Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa
adanya.
Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena
filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan
mendasar.
Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa yang
mungkin kita terima begitu saja ternyata salah atau menyesatkan—atau hanya
merupakan sebagian dari kebenaran.
Kegunaan filsafat :
sebagai pedoman untuk berpikir, bersikap, dan bertindak secara sadar dalam
menghadapi berbagai gejala–peristiwa yang timbul dalam alam dan masyarakat.
Manfaat agama :
- Menjadikan hidup lebih terarah
- Dapat memberikan ketenangan dalam hidup
- Menghindarkan diri dari perilaku buruk
Kegunaan agama :
-
Manfaat ilmu pengetahuan :
- Dapat membedakan yang benar dan salah
- Dapat menjadikan seseorang lebih bijaksana dalam menghadapi masalah
- Dapat merubah dan meningkatkan seseorang menjadi lebih baik
Kegunaan ilmu pengetahuan :
3. 3 sloka / mantra yang berkaitan dengan panca sradha (dijabarkan, berikan pendapat)
- Dalam kitab Yajur Weda XIX.30 yang berbunyi:
Çraddhaya satyam apnoti,
çradham satye prajapatih
Artinya: Dengan Sradha orang akan mencapai Tuhan, beliau menetapkan, dengan
Sradha menuju Satya.
Maksud dari sloka tersebut yaitu orang bisa mencapai Tuhan bila ia memiliki
keyakinan yang kuat terhadap Tuhan-nya. Sradha atau keyakinan merupakan poin
penting dalam beragama, sebab keyakinan menjadi dasar dalam beragama. Dari
Sradha atau keyakinan tersebut akan bisa membawa ke Satya, yaitu setia, jujur
dan tanggung jawab. Dimana Satya merupakan sikap yang wajib dimiliki oleh
seseorang. Dengan adanya sikap tersebut seseorang akan menjadi pribadi yang
jauh lebih baik. Bukan hanya untuk kepentingan dirinya sendiri melainkan untuk
kepentingan banyak orang.
- Dalam kitab Bhagawad Gita sloka X.20 yang berbunyi:
aham ātmā guḍākeśa,
sarwabhutāśaya-sthitah
aham ādiś ca madhyam ca
bhūtānām anta eva ca
Artinya: O Arjuna, Aku adalah roh yang utama yang bersemayam di dalam hati
semua makhluk hidup. Aku adalah awal, pertengahan dan akhir semua makhluk.
Sloka tersebut menjelaskan bahwa Tuhan berada di setiap mahkluk hidup yang
disebut sebagai Atman. Sedangkan Tuhan atau Brahman merupakan sumber dari
setiap Atman yang berada dalam makhluk hidup. Tuhan merupakan awal,
pertengahan dan akhir dari setiap makhluk. Sebab Tuhan merupakan sumber awal
atau pencipta, yang memelihara dan juga yang akan mengakhiri hidup dari semua
mahkluk.
- dalam kitab Bhagawad Gita sloka IV.5 disebutkan:
śri bhagavān uvāca
bahūni me vyatītāni janmāni tava cārjuna
tāny ahaṁ veda sarvāṇi na tvaṁ vettha parantapa
Artinya: Kepribadian tuhan yang maha esa bersabda: engkau dan aku sudah
dilahirkan berulangkali. Aku dapat ingat segala kelahiran itu, tetapi engkau tidak
dapat ingat, wahai penakluk musuh.
Punarbhawa adalah keyakinan bahwa semua mahluk hidup akan mengalami
reingkarnasi. Reingkarnasi atau Punarbhawa di sebabkan karena hasil perbuatan
mahluk hidup itu sendiri, baik yang ia lakukan pada saat ia menjalani hidup
maupun apa yang ia lakukan pada saat ia menjalani kehidupan sebelumnya.
5. Tri hita karana berkaitan dengan fenomena alam yang terjadi saat ini
Tri hita karana berasal dari kata tri yang berarti tiga, hita yang berarti sejahtera, dan
karana yang artinya penyebab. Jadi tri hita karana merupakan 3 hal penyebab
kesejehteraan hidup manusia. Tri hita karana memiliki 3 bagian yaitu hubungan
manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (parhyangan), hubungan manusia
dengan manusia (pawongan), dan hubungan manusia dengan alam sekitar
(palemahan). Salah satu fenomena alam yang terjadi saat ini yang berkaitan dengan tri
hita karana adalah hujan lebat yang mengakibatkan banjir. Belakangan ini cuaca
sering tidak menentu, kadang hujan dan kadang panas. Saat hujan, hujan biasanya
turun dengan sangat deras dan dalam jangka waktu lama. Selain itu kurangnya saluran
air serta terjadinya penumpukan sampah diselokan mengakibatkan air hujan naik ke
jalanan dan terjadilah banjir. Selain itu juga mengakibatkan adanya bangunan yang
roboh. Maka fenomena alam tersebut berkaitan dengan palemahan, yaitu hubungan
manusia dengan alam sekitar.