By : FRETTY SITORUS
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Suatu organisasi tidak terlepas dari lingkungan yang mengelilinginya,baik internal maupun eksternal dari lingkungan
organisasi itu sendiri salah satunya adalah budaya organisasi. Budaya organisasi sebagai salah satu lingkungan organisasi
sangat mempengaruhi iklim dan terciptanya iklim atau suasana organisasi. Iklim atau suasana organisasi merupakan bagian
dari kultur organisasi dan suasana organisasi yang dipandang dipahami oleh anggota organisasi
Iklim organisasi adalah sifat lingkungan kerja atau lingkungan psikologis dalam organisasi yang dirasakan oleh para
pekerja atau anggota organisasi dan dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap pekerjaannya
(Gibson,dkk,2000). Iklim organisasi menekankan pada kualitas lingkungan internal organisasi yang dapat mempengaruhi
perilaku setiap anggota organisasi sehingga dapat menimbulkan kepuasan kerja
Kepuasan kerja sebagai perasaan seseorang terhadap pekerjaannya (Wexley dan Yulk 1977). Kepuasan kerja merupakan
evaluasi yang menggambarkan perasaan individu terhadap puas atau tidak puas dalam pekerjaannya (Rivai,2004).
Tercapainya kepuasan kerja perawat dapat meningkatkan produktivitas kerja dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasien dapat tercapai.
Pelayanan kesehatan di puskesmas merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim
keperawatan. Tim keperawatan merupakan tim kesehatan yang selalu berada pada garis depan dalam menghadapi masalah
kesehatan klien selama 24 jam. Oleh karena itu diperlukan iklim kerja yang kondusif untuk dsapat meningkatkan kepuasan
kerja dari perawat sehingga akan memunculkan perbaikan kerja perawat itu sendiri yang pada akhirnya akan meningkatkan
kualitas dari pelayanan kesehatan dari rumah sakit itu sendiri
Fenomena yang terjadi sekarang ini banyak puskesmas yang berlomba lomba meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dengan tujuan untuk menarik minat dan kepercayaan masyarakat pada puskesmas tersebut,sehingga
puskesmas menuntut para pelayan kesehatan khususnya perawat untuk lebih aktif dan memiliki skill yang baik dalamn
memberikan pelayanan kesehatan sehingga beban kerja perawat menjadi meningkat. Hal tersebut menjadikan perawat
menginginkan iklim kerja yang kondusif dan imbalan yang sesuai dengan beban kerja yang dirasakan sehingga tercapailah
tujuan puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Salah satu contohnya yaitu Puskesmas Medan Labuhan
Puskesmas Medan Labuhan merupakan puskesmas di kecamatan Medan Labuhan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat secara professional,efisien dan efektif sesuai standar pelayanan yang
bermutu
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu adakah hubungan
iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Puskesmas Medan Labuhan
3. Tujuan Penelitian
3.1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Puskesmas Medan Labuhan
3.2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui iklim organisasi di Puskesmas Medan Labuhan
b) Mengetahui kepuasan kerja perawat pelaksana di Puskesmas Medan Labuhan
4. Manfaat Penelitian
4.1. Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk tenaga kesehatan khususnya perawat di Puskesmas
Medan Labuhan dalam mengevaluasi iklim organisasi terhadap tingkat kepuasan kerja perawat pelaksana guna
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
4.2. Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan menambah ilmu untuk staf pengajar dan mahasiswa
keperawatan terkait iklim organisasi dengan tingkat kepuasan kerja perawat pelaksana
4.3. Penelitian Perawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian berikutnya terutama untuk iklim
organisasi dan kepuasan kerja perawat pelaksana
TINJAUAN PUSTAKA
1. Iklim Organisasi
1.1. Definisi iklikm organisasi
Stringer (2002) mengatakan bahwa iklim organisasi memiliki karakteristik atau dimensi iklim organisasi yang dapat
mempengaruhi motivasi anggota organisasi untuk berperilaku tertentu. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Koys dan
Decotiis (1991) mengistilahkan iklim organisasi sebagai iklim psikologi. Mereka mendefinisikan iklim orgnisasi sebagai
fenomena persepsi multidimensional bersama anggota unit organisasi yang didasarkan atas eksperimen,sedangkan menurut
Dvis dan Newstrom (2001) memandang bahwa iklim organisasi sebagai kepribadian sebauh organisasi yang membedakan
dengan organisasi lainnya yang mengarah pada persepsi masing masing anggota dalam memandang organisasi
Berdasarkan pengertian beberapa ahli mengenai iklim organisasi adalah serangkai deskripsi dan karakteristik organisasi
yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya yang mengarah pada persepsi masing masing anggota dalam
memandang organisasi.
