Perkembangan Islam dan Alam Semesta & Pelestarian Sumber Daya Alam
A. Perkembangan Islam dan Alam Semesta
Alam Semesta Menurut Pandangan Islam Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang diangap ada oleh manusia di dunia ini, selain Alah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah alam ghoib dan alam syahadah yang dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai alam semesta Penciptaan alam semsta proses penciptaan alam semesta di dalam Al-Quran terdapat salah satu ayat yang menjelaskan prosesnya seperti di surah (As-Sajdah, 32:4 yang artinya “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?” . Dari salah satu ayat tersebut Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa (sittati ayyaamin) selanjutnya para mufasir bersepakat dalam menafsirkan ayat ini, bahwa yang disebut dengan (sittati ayyaamin) adalah enam tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata Ayyamin. Keterkaitan islam dan alam semesta Jagad raya ini adalah sebuah massa atau susunan unsur-unsur itu berada dalam perbentangan. Sehingga alam semesta dalam persfektif Al-Quran dapat dipahami sebagai perbentangan unsur-unsur yang saling mempunyai keterkaitan. Pada hakikatnya, alam semesta haruslah dipahami sebagai wujud dari keberadaan Allah SWT, sebab alam semesta dan seluruh isinya serta hukum-hukumnya tidak ada tanpa keberadaan Allah Yang Maha Esa. Segala sesuatu termasuk langit dan bumi merupakan ciptaan Allah Yang Maha Kuasa (Ibrahim,14:11). Allah adalah pemilik mutlak dari alam semesta dan penguasa alam semesta serta pemeliharanya Yang Maha Pengasih (Al-Baqarah, 1: 1-3) sebagai ciptaannya, alam semesta ini menyerah kepada kehendak Allah (Ali Imran, 3: 83) dan memuji Allah (Al-Hadid, 57: 1), (Al-Hasyr, 59:1), (As-Saff, 61:1), lihat pula ayat (Al-Isra, 17:44), (An-Nur24: 41). Antara alam semesta (makhluk) dan Allah mempunyai keterikatan erat, dan bahkan meskipun mempunyai hukumnya sendiri, ciptaan amat bergantung pada pencipta yang tak terhingga dan mutlak. Konsepsi tentang Alam Semesta Konsepsi tentang alam mengandung arti kosmogoni (asal-usul alam semesta) dan ada kaitannya dengan masalah identifikasi. Tidak seperti konsepsi indera, yang lazim dimilikimanusia dan makhluk hidup lainnya identifikasi ini hanya di miliki oleh manusia. Karena itu, konsepsi tentang alam semesta juga hanya di miliki oleh manusia. Konsepsi ini bergantung pada pemikiran dan pemahamannya. Dari persepsi indera tentang alam semesta banyak bintang ang lebih maju ketimbang manusia, karena bintang memiliki indera tertentu yang tidak di miliki oleh manusia. Konsepsi religious mengenai alam semesta Dalam agama-agama tertentu seperti Islam konsep religious tentang alam semesta mengambil warna filosofis atau argumentative dan merupakan bagian integral dari agam itu sendiri. Pertanyaan-pertanyaan yang diangkat oleh agama didasarkan pada pemikiran dan bujah. Dengan demikian konsepsi Islam mengenai alam semesta bersifat rasional dan filosofis. Selain nilai konsepsi filosofis yaitu abadi dan komprehensif, konsepsi religious tentang alam semesta tak seperti konsepsi ilmiah dan filosofis murni, memiliki satu lagi nilai yaitu menyucikan prinsip-prinsip konsepsi alam semsta. Prinsip Memperlakukan Alam Semesta Prinsip Tanggung Jawab Manusia memiliki tanggung jawab baik terhadap alam semesta seluruhnya dan integritasnya, maupun terhadap keberadaan dan kelestariannya. Setiap bagian dan benda di alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dengan tujuannya masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk kepentingan manusia atau tidak. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari alam semesta, bertanggung jawab pula untuk menjaga dan melestarikannya Prinsip Solidaritas Manusia adalah bagian integral dari alam semesta. Lebih dari itu, dalam perspektif ekosentrisme, manusia memiliki kedudukan sederajat dan setara dengan alam dan semua makhluk lain di alam ini Kenyataan ini membangkitkan dalam diri manusia perasaan solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian Terhadap Alam Apabila sudah tertanam prinsip ini pada setiap hati manusia, maka pastilah yang ada hanya rasa untuk mencintai, menyayangi dan melestarikan alam semesta dan seluruh isinya, tanpa diskriminasi dan tanpa dominasi. Kasih sayang dan kepedulian ini juga muncul dari kenataan bahwa semua makhluk hidup memiliki hak untuk dilindungi, dipeihara, tidak disakiti dan dirawat B. Pelestarian Sumber Daya Alam Pengertian Sumber Daya Alam Suryanegara Sumber daya alam adalah unsur yang ada di lingkungan alam, baik secara fisik ataupun hayati yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan Katili Sumber daya aam adalah segala unsur tata lingkungan biofisik, baik nyata atau yang potensial untuk memenuhi segala kebutuhan manusia Dr. Sarintan Erfratani Damanik Sumber daya alam yaitu segala sesuatu yang berasal dari alam dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia
Jenis-jenis Sumber Daya Alam
Berdasarkan sifatnya, berdasarkan sifatnya sumber daya alam yaitu SDA Fisik dan SDA Hayati. SDA Fisik memiliki ciri yaitu SDA nya melimpah dan dapat digunakan oleh seluruh makhluk hidup, contohnya air, udara, sinar matahari dan tanah. SDA Hayati memiliki ciri apabila habus dapat dikembangbiakkan kembali, contohnya hewan dan tumbuhan Berdasarkan lokasinya, berdasarkan lokasinya sumber daya alam dibagi 2 yaitu SDA Terrestrial dan SDA Akuatik. SDA Terestrial adalah sumber daya alam yang ada di daratan, contohnya seperti hutan, bahan galian dan tanah. SDA Akuatik adalah sumber daya alam yang ada di lautan, contohnya seperti rumput laut, berbagai jenis ikan dan juga gelombang laut Berdasarkan pemuihannya, berdasarkan pemulihannya sumber daya alam dibagi 2 yaitu SDA yang dapat diperbarui dan SDA yang tidak dapat diperbarui. SDA yang dapat diperbarui artinya dapat dikembalikan persediaannya, dapat diperbarui daam waktu singkat dan dapat dibudidayakan, contohnya peternakan, persawahan, perkebunan. SDA yang tidak dapat diperbarui artinya persediaannya tidak dapat dipuihkan sama sekali karena proses terbentuknya di alam jauh lebih lambat, contohnya gas bumi, minyak bumi, bahan mineral dan batu bara Pelestarian Sumber Daya Alam dalam Perspektif Al-Qur’an Dalam berinteraksi dan mengelola alam serta lingkungan hidup itu, manusia mengemban tiga amanat dari Allah Al-intifa, Allah mempersilahkan kepada umat manusia untuk mengambil manfaat dan mendayagunakan hasil alam dengan sebaik- baiknya demi kemakmuran dan kemaslahatan. Al-i‟tibar, Manusia dituntut untuk senantiasa memikirkan dan menggali rahasia di balik ciptaan Allah seraya dapat mengambil pelajaran dari berbagai kejadian dan peristiwa alam. Al – Ishlah, Manusia diwajibkan untuk terus menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan itu.Manusia mempunyai tugas di muka bumi ini sebagai khalifah (pemimpin) dan sebagai wakil Allah dalam memelihara bumi (mengelola lingkungan hidup). Allah telah memberikan tuntunan dalam Al-Quran tentang lingkungan hidup. Al- Qur‟an telah memberikan konsep dan dalil untuk merumuskan teori tentang pengelolaan sumber daya alam menurut ajaran Islam.