Anda di halaman 1dari 47

PENDIDIKAN BANGSA ISRAEL

Tuhan sendiri menuntun dia."


"la mengajarkan dia, Ia memelihara dia
sebagai biji mataNya.

Sistem pendidikan yang didirikan


berpusat pada keluarga
Adam adalah "anak Allah" (Lukas 3:38) dan dari
Bapa merekalah anakanak Yang Mahatinggi itu
menerima pengajaran.
Sekolah mereka, dalam arti yang sesungguhnya
adalah sebuah sekolah keluarga.

rencana pendidikan Ilahi yang


disesuaikan dengan keadaan manusia
setelah
kejatuhan

Kristus berdiri sebagai wakil Bapa, rantai


penghubung antara Allah dan manusia;
Ia adalah guru besar umat manusia.
Ia menahbiskan pria dan wanita untuk menjadi
wakilwakilNya.
Keluarga merupakan sekolah, dan orang tua
menjadi gurunya.

Berjalan selama zaman bapa-bapa


Pendidikan yang berpusat pada keluarga dipraktekkan
pada zaman bapabapa. Orang-orang yang berada di
bawah pimpinanNya dan memegang teguh prinsip-prinsip
kehidupan Allah tetap mengikuti rencana kehidupan yang
ditetapkannya sejak permulaan.
Mereka tinggal di ladang-ladang dan bukit-bukit. Mereka
bercocok tanam dan gembala ternak, mereka memiliki
kesempatan untuk bekerja dan belajar serta merenung,
mereka mempelajari tentang Allah dan mengajar anakanak mereka tentang pekerjaan dan jalan-jalanNya. Allah
memberikan suasana yang paling nyaman untuk
perkembangan tabiat.

Ada golongan yang menolak


Mereka yang memisahkan diri dari Allah,
membangun kotakota untuk diri mereka sendiri
dan berkerumun di dalamnya, bermegah dalam
kesemarakan, kemewahan, dan kejahatan yang
menjadikan kotakota zaman sekarang
kebanggaan dunia dan kutuknya.

Pendidikan setelah zaman Penawanan


di Mesir
Inilah metode pendidikan yang Allah ingin dirikan
di Israel.
Tetapi setelah mereka dilepaskan dari Mesir sedikit
saja di antara anak-anak Israel yang bersedia
menjadi pekerja bersama dengan Dia dalam
mendidik anak-anak mereka.
Para orang tua sendiri memerlukan pengajaran
dan disiplin. Sebagai korban-korban perbudakan
selama hidup, mereka itu bodoh, tidak
berpendidikan, dan terbelakang.

Mereka memiliki sedikit pengetahuan tentang


Allah dan sedikit iman padaNya. Mereka menjadi
bingung dengan pengajaran palsu dan rusak oleh
hubungan mereka yang lama dengan kekafiran.
Allah rindu mengangkat mereka ke taraf moral
yang lebih tinggi, dan untuk tujuan ini, la berusaha
memberi mereka pengetahuan tentang diriNya
sendiri.

Sekolah padang belantara


Ketika Ia menghadapi para pengembara itu di padang
gurun, dalam seluruh perjalanan mereka, dalam keadaan
yang lapar, dahaga dan lelah, dalam bahaya ancaman
musuh, yakni orang kafir, dan bukti pemeliharaanNya
demi kelegaan mereka, Allah berusaha menguatkan iman
mereka dengan menunjukkan kepada mereka kuasa yang
senantiasa bekerja demi kebaikan mereka.
Ia mengajar mereka supaya percaya pada kasih dan
kuasaNya, dengan membentangkan di hadapan mereka,
standar tabiat dalam peraturan undangundangNya,
untuk mereka capai.

Pendidikan Khusus untuk orang Israel


Pelajaranpelajaran yang diajarkan kepada bangsa Israel
selama pengembaraan mereka di Sinai sangat berharga.
Ini adalah masa pendidikan khusus bagi para ahli waris
Kanaan. Dan lingkungan mereka di sini cocok untuk
melaksanakan maksud Allah.
Allah hadir di tengah-tengah perkemahan mereka.
Sebuah tiang awan yang berdiri telah menjadi pemandu
perjalanan mereka. Sebuah tiang api pada malam hari,
memberi jaminan pada mereka perihal perlindungan Ilahi
dan sementara mereka tidur lelap, roti dari sorga turun
pelahan-lahan ke atas perkemahan itu.

