Anda di halaman 1dari 16

BAGAIMANA MANUSIA BERTUHAN

Oleh:

Ardiansyah1, Rendi2, Syarif Lexsi Firnanda3

Universitas Tanjungpura Pontianak

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jl. Prof. H.Hadari Nawawi, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kalimantan

Barat

Email:

H1071221034@student.untan.ac.id

H1071221030@student.untan.ac.id

H1071221005@student.untan.ac.id

Abstrak

Pada tulisan artikel ilmiah kali ini menjelaskan tentang “Bagaimana

Manusia Bertuhan”. Manusia memiliki kebutuhan spiritual yang mendorongnya

untuk mencari makna dalam hidup dan memahami keberadaannya di dunia. Salah

satu cara yang umum dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan tersebut

adalah dengan bertuhan. Bertuhan dapat diartikan sebagai keyakinan akan adanya

kekuatan yang lebih besar dari diri sendiri, seperti Tuhan, dewa, atau kekuatan

kosmik. Cara manusia bertuhan dapat bervariasi tergantung pada latar belakang
budaya, pengalaman hidup, dan keadaan emosional yang dialaminya. Beberapa

orang menganut agama tertentu sebagai bentuk bertuhan, sementara yang lain lebih

condong pada spiritualitas atau keyakinan pribadi. Bertuhan dapat memberikan

manfaat bagi manusia, seperti memberikan rasa kedamaian, kepercayaan diri, dan

orientasi hidup. Namun, bertuhan juga dapat menimbulkan konflik dan perpecahan

apabila pandangan yang berbeda tidak diterima atau dihargai. Oleh karena itu,

penting bagi manusia untuk menghormati perbedaan dan memperkuat nilai-nilai

persamaan dalam bertuhan. Artikel ini mengupas lebih dalam tentang bagaimana

manusia bertuhan, jenis-jenis bertuhan, manfaat, dan tantangan yang dihadapi

dalam praktik bertuhan.

Pendahuluan

Bertuhan merupakan suatu bentuk kebutuhan spiritual yang melandasi

keberadaan manusia. Sebagai makhluk yang berakal dan berjiwa, manusia merasa

perlu untuk mencari makna dalam hidupnya dan memahami tujuan keberadaannya

di dunia. Salah satu cara yang paling umum dilakukan manusia dalam memenuhi

kebutuhan spiritual tersebut adalah dengan bertuhan. Bertuhan dapat diartikan

sebagai suatu keyakinan bahwa ada kekuatan yang lebih besar dari dirinya sendiri,

seperti Tuhan, dewa, atau kekuatan kosmik yang mengatur alam semesta. Meskipun

cara manusia bertuhan dapat berbeda-beda, tetapi pengaruhnya dalam memenuhi

kebutuhan spiritual sangat penting bagi kehidupan manusia.

Banyak studi yang menunjukkan bahwa bertuhan dapat memberikan manfaat

positif bagi manusia, seperti memberikan rasa kedamaian, kepercayaan diri, dan
orientasi hidup yang jelas. Namun, bertuhan juga dapat menimbulkan konflik dan

perpecahan jika pandangan yang berbeda tidak diterima atau dihargai. Oleh karena

itu, penting bagi manusia untuk memperkuat nilai-nilai persamaan dalam bertuhan

dan menghormati perbedaan pandangan.

Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana manusia

bertuhan, jenis-jenis bertuhan, manfaat, dan tantangan yang dihadapi dalam praktik

bertuhan. Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang bertuhan, diharapkan

dapat membantu kita untuk lebih memahami diri sendiri, menjalin hubungan yang

lebih baik dengan orang lain, serta mencari makna hidup yang lebih bermakna.

Metode Penelitian

Untuk menghasilkan artikel ilmiah tentang bagaimana manusia bertuhan,

metode penelitian yang dapat digunakan adalah studi literatur atau kajian pustaka.

Metode ini dilakukan dengan melakukan pencarian, analisis, dan sintesis terhadap

literatur yang relevan dengan topik bertuhan, seperti buku, jurnal, dan artikel ilmiah

terbaru.

Tahap pertama dalam metode penelitian ini adalah menentukan kata kunci atau

istilah pencarian yang relevan dengan topik bertuhan, seperti "manusia",

"bertuhan", "kebutuhan spiritual", "agama", "spiritualitas", "keyakinan pribadi",

dan sebagainya. Kemudian, dilakukan pencarian literatur melalui berbagai sumber

informasi, seperti database online, perpustakaan, dan situs web resmi.


Setelah literatur terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis

terhadap literatur tersebut, dengan memilah informasi yang relevan dan membuat

catatan terkait pandangan, pendapat, atau temuan dari para penulis. Analisis ini

dapat dilakukan secara sistematis, dengan memperhatikan kualitas literatur dan

membandingkan informasi dari berbagai sumber.

Tahap akhir dalam metode penelitian ini adalah melakukan sintesis atau

penggabungan hasil analisis dari berbagai literatur yang relevan dengan topik

bertuhan. Dari hasil sintesis, dapat dibuat artikel ilmiah yang memberikan

pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana manusia bertuhan, jenis-jenis

bertuhan, manfaat, dan tantangan yang dihadapi dalam praktik bertuhan.

Dalam penelitian studi literatur, tidak ada pengumpulan data primer yang dilakukan

melalui observasi atau wawancara langsung dengan responden. Namun, tetap

diperlukan keterampilan analisis dan sintesis literatur yang baik, serta kemampuan

untuk mengidentifikasi literatur yang relevan dan berkualitas.

Hasil

Bertuhan merupakan suatu bentuk kebutuhan spiritual yang melandasi

keberadaan manusia. Manusia bertuhan dengan berbagai cara, seperti melalui

agama, spiritualitas, keyakinan pribadi, atau kepercayaan pada kekuatan kosmik.

Setiap jenis bertuhan memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri, yang dapat

memengaruhi cara manusia memandang diri sendiri, orang lain, dan dunia.
Meskipun cara manusia bertuhan berbeda-beda, namun banyak studi yang

menunjukkan bahwa bertuhan dapat memberikan manfaat positif bagi

kesejahteraan manusia, seperti memberikan rasa kedamaian, kepercayaan diri, dan

orientasi hidup yang jelas. Selain itu, bertuhan juga dapat membantu manusia

menghadapi tantangan hidup, seperti kegagalan, kehilangan, atau perubahan yang

tak terduga. Dalam agama islam, sudah dijelaskan didalam Al-Qur’an bahwa Tuhan

dapat muncul dimanapun tanpa harus menjelma kedalam bentuk apapun seperti

yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an pada surah Al-An’am ayat 103:

َّ ‫يراخبْ ال ُْي ِف‬


ُ ْ‫ط وا الل ا واه َ اْبصاار ْ الَُ ِك ْرد وا ي واه اْبصاار ْه الَُ ِك ْرد ََل ت‬ ِ

("Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala

yang kelihatan, dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.")

Namun, praktik bertuhan juga dapat menimbulkan tantangan dan konflik, terutama

ketika pandangan yang berbeda tidak diterima atau dihargai. Penting bagi manusia

untuk memperkuat nilai-nilai persamaan dalam bertuhan dan menghormati

perbedaan pandangan, sehingga dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan

menghindari konflik yang merugikan.

Dalam praktik bertuhan, penting untuk memahami nilai-nilai dasar yang

terkandung dalam ajaran agama atau kepercayaan, serta mempraktikkan ajaran

tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penting pula untuk memiliki

kemampuan berpikir kritis dan terbuka terhadap pemikiran dan pandangan yang
berbeda, serta mampu mengatasi ketakutan dan kecemasan yang terkait dengan

kehidupan.

Dalam kesimpulannya, bertuhan merupakan suatu bentuk kebutuhan spiritual yang

penting bagi keberadaan manusia. Meskipun cara manusia bertuhan berbeda-beda,

namun praktik bertuhan dapat memberikan manfaat positif bagi kesejahteraan

manusia, asalkan dilakukan dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai dasar ajaran

agama atau kepercayaan yang dianut. Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk

memperkuat nilai-nilai persamaan dalam bertuhan dan menghormati perbedaan

pandangan, sehingga dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan menghindari

konflik yang merugikan.

Pembahasan

Bertuhan merupakan suatu bentuk kebutuhan spiritual yang penting bagi

keberadaan manusia. Meskipun cara manusia bertuhan berbeda-beda, namun

praktik bertuhan dapat memberikan manfaat positif bagi kesejahteraan manusia,

asalkan dilakukan dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai dasar ajaran agama

atau kepercayaan yang dianut. Oleh karena itu, artikel ini membahas pentingnya

bertuhan, cara manusia bertuhan, manfaat bertuhan, serta tantangan dan konflik

yang muncul dalam praktik bertuhan.


