Anda di halaman 1dari 15

Aspek Etik dan Legal

dalam Keperawatan
Gawat Darurat
Yunus Elon, S.Kep., Ns, MSN
Faculty of Nursing
Adventist University of Indonesia
10/29/16

BTCLS AGD DINKES PROVINSI DKI


JAKARTA

Definisi aspek Etik dan legal dalam


konteks Keperawatan Gawat
darurat
Etik merupakan prinsip yang
Dapat disimpulkan Ethic merupakan istilah yang
menyangkut benar dan salah,
digunakan
untukdalam
merefleksikan bagaimana
baik dan buruk
seharusnya
manusia
, apa yang
berhubungan
dengan
orangberperilaku
lain.

seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang


Berhubungan dengan pertimbangan
lain. dalam
Etik merupakan
prinsip
yang
menyangkut
membuat keputusan dan
benar dan
baik dantersebut
buruk dalam
merupakan
dasarsalah,
dari keputusan
berhubungan dengan orang lain.
10/29/16

BTCLS AGD DINKES PROVINSI DKI


JAKARTA

Kode Etik Keperawatan


Keperawatan telah
mengembangkan kode etik
dengan menggambarkan
kondisi ideal profesional

Kode etik mencerminkan


prinsip etis yang secara
luas dapat diterima anggota
profesi

Kode Etik Keperawatan


Gawat Darurat

Perawat emergensi memberikan


pelayanan dengan penuh hormat
bagi martabat kemanusiaan dan
keunikan klien

Perawat emergensi
mempertahankan kompetensi
dan tanggung jawab dalam
praktek keperawatan emergensi

Perawat emergensi melindungi


klien manakala mendapatkan
pelayanan kesehatan yang tidak
cakap, tidak legal, sehingga
keselamatannya terancam

Cont

Perawat emergensi selalu


Perawat emergensi
menerima
belajar,
tanggung jawab, dan
mengimplementasikan,
meningkatkandan
pengetahuan
pendelegasian
konsultasi

Perawat
emergensi
bekerja
sama
Perawat
emergensi
menjunjung
tinggi,
hak-hak
klien,
kebebasankesehatan
dan privacylain
dengan
profesional
klien
dan masyarakat untuk mencapai
derajat kesehatan

Alasan pentingnya aspek legal dalam


konteks pelayanan keperawatan gawat
darurat
Membuat kontrak kerja (Memahami hak dan kewajiban)
Praktek yang kompeten hanya dilakukan oleh seorang
perawat yang kompeten
Tambahkan penyuluhan kesehatan dan konseling dalam
pemberian asuhan keperawatan
Melaksanakan tugas delegasi, sesuai dengan kemampuan
perawat yang akan diberikan delegasi.
Pastikan semua data didokumentasikan secara benar dan
dikomunikasikan secara jelas.
Ketenagaan yang adekuat.
10/29/16

BTCLS AGD DINKES PROVINSI DKI


JAKARTA

Berbagai Kebijakan yang Memberikan


Jaminan Hukum Terhadap Pelayanan
Keperawatan Gawat darurat
UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran: Pasal 73 ayat 1,2,3
1. Setiap orang dilarang menggunakan identitas berupa gelar atau
bentuk lain yang menimbulkan kesan bagi masyarakat seolah-olah
yang bersangkutan adalah dokter.
2. Setiap orang dilarang menggunakan alat, metode atau cara lain
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
menimbulkan dst
3. Ketentuan sebagaimana ayat 1,2 tidak berlaku bagi tenaga kesehatan
yang diberi kewenangan oleh peraturan perundangan.
Penjelasan pasal 73 ayat 3: Tenaga kesehatan yang dimaksud antara lain
bidan dan perawat yang diberi kewenagan untuk melakukan tindakan
medis sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
10/29/16

BTCLS AGD DINKES PROVINSI DKI


JAKARTA

Berbagai Kebijakan yang Memberikan


Jaminan Hukum Terhadap Pelayanan
Keperawatan Gawat darurat
Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Menjelaskan
bahwa:
Pasal 82 tentang pelayanan kesehatan bencana: PELAYANAN
kesehatan dimaksud pada ayat (2): tanggap darurat dan paska
bencana; mencakup pelayanan kegawat daruratan yang bertujuan
untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan lebih lanjut.
Pasal 83 ayat (1) setiap orang yang memberikan pelayanan kesehatan
pada bencana harus ditujukan untuk penyelamatan nyawa dan
mencegah kecacatan lebih lanjut, dan kepentingan terbaik bagi pasien.
Ayat (2) Pemerintah menjamin perlindungan hukum bagi setiap orang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki.
10/29/16

BTCLS AGD DINKES PROVINSI DKI


JAKARTA

Berbagai Kebijakan yang Memberikan


Jaminan Hukum Terhadap Pelayanan
Keperawatan Gawat darurat
PERMENKES Nomor 148 tahun 2010 tentang izin
penyelengggaraan praktek perawat antara lain menjelaskan:
Pasal 2: Ayat 1) Perawat dapat menjalankan praktik pada
fasilitas pelayanan kesehatan.
Ayat 2) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi fasilitas pelayanan
kesehatan di luar praktik mandiri dan/atau praktik mandiri.
Ayat 3) Perawat yang menjalankan praktik mandiri
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berpendidikan
minimal Diploma III (D III) Keperawatan.
10/29/16

BTCLS AGD DINKES PROVINSI DKI


JAKARTA

Berbagai Kebijakan yang Memberikan


Jaminan Hukum Terhadap Pelayanan
Keperawatan Gawat darurat
PERMENKES Nomor 148 tahun 2010 tentang izin penyelengggaraan
praktek perawat antara lain menjelaskan:
Pasal 8: Ayat (7) Perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan
dapat memberikan obat bebas dan atau obat bebas terbatas.
Pasal 9: Perawat dalam melakukan praktik harus sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki.
Pasal 10: Ayat (1) Dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa
seseorang dan tidak ada dokter ditempat kejadian perawat dapat
melakukan pelayanan diluar kewenangannya. (Kepmenkes
No.1239/Menkes/SK/XI/2001 Pasal 20 ayat 2)
Ayat (3)Dalam melasanakan pelayanan kesehatan harus
mempertimbangkan kompetensi, tingkat kedaruratan dan
kemungkinan untuk dirujuk
10/29/16

BTCLS AGD DINKES PROVINSI DKI


JAKARTA

10

Berbagai Kebijakan yang Memberikan


Jaminan Hukum Terhadap Pelayanan
Keperawatan Gawat darurat
Pasal 11dalam melaksanakan praktik, perawat
mempunyai hak:
a. Memperoleh perlindungan hukum dalam
melaksanakan praktek keperawatan sesuai standar
b.Memperoleh informasi lengkap dan jujur dari klien
c.Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi
d.Menerima imbalan jasa profesi
e.Memperoleh jaminan perlindungan terhadap resiko
kerja yang berkaitan dengan tugasnya
10/29/16

BTCLS AGD DINKES PROVINSI DKI


JAKARTA

11

Berbagai Kebijakan yang Memberikan


Jaminan Hukum Terhadap Pelayanan
Keperawatan Gawat darurat
Permenkes Nomor 512 tahun 2007 tentang ijin praktek
dan pelaksanaan praktek kedokteran antara lain
menjelaskan:
Dokter dan dokter gigi dapat memberikan
pelimpahan suatu tindakan kedokteran kepada
perawat, bidan atau nakes lain secara tertulis
sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang
dimiliki dan dilaksanakan sesuai ketentuan
perundang-undangan.

10/29/16

BTCLS AGD DINKES PROVINSI DKI


JAKARTA

12

Berbagai Kebijakan yang Memberikan


Jaminan Hukum Terhadap Pelayanan
Keperawatan Gawat darurat
Permenkes Nomor 1796 Tahun 2011 tentang
registrasi tenaga kesehatan antara lain menjelaskan
bahwa
1). Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
2). Uji kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur
pengetahuan, ketrampilan dan sikap tenaga kesehatan
sesuai standar profesi
3). Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan
terhadap kompetensi seorang tenaga kesehatan
10/29/16

BTCLS AGD DINKES PROVINSI DKI


JAKARTA

13

Berbagai Kebijakan yang Memberikan


Jaminan Hukum Terhadap Pelayanan
Keperawatan Gawat darurat
Permenkes Nomor 1796 Tahun 2011 tentang registrasi tenaga
kesehatan antara lain menjelaskan bahwa: cont.
4). Sertifikat kompetensi yang telah habis masa berlakunya dapat
diperpanjang melalui partisipasi tenaga kesehatan dalam kegiatan
diklat/kegiatan ilmiah sesuai bidang tugasnya
5). Partisipasi tenaga kesehatan dapat digunakan sepanjang
memenuhi persyaratan perolehan suatu kredit profesi (SKP)
6). Perolehan satuan kredit profesi harus mencapai min 25 skp selama
5 tahun.
7). Jumlah skp ditentukan oleh organisasi profesi
8). Uji kompetensi secara nasional mulai 2012 bagi lulusan baru
10/29/16

BTCLS AGD DINKES PROVINSI DKI


JAKARTA

14

Have a Great Day


10/29/16

BTCLS AGD DINKES PROVINSI DKI


JAKARTA

15

Anda mungkin juga menyukai