DIBIMBIMG OLEH
Dalam alkitab menjelaskan bahwa manusia adalah ciptaan Allah. Manusia merupakan
satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi. Dalam kitab kejadian 1:26
mengatakan “baiklah kita menjadikan manusia”, yang berarti bahwa pada waktu Allah
Anak dan Roh Kudus. Allah menciptakan manusia gambar dan rupa Allah atau IMAGO
DEI ( kejadian 1:26-27 ). Gambar dan rupa Allah yang terdapat dalam diri manusia
Sesuai dengan kesaksian Alkitab, keutuhan ciptaan dipahami sebagai suatu bentuk
ketergantungan manusia dengan lingkungannya. Seluruh ciptaan merupakan satu
kesatuan yang saling melengkapi satu sama lain. Manusia ditempatkan Tuhan
sebagai mahkota ciptaan-Nya karena manusia lebih tinggi statusnya dari ciptaan
yang lain dan mempunyai tanggung jawab khusus terhadap ciptaan yang lain.
Tanggung jawab manusia ditandai dengan mengasihi seluruh ciptaan yang
terdapat di sekitarnya. Tanggung jawab tersebut dilakukan manusia bukan saja
karena manusia diciptakan sebagai mandataris Allah yang bertanggung jawab
terhadap seluruh ciptaan tetapi tanggung jawab ini dilakukan karena manusia pada
dasarnya hidup dalam ketergantungan dengan ciptaan lainnya. Itu berarti bahwa
manusia hidup dalam ketergantungan dengan makhluk dan ciptaan lainnya. Karena
itu hubungan antara manusia dengan ciptaan lainnya merupakan suatu kesatuan
yang tak terpisahkan.
Dalam Alkitab banyak ditemui aspek kesaksian penciptaan yaitu:
Allah adalah pencipta dan pemilik mutlak (Kejadian 1:1 ; Mazmur 24:1 ;
Yesaya 48:12-13),
Melihat dari keprihatinan inilah, tema yang diusung dalam memperingati hari
perdamaian internasional adalah Climate Action For Peace. Dimana pada kesempatan
ini kita diajak untuk berefleksi dan melakukan sebuah aksi nyata, untuk melawan
kerusakan dan menjaga bumi sebagai bentuk tanggungjawab kita. Dalam kitab
Mazmur pasal 104 kita diingatkan posisi kita sebagai manusia, dimana dalam pasal ini
mengemukakan bahwa manusia sebagai bagian dari alam ciptaan Allah, manusia dan
alam ditempatkan setara dan samasama berada di bawah kuasa Allah. Dalam nyanyian
Mazmur ini kita dapat menyaksikan bagaimana Allah diagungkan sebagai pencipta
yang sungguh besar, bahwa kehidupan dalam alam semesta adalah bersumber dari Dia
saja, dengan kekuasaanNya segala sesuatunya hidup.
Di Mazmur 104, manusia disebut dalam urutan yang sama dengan makhluk yang lain
dan habitatnya. Manusia mempunyai kedudukan yang setara dengan makhluk hidup
yang lain. Manusia memang merupakan penguasa alam, tetapi manusia itu juga
ciptaan Allah, artinya ia rapuh dan bergantung kepada Allah. Mungkin saat ini banyak
orang berpendapat bahwa untuk dapat menjaga atau menata alam, maka saat ini
manusia harus memiliki otoritas terlebih dahulu. Namun yang dibicarakan adalah
mengenai menjaga alam dan bukan hanya sekedar manusia mengelola alam yang
mengandalkan pada wewenang sebagai penguasa. Manusia yang ingin menata alam
dalam rangka menyelamatkan alam, harus terlebih dahulu menyadari bahwa sebelum
manusia yang menata alam, sudah ada Tuhan yang lebih dahulu menata. Tuhan
menatanya dengan adil, sehingga penataan tersebut memperlihatkan irama yang
teratur. Kita manusia yang ditata Allah, ternyata merupakan bagian dari alam, maka
dari itu dalam Mazmur 104 digambarkan bahwa habitat itu menentukan.
Dengan demikian, kita sebagai ciptaan yang diberi mandat Allah, untuk menjaga alam
hendaknya berkomitmen untuk merawat alam ciptaan-Nya, untuk menciptakan
kedamaian dan menjaga generasi masa mendatang. Kekuasaan yang diberikan Allah
kepada manusia adalah kuasa sebagai penatalayan yang bertanggungjawab, termasuk
penggunaan atau pemanfaatan sumber daya yang ada. Suatu hal yang mustahil jika
Allah menciptakan bumi dan menyerahkan kepada manusia hanya untuk dihancurkan
atau dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan sekarang dengan mengorbankan
kesejahteraan atau “mengkhianati anak cucu kita” di masa mendatang. Sebaliknya,
kuasa tersebut merupakan pendelegasian atas alam ciptaan, yang di dalamnya
memuat unsur pertanggungjawaban baik kepada Allah sebagai Sang Pemilik bumi dan
kepada sesama (sebuah kesolidaritasan) serta rasa hormat terhadap lingkungan hidup
kita. Selamat menjaga alam sebagai bentuk tanggungjawab kita kepada dan
menciptakan kedamaian dimuka bumi ini.
Kata keadilan dalam alkitab berasal dari istilah “ tsedeq “ atau “ tsedeqah “
yang artinya “ lurus “ atau “ langsung “. Kedua kata ini mengacu kepada standard etika
dan moral. Sehingga istilah keadilan dalam alkitab selalu berkaitan dengan tingkah laku
dan moral para hakim dalam menjelaskan tugasnya. Ada tiga unsur yang
menonjol di dalam keadilan, yaitu etika, peradilan dan teokratis. Berkaitan dengan
keadilan, kehidupan manusia harus berlandaskan ketiga unsur diatas ini.
Dalam Perjanjian Baru jelas terlihat bahwa pengabdian yang dilakukan kepada Tuhan
Yesus juga meliputi pengabdian kepada orang:orang yang berkekurangan, sakit,
tertindas, terkurung dan orang asing (Mateus 25:31-46). Keadilan harus ditegakkan
dengan nyata melalui hubungan antara sesama manusia dengan masyarakat lainnya.