1. Pentingnya Bertuhan

Bertuhan merupakan suatu bentuk kebutuhan spiritual yang melandasi

keberadaan manusia. Manusia membutuhkan sesuatu yang lebih besar dari dirinya

untuk merasa aman dan memiliki orientasi hidup yang jelas. Bertuhan juga

memberikan rasa kedamaian, kepercayaan diri, dan makna hidup yang bermanfaat

bagi kesejahteraan manusia. Pentingnya bertuhan terlihat dari kenyataan bahwa

hampir semua agama dan kepercayaan di dunia mengajarkan tentang pentingnya

bertuhan. Agama dan kepercayaan di dunia memiliki tujuan yang sama yaitu untuk

memberikan solusi dalam memenuhi kebutuhan spiritual manusia. Manusia

membutuhkan hal yang lebih besar dari dirinya sendiri untuk memberikan arti dan

tujuan pada hidupnya, dan itu dapat ditemukan melalui bertuhan.

Manusia diciptakan memang bertujuan untuk menjadi khalifah di muka bumi, yang

mana manusia diberikan akal, pikiran, nalar, serta moral supaya mereka dapat

berfikir dan dapat membedakan yang mana baik dan buruk. Seperti yang sudah

dijelaskan didalam Al-Qur’an Allah berfirman:

َ‫الله ْقَُ خـ ِل ل َُْبِدْيل‬ ‫ط ْف ِيتَّ ا ِل ه‬


ِ ‫ّٰللا َت َْر ِطف‬ َ ‫س النَ َر‬
َّ ‫ْي َه َل َعا‬ ۗ ‫ا ً ُْيفِنَ حِ لد ُِْين ِ لَ َك ْه َج ْو ِم قَاَف ِ ه‬ ۗ َ‫ا‬

َّ ‫ۙ ت َ ۗ َل ۗ ِمي َْق ال الد ُِْين َ ِك ٰلذ ْنو َم ْل َع ي َ َل ِا‬


‫س الن ََرثْكَ اَّ ِن ٰـك َل و‬

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah

Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada

perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan

manusia tidak mengetahui," (QS. Ar-Rum 30: Ayat 30).


Dalam praktiknya, bertuhan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan

manusia. Dengan bertuhan, manusia dapat merasa tenang dan terhindar dari

kecemasan dan ketakutan. Bertuhan juga memberikan keyakinan dan harapan

bahwa hidup memiliki arti dan tujuan yang lebih besar. Hal ini akan memotivasi

manusia untuk mencapai tujuan hidupnya dan meraih kebahagiaan yang lebih besar.

Namun demikian, penting juga untuk memahami bahwa cara manusia bertuhan

berbeda-beda dan tergantung pada agama atau kepercayaan yang dianut. Setiap

agama atau kepercayaan memiliki aturan, tata cara, dan tradisi yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, perlu menghargai perbedaan pandangan dalam bertuhan dan

memperkuat nilai-nilai persamaan, sehingga dapat menciptakan hubungan yang

harmonis dan menghindari konflik yang merugikan.

Dalam kesimpulannya, pentingnya bertuhan tidak dapat diabaikan. Bertuhan

memberikan arti dan tujuan pada hidup manusia, memberikan rasa tenang,

keyakinan, dan harapan, serta memotivasi manusia untuk mencapai tujuannya. Oleh

karena itu, penting bagi manusia untuk memahami dan menghargai perbedaan

pandangan dalam bertuhan serta memperkuat nilai-nilai persamaan, sehingga dapat

menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan.


2. Cara Manusia Bertuhan

Manusia bertuhan dengan berbagai cara, seperti melalui agama,

spiritualitas, keyakinan pribadi, atau kepercayaan pada kekuatan kosmik.

Setiap jenis bertuhan memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri, yang

dapat memengaruhi cara manusia memandang diri sendiri, orang lain, dan

dunia. Namun, penting untuk memperkuat nilai-nilai persamaan dalam

bertuhan dan menghormati perbedaan pandangan, sehingga dapat

menciptakan hubungan yang harmonis dan menghindari konflik yang

merugikan.

Cara manusia bertuhan dapat berbeda-beda tergantung pada agama atau

kepercayaan yang dianut. Berikut ini beberapa contoh cara manusia bertuhan:

a. Doa: Doa merupakan salah satu cara manusia bertuhan yang paling umum.

Doa dilakukan dengan mengajukan permohonan atau mengucapkan rasa

syukur kepada Tuhan atau kekuatan yang lebih besar. Doa dilakukan dengan

cara yang berbeda-beda tergantung pada agama atau kepercayaan yang

dianut.

b. Meditasi: Meditasi adalah suatu bentuk praktik spiritual yang biasanya

digunakan untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi atau

menghubungkan diri dengan kekuatan yang lebih besar. Meditasi dilakukan

dengan cara mengosongkan pikiran dan fokus pada suatu hal tertentu seperti

napas atau mantram.


c. Ibadah: Ibadah adalah suatu bentuk praktik spiritual yang biasanya

dilakukan secara berkala dengan mengikuti aturan atau tata cara tertentu.

