Anda di halaman 1dari 3

NAMA : I NYOMAN SUKARWA

KELAS : SEMESTER 1A REG.PAGI

NIM : 22021031/22011031

PRODI : DOUBLE DEGREE

HARI/TANGGAL : SENIN, 31 OKTOBER 2022

DOEN : DR. KETUT SUDARNAYA, MM

MATERI : AGAMA HINDU / UTS

SOAL.

1. Dalam agama Hindu sosok Tuhan adalah sosok yang berada diatas segala-galanya, sosok yang
tidak terpengaruh oleh situasi ciptaannya, yang sangat berbeda dengan konsep lain yang
memperlihatkan sosok Tuhan begitu terpengaruh, bahkan tenggelam dalam situasi yang dialami
ciptaaannya dalam segala penggambaran dari kemurkaan Tuhan akibat daritidak diturutinya konsep
penyembahan tertentu. Dimana dalam agama Hindumenyatakan bahwa pada dasarnya Tuhan
(Brahman) memiliki 5 eksistensi. Jelaskankonsep Tuhan tersebut dalam 5 eksistensinya dan sifat-sifat
Tuhan menurut agamaHindu.

2. Pada umumnya manusia memiliki kesadaran religius bahwa hidup manusia inimempunyai tujuan.
Ini berarti bahwa manusia bukan sekedar hidup untuk mati, dankematian bukan akhir bagi segala-
galanya. Tujuan hidup manusia pada hakekatnya menyangkut 2 dimensi utama : Jagaditha dan
Moksa yang diupayakan atas dasar Dharma. Jelaskan konsep manusia dan tujuan hidup manusia
sesuai dengan konsep Catur Purusa Artha dan Catur Asrama.

3. Pemahaman tentang Hindu tidak hanya sekedar seperangkat nilai-nilai yang ideal,abstrak, gaib
dan misterius, tetapi juga nilai-nilai yang praktikal, aktual dalam kehidupan manusia. Untuk itu
dalam mewujudkannya secara aktual dimanifestasikan dalam bentuk kerja dimana nilai manusia itu
terletak pada kerjanya atau perbuatannya. Coba saudara jelaskan Kerja (karma) dalam kaitannya
dengan guna karma menurut Hindu.

JAWABAN:

1. Tuhan dalam agama Hindu dapat disebutkan dalam banyak nama. Beberapa di antaranya
adalah Brahma yang dikenal sebagai Sang Pencipta, Wisnu sebagai Sang Pelindung atau
Pemelihara, dan Syiwa sebagai Sang Penghancur atau Pelebur. amun jika dikaji lebih dalam,
umat Hindu tetap meyakini bahwa Tuhan itu Esa (satu). Dalam kitab Upanisad disebutkan,
“Ekam evam adwityam Brahma” yang berarti “Hanya satu Tuhan, tidak ada yang kedua”.
Untuk mewujudkan bhaktinya kepada Sang Penguasa Alam Semesta, umat Hindu tidak
hanya dituntut untuk memahami bahwa Tuhan itu Esa. Mereka juga harus memahami sifat-
sifat Tuhan yang Acintya (tidak dapat terfikirkan).

Sifat-Sifat Tuhan dalam Agama Hindu


Dalam ilmu Brahma vidya, umat Hindu dituntut untuk menunjukkan bhaktinya
kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menghayati sifat-sifat kemahakuasaannya. Sifat
kemahakuasaan Tuhan dalam ajaran Hindu disebut Asta Aiswarya.

Mengutip buku Agama Hindu terbitan Ganeca Exact, Asta Aiswarya berasal dari dua
kata bahasa Sanskerta, yaitu Asta (delapan) dan Aiswarya (kemahakuasaan).

Jadi, Asta Aiswarya berarti delapan sifat kemahakuasaan Tuhan (Sang Hyang Widhi) yang
menjadi sradha (dasar keimanan dalam agama Hindu). Berikut delapan sifat kemahakuasaan
Tuhan yang dimaksud beserta artinya:

1. Anima

Anima artinya sifat Tuhan Maha Kecil, lebih kecil dari partikel-partikel atom.

2. Lagima

Lagima artinya sifat Tuhan Maha Ringan, lebih ringan dari eter (gas) serta dapat
mengambang dan terapung di udara.

3. Mahima

Mahima artinya sifat Tuhan Maha Besar. Segala tempat di seluruh alam semesta dipenuhi
oleh-Nya. Tuhan meresap memenuhi alam semesta dan selalu berada di dalam ciptaannya.
Dia juga tidak merasa merasa terhimpit di tempat yang sempit.