Keadilan juga berlaku bagi-tatanan alam, masyarakat dan korelasi antara manusia
dengan sesamanya. Dalam keadilan terwujud harmoni, keseimbangan dan keselarasan
seluruh unsur-unsur alam. Keadilan dan pemberian sedekah yang sudah terbiasa bagi
masyarakat Mesir merupakan penampakan arti keadilan dan damai sejahtera dalam
tatanan alam dan masyarakat. Keadilan dan syalom ini tidak terpisahkan satu dengan
yang lain, walaupun dari beberapa sisi masih dapat dilihat perbedaan. Dari keutuhan
unsur keadilan dan syalom inilah menjadi jelas hubungan antara keadilan dan
pelestarian lingkungan.
B. Perdamaian
di dalam Alkitab istilah “perdamaian” berakar dari kata “syalom” (Ibrani) dan
“eirene” (Yunani) yang artinya “damai”. “Damai” biasanya dikaitkan dengan perasaan
senang akibat memperoleh suatu benda yang dibutuhkan atau harta, kebahagiaan
atau kesehatan (bandingkan Lukas 11:12, Mazmur 73:3 dan Mazmur 38:4). Setiap
individu atau kelompok akan merasakan kedamaian apabila kehidupan dalam arti
kesejahteraan dan keamanan serta ketenteraman jiwa terjamin. Sebaliknya setiap
individu tidak akan merasakan kedamaian bila ia hidup didalam suasana perang dan
kekacauan p(bandingkan 2 Raja 5:26, Roma 12:18 Yakobus 3:18: Pengkhotbah 3:8:
Lukas 14:32: Kisah Rasul 12:20 dan 1 Korintus 14:33).
Syalom atau eirene yang berarti selamat dan sempurna selalu diharapkan oleh
setiap individu. Pengharapan ini selalu terdengar dengan ucapan “salam” yang hampir
pada setiap pertemuan dan perpisahan diucapkan seseorang kepada yang lain. Karna
itu sampai akhir hayat manusia, setiap individu selalu mengharapkan “selamat” di
dalam hidupnya. Hal ini dapat dimengerti dengan ungkapan yang selalu terdengar dari
hampir semua individu yang mengatakan: “Pergilah dengan selamat...” (Hakim-hakim
18:6), “Pulanglah dengan selamat...” (I Samuel 25:35), “Engkau akan mati dengan
damai” (Yeremia 34:5).
C. Keutuhan Ciptaan
Syalom selalu berorientasi pada perdamaian masa depan yang ditandai dengan
pewujudan damai, keadilan dan penciptaan sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Perpaduan ketiga unsur ini sangat berkaitan dengan keselamatan manusia kini dan di
masa depan. Hal ini sesuai dengan isi Yesaya 32 :15-17 : “sampai dicurahkan kepada
kita Roh dari atas: Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan di
kebun buahbuahan itu akan tetap ada kebenaran. Di mana ada kebenaran di situ akan
tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman
untuk selama-lamanya”.
KESIMPULAN
Jadi manusia dan ciptaan lainnya merupakan konsep yang saling bergantung satu sama
lain. Allah menciptakan alam semesta lalu Allah menciptakan manusia dalam hari
terakhir penciptaannya. Makna penting dari penciptaan ini ialah bahwa alam semesta
ini diciptakan untuk manusia. Manusia sebagai wakil Allah di bumi yang bertugas untuk
menjaga dan memelihara alam semesta yang telah diciptakan Allah. Yesus sendiri
memperlihatkan hubungan manusia dengan alam yang sangat dekat dan saling terikat.
Yesus juga mengajarkan agar manusia selalu bersikap baik terhadap semua ciptaan
Allah. Hal itu menunjukkan bahwa Yesus mengasihi serta memiliki cinta kasih terhadap
semua ciptaan Allah termasuk alam semesta dan semua yang terdapat di dalamnya.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
KASUS KPKC DI INDONESIA
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN 2021
KASUS KPKC DI INDONESIA
1. Kronologis Kasus
Ancaman hidup pinggiran sungai akibat sampah
Lautan sampah di Teluk Jakarta, Muara Angke, Jakarta Utara menjadi perhatian publik
sepekan terakhir ini. Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sampai turun tangan
langsung membersihkan sampah bersama pasukan oranye. Lokasi tumpukan sampah
tersebut berada di pesisir pantai samping Kawasan Hutan Mangrove Ecomarine Muara
Angke.
Sementara itu dalam komentarnya Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan
bahwa sampah di Teluk Jakarta sudah ada sejak 2014. Namun, selama ini sampah tersebut
belum sempat ditangani.
Menurut salah satu penjaga kawasan hutan manggrove, Roni (65), tumpukan sampah ini
mulai banyak sejak Februari 2018. Sampah saat ini lebih banyak dibanding sebelumnya.
Kasudin Lingkungan Hidup (LH) Kepulauan Seribu Yusen Hardiman menjelaskan sampah
berkerumun di lokasi karena terbawa rob dan angin barat. Dia menegaskan, sampah yang
muncul di tepian Muara Angke berasal dari lautan lepas.
Pemerintah DKI Jakarta menyebutkan bahwa dugaan sementara sumber sampah berasal dari
Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Pemerintah DKI Jakarta kesulitan menjelaskan secara
spesifik dari mana sampah-sampah tersebut berasal dan bagaimana dapat menumpuk di
kawasan Hutan Mangrove Muara Angke hanya pada saat rob dan gelombang besar pada
saat anginbarat.