1.2. Iklim Organisasi Puskesmas
Organisasi Puskesmas memiliki struktur dan karakteristik organisasi yang berbeda dengan organisasi lainnya. Karakteristik itu
adalah :
1. Sasaran utama organisasi puskesmas adalah masyarakat,baik yang sakit maupun yang tidak sakit,yang fungsinya
memberikan pelayanan kesehatan,pengobatan dan perawatan kepada masyarakat
2. Puskesmas sangat bergantung pada responsif masyarakat. Segala kegiatan Puskesmas harus diintegrasikan dengan
kebutuhan masyarakat yang datang ke Puskesmas. Kebutuhan pasien lebih dikedepankan dari pada kebutuhahn pribadi
dari perawat
3. Puskesmas harus memiliki tanggung jawab yang jelas untuk meminimalisir terjadinya kesalahan perawat dalam
memberikan pelayanan kesehatan
4. Puskesmas lebih cenderung pada bentuk sosio procedural
1.3. Iklim Kerja Keperawatan
Swansburg (1995) menyatakan bahwa iklim kerja keperawatandisusun oleh amanjer perawat yang pada gilirannya
menentukan perilqaku dari perawat klinis yang berpraktek dalam menyelesaikan iklim kerja keperawatan tersebut. Iklim
kerja keperawatan yang baik dapat meningkatkan kepuasan kerja pelaksana
Meningkatkan kepuasan kerja perawat pelaksana dipengaruhi oleh adanya penghargaan yang diberikan atasan
kepada perawat yang melaksanakan tugasnya dengan baik,kondisi kerja yang baik,komunikasi yang baik antara atasan dan
perawat,adanya hubungan saling percaya antara perawat dan atasan,adanya dukungan moril bagi perawat dalam
melaksanakan tugas,atasan melibatkan perawat dalam membuat strategi dan melibatkan perawat dalam pengambilan
keputusan suatu keputusan dan perawat diberikan kesempatan untuk mengembangkan karir yang meningkatkan
kemampuan professional perawat untuk mengembangkan harga diri perawat melalui aktualisasi diri
2.5 Teori Mengenai Hubungan Antara Iklim Organisasi dan Kepuasan Kerja
Sejumlah besar penelitian iklim organisasi telah dipusatkan pada hubungan persepsi iklim organisasi dengan kepuasan
kerja. Bukti korelasi antara kedua variabel tercampur. Johanneson (1973) menyatakan bahwa hal ini mungkin disebabkan iklim
organisasi dan kepuasan kerja sebagai dua istilah yang berbeda untuk fenomena yang sama. Hipotesa ini menarik minat para
peneliti,tetapi kebanyakan temuan hasil penelitian tidak mampu mendukung pernyataan diatas. Penelitian La Follette dan Sims
(1975) menemukan bahwa adanya korelasi yang tidak sama antara ukuran iklim dan prestasi kerja. Jika iklim organisasi dengan
kepuasan kerja adalah sama,maka korelasi keduanya dengan variabel lain seharusnya sama (Jewell dan Siegall,1990)
KERANGKA PENELITIAN
3.1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan iklim organisasi yang meliputi
struktur,standar-standar,tanggung jawab,penghargaan,dukungan dan komitmen yang mempengaruhi kepuasan kerja yang
melipui kerja yang secara mental menantang,gaji yang pantas,kondisi kerja yang kondusif,rekan kerja yang mendukung dan
kesempatan promosi perawat pelaksana di Puskesmas Medan Labuhan. Kerangka konsep dibawah ini membantu peneliti
dalam menghubungkan hasil penemuan dengan teori teori atau beberapa hasil peenlitian yang terkait
Berdasarkan tujuan penelitian dan tinjauan pustaka maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :
IKLIM ORGANISASI KEPUASAN KERJA
-Struktur -Kerja yang secara mental
-Standar standar mennatang Skema 3.1. Kerangka konseptual hubungan iklim organisasi
-Tanggung jawab -Gaji yang pantas
dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Puskesmas Medan
-Penghargaan -Kondisi kerja yang kondusif
-Dukungan -Rekan kerja yang mendukung
Labuhan
-Komitmen -Kesempatan promosi
3.2. Variabel
Variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independent) : penelitian terdiri dari 6 subvariabel struktur,standar-standar,tanggung
jawab,penghargaan,dukungan dan komitmen
2. Variabel terikat (dependent) : penelitian ini adalah kepuasan kerja perawat meliputi : kerja yang secara mental
menantang,gaji yang pantas,kondisi kerja yang mendukung dan kesempatan promosi
3.3. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini dijabarkan pada tabel di bawah ini :
Variabel Defenisi Alat Ukur Skala Skor
Variabel Persepsi perawat pelaksana Kuisioner Ordinal Iklim organisasi baik : 56-
Independen : dalam menggambarkan terdiri dari 18 72
perubahan suasana kerja di pernyataan.
Iklim Puskesmas Medan Labuhan Masing masing Iklim organisasi cukup
Organisasi meliputi : pernyataan baik : 37-55
1. Struktur dibagi menjadi
2. Standar-standar 3 pernyataan Iklim organisasi kurang
3. Tanggung jawab untuk setiap baik : 18-36
4. Penghargaan dimensi iklim
5. Dukungan organisasi
6. Komitmen
Variabel Kepuasan kerja perawat dalam Kuisioner Ordinal Kepuasan Kerja Baik : 61-
Dependen dipengaruhi dari lima aspek terdiri dari 20 80
yaitu : kerja yang secara item
Kepuasan Kerja mental menantang,gaji yang pernyataan Kepuasan Kerja Cuikup
pantas,kondisi kerja yang Baik : 41-61
kondusif ,rekan kerja yang
mendukung,dan kesempatan
promosi
4. Hipotesa Penelitian
Adanya hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Puskesmas Medan Labuhan
SEMOGA BERMANFAAT!!!!