Ibadah dilakukan dengan cara yang berbeda-beda tergantung pada agama

atau kepercayaan yang dianut.

d. Kontemplasi: Kontemplasi adalah suatu bentuk refleksi atau pemikiran

mendalam mengenai kehidupan dan keberadaan manusia. Kontemplasi

biasanya dilakukan untuk mencari makna atau tujuan hidup yang lebih

dalam.

e. Melakukan kebajikan: Melakukan kebajikan adalah suatu bentuk praktik

spiritual yang dilakukan dengan memberikan manfaat atau bantuan kepada

orang lain. Melakukan kebajikan dianggap sebagai salah satu cara untuk

mendekatkan diri kepada Tuhan atau kekuatan yang lebih besar.

Dalam praktiknya, cara manusia bertuhan dapat berbeda-beda tergantung

pada agama atau kepercayaan yang dianut. Namun, tujuan dari cara bertuhan

tersebut sama yaitu untuk mencari makna dan tujuan hidup yang lebih dalam serta

mendekatkan diri kepada Tuhan atau kekuatan yang lebih besar. Oleh karena itu,

penting untuk menghargai perbedaan pandangan dalam bertuhan dan memperkuat

nilai-nilai persamaan, sehingga dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan

menghindari konflik yang merugikan.


3. Manfaat Bertuhan

Bertuhan memiliki manfaat yang sangat penting bagi manusia. Berikut ini

beberapa manfaat bertuhan:

a. Memberikan keseimbangan dan kedamaian batin: Bertuhan dapat

membantu seseorang mencari kedamaian batin dan mengatasi kecemasan

serta stress dalam hidupnya. Kegiatan seperti doa, meditasi, dan

kontemplasi dapat membantu seseorang merenungkan makna hidup dan

mengatasi rasa khawatir atau kecemasan yang mengganggu pikiran.

b. Meningkatkan kualitas hidup: Bertuhan dapat membantu seseorang

menemukan arti dan tujuan hidup yang lebih dalam, sehingga dapat

meningkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan. Melakukan praktik spiritual

seperti ibadah, kontemplasi, dan meditasi juga dapat membantu seseorang

lebih memahami diri sendiri dan mengembangkan nilai-nilai positif dalam

hidupnya.

c. Meningkatkan rasa empati dan solidaritas: Bertuhan dapat membantu

seseorang lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan lingkungan

sekitarnya. Kegiatan seperti melakukan kebajikan dan berpartisipasi dalam

komunitas keagamaan dapat membantu meningkatkan rasa empati dan

solidaritas terhadap sesama manusia.

d. Memberikan pandangan yang lebih luas: Bertuhan dapat membantu

seseorang memiliki pandangan yang lebih luas mengenai dunia dan

keberadaannya di dalamnya. Melalui kontemplasi dan meditasi, seseorang


dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai keberadaan dan

tujuan hidup, sehingga dapat membantu mengatasi perasaan cemas dan

ketidakpastian.

e. Menyediakan panduan moral: Agama atau kepercayaan tertentu biasanya

memiliki panduan moral yang jelas mengenai bagaimana seseorang

seharusnya hidup dan bersikap. Panduan moral tersebut dapat membantu

seseorang untuk lebih memahami nilai-nilai etika dan kebijakan dalam

hidupnya, serta meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan

lingkungan sekitarnya.

Dalam keseluruhan, bertuhan memiliki manfaat yang penting dalam

kehidupan manusia. Bertuhan dapat membantu seseorang mencapai kedamaian

batin, meningkatkan kualitas hidup, mengembangkan rasa empati dan solidaritas,

memberikan pandangan yang lebih luas, dan menyediakan panduan moral yang

jelas. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk menemukan cara bertuhan

yang sesuai dengan kepercayaan dan pandangan hidupnya, sehingga dapat

membantu mencapai keseimbangan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

4. Tantangan dan Konflik Dalam Praktik Bertuhan

Dalam praktik bertuhan, tidak selalu mulus dan lancar. Ada beberapa

tantangan dan konflik yang mungkin dihadapi oleh seseorang dalam praktik

bertuhan, terutama jika kepercayaan atau agama yang dianut berbeda dengan orang

lain di sekitarnya. Berikut adalah beberapa tantangan dan konflik dalam praktik

bertuhan:
a. Konflik antar agama atau kepercayaan: Terkadang praktik bertuhan

seseorang dapat berbeda dengan orang lain yang memiliki kepercayaan atau

agama yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan konflik dan perbedaan

pendapat, terutama jika praktik bertuhan tersebut dianggap merugikan atau

mengancam kepercayaan atau agama orang lain.