Minimnya data dan pengetahuan tentang pola pergerakan sampah di wilayah Jakarta dan
sekitarnya, serta belum adanya kajian teknis yang mendalam mengenai permasalahan
sampah menjadi kendala Pemerintah DKI Jakarta dalam menjelaskan detail sumber sampah
di kawasan Muara Angke dan ketidaksadaran masyarakat dalam membuang sampah pada
tempatnya dan mengelola sampah dengan baik tanpa harus merusak alam yang sudah Tuhan
ciptakan dan yang seharusnya dilestarikan bukan dicemari dengan sampah
Ada 13 sungai di Wilayah DKI Jakarta yang berpotensi menyumbang sampah Teluk
Jakarta. Sungai tersebut adalah Kali Mookervart, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali
Krukut, Kali Grogol, Kali Baru Barat, Kali Ciliwung, Kali Baru Timur, Kali Cipinang, Kali
Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung.
Sementara itu di wilayah Bekasi ada tiga sungai besar yang bermuara ke Laut Jawa yaitu
Sungai Citarum, Sungai Bekasi, dan Sungai Cikarang. Di wilayah Tangerang ada Sungai
Cisadane yang mengalir dari daerah Bogor dan bermuara di Laut Jawa. Sungai-sungai di
wilayah sekitar Jakarta ini juga berpotensi menyumbang sampah ke Teluk Jakarta.
Data Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta menunjukan bahwa 7000 ton sampah
diproduksi oleh warga DKI Jakarta setiap harinya. Total produksi per tahun mencapai 2,5
juta ton sampah. Dari angka tersebut, apabila mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh
Jenna Jambeck di mana 4.6% sampah daratan terbuang ke laut, maka kurang lebih 115000
ton sampah per tahun atau 315 ton per hari terbuang ke Teluk Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, ada kurang lebih 100 ton sampah
yang menumpuk di Muara Angke. Bila dibandingkan dengan jumlah sampah yang terbuang
ke laut sebanyak 315 ton per hari maka dibutuhkan penanganan yang lebih menyeluruh dan
terintegrasi untuk menangani sampah Teluk Jakarta.
Penanganan
Yang harus dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta selain menerapkan penanganan jangka
pendek seperti pemasangan jaring di sungai-sungai wilayah Jakarta dan pencegahan agar
sampah tidak terbuang ke laut, perlu dilaksanakan juga penanganan jangka menengah dan
jangkapanjang.
Penanganan jangka panjang adalah dengan menerapakan regulasi dan kebijakan terkait
sampah. Pemerintah DKI Jakarta dapat mengacu kepada rencana aksi nasional yang tengah
disusun oleh sebelas kementerian termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kementerian Koordinator bidang kemaritiman
2. Analisa Kasus
Sampah plastik merupakan jenis sampah anorganik, yang sangat sulit untuk diuraikan.
Di Indonesia sendiri, produksi sampah plastik meningkat setiap tahunnya. Terkhusus di
salah satu teluk di Jakarta, yaitu Muara Angke. Sebagian masyarakat yang tinggal disana
berprofesi sebagai buruh. Hal itu disebabkan oleh keberadaan pabrik kertas indonesia
(pakerin) yang bekerja sama dengan America dan beberapa Negara Eropa, dan telah
beroperasi sejak tahun 1977 dan mengalami pengembangan tahun 1985 di wilayah
tersebut. Keberadaan sampah plastik yang dihasilkan dari pabrik tersebut adalah sampah
yang tercampur kedalam sampah kertas yang dihasilkan pabrik tersebut, sehingga
dimanfaatkan oleh sebagian warga desa sebagai sumber penghasilan warga dengan cara
dibeli dari supir truk yang membawa sampah tersebut, kemudian dipilah oleh warga, lalu
diolah dan dijual kepada pabrik tahu dan kerupuk disana sebagai bahan bakar. Namun,
keberadaan sampah plastik yang tercampur dalam sampah kertas tersebut menjadi
masalah illegal sehingga mendapat perhatian dari pemerintah untuk diberhentikan,
sehingga berpengaruh terhadap pendapatan sebagian warga yang bekerja dalam memilah
sampah plastik tersebut.
Sampah sebagai ancaman kesehatan
Lingkungan desa bangun yang sudah sejak lama menerima masuknya sampah impor
plastik tentu membuat lingkungannya kurang sehat. Penumpukan sampah tersebut dapat
menjadi sarang penyakit yang berdampak buruk bagi kesehatan warga disana. Hal itu
dibuktikan dengan adanya warga yang akhirnya berani melapor kepada pemerintah
mengenai ketidaknyamanannya atas kondisi lingkungan sampah tersebut. Namun selama
ini terpaksa dibungkam karena mengingat banyak warga yang bergantung pada sampah
tersebut sebagai sumber penghasilan mereka. Hanya tetap saja, kita tidak boleh
menyampingkan masalah kesehatan demi hal ekonomi.
Tindakan dan Solusi Pemerintah
Pemerintah Jakarta mengatakan bahwa sulit mengubah kebiasaan masyarakat yang
berada disekitaran Muara Angket yang sudah terbiasa membuang sampah diteluk itu
walaupun pemerintah sudah menyediakan tempat pembuangan sampah. Oleh Karna
itu,kita tidak boleh mengesampingkasan masalah kesehatan
Pemerintah melalui berbagai tindakan dengan penanganan jangka menengah adalah
dengan melakukan penelitian komperhensif terhadap sampah di Teluk Jakarta. Penelitan
diawali dengan melakukan survei dan pemetaaan sumber-sumber pencemaran sampah di
wilayah Jakarta dan sekitarnya. Penelitian selanjutnya adalah dengan melakukan pemodelan
pola sebaran partikel sampah di Teluk Jakarta. Sedangkan Penanganan jangka panjang
adalah dengan menerapakan regulasi dan kebijakan terkait sampah. Pemerintah DKI Jakarta
dapat mengacu kepada rencana aksi nasional yang tengah disusun oleh sebelas kementerian
termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Koordinator bidang
kemaritiman
Tanggung jawab manusia terhadap lingkungan hidup sampah
Manusia adalah ciptaan Allah yang mempunyai hak dan kewajiban yang secara ideal harus
diperlakukan secara seimbang.tanggung jawab adalah kesadaran seseorang akan
kewajiban untuk menanggung segala akibat dari sesuatu yang telah diperbuat nya. Dalam
kejadian 1:26-28menyatakan bahwa Allah menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Allah dengan memberi mereka kuasa atas seluruh bumi.Dan kejadian 1:28 yaitu itu untuk
memelihara seluruh isi bumi.maka dari itulah manusia memiliki tanggung jawab terhadap
lingkungan termasuk lingkungan hidup sampah.tanggung jawab terhadap lingkungan hidup
adalah sikap atau perilaku tentang kewajiban menjaga alam,mencintai dan melestarikan
alam. contoh sikap tanggung jawab manusia terhadap lingkungan atau lingkungan hidup
sampah tidak membuang sampah di sembarangan tempat, mengolah hasil limbah yang
dapat diolah kembali seperti plastik dan botol bekas yang dapat dijadikan sebagai
kerajinan tangan,bergotong-royong serta tidak mengekploitasi alam secara berlebihan
maksudnya adalah tidak memanfaatkan hasil alam secara berlebihan.
