas, kita tidak sanggup menafsir dengan tepat.
Kita memerlukan penyataan yang lebih lengkap tentang
diriNya yang diberikan Allah dalam firmanNya yang
tertulis.

Untuk mengenal ALLAH, manusia


memerlukan Alkitab
Kitab Suci adalah standar kebenaran yang
sempurna, dan dengan demikian itu harus diberi tempat
yang paling tinggi dalam pendidikan.
Untuk mencapai pendidikan yang sesuai dengan
namanya, kita harus menerima pengetahuan
tentang Allah, sang Pencipta, dan tentang Kristus,
sang Penebus, sebagaimana itu semuanya
dinyatakan dalam firman yang kudus.

Tanggung jawab penting dari seorang


pendidik
Setiap makhluk manusia, yang diciptakan menurut rupa
Allah, dikaruniai kuasa yang serupa dengan Pencipta yaitu
Kepribadian, Kuasa Berpikir dan Bertindak.
Orangorang pada siapa kuasa ini dikembangkan adalah
orang-orang yang memikul tanggung jawab besar, seperti
para pemimpin dalam perusahaan, karena mempengaruhi
tabiat.
Adalah pekerjaan pendidikan yang benar
mengembangkan kekuatan ini, untuk mendidik orangorang muda menjadi para ahli pikir dan bukan hanya
sekadar pemantul pikiran orang lain.

Gantinya membatasi penyelidikan mereka terhadap apa


yang dikatakan atau ditulis orang, hendaknya para
pelajar diarahkan kepada sumbersumber
kebenaran, kepada lapanganlapangan luas yang
terbuka untuk riset di alam dan penyataan.
Biarlah mereka merenungkan faktafakta besar mengenai
kewajiban dan tujuan, sehingga pikiran akan menjadi luas
dan kuat.

Hasil mendidik yang benar


Gantinya orangorang lemah yang terdidik,
lembagalembaga pendidikan akan menghasilkan
orangorang yang kuat berpikir dan bertindak,
orang-orang yang adalah tuan dan bukannya
budak keadaan, orang yang memiliki pikiran yang
luas, pikiran yang jernih, dan keberanian terhadap
keyakinan mereka.

Hasil mendidik yang benar


Pendidikan seperti itu memberi lebih banyak dari pada
disiplin pikiran; memberi lebih banyak dari pada pendidikan
jasmani. Itu menguatkan tabiat, sehingga dengan demikian
kebenaran dan ketulusan tidak dikorbankan untuk
keinginan yang mementingkan diri atau ambisi duniawi,
menguatkan pikiran untuk menentang kejahatan.
Gantinya nafsu yang berkobar yang menjadi kekuatan
untuk membinasakan, setiap dorongan dan keinginan
disesuaikan dengan prinsip-prinsip besar yang benar, maka
jiwa dipulihkan kembali ke dalam citra Allah.

Ayub 28:1518
Pendidikan manakah yang lebih tinggi dari pada yang ini?
Apakah yang dapat menyamai nilainya?
"Untuk gantinya tidak dapat diberikan emas murni,
dan harganya tidak dapat ditimbang dengan perak.
Ia tidak dapat dinilai dengan emas Ofir,
ataupun dengan permata krisopras yang mahal
atau dengan permata lazurit; tidak dapat diimbangi
oleh emas, atau kaca, ataupun ditukar dengan permata
dari emas tua. Baik gewang, baik hablur, tidak terhitung lagi;
memiliki hikmat adalah lebih baik dari pada mutiara.

Lebih tinggi dari pada yang dapat dicapai oleh


pikiran manusia adalah citacita Allah bagi
anakanakNya. Kesalehan, keserupaan dengan
Allah adalah tujuan yang harus dicapai.

Di hadapan pelajar terbentang suatu jalan yang terusmenerus


maju, suatu tujuan yang harus dicapai, suatu standar yang harus
diraih, yang mencakup segala sesuatu yang baik, dan suci serta
agung. Ia akan maju secepat dan sejauh mungkin dalam setiap
cabang pengetahuan yang benar.
Tetapi usaha-usahanya harus diarahkan kepada tujuan yang lebih
tinggi dari pada yang hanya menetingkan diri dan bersifat
sementara sebagaimana langit lebih tinggi dari bumi.

Barangsiapa yang bekerja sejalan dengan maksud Ilahi dalam


menanamkan pengetahuan tentang Allah kepada orang-orang
muda, dan membentuk tabiat sehingga sesuai dengan tabiatNya,
ia melakukan pekerjaan yang tinggi dan mulia.
Karena ia membangkitkan kerinduan untuk mencapai citacita
Allah, maka ia mempersembahkan suatu pendidikan yang sama
tingginya dengan sorga dan sama luasnya dengan semesta alam
semesta;

Suatu pendidikan yang tidak dapat diselesaikan


dalam kehidupan ini, tetapi yang akan dilanjutkan
dalam kehidupan yang akan datang; suatu
pendidikan yang menjamin murid yang berhasil
mendapat paspornya dari sekolah persiapan di bumi
sampai kepada tingkat yang lebih tinggi, yaitu
sekolah di sorga.

Anda mungkin juga menyukai