1. Bagaimana tanggung jawab manusia terhadap alam atas dasar Alikitab?
2. Memberi contoh cara menjaga alam dengan baik!
Penjelasan
1. Tanggung jawab manusia terhadap alam menurut penjelasan dari Alkitab
A. Semua ciptaan adalah berharga, cerminan keagungan Allah (Mazmur 104). Kebesaran Tuhan yang Mahaagung bagi karya ciptaan-Nya (dalam artian lingkungan hidup) tampak dalam Mazmur 104. Perikop ini menggambarkan ketakjuban pemazmur yang telah menyaksikan bagaimana Tuhan yang tidak hanya mencipta, tapi juga menumbuh kembangkannya dan terus memelihara ciptaan-Nya. Ayat 13, 16, 18, dan 17 misalnya, menggambarkan pohon-pohon diberi makan oleh Tuhan, semua ciptaan menantikan makanan dari Tuhan. Yang menarik adalah bukan hanya manusia yang menanti kasih dan berkat Allah, tapi seluruh ciptaan (unsur lingkungan hidup). Di samping itu, penonjolan kedudukan dan kekuasaan manusia atas ciptaan lainnya di sini tidak tampak. Itu berarti bahwa baik manusia maupun ciptaan lainnya tunduk pada kemahakuasaan Allah. Dalam ayat 30, secara khusus dikatakan: “Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.” Kata “roh” sering kali dikaitkan dengan unsur kehidupan, atau hidup itu sendiri. Ini berarti seluruh makhluk ciptaan di alam semesta ini diberikan unsur kehidupan oleh Tuhan. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa bukan hanya manusia yang diberi kehidupan, tapi juga ciptaan lainnya. Betapa berharganya seluruh ciptaan di hadapan Tuhan. Roh Allah terus berkarya dan memberikan kehidupan. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana- Nya yang agung telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis yang terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi, sikap eksploitatif terhadap alam merupakan bentuk penodaan dan perusakan terhadap karya Allah yang agung itu.
B. Semua ciptaan (kosmos) diselamatkan melalui Kristus (Kolose 1:15-23).
Dalam perikop ini diungkapkan dimensi kosmologis yang terkait erat dengan hal keutamaan Kristus, khususnya karya pendamaian, penebusan, dan penyelamatan-Nya atas semua ciptaan. Dalam ayat 23 dikatakan bahwa Injil diberitakan kepada seluruh alam. Melalui Kristus dunia diciptakan, dan melalui Kristus pula Allah berinisiatif melakukan pendamaian dengan ciptaan-Nya. Sekarang alam berada di bawah kuasa-Nya dan dengan demikian kosmos mengalami pendamaian. Bagian ini juga menekankan arti universal tentang peristiwa Kristus melalui penampilan dimensi-dimensi kosmosnya dan melalui pembicaraan tentang keselamatan bagi seluruh dunia, termasuk semua ciptaan. Kristus membawa pendamaian dan keharmonisan bagi semua ciptaan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Penebusan Kristus juga dipahami sebagai penebusan kosmos yang mencakup seluruh alam dan ciptaan. Penyelamatan juga mencakup pendamaian atau pemulihan hubungan yang telah rusak antara manusia dan ciptaan lainnya. Demikianlah dapat disimpulkan bahwa baik manusia maupun segala ciptaan atau makhluk yang lain merupakan suatu kesatuan kosmik yang memiliki nilai yang berakar dan bermuara di dalam Kristus.
C. Dengan memerhatikan kajian teologis di atas, maka melahirkan teologi kontekstual-
ekologis sebagai berikut. o Teologi Ciptaan Teologi ciptaan menekankan karya Allah yang memberikan hidup kepada seluruh ciptaan (Mazmur 104). Dalam hal ini, manusia dilihat sebagai bagian integral dari alam bersama tumbuh-tumbuhan, hewan, dan ciptaan lainnya. Tanggung jawab manusia adalah bekerja untuk Tuhan dalam memelihara dan mengelola lingkungan hidup, bukan mendominasi apalagi mengeksploitasinya. Teologi seperti ini juga pernah dirumuskan dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro tahun 1992. o Solidaritas dengan Alam Kesadaran bahwa seluruh ciptaan berharga di mata Tuhan, membawa kita untuk membangun sikap solidaritas dengan alam. Kita memperlakukan lingkungan hidup sebagai sesama ciptaan yang harus dikasihi, dijaga, dipelihara, dan dipedulikan. Kita mencintai dan memperlakukan lingkungan hidup dengan sentuhan kasih sebagaimana sikap Tuhan. Kita membangun solidaritas baru dengan alam yang telah rusak. o Spiritualitas Ekologis Spiritualitas ini dibangun dengan dasar penghayatan iman bahwa semua ciptaan diselamatkan dan dibaharui oleh Tuhan. Pembaharuan itu menciptakan kehidupan yang harmonis. Spiritualitas ekologis memunyai dasar pada pengalaman manusiawi yang berhadapan dengan kehancuran lingkungan hidup sekaligus berhadapan dengan pengalaman akan yang Mahakudus, yang mengatasi segalanya. Dalam pengalaman ini, kita dipanggil untuk secara kreatif memelihara kualitas kehidupan, dipanggil untuk bersama Sang Penyelenggara hidup ikut serta mengusahakan syalom, kesejahteraan bersama dengan seluruh alam. Spiritualitas ekologis terwujud dalam macam-macam tindakan etis sebagai wujud tanggung jawab untuk ikut memelihara lingkungan hidup.
2. Berikut beberapa contoh cara menjaga alam dengan baik:
a. Tidak membuang sampah sembarangan b. Menghemat Energi c. Menggunakan Produk Daur Ulang d. Menanam Pohon e. Tidak melakukan perburuan liar