KPKC dan Lingkungan hidup sampah
Kpkc merupakan singkatan dari keadilan perdamaian keutuhan ciptaan menjunjung tinggi
keadilan dan menentang tindak kekerasan.keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan
merupakan perjuangan untuk menegakkan keadilan agar tercapai perdamaian dengan
membangun relasi secara benar dan wajar dengan alam dan segala isinya.prinsip-prinsip
moral yang harus dimiliki untuk meningkatkan keadilan perdamaian dan keutuhan
ciptaan,yaitu sikap hormat terhadap alam tanggung jawab moral terhadap alam solidaritas
kosmis kasih sayang dan kepedulian terhadap alam tidak membahayakan atau merusak
alam hidup sederhana dan selaras dengan dengan mengetahui nilai-nilai dari KPKC akan
menumbuhkan sikap atau rasa syukur atas ciptaan tuhan mulai dari lingkungan hidup
mengenal pemanfaatan kekayaan alam yang bijaksana, mengetahui cara menanggulangi
atau mengatasi kerusakan lingkungan, salah satunya seperti lingkungan hidup sampah.nilai
KPKC dalam lingkungan hidup sampah mampu mengembangkan nilai keadilan dan
perdamaian dan keutuhan ciptaan.seperti menjaga lingkungan sekitar dari sampah-
sampah, memanfaatkan barang-barang bekas yang dapat didaur ulang yang untuk
kerajinan tangan serta mengenali bencana-bencana yang dapat diakibatkan oleh sampah
seperti banjir dan lain-lain
3. Refleksi
Menurut kitab suci Kejadian 1 dan 2, lingkungan hidup manusia merupakan bagian dari
bumi yang diciptakan Tuhan. Allah telah menciptakan bumi dan segala isinya secara
sempurna. Artinya, Allah menciptakan bumi dan segala isinya sebagai suatu cara Tuhan
untuk memelihara manusia di Bumi yang diciptakanNya. Namun bumi bukan milik
manusia, bumi dan segala isinya adalah milik Tuhan. Dalam kitab Mazmur 24:1-2
dikatakan: “Dialah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di
dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas
sungai-sungai”. Manusia hanya diberi mandat untuk menjaga dan memelihara bumi dan
segala isinya. Namun, mandat yang Tuhan percayakan kepada manusia sering
disalahgunakan, yaitu dengan mengeksploitasi bumi tidak beraturan sehingga merusak
alam dan memberi dampak negatif bagi banyak orang disekitarnya.
Setiap manusia harus selalu memperjuangkan situasi keadilan, perdamaian dan
keutuhan manusia itu sendiri. Manusia juga harus memiliki tanggung jawab moral
terhadap alam (moral responsibility for nature), kepedulian terhadap alam (caring for
nature) serta tidak merusak alam (no harm) agar kita sebagai manusia yang diberi kuasa
oleh Tuhan untuk menjaga dan memelihara lingkungan di bumi, dapat hidup selaras
dengan alam. Marilah kita belajar mengolah apa yang ada di lingkungan alam kita agar kita
dapat bersahabat dengan alam.
Terutama kepedulian terhadap lingkungan hidup sampah. Sampah bisa menjadi
sesuatu yang bermanfaat bagi kita,asal kita mau mengolahnya dengan baik, namun
sebelum itu kita harus bisa mengenal dan memilah mana kira-kira sampah yang dapat di
daur ulang dan tidak. Sehingga dapat mengurangi keberadaan sampah di lingkungan.
Namun, sampah juga bisa menjadi ancaman bagi kesehatan dan juga alam, dengan
penumpukan sampah di lingkungan, dapat membuat kita terkena penyakit secara fisik
Maka dari itu, mari mengawali aksi dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi
hal itu kita lakukan di aderah satu-satunya tempat tinggal kita
“Luangkan 100 jam setiap tahun untuk tujuan kebersihan dan menyenangkan hati
Tuhan”
KASUS MANUSIA DAN LINGKUNGAN :
PENCEMARAN/LIMBAH
Dibimbing Oleh
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
T.A 2021
KPKC KEADILAN PERDAMAIAN KEUTUHAN CIPTAAN
Di Indonesia, sudah banyak hal yang terjadi yang melanggar keadilan serta kedamaian
suatu ciptaan. Misalnya saja, kebakaran hutan di Kalimantan, kekerasan terhadap
perempuan dan anak dibawah umur,ketidakadilan putusan hukum pada kaum warga
biasa dan masih banyak lainnya. Tentu hal ini menjadi bukti bahwa kita sudah gagal
dalam menjaga keutuhan ciptaan-Nya. Maka dari itu, pada bahasan ini, kami akan
berfokus pada KPKC di bidang lingkungan hidup. Dengan mengangkat judul “Kasus
Manusia dan Lingkungan : Pencemaran/Limbah.”
