Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANDIRI

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Dibuat oleh :
LUS PATAN TIANGNGO’
(230301500011)

FAKULTAS ILMU KEOLARAGAAN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

UNIVERSITAS NEGRI MAKASAR


Pertanyaan

1. Bagaimana tanggung jawab manusia terhadap alam atas dasar Alikitab?


2. Memberi contoh cara menjaga alam dengan baik!

Penjelasan

1. Tanggung jawab manusia terhadap alam menurut penjelasan dari Alkitab


A. Semua ciptaan adalah berharga, cerminan keagungan Allah (Mazmur 104).
Kebesaran Tuhan yang Mahaagung bagi karya ciptaan-Nya (dalam artian
lingkungan hidup) tampak dalam Mazmur 104. Perikop ini menggambarkan
ketakjuban pemazmur yang telah menyaksikan bagaimana Tuhan yang tidak hanya
mencipta, tapi juga menumbuh kembangkannya dan terus memelihara ciptaan-Nya.
Ayat 13, 16, 18, dan 17 misalnya, menggambarkan pohon-pohon diberi makan oleh
Tuhan, semua ciptaan menantikan makanan dari Tuhan. Yang menarik adalah bukan
hanya manusia yang menanti kasih dan berkat Allah, tapi seluruh ciptaan (unsur
lingkungan hidup). Di samping itu, penonjolan kedudukan dan kekuasaan manusia
atas ciptaan lainnya di sini tidak tampak. Itu berarti bahwa baik manusia maupun
ciptaan lainnya tunduk pada kemahakuasaan Allah. Dalam ayat 30, secara khusus
dikatakan: “Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau
membaharui muka bumi.” Kata “roh” sering kali dikaitkan dengan unsur kehidupan,
atau hidup itu sendiri. Ini berarti seluruh makhluk ciptaan di alam semesta ini
diberikan unsur kehidupan oleh Tuhan. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa bukan
hanya manusia yang diberi kehidupan, tapi juga ciptaan lainnya. Betapa berharganya
seluruh ciptaan di hadapan Tuhan. Roh Allah terus berkarya dan memberikan
kehidupan.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-
Nya yang agung telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud dan
fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis yang terintegrasi dan saling
memengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi, sikap eksploitatif terhadap
alam merupakan bentuk penodaan dan perusakan terhadap karya Allah yang agung
itu.

B. Semua ciptaan (kosmos) diselamatkan melalui Kristus (Kolose 1:15-23).


Dalam perikop ini diungkapkan dimensi kosmologis yang terkait erat dengan
hal keutamaan Kristus, khususnya karya pendamaian, penebusan, dan
penyelamatan-Nya atas semua ciptaan. Dalam ayat 23 dikatakan bahwa Injil
diberitakan kepada seluruh alam. Melalui Kristus dunia diciptakan, dan melalui
Kristus pula Allah berinisiatif melakukan pendamaian dengan ciptaan-Nya.
Sekarang alam berada di bawah kuasa-Nya dan dengan demikian kosmos
mengalami pendamaian. Bagian ini juga menekankan arti universal tentang
peristiwa Kristus melalui penampilan dimensi-dimensi kosmosnya dan melalui
pembicaraan tentang keselamatan bagi seluruh dunia, termasuk semua ciptaan.
Kristus membawa pendamaian dan keharmonisan bagi semua ciptaan melalui
kematian dan kebangkitan-Nya. Penebusan Kristus juga dipahami sebagai
penebusan kosmos yang mencakup seluruh alam dan ciptaan. Penyelamatan juga
mencakup pendamaian atau pemulihan hubungan yang telah rusak antara
manusia dan ciptaan lainnya.
Demikianlah dapat disimpulkan bahwa baik manusia maupun segala ciptaan
atau makhluk yang lain merupakan suatu kesatuan kosmik yang memiliki nilai
yang berakar dan bermuara di dalam Kristus.

C. Dengan memerhatikan kajian teologis di atas, maka melahirkan teologi kontekstual-


ekologis sebagai berikut.
o Teologi Ciptaan
Teologi ciptaan menekankan karya Allah yang memberikan hidup
kepada seluruh ciptaan (Mazmur 104). Dalam hal ini, manusia dilihat sebagai
bagian integral dari alam bersama tumbuh-tumbuhan, hewan, dan ciptaan
lainnya. Tanggung jawab manusia adalah bekerja untuk Tuhan dalam
memelihara dan mengelola lingkungan hidup, bukan mendominasi apalagi
mengeksploitasinya. Teologi seperti ini juga pernah dirumuskan dalam KTT
Bumi di Rio de Janeiro tahun 1992.
o Solidaritas dengan Alam
Kesadaran bahwa seluruh ciptaan berharga di mata Tuhan, membawa
kita untuk membangun sikap solidaritas dengan alam. Kita memperlakukan
lingkungan hidup sebagai sesama ciptaan yang harus dikasihi, dijaga,
dipelihara, dan dipedulikan. Kita mencintai dan memperlakukan lingkungan
hidup dengan sentuhan kasih sebagaimana sikap Tuhan. Kita membangun
solidaritas baru dengan alam yang telah rusak.
o Spiritualitas Ekologis
Spiritualitas ini dibangun dengan dasar penghayatan iman bahwa
semua ciptaan diselamatkan dan dibaharui oleh Tuhan. Pembaharuan itu
menciptakan kehidupan yang harmonis. Spiritualitas ekologis memunyai
dasar pada pengalaman manusiawi yang berhadapan dengan kehancuran
lingkungan hidup sekaligus berhadapan dengan pengalaman akan yang
Mahakudus, yang mengatasi segalanya. Dalam pengalaman ini, kita
dipanggil untuk secara kreatif memelihara kualitas kehidupan, dipanggil
untuk bersama Sang Penyelenggara hidup ikut serta mengusahakan syalom,
kesejahteraan bersama dengan seluruh alam. Spiritualitas ekologis terwujud
dalam macam-macam tindakan etis sebagai wujud tanggung jawab untuk ikut
memelihara lingkungan hidup.

2. Berikut beberapa contoh cara menjaga alam dengan baik:


a. Tidak membuang sampah sembarangan
b. Menghemat Energi
c. Menggunakan Produk Daur Ulang
d. Menanam Pohon
e. Tidak melakukan perburuan liar

Anda mungkin juga menyukai