Orang Israel lamban mengerti


Di sini, melalui penyataan kemuliaanNya, Allah
berusaha memberi kesan kepada bangsa Israel
dengan kesucian tabiat dan tuntutanNya, dan
kesalahan besar karena pelanggaran.
Tetapi bangsa itu lamban mempelajari pelajaran
itu. Sudah terbiasa sebagaimana mereka di Mesir
menyaksikan perlambangan Dewa yang kelihatan,
dan ini semua dari jenis yang paling keji, sulitlah
bagi mereka untuk mengerti keberadaan atau
tabiat Oknum yang Tidak Kelihatan itu.

Kaabah di buat
Karena kasihan atas kelemahan mereka, Allah
memberi mereka lambang kehadiranNya.
"Mereka harus membuat tempat kudus bagiKu,"
firmanNya, "supaya Aku diam di tengahtengah
mereka" (Keluaran 25: 8).

Dibuat seperti kaabah di Sorga


Dalam membangun tempat kudus sebagai tempat
kediaman Allah, Musa diberi petunjuk untuk
membuat segala sesuatu menurut pola yang ada
di sorga.
Allah memanggilnya ke atas gunung, dan
menyatakan kepadanya tentang barang-barang
sorga, dan dalam persamaan barang-barang
tersebut, tempat kudus itu harus dibangun dengan
semua yang ada di dalamnya.

Jadi kepada bangsa Israel, bangsa di mana Ia ingin


membangun tempat tinggalNya, Ia nyatakan
citacita tabiatNya yang mulia.
Tetapi citacita ini, dengan kekuatan mereka
sendiri, tidak dapat mereka capai. Penyataan di
Sinai itu hanya dapat memberi kesan pada mereka
dengan keperluan dan ketidak-berdayaan mereka.

Maksud yang lain dengan dibuatnya


Kaabah
Pelajaran lain tempat kudus, melalui upacara
korbannya, adalah untuk mengajarkan pelajaran
tentang pengampunan dosa, dan kuasa melalui
Juruselamat karena penurutan dalam kehidupan
ini.
Melalui Kristus akan digenapi maksud yang
olehnya tempat kudus itu merupakan lambang
bangunan mulia yang di dalam itu semua, Allah
menginginkan umatNya membaca maksudNya
untuk keselamatan jiwa manusia.

Itu adalah maksud sama yang lama kemudian


dikemukakan oleh rasul Paulus, yang berbicara
melalui Roh Kudus:
"Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait
Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Jika ada orang membinasakan bait Allah, maka
Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah
adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu" (1
Korintus 3:16,17).

Membangun Kaabah menuntut


pengorbanan
Besarlah kesempatan dan kehormatan yang
diberikan kepada bangsa Israel dalam
mempersiapkan bait suci, dan besar pula
tanggung jawabnya.
Sebuah bangunan yang sangat megah, menuntut
pembuatan dari bahan yang termahal dan
kemahiran yang tertinggi, harus didirikan di
padang gurun, oleh bangsa yang baru saja
terlepas dari perbudakan. Tampaknya suatu tugas
menakjubkan. Tetapi Ia memberikan rencana

Menggunakan tenaga yang ahli dan


terampil
Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: Lihat telah
Kutunjuk Bezaleal bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda
dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah dengan
keahlian dan pengertian dan pengetahuan dalam
segala macam pekerjaan.
Juga Aku telah menetapkan Aholiab bin Ahisamakh
dari suku Dan; dalam hati setiap orang ahli telah
Kuberikan keahlian. Haruslah mereka membuat
segala apa yang telah Kuperintahkan kepadamu."
(Keluaran 31:1-6).