I. KRONOLOGI KASUS
Pencemaran Lingkungan di Sungai Dawe Akibat Kegiatan Pembuangan Limbah
Industri Pabrik Tahu
Pencemaran lingkungan akibat kegiatan limbah industri pabrik tahu dalam perspektif
sustainable development. Sustainable development Terdiri dari tiga pilar yakni
ekonomi,sosial, dan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, meningkatnya kualitas hidup masyarakat serta memberikan dampak bagi
masa depan agar generasi mendatang dapat menikmati apa yang ada di bumi ini tanpa
mengurangi akses yang ada. Dalam hal ini yang utama adalah aspek ekonomi
memberikan pengaruh yang signifikan pada suatu daerah, karena dengan meningkatnya
ekonomi maka bisa dikatakan daerah tersebut sebagian masyarakatnya bisa dibilang
mandiri atau mampu sehingga dengan adanya kegiatan industri pabrik tau tersebut bisa
memberikan efek yang positif pada masyarakatnya. Namun, ada beberapa hal yang
membuat faktor ekonomi ini tidak sustain apabila dengan adanya kegiatan indutri ini
justru tidak memberikan efek yang menguntungkan kepada masyarakat. Pada kasus
kegiatan pabrik industri di Kabupaten Kudus ini terlihat aspek ekonomi berjalan secara
sustain karena dengan adanya 17 pabrik industri yang ada di kabupaten tersebut bisa
merekrut masyarakat sebagai karyawan pabrik, dan terlihat juga apabila suatu
perusahaan pabrik akan menjalankan suatu kegiatan industri pasti merekrut orang
sebanyak-banyaknya apalagi industri tersebut masih dalam pengelolaan yang tradisional
masih menggunakan tenaga manusia. Masyarakat yang berumur produktif sangat
dibutuhkan, sehingga angka pengangguran berkurang dengan adanya kegiatan industri
pabrik tersebut. Selanjutnya pada pilar sustainable development yang kedua yaitu
tentang sosial, yang menjadi fokusnya adalah bagaimana management sumber daya
manusia dapat dikelola dengan baik sesuai dengan kemampuan masing-masing
individu, apakah memumpuni di bidangnya atau tidak. Namun dalam hal aspek sosial
ini perlu digaris bawahi bahwa apabila pilar ekonomi telah berjalan dengan baik
otomatis permasalahan sosial akan mengikuti bagaimana jalannya suatu kebijakan
tersebut. Apabila ekonomi telah membaik, sedikitnya angka kemiskinan dan
pengangguran maka aspek sosial pun jarang atau bahkan tidak akan terjadi. Aspek
sosial yang lebih di arahkan pada keadaan sosial masyarakatnya yang apabila terlibat
secara langsung dapat mempengaruhi kondisi sosial yang ada. Pihak pengelola dan
masyarakat berkontribusi dengan baik sehingga terlihat apakah dengan adanya
perencanaan pengembangan tersebut dpat dilihat apakah pada program ini tepat sasaran
atau tidak. Dalam aspek lingkungan, pada paper ini lebih spesifik menjelaskan
bagaimana seharusnya peran pemerintah dalam melihat situasi yang sedang meresahkan
masyarakat di sekitar bantaran sungai dawe akibat kegiatan industri limbah pabrik yang
merusak atau mencemari air sungai. Pemerintah bekerjasama dengan seluruh
anggotanya bertugas bertanggung jawab dalam strategi kebijakan di setiap
peraturannya, membuat program supaya tercapainya lingkungan yang baik akan tetapi
dalam hal penyelenggaraan pembangunan nasional. Sehingga peran pemerintah sangat
penting. Dalam aspek lingkungan ini lebih berfokus bagaimana proses atau sistem
keberlangsungan yang ada baik dalam skala jangka panjang maupun jangka pendek.
Yang dimaksudkan disini untuk memelihara kelestarian lingkungan oleh pihak terkait
yang mengembangkan usahanya. Namun pada kenyataanya disini kasus limbah ini
terjadi karena pihak pengelola yang lalai dalam hal mengurus surat izin yang seharusnya
pada saat awal mendirikan sudah diperhitungkan bagaimana keadaan kondisi geografis,
sosial, budaya dan ekonomi. Segala sesuatu yang direncanakan harus terarah, rasional
sesuai dengan kondisi yang ada, dan ketepatan waktu. Hal tersebut diatas lah merupakan
tugas pemerintah dalam mewujudkan modernisasi sesuai dengantantangan dan kondisi
masyarakat yang lebih banyak berpendidikan rendah sehingga membuat pola pikir
mereka belum bisa setara. Lalu langkah selanjutnya peran pemerintah selaku katalisator
atau sebagai penengah antara pihak swasta dengan masyarakat apabila ada
permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan. Tetapi apabila pemerintah sudah baik
dalam menjalankan tugasnya sebagai katalisator seharusnya pencemaran lingkungan
tidak pernah terjadi, apabila itu terjadi berarti pemerintah belum memaksimalkan
tugasnya. Pemerintah (Badan Lingkungan Hidup) yang memiliki tugas sebagai badan
yang mengawasi terkait lingkungan, supaya para pengusaha diharapkan mengatasi
permasalahan apabila pihak perusahaan melanggar hukum terkait pembuangan limbah.
Dalam hal ini dibutuhkan kontribusi dari pemerintah dan masyarakat.
Pencemaran terjadi karena limbah dari perusahan telah masuk ke dalam sumber daya
alam. Masyarakat merasa sangat dirugikan karena hal itu berdampak lebih besar karena
sumur warga pun terkontaminasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seharusnya
pemerintah lebih memperhatikan peluang perusahaan untuk membangun sebuah industri
apakah hal tersebut sustain atau tidak terhadap lingkungan masyarakat setempat, disini
jelas terlihat bahwa dengan adanya pabrik industri tahu di dekat sungai dawe hal
tersebut tidak sustain karena pabrik tahu tidak memiliki tempat khusus untuk mengelola
limbah. Akibat yang ditimbulkan dari limbah tersebut adalah tercemarnya sungai
menjadi keruh, bau dan berbusa sehingga masyarakat sangat terganggu dengan keadaan
tersebut.
Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang
seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai.
Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air
limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi
dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta.
Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
Dampak terhadap kesehatan
Dampak terhadap estetika lingkungan
Pengendalian Pencemaran Air
Banyak hal yang bias kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air antara
lain:
1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau
mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah kesungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu
dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya
tidak tercemar.