4. Prapti

Prapti artinya dapat menjangkau segala tempat, langkahnya tidak terhalang oleh siapa pun,
serta tidak terbatas oleh ruang dan waktu pada saat yang bersamaan. Tuhan juga bersifat
"Wyapi Wyapaka Nirwikara" yang artinya ada di mana-mana, tetapi tidak terpengaruh oleh
apa pun.

5. Prakamya

Prakamya berasal dari kata Pra-Kama yang berarti keinginan. Prakamya artinya segala
kehendak atau keinginannya akan terwujud.

6. Isitwa

Istiwa artinya Tuhan Maha Utama dan Maha Mulia. Lemuliaannya tidak dapat disamakan
oleh apa pun dan tidak ada satu pun yang dapat membandingi-Nya.

7. Wasitwa

Wasitwa berasal dari kata Wasa yang berarti Maha Kuasa. Tuhan berada dalam urutan
teratas alam semesta beserta isinya, sebab Dia merupakan raja dari segala raja di seluruh
alam. Tuhan adalah sosok yang menentukan atas penciptaan (utpeti), pemeliharaan (sthiti),
dan kematian (pralina). Dia adalah Maha Penentu kapan dunia ini diciptakan (sresti) dan
kapan dunia ini dihancurkan.

8. Yatra Kama Wasayitwa

Yatra Kama Wasayitwa artinya segala kehendak-Nya akan terlaksana dan tidak ada yang
dapat menentang kodrat-Nya. Kodrat adalah takdir, dan takdir adalah kehendak Tuhan.
2. konsep manusia dan tujuan hidup manusia sesuai dengan konsep Catur Purusa Artha dan
Catur Asrama yaitu dimana jenjang kehidupan manusia harus dimulai dari tahap belajar
semasih muda, tahap berumah tangga setelah menginjak dewasa, dan tahap belajar
melepaskan diri dari segala ikatan keduniawian, dan sampai pada tahap pelepasan yang
sesungguhnya.

Catur Purusa Artha dan Catur Asrama merupakan sangat penting diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Catur Purusa Artha merupakan salah satu ajaran susila yang
menjadi pedoman bagi manusia untuk bertingkah laku. Sedangkan catur asrama merupakan
suatu tahap atau tingkatan kehidupan yang perlu dilalui oleh manusia. Kedua istilah ini
sangat erat kaitannya dalam ajaran Hindu yang perlu diketahui dan diamalkan oleh umatnya.

Catur Asrama merupakan empat tahap dalam kehidupan yang perlu dilewati oleh setiap
orang untuk mewujudkan tujuan beragama dan tujuan hidup. Sedangkan pengertian Catur
Purusa Artha adalah empat tujuan hidup yang perlu dijadikan tuntunan moral dalam
melakukan Catur Asrama.

Hubungan Catur Purusa Artha dengan Catur Asrama

Catur Purusa Artha adalah fondasi moral bagi umat Hindu untuk menjalankan ajaran Catur
Asrama. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa umat Hindu mempunyai kewajiban
untuk melaksanakan tujuan bernegara dan beragama.Catur Purusa Artha dan Catur Asrama
bagi umat Hindu adalah suatu elemen yang sangat penting dan saling berkaitan. Keduanya
tidak dapat dipisahkan karena Catur Purusa Artha menjadi pedoman bagi umat Hindu dalam
mewujudkan Catur Asrama. Maka manusia perlu menjalin hubungan dengan Catur Purusa
Artha dan Catur Asrama. Catur Purusa Artha merupakan fondasi moral dalam melakukan
Catur Asrama. Tanpa Catur Purusa Artha sebagai landasannya, maka tujuan Catur Asrama
akan sulit untuk diwujudkan dalam kehidupan.

3. Menurut saya Kerja (karma) dalam kaitannya dengan guna karma menurut Hindu
yaitu, salah satu dari lima keyakinan (Panca Sradha) dari Agama Hindu serta filsafat dari
agama Dharmik. Berakar dari dua kata yaitu karma dan phala. Karma berarti "perbuatan",
"aksi", dan phala berarti "buah", "hasil". Karmaphala berarti "buah dari perbuatan", baik
yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan.

Karmaphala memberi optimisme kepada setiap manusia, bahkan semua makhluk


hidup. Dalam ajaran ini, semua perbuatan akan mendatangkan hasil. Apapun yang kita
perbuat, seperti itulah hasil yang akan kita terima. Yang menerima adalah yang berbuat, dan
efeknya kepada orang lain. Karma Phala adalah sebuah Hukum kausalitas bahwa setiap
perbuatan akan mendatangkan hasil. Dalam konsep Hindu, berbuat itu terdiri atas:
perbuatan melalui pikiran, perbuatan melalui perkataan, dan perbuatan melalui tingkah
laku, Ketiganya lah yang akan mendatangkan hasil bagi yang berbuat.Kalau perbuatannya
baik, hasilnya pasti baik, demikian pula sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai