Anda di halaman 1dari 13

Oleh M Ridwan

AGAMA DAN BINA DAMAI: Lubis


P u s d i k l a t Te k n i s
Kemenag RI
PERAN AGAMA DALAM disampaikan oleh :

KEHIDUPAN MASYARAKAT T I M W I D YA I S WA R A
D E N PA S A R

1
PENGERTIAN AGAMA

 Agama merupakan