III. REFLEKSI
Sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung telah menciptakan segala
sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis
yang terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi,
sikap eksploitatif terhadap alam merupakan bentuk penodaan dan perusakan terhadap
karya Allah yang agung itu. Hal ini menurut kami kelompok memberikan makna bahwa
mengajarkan untuk menghargai lingkungan alam dan segala jenis makhluk hidup
lainnya yang berdampingan dengan manusia agar selalu terjaga keseimbagannya. Kami
belajar agar selalu menghargai tiap ciptaan yang telah Allah berikan kehidupan mulai
dengan tidak membuang sampah sembarangan yang efeknya dapat menimbulkan banjir
karna sampah-sampah yang terbuang sembarangan dapat menyumbat titik-titik saluran
air sehingga mengganggu kehidupan manusia maupun alam, dan efek lainnya yaitu
sampah-sampah plastik yang terbuang dengan sembarangan tidak mudah hancur yang
mana jika sampah-sampah tersebut sampai terbawa ke laut lepas, maka makhluk hidup
yang berada dalam laut akan ikut terkena efeknya, ikan-ikan dapat mati karena menelan
sampah plastik yang dapat merusak sistem pencernaan mereka.
Contoh ayat lain yang menjadi patokan kami terhadap lingkungan alam yaitu Kolose
1:15-23, Dalam perikop ini diungkapkan hal yang terkait erat dengan hal keutamaan
Kristus, khususnya karya pendamaian, penebusan, dan penyelamatan-Nya atas semua
ciptaan. Dalam ayat 23 dikatakan bahwa Injil diberitakan kepada seluruh alam. Melalui
Kristus dunia diciptakan, dan melalui Kristus pula Allah berinisiatif melakukan
pendamaian dengan ciptaan-Nya. Kristus membawa pendamaian dan keharmonisan
bagi semua ciptaan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Penebusan Kristus juga
dipahami sebagai penebusan yang mencakup seluruh alam dan ciptaan (ekoteologis).
Penyelamatan juga mencakup pendamaian atau pemulihan hubungan yang telah rusak
antara manusia dan ciptaan lainnya. Dan dapat disimpulkan baik manusia maupun
segala ciptaan atau makhluk yang lain merupakan suatu kesatuan. Pada ayat ini juga
mengajarkan kami agar lebih menghargai makhluk hidup ciptaan Allah yang lain.
Contohnya kami merawat tumbuhan di rumah agar polusi-polusi udara yang ada
disekitar rumah dapat diserap oleh tumbuhan yang efeknya udara-udara di sekitar rumah
jauh lebih segar dan sehat, hal ini memulihkan hubungan manusia dengan makhluk
hidup lainnya.
DISUSUN OLEH :
Nama nama kelompok :
1. Meilani Amanda Br Ginting (21600256)
2. Putra Ferbi Satria Sembiring (21600257)
3. Christian Silalahi (21600258)
Istilah lain yang berkaitan dengan gender adalah identitas gender. Identitas
gender merupakan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Pada
kasus transgender, bisa saja seorang laki-laki memandang dan menganggap
dirinya adalah seorang perempuan, atau sebaliknya.
2 . KETIDAKADILAN GENDER
Secara sederhana, Ketidakadilan Gender adalah istilah yang biasa digunakan
untuk menunjukkan perlakuan yang berbeda terhadap gender (gender
differences). Karenanya, ketidakadilan gender lebih merupakan ideologi, sistem
dan struktur di mana baik kaum laki-laki dan perempuan menjadi korban dari
sistem tersebut
Kejadian 2 : 23 “Lalu berkatalah manusia itu: “inilah dia, tulang dari tulang ku
dan daging dari daging ku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari
laki laki.”
Artinya, seorang laki laki dan perempuan memiliki sumber yang sama, yang
mana merupakan satu kesatuan serta satu keutuhan dan hal ini bukan merujuk
siapa yang lebih tinggi dan siapa yang lebih rendah. Ayat ini juga menjelaskan
bahwa kekerasan tidak boleh dilakukan kepada perempuan yang mana
memiliki nilai kesucian dan kehormatan yang sama di mata Allah.
4. KESETARAAN GENDER
Kesetaraan gender adalah seperti sebuah frase (istilah) “suci” yang
sering diucapkan oleh para aktivis sosial, kaum feminis, politikus, bahkan
hampir oleh para pejabat negara. Istilah kesetaraan gender dalam tataran
praksis, hampir selalu diartikan sebagai kondisi ‘ketidaksetaraan” yang dialami
oleh para wanita. Maka istilah kesetaraan gender sering terkait dengan istilah-
istilah diskriminasi terhadap perempuan, seperti; subordinasi, penindasan,
kekerasan dan semacamnya.
Diskriminasi gender pada dasarnya adalah setiap pembedaan,
penyingkiran atau pembatasan atau sebaliknya yakni pilih kasih yang dilakukan
seseorang karena alasan gender, sehingga mengakibatkan penolakan
pengakuan dan kebahagiaan serta penolakan keterlibatan, dan pelanggaran
atas pengakuan hak asasinya dan persamaan antara lelaki dan perempuan,
serta hak dasarnya dalam bidang politik, ekonomi, sosial serta budaya.
CONTOH KESETARAAN GENDER
1. Posisi di masyarakat Sama dengan laki laki
2. Mendapatkan kesempatan pendidikan formal setinggi tingginya
3.Tidak di Perlakukan kasar
4. Tidak ada Kesenjangan di Dunia Pekerjaan
5. Mendapatkan ruang untuk berpolitik
6. Memiliki hak Kepemilikan yang sama.
Kejadian 2 : 18 “Tuhan Allah berfirman, “tidak baik manusia itu seorang diri
saja aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.
