Anda di halaman 1dari 3

Nama : Almer Zahran Triyadi

NIM : 11190163000040

Kelas : Tadris Fisika 6B

RESUME ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

Perkembangan Islam dan Alam Semesta & Pelestarian Sumber Daya Alam

A. Perkembangan Islam dan Alam Semesta


 Alam Semesta Menurut Pandangan Islam
Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang diangap ada oleh manusia di
dunia ini, selain Alah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah alam ghoib dan alam syahadah
yang dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai alam semesta
 Penciptaan alam semsta
proses penciptaan alam semesta di dalam Al-Quran terdapat salah satu ayat
yang menjelaskan prosesnya seperti di surah (As-Sajdah, 32:4 yang artinya
“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada
diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas
Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun
selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?” . Dari salah
satu ayat tersebut Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam
enam masa (sittati ayyaamin) selanjutnya para mufasir bersepakat dalam
menafsirkan ayat ini, bahwa yang disebut dengan (sittati ayyaamin) adalah
enam tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata
Ayyamin.
 Keterkaitan islam dan alam semesta
Jagad raya ini adalah sebuah massa atau susunan unsur-unsur itu berada dalam
perbentangan. Sehingga alam semesta dalam persfektif Al-Quran dapat
dipahami sebagai perbentangan unsur-unsur yang saling mempunyai
keterkaitan. Pada hakikatnya, alam semesta haruslah dipahami sebagai wujud
dari keberadaan Allah SWT, sebab alam semesta dan seluruh isinya serta
hukum-hukumnya tidak ada tanpa keberadaan Allah Yang Maha Esa. Segala
sesuatu termasuk langit dan bumi merupakan ciptaan Allah Yang Maha Kuasa
(Ibrahim,14:11). Allah adalah pemilik mutlak dari alam semesta dan penguasa
alam semesta serta pemeliharanya Yang Maha Pengasih (Al-Baqarah, 1: 1-3)
sebagai ciptaannya, alam semesta ini menyerah kepada kehendak Allah (Ali
Imran, 3: 83) dan memuji Allah (Al-Hadid, 57: 1), (Al-Hasyr, 59:1), (As-Saff,
61:1), lihat pula ayat (Al-Isra, 17:44), (An-Nur24: 41). Antara alam semesta
(makhluk) dan Allah mempunyai keterikatan erat, dan bahkan meskipun
mempunyai hukumnya sendiri, ciptaan amat bergantung pada pencipta yang
tak terhingga dan mutlak.
 Konsepsi tentang Alam Semesta
Konsepsi tentang alam mengandung arti kosmogoni (asal-usul alam semesta)
dan ada kaitannya dengan masalah identifikasi. Tidak seperti konsepsi indera,
yang lazim dimilikimanusia dan makhluk hidup lainnya identifikasi ini hanya
di miliki oleh manusia. Karena itu, konsepsi tentang alam semesta juga hanya
di miliki oleh manusia. Konsepsi ini bergantung pada pemikiran dan
pemahamannya. Dari persepsi indera tentang alam semesta banyak bintang
ang lebih maju ketimbang manusia, karena bintang memiliki indera tertentu
yang tidak di miliki oleh manusia.
 Konsepsi religious mengenai alam semesta
Dalam agama-agama tertentu seperti Islam konsep religious tentang alam
semesta mengambil warna filosofis atau argumentative dan merupakan bagian
integral dari agam itu sendiri. Pertanyaan-pertanyaan yang diangkat oleh
agama didasarkan pada pemikiran dan bujah. Dengan demikian konsepsi Islam
mengenai alam semesta bersifat rasional dan filosofis. Selain nilai konsepsi
filosofis yaitu abadi dan komprehensif, konsepsi religious tentang alam
semesta tak seperti konsepsi ilmiah dan filosofis murni, memiliki satu lagi
nilai yaitu menyucikan prinsip-prinsip konsepsi alam semsta.
 Prinsip Memperlakukan Alam Semesta
 Prinsip Tanggung Jawab
Manusia memiliki tanggung jawab baik terhadap alam semesta
seluruhnya dan integritasnya, maupun terhadap keberadaan dan
kelestariannya. Setiap bagian dan benda di alam semesta ini diciptakan
oleh Tuhan dengan tujuannya masing-masing, terlepas dari apakah
tujuan itu untuk kepentingan manusia atau tidak. Oleh karena itu,
manusia sebagai bagian dari alam semesta, bertanggung jawab pula
untuk menjaga dan melestarikannya
 Prinsip Solidaritas
Manusia adalah bagian integral dari alam semesta. Lebih dari itu,
dalam perspektif ekosentrisme, manusia memiliki kedudukan sederajat
dan setara dengan alam dan semua makhluk lain di alam ini Kenyataan
ini membangkitkan dalam diri manusia perasaan solider, perasaan
sepenanggungan dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup
 Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian Terhadap Alam
Apabila sudah tertanam prinsip ini pada setiap hati manusia, maka
pastilah yang ada hanya rasa untuk mencintai, menyayangi dan
melestarikan alam semesta dan seluruh isinya, tanpa diskriminasi dan
tanpa dominasi. Kasih sayang dan kepedulian ini juga muncul dari
kenataan bahwa semua makhluk hidup memiliki hak untuk dilindungi,
dipeihara, tidak disakiti dan dirawat
B. Pelestarian Sumber Daya Alam
 Pengertian Sumber Daya Alam
 Suryanegara
Sumber daya alam adalah unsur yang ada di lingkungan alam, baik
secara fisik ataupun hayati yang digunakan manusia untuk memenuhi
kebutuhan
 Katili
Sumber daya aam adalah segala unsur tata lingkungan biofisik, baik
nyata atau yang potensial untuk memenuhi segala kebutuhan manusia
 Dr. Sarintan Erfratani Damanik
Sumber daya alam yaitu segala sesuatu yang berasal dari alam dan bisa
dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia

 Jenis-jenis Sumber Daya Alam


 Berdasarkan sifatnya, berdasarkan sifatnya sumber daya alam yaitu
SDA Fisik dan SDA Hayati. SDA Fisik memiliki ciri yaitu SDA nya
melimpah dan dapat digunakan oleh seluruh makhluk hidup,
contohnya air, udara, sinar matahari dan tanah. SDA Hayati memiliki
ciri apabila habus dapat dikembangbiakkan kembali, contohnya hewan
dan tumbuhan
 Berdasarkan lokasinya, berdasarkan lokasinya sumber daya alam
dibagi 2 yaitu SDA Terrestrial dan SDA Akuatik. SDA Terestrial
adalah sumber daya alam yang ada di daratan, contohnya seperti hutan,
bahan galian dan tanah. SDA Akuatik adalah sumber daya alam yang
ada di lautan, contohnya seperti rumput laut, berbagai jenis ikan dan
juga gelombang laut
 Berdasarkan pemuihannya, berdasarkan pemulihannya sumber daya
alam dibagi 2 yaitu SDA yang dapat diperbarui dan SDA yang tidak
dapat diperbarui. SDA yang dapat diperbarui artinya dapat
dikembalikan persediaannya, dapat diperbarui daam waktu singkat dan
dapat dibudidayakan, contohnya peternakan, persawahan, perkebunan.
SDA yang tidak dapat diperbarui artinya persediaannya tidak dapat
dipuihkan sama sekali karena proses terbentuknya di alam jauh lebih
lambat, contohnya gas bumi, minyak bumi, bahan mineral dan batu
bara
 Pelestarian Sumber Daya Alam dalam Perspektif Al-Qur’an
Dalam berinteraksi dan mengelola alam serta lingkungan hidup itu, manusia
mengemban tiga amanat dari Allah
 Al-intifa, Allah mempersilahkan kepada umat manusia untuk
mengambil manfaat dan mendayagunakan hasil alam dengan sebaik-
baiknya demi kemakmuran dan kemaslahatan.
 Al-i‟tibar, Manusia dituntut untuk senantiasa memikirkan dan
menggali rahasia di balik ciptaan Allah seraya dapat mengambil
pelajaran dari berbagai kejadian dan peristiwa alam.
 Al – Ishlah, Manusia diwajibkan untuk terus menjaga dan memelihara
kelestarian lingkungan itu.Manusia mempunyai tugas di muka bumi ini
sebagai khalifah (pemimpin) dan sebagai wakil Allah dalam
memelihara bumi (mengelola lingkungan hidup). Allah telah
memberikan tuntunan dalam Al-Quran tentang lingkungan hidup. Al-
Qur‟an telah memberikan konsep dan dalil untuk merumuskan teori
tentang pengelolaan sumber daya alam menurut ajaran Islam.

Anda mungkin juga menyukai