Alangkah hebat industri pendidikan padang gurun


itu, dengan adanya Kristus dan
malaikatmalaikatNya selaku tenaga pengajarnya!
Dalam persiapan tempat kudus dan dalam
melengkapinya, seluruh bangsa itu harus
bekerjasama. Ada pekerjaan otak dan tangan.
Banyak macam bahan diperlukan, dan semua
orang diundang untuk menyumbang menurut
kerelaan hatinya.

Jadi dalam bekerja dan memberi, mereka diajar


untuk bekerjasama dengan Allah, dan
bekerjasama satu dengan yang lain. Dan mereka
juga harus bekerjasama dalam persiapan
pembangunan rohani bait suci Allah dalam jiwa.

Sejak awal perjalanan dari Mesir,


pelajaranpelajaran telah diberikan untuk
pendidikan dan disiplin mereka. Bahkan sebelum
mereka meninggalkan Mesir sebuah organisasi
sementara telah didirikan, dan bangsa itu diatur
menjadi kelompok-kelompok di bawah para
pemimpin yang ditetapkan.
Di Sinai pembenahan organisasi itu diselesaikan.
Ketertiban yang begitu menyolok yang kelihatan
dalam semua pekerjaan Allah nyata dalam

Struktur Organisasi sekolah Padang


Belantara
Allah adalah pusat kekuasaan dan pemerintahan.
Musa, sebagai wakilNya, harus menjalankan hukum dalam
namaNya.
Tujuh puluh tuatua,
Para Imam dan bangsawan,
Kepala pasukan seribu,
Kepala pasukan seratus,
Kepala pasukan lima puluh
Kepala pasukan sepuluh" (Bilangan 11:16, 17; Ulangan
1:15)
Para penghulu yang diangkat untuk tugastugas khusus.

Perkemahan teratur
Perkemahan itu diatur dengan tertib, tempat
kudus, tempat kediaman Allah, di tengahtengah
dan di sekelilingnya kemah-kemah para imam dan
orang Lewi. Di luar ini semua setiap suku
berkemah menurut standarnya sendiri.

Peraturan kebersihan yang ketat


diberlakukan
Ini semua diperintahkan kepada bangsa itu, bukan
hanya untuk keperluan kesehatan, tetapi juga
sebagai syarat mempertahankan hadirat Oknum
Yang Kudus itu di antara mereka.
Dengan kuasa Ilahi Musa memaklumkan pada
mereka, "Sebab Tuhan Allahmu, berjalan dari
tengahtengah perkemahanmu untuk melepaskan
engkau; . . . sebab itu haruslah perkemahanmu itu
kudus" (Ulangan 23:14).

Pendidikan bangsa Israel mencakup


seluruh kebiasaan hidup mereka
Segala sesuatu yang menyangkut kesejahteraan mereka
menjadi pokok perhatian Ilahi. Bahkan dalam
menyediakan makanan mereka, Allah mengusahakan
kebaikan mereka yang setingi-tingginya. Tidak ada yang
lemah.
Manna yang Ia berikan sebagai makanan mereka di
padang gurun bersifat meningkatkan kekuatan jasmani,
pikiran dan moral. Walaupun begitu banyak dari antara
mereka memberontak melawan pembatasan makanan
mereka, dan rindu kembali ke Mesir, namun hikmat
pilihan Allah bagi mereka ditunjukkan dalam cara yang

Perjalanan mereka dituntun oleh


ALLAH
Sepanjang perjalanan mereka tabut yang berisi hukum
Allah yang memimpin jalan. Tempat perkemahan mereka
ditunjukkan dengan turunnya tiang awan. Selama awan
itu bertengger di atas tempat kudus itu, mereka tetap
dalam kemah. Bilamana awan itu terangkat, mereka
meneruskan perjalanann.
Baik berhenti maupun berangkat ditandai dengan doa
yang khidmat. "Apabila tabut itu berangkat, berkatalah
Musa: Bangkitlah Tuhan, supaya musuhMu berserak....
Dan apabila tabut itu berhenti, berkatalah ia: Kembalilah
Tuhan kepada umat Israel yang beriburibu laksa ini
(Bilangan 10:35, 36).

Sepanjang perjalanan nyanyian


dikumandangkan
Sementara bangsa itu berjalan melintasi padang
gurun, banyak pelajaran berharga yang tertanam
dalam pikiran mereka melalui nyanyian.
Ketika mereka terlepas dari balatentara Firaun,
seluruh bangsa Israel bergabung dalam nyanyian
kemenangan.
Jauh di atas padang gurun dan laut, mendengung
nyanyian sukacita dan gununggunung
menggemakan kembali lagu pujian itu,
"Menyanyilah bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur"

Dalam perjalanan itu sering nyanyian ini


dinyanyikan berulangulang, menggembirakan hati
dan menyalakan iman para pengembara itu.
Hukum ketika diberikan dari Sinai, dengan janji
kebaikan Allah dan catatan-catatan tentang
pebuatan-perbuatanNya yang ajaib demi
kelepasan mereka, dengan pimpinan Ilahi
diungkapkan dalam nyanyian, dan dilagukan
dengan bunyi musik instrumetal, bangsa itu
melangkah sementara suara mereka bersatu

Nyanyian itu mengusir roh-roh


kejahatan
Dengan demikian pikiran mereka terangkat dari
pecobaan dan kesulitan di jalan, roh yang tidak
tenang dan bergejokak, diredakan dan
ditenangkan, prinsip-prinsip kebenaran
ditanamkan dalam ingatan, dan iman dikuatkan.
Tindakan bersama mengajarkan ketertiban dan
persatuan dan bangsa itu menjadi lebih akrab
dengan Allah dan dengan satu dengan yang lain.

Mengenai Allah menghadapi bangsa Israel selama


empat puluh tahun dalam perjalanaan di padang
gurun, Musa menyatakan, "Tuhan, Allahmu
mengajari engkau seperti seseorang mengajari
anaknya," "dengan maksud merendahkan hatimu
dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang
ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau
berpegang pada perintahNya atau tidak" (Ulangan
8:5, 2).

Rencana ALLAH menjadikan mereka


menjadi bangsa yang terhormat
Allah melengkapi bangsa Israel dengan setiap fasilitas,
memberi mereka setiap kesempatan yang akan menjadikan
mereka suatu kehormatan bagi namaNya dan berkat bagi
bangsabangsa di sekeliling.
Kalau saja mereka mau berjalan di jalan penurutan, Ia berjanji
menjadikan mereka " di atas segala bangsa yang telah
dijadikanNya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat."
"Maka segala bangsa di bumi," kataNya "akan melihat bahwa
nama Tuhan telah disebut atasmu dan mereka akan takut
kepadamu." Bangsabangsa yang akan mendengar segala
kesaksian itu akan mengatakan, "Memang bangsa yang besar
ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi" (Ulangan
26:19; 28:10; 4:6).

Petunjuk mendidikpun diberikan


Dalam undangundang yang diberikan kepada bangsa
Israel, petunjuk yang jelas diberikan mengenai
pendidikan.
Prinsip-prinsip ini, yang tercantum dalam hukumNya,
harus diajarkan oleh para ayah dan ibu di Israel kepada
anakanak mereka. Dengan tuntunan Ilahi Musa
menyatakan kepada mereka: "Apa yang kuperintahkan
kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
haruslah engkau mengajarkannya berulangulang kepada
anak anakmu dan membicarakannya apabila engkau
duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau

Halhal ini tidak boleh diajarkan sebagai teori yang kering.


Mereka yang hendak menyampaikan kebenaran mereka
sendiri harus mempraktekkan prinsip-prinsipnya. Hanya
dengan memantulkan tabiat Allah dalam kejujuran,
keagungan, dan sifat tidak mementingkan diri dalam
kehidupan mereka sendiri saja mereka dapat memberi
kesan kepada orang lain.
Dalam kehidupan seharihari keluarga merupakan sekolah
dan tempat ibadah, orang tua menjadi pengajar dalam
mata pelajaran sekular dan agama.

Pendidikan yang benar bukan


paksaan
Pendidikan yang benar tidak memaksakan pengajaran pada pikiran
yang tidak siap dan tidak menerima. Kuasa-kuasa pikiran harus
dibangkitkan, minat dibangunkan. Untuk ini, metode mengajar
Allah disediakan. Ia yang menciptakan otak dan menetapkan
hukum-hukumnya, menjamin perkembangannya sesuai dengan
hukum-hukum tersebut.
Di dalam rumah dan tempat kudus, melalui benda-benda alam dan
seni, dalam pekerjaan dan perayaan, dalam bangunan suci dan
batu peringatan dengan metode dan upacara dan lambang yang
tak terhitung, Allah memberi bangsa Israel pelajaran-pelajaran
yang melukiskan prinsip-prinsipNya dan melestarikan ingatan dari
terhadap perbuatan-perbuatanNya yang ajaib. Dengan demikian,
bilamana pertanyaan diajukan, jawaban yang diberikan berkesan di
hati dan pikiran.

Dalam mengatur pendidikan umat pilihan


dinyatakan bahwa kehidupan yang berpusat pada
Allah adalah kehidupan yang sempurna. Setiap
kemauan yang ditanamkanNya, Ia jamin supaya
memuaskan, setiap kecakapan yang diberikan, Ia
berusaha kembangkan.
Khalik segenap keindahan itu Sendiri adalah
pencinta barang yang indah, yakni Allah yang
manaruh pada anakanakNya cinta akan
keindahan.

Hubungan Sosial
Ia juga membuat persediaan untuk keperluan
sosial mereka, untuk pergaulan yang ramah dan
suka menolong yang begitu banyak kaitannya
dengan menumbuhkan simpati dan mencerahkan
serta memaniskan kehidupan.
Tetapi tiga kali setahun waktu ditetapkan untuk
pergaulan sosial dan perbaktian.

Pertemuan-pertemuan ini diadakan mulamula di


Shiloh dan kemudian di Yerusalem.
Hanya para ayah dan anak lakilaki diwajibkan
hadir; tetapi tidak seorang pun mau melewatkan
kesempatan perayaan-perayaan itu dan sedapat
mungkin, seisi keluarga hadir; dan berserta
mereka, sebagai orang yang ikut menikmati
keramahan mereka, adalah orang asing, suku
Lewi,dan orang-orang miskin.

Perjalanan ke Yerusalem, dengan gaya para bapa


yang sederhana, di tengah-tengah keindahan
musim semi, kemegahan musim panas, atau
kebesaran musim rontok, adalah suatu
kesenangan.
Mereka datang dengan persembahan syukur,
mulai dari orang yang sudah beruban sampai
kepada anakanak, untuk bertemu dengan Allah
dalam tempat kediamanNya yang suci.

Sementara mereka berjalan, pengalamanpengalaman masa lampau, cerita-cerita yang


masih sangat disukai oleh orang tua maupun
orang muda, diceritakan kembali kepada
anakanak Ibrani.
Nyanyian-nyanyian yang pernah menggembirakan
perjalanan di padang gurun dinyanyikan. Hukum
Allah dinyanyikan dan dijalin dengan pengaruhpengaruh alam yang menyenangkan serta
pergaulan manusia yang ramah, hukum itu

Hari Raya Paskah


Upacara-upacara yang disaksikan di Yerusalem
sehubungan dengan perayaan paskah,-pertemuan malam hari, kaum pria dengan sabuk
mereka yang terikat, kasut di kaki dan tongkat di
tangan, makan tergesagesa, anak domba, roti tak
beragi, dan ramuan pahit, dan dalam keheningan
khidmat pengulangan kisah pemercikan darah,
malaikat pembawa maut, dan barisan besar dari
negeri perbudakan semuanya bersifat
mengobarkan imaginasi dan mengesankan hati.

Hari Raya Pondok Daun


Perayaan Pondok Daun, atau perayaan penuaian, dengan
persembahannya dari kebun dan ladang, sepekan berkemah di
pondok-pondok daun, reuni sosialnya, upacara peringatan kudus
dan keramahan manis bagi pekerjapekerja Allah, yakni orangorang Lewi di bait suci dan bagi anakanakNya, orang-orang asing
dan orang-orang miskin, mengangkat segenap pikiran dalam
ucapan syukur kepada Dia yang telah memberkati tahun itu
dengan kebaikanNya dan yang jalannya penuh kemakmuran.
Dengan tulus ikhlas pada bangsa Israel, sebulan penuh setiap
tahun digunakan untuk hal ini. Itu adalah masa bebas dari beban
dan pekerjaan, dan dalam pengertian yang sebenarnya, hampir
seluruhnya adalah untuk maksudmaksud pendidikan.

Dalam membagi-bagikan warisan umatNya,


adalah maksud Allah untuk mengajar mereka, dan
melalui mereka mengajarkan kepada generasi
berikutnya mengenai prinsip-prinsip yang benar
tentang kepemilikan negeri itu.
Tanah Kanaan dibagi-bagi di antara seluruh
bangsa itu, hanya suku Lewi, sebagai para pelayan
bait suci, dikecualikan.

Persoalan tentang tanah warisan


Walaupun pada suatu saat orang dapat menjual
harta miliknya, ia tidak dapat membarter warisan
anak-anaknya. Apabila dapat melakukan hal itu, ia
bebas kapan saja untuk menebusnya kembali;
hutang dihapuskan setiap tahun ketujuh dan pada
tahun kelimapuluh, perayaan emas, semua tanah
warisan itu dikembalikan kepada pemilik aslinya.
Jadi setiap keluarga terjamin harta miliknya dan
suatu pengawasan dibuat terhadap keadaan yang
tidak diinginkan, baik terhadap kekayaan maupun

Melalui pembagian tanah di antara bangsa itu,


Allah menyediakan bagi mereka, sebagaimana
penghuni di Eden, pekerjaan yang paling sesuai
dengan perkembangan memelihara tanamtanaman dan hewan.
Suatu jaminan selanjutnya untuk pendidikan ialah
berhenti bercocok tanam setiap tahun ketujuh,
tanah itu dibiarkan dan hasil yang keluar sendiri
dibiarkan untuk orang-orang miskin.

Sekiranya prinsip-prinsip hukum Allah mengenai


pembagian tanah dilaksanakan di dunia sekarang,
alangkah besarnya perbedaan kondisi umat
manusia!
Penerapan prinsip-prinsip ini akan mencegah
kejahatan-kejahatan mengerikan yang dalam
segala zaman telah mengakibatkan penindasan
orang kaya terhadap orang miskin dan kebencian
orang miskin terhadap orang kaya.

Sementara hal itu dapat menghindarkan


penimbunan kekayaan besar, itu akan cenderung
mencegah kebodohan dan kemunduran puluhan
ribu jiwa yang pekerjaannya dibayar rendah yang
diperlukan untuk meraup keuntungan yang
sebesar-besarnya ini.
Itu akan menolong dalam mendatangkan
pemecahan damai terhadap masalah-masalah
yang kini mengancam untuk memenuhi dunia
dengan anarkhi dan pertumpahan darah.

Soal Persepuluhan & Persembahan


Mempersembahkan kepada Allah perpuluhan dari
semua penghasilan, apakah dari hasil
buahbuahan atau hasil bumi, unggas dan ternak,
atau pekerjaan otak atau tangan,
persembahan perpuluhan kedua untuk menolong
orang miskin dan sumbangan lainnya, cenderung
untuk menyegarkan kepada bangsa itu kebenaran
bahwa semuanya adalah milik Allah, dan
kesempatan mereka untuk menjadi saluran
berkatberkatNya.

Itu adalah suatu pelatihan yang disesuaikan untuk


mematikan segala kepentingan diri yang sempit
dan untuk menumbuhkan tabiat yang lapang dan
agung.
Pengetahuan tentang Allah, persekutuan dengan
Dia dalam pelajaran dan dalam pekerjaan, serupa
dengan Dia dalam tabiat, harus menjadi sumber,
sarana, dan tujuan pendidikan Israel pendidikan
yang diberikan Allah kepada para orang tua, dan
oleh mereka diberikan kepada anakanak mereka.

Anda mungkin juga menyukai