Artinya, wanita diciptakan untuk menjadi rekan yang mengasihi dan menolong
laki laki. Selaku rekan ia harus bersama sama menanggung tanggung jawab laki
laki dan bekerja sama dengannya dalam memenuhi maksud Allah bagi
kehidupan laki laki dan keluarga mereka. Terdapat juga dalam Efesus 5 : 22 “
Kasih Kristus adalah dasar suami isteri”
5. Keadilan Gender
Keadilan gender dikembangkan oleh pihak pihak yang khawatir bahwa istilah
“kesetaraan gender” tidak memadai baik di tingkat konseptual maupun di tingkat
praktek untuk memberikan gambaran yang cukup kuat atau kemampuan yang
cukup untuk mengatasi, beragam ketidakadilan berbasis gender yang terus menerus
berlangsung yang membuat para perempuan dan kelompok rentan lainnya
menderita. Untuk mewujudkan keadilan gender diperlukan rangkaian proses yang
relevan untuk menghilangkan kesenjangan antara perempuan dan laki laki yang di
produksi atau di reproduksi dalam keluarga, masyarakat, negara, serta pasar.
Seperti yang tertulis di dalam Alkitab “karena ia akan dipakaikan dengan keadilan
dan kebenaran ( yesaya 11:5).
6. Kesimpulan
Pada Alkitab banyak diketahui tentang Gender, ketidakadilan gender,
kesetaraan gender antara lain : Allah menciptakan manusia itu menurut
gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia, laki laki dan perempuan
diciptakanNya mereka (Kejadian 1 : 27), “Tuhan Allah berfirman, “tidak baik
manusia itu seorang diri saja aku akan menjadikan penolong baginya, yang
sepadan dengan dia ( kejadian 2 : 18). Perempuan diciptakan untuk menemani
dan mengasihi laki laki.
Hubungan laki laki dan perempuan harus saling melengkapi. Sebaimana yang telah di
sampaikan oleh Allah kasih Kristus adalah dasar suami isteri ( Efesus 5:22)
Ketidakadilan dapat dihadi oleh siapa saja baik itu laki laki ataupun perempuan.
Ketidakadilan yang terjadi itu beraneka ragam termasuk ketidakadilan terhadap
perempuan. Untuk itu seharusnya pola pikir mengenai perempuan lemah dan tidak
berkompeten itu harus dihapuskan. Pola pikir mengenai kedudukan laki laki lebih
tinggi dari pada perempuan tidak hanya tertanam dalam pikiran laki laki tetapi juga
dalam pola pikir perempuan itu sendiri, sehingga tidak mudah untuk mengubahnya.
Namun Allah mengatakan bahwa kedudukan laki laki dan perempuan itu adalah sama.
TUGAS KELOMPOK AGAMA
Nama Kelompok :
1. Yaso'aro Waruwu 19600065
2. Oscar Willyam Panjaitan 17600134
3. Putra I.H. Telaumbanua (18600119)
4. Indah Adetya Manik 20600262
Grup : E
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Kristen
Dosen Pengasuh : Pdt. Nurmaya R.A. Simanjutak, M.Si.
Pengertian rumah tangga tidak dapat ditemukan dalam deklarasi PBB tersebut,
namun secara umum dapat diketahui bahwa rumah tangga merupakan organisasi
terkecil dalam masyarakat yang terbentuk karena adanya ikatan perkawinan. Biasanya
rumah tangga terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak.Pengertian rumah tangga atau
keluarga hanya dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang apa yang menjadi
obyek pembicaraan tentang kekerasaan terhadap perempuan. Karena terjadinya
kekerasaan dalam sebuah rumah tangga sebenarnya bukan merupakan hal yang baru.
Namun selama ini selalu dirahaisakan oleh keluarga, maupun korban itu sendiri.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Banyak orang (entah itu Si Pelaku maupun korban) tidak mengerti, apa saja
tindakan yang dikategorikan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Seperti yang
diatur dalam Undang-undang No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam
Rumah Tangga (KDRT), jenis kekerasan yang termasuk KDRT adalah :
1. KekerasanTerbuka (overt) yakni kekerasan fisik yang dapat dilihat,seperti
perkelahian, pukulan, tendangan, menjambak, mendorong, sampai pada membunuh.
2. Kekerasan Tertutup (covert) biasanya dikenal dengan kekerasan psikis atau
emosional. Kekerasan ini sifatnya tersembunyi, seperti ancaman, hinaan, atau cemooh
yang kemudian menyebabkan korban susah tidur,tidak percaya diri, tidak berdaya,
terteror, dan memiliki keinginan bunuh diri.
3. Kekerasan Seksual merupakan kekerasan yang dilakukan untuk memuaskan hasrat
seks (fisik) dan verbal (fisik). Secara fisik misalnya pelecehan seksual (meraba,
menyentuh organ seks, mencium paksa, memaksa berhubungan seks dengan pelaku atau
orang ketiga,memaksa berhubungan intim. Sedangkan verbal seperti membuat
komentar, julukan, atau gurauan porno yang sifatnya mengejek, juga membuat ekspresi
wajah, gerakan tubuh, atau pun perbuatan seksual lain yang sifatnya melecehkan dan
atau menghina korban.
4. Kekerasan Finansial atau Definisi Kekerasan yang dilakukan dalam bentuk
eksploitasi, memanipulasi, dan mengendalikan korban dengan tujuan finansial. Serta
memaksa korban bekerja, melarang korban bekerja tapi menelatarkannya, atau
mengambil harta pasangan tanpa sepengetahuan.
Kekerasan dalam rumah tangga sebenarnya bukan hal baru lagi yang kita dengar
untuk saat ini, mungkin hal ini sering kita jumpai yang mana sering melihat kejadian ini
secara nyata dengan mata kepada sendiri. Memang pada dasarnya kekerasan bukan
hanya terjadi dalam keluarga saja masih banyak lagi sebenarnya kekerasan yang sering
terjadi serta dengan alasan bermacam-macam. Dari kekerasan dalam rumah tangga yang
sering menjadi korban biasanya seorang istri. Maka dari itu harus belajar menjadi suami
yang baik menurut alkitab. Namun kekerasan dalam rumah tangga atau (KDRT) hal ini
biasanya dipicu dengan adanya masalah internal yang mungkin dilakukan salah satu
dari anggota keluarga tersebut, misalnya kekerasan yang dilakukan oleh seorang suami.