b. Kesulitan dalam mempraktikkan kepercayaan: Tantangan lainnya dalam

praktik bertuhan adalah kesulitan dalam mempraktikkan kepercayaan

tersebut secara konsisten dan memenuhi tuntutan praktiknya. Tuntutan

praktik yang ketat atau kurangnya waktu luang dapat membuat seseorang

kesulitan untuk mempraktikkan kepercayaannya dengan konsisten.

c. Konflik antara keyakinan dan ilmu pengetahuan: Beberapa keyakinan

dalam praktik bertuhan mungkin tidak sesuai dengan pengetahuan ilmiah

yang ada saat ini. Hal ini dapat menyebabkan konflik antara keyakinan dan

ilmu pengetahuan, yang dapat mengganggu praktik bertuhan seseorang.

d. Kesenjangan antara praktik dan nilai: Terkadang praktik bertuhan seseorang

tidak sesuai dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dipegang oleh

seseorang. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan antara praktik dan nilai,

yang dapat memengaruhi kepercayaan dan komitmen seseorang terhadap

praktik tersebut.

e. Tantangan spiritual: Tantangan terakhir dalam praktik bertuhan adalah

tantangan spiritual, yang dapat terjadi ketika seseorang merasa sulit untuk

merenungkan atau menghubungkan diri dengan kepercayaannya.


Tantangan spiritual ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres,

kecemasan, dan ketidakpastian dalam hidup.

Untuk mengatasi tantangan dan konflik dalam praktik bertuhan, seseorang

dapat mencari bimbingan atau dukungan dari pemimpin agama atau kelompok

kepercayaan, mencari pemahaman yang lebih dalam tentang keyakinan dan praktik

bertuhan yang dipegang, dan membuka diri terhadap pemahaman dan pandangan

orang lain. Dengan mengatasi tantangan dan konflik dalam praktik bertuhan,

seseorang dapat memperoleh manfaat yang positif dan lebih memperdalam makna

dan tujuan hidupnya.

Kesimpulan

Bertuhan merupakan fenomena yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Dalam praktiknya, manusia melakukan berbagai cara untuk bertuhan,

seperti beribadah, meditasi, doa, dan lain sebagainya. Bertuhan juga memiliki

manfaat yang signifikan, seperti memberikan rasa kedamaian, memperkuat rasa

empati, dan membantu dalam menghadapi tantangan hidup.

Namun, dalam praktik bertuhan, tidak selalu mulus dan lancar. Ada beberapa

tantangan dan konflik yang mungkin dihadapi, terutama jika kepercayaan atau

agama yang dianut berbeda dengan orang lain di sekitarnya. Tantangan dan konflik

ini harus diatasi dengan mencari bimbingan atau dukungan dari pemimpin agama

atau kelompok kepercayaan, mencari pemahaman yang lebih dalam tentang


keyakinan dan praktik bertuhan yang dipegang, dan membuka diri terhadap

pemahaman dan pandangan orang lain.

Karena pentingnya bertuhan dalam kehidupan manusia, para peneliti dan

praktisi harus terus mengeksplorasi dan mengembangkan cara-cara baru untuk

membantu orang dalam praktik bertuhan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan

cara meningkatkan pemahaman dan dukungan terhadap praktik bertuhan,

memperkuat hubungan sosial dalam kelompok kepercayaan, dan mempromosikan

nilai-nilai positif seperti toleransi dan saling pengertian.

Dalam kesimpulannya, bertuhan adalah fenomena yang kompleks dan penting

dalam kehidupan manusia. Melalui praktik bertuhan yang konsisten dan mendalam,

seseorang dapat memperoleh manfaat positif yang signifikan dan menjadi lebih

baik dalam menghadapi tantangan hidup.

Daftar Pustaka

Mudzakkir, dkk (2020): Bagaimana Manusia Bertuhan?. Universitas Negeri

Makassar.

Rahmat, Munawar. (2006.) “Corak Berpikir Keagamaan Mahasiswa Aktivis Islam

UPI: Dari Corak Berpikir yang Eksklusif, Inklusif, hingga Liberal” Jurnal Ta`lim.

Bandung: Jurusan MKDU FPIPS UPI.

(Tedy, 2017)Tedy, A. (2017). Tuhan dan Manusia. El-Afkar Vol. 6 Nomor II, 6(1),

61.

Anda mungkin juga menyukai