Sangat penting untuk seorang suami memahami tanggung jawab ayah dalam
keluarga kristen, atau mencari solusi dari permasalahan yang dialami. Dengan tidak
menemukan jalan keluar pada saat emosi jelas akan menimbulkan konflik bahkan
mengakibatkan konflik fisik. Dengan kekerasan rumah tangga ini, maka kita akan
membahas bagaimana pandangan Kristen dengan hal tersebut. Dari pelanggaran
tersebut sebenarnya ada ayat alkitab tentang pelanggaran ham. Tetapi sebenarnya jelas
jika kekerasan dalam rumah tangga tidak diijinkan dan tidak berkenan dengan ajaran
agama Kristen.
Efesus5:22-24 mengatakan “22 Hai isteri, tunduklah kepadasuamimu seperti kepada
Tuhan, 23 karena suami adalah kepala isterisama seperti Kristus adalah kepala jemaat.
Dialah yang menyelamatkan tubuh. 24 Karena itusebagaimana jemaat tunduk kepada
Kristus, demikian jugalah isteri kepada suamidalam segala sesuatu.”
Dalam ayat ini memang menjelaskan jika seorang istriharus tunduk kepada suami,
namun tidak juga suami harus bersikap semena-menakepada istri yang mana harus juga
menghargainya dan tidak membuat tindak fisikyang menyakiti dari istri tersebut.
Efesus5:25-33 mengatakan “25Hai suami, kasihilahisterimu sebagaimana Kristus
telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkandiri-Nya baginya 26untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannyadengan memandikannya dengan air dan
firman, 27supaya dengan demikianIa menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat ataukerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan
tidak bercela. 28Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti
tubuhnyasendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
29Sebabtidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya
danmerawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, 30 karena kitaadalah anggota
tubuh-Nya. 31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkanayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadisatu daging. 32Rahasia ini besar, tetapi
yang aku maksudkan ialah hubunganKristus dan jemaat. 33Bagaimanapun juga, bagi
kamu masing-masingberlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri
hendaklahmenghormati suaminya.”
Dalam ayat ini sangat jelas bukan jika suami tidak seharusnya bertindak semaunya
kepada istrinya melainkan harus memiliki kasih sabagaimana Kristus mengasihi jemaat.
Ayat ini juga mengajarkan jika suami harus rela berkorban untuk istrinya tanpa alasan
apapun. perilaku tersebut juga termasuk dalam contoh kebudayaan yang sesuai dengan
iman kristen. Sangat jelas sekali dengan beberapa ayat diatas jika kekerasan dalam
rumah tangga sangat bertentangan dengan ajaran agama Kristen. Bahkan hal tersebut
sudah disampaikan dalam Alkitab.
Memang betul dalam ayat alkitab tidak menjelaskan dengan rinci hukuman apa yang
nantinya akan didapatkan seperti yang ada dalam UU. Namun hal tersebut jelas
bertentangan dengan apa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus kepada kita selama ini.
Sebagai orang Kristen perlu kite mengikuti keteladanan samuel yang mana selalu
mengikuti dari ajaran yang Tuhan Yesus perintahkan. Terjadinya kekerasan dalam
rumah tangga sama saja mencoreng dan tidak mengindahkan dari apa yang sudah
diajarkan Tuhan Yesus kepada kita selama ini. Ajaran yang diberikan Tuhan Yesus jelas
menjalaskan jika kita harus saling mengasihi satu sama lain terlebih dalam anggota
keluarga. Pada dasarnya kekerasan dalam rumah tangga tidak akan pernah terjadi bila
menanamkan konsep kasih dalam keluarga tersebut dan menlandasi sebuah keluarga
dengan takut akan Tuhan.
Contoh Kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)
Seorang suami, Choiron (34) warga Jalan Demak Nomor 266 Surabaya,
Jawa Timur tega menjual istrinya ke orang lain untuk digauli secara bersama-
sama. Bahkan perbuatan tersebut sudah dilakukan sebanyak tiga kali. Ia
memaksa istrinya melakukan hubungan intim bersama-sama dengan dua hingga
tiga pria sekaligus termasuk dirinya. Perbuatan pelaku terungkap setelah polisi
menyelidiki akun media sosial Facebook yang menawarkan jasa layanan seks.
Tarif yang dipatok sebesar Rp500 ribu, tetapi dibayar Rp 200 ribu terlebih
dahulu, sisanya saat permainan selesai.
Saat diintrogasi polisi, Choiron mengatakan kalau istrinya hypersex,
tidak puas berhubungan hanya dengan satu orang saja. Selain tersangka, polisi
juga menangkap Sugianto (30) warga Sidoarjo yang berperan memasarkan
korban. Keduanya diamankan bersama satu lembar bill hotel biru, tiga unit
gadget, dan sisa uang transaksi sebesar Rp 275 ribu. Kedua tersaangka dijerat
dengan Pasal 2 UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang PTPPO dan atau Pasal 296
KUHP tentang melakukan perdagangan orang yang ancaman hukumannya
maksimal 15 tahun penjara.
Hubungan kasus dengan Materi Agama
Kasus di atas sangat tidak di dukung dan bertentangan oleh agama dikerenakan
inilah perbutan dosa yang tidak manusiawi. Manusia yang melakukan kasus di
atas merupakan yang memang akal logikanya sudah betul-betul hilang. Hal ini
merupakan dosa terbesar dimana sang suami harus memperjual belikan istrinya
dan mendapatkan keuntungan besar dalam hal tersebut, sedangkan tertulis pada
alkitab di Ulangan pasal 5 : 7 ; Ulangan pasal 5 : 10. Dimana pada ayat ke 7
dikatakan disebutkan jangan engkau berzina dan pada ayat ke 10 jangan engkau
mengingini akan rumah sesamamu. Jangan engkau mengingini akan istrinya,
atau pembantunya laki-laki atau perempuan, ternaknya atau segala sesuatu yang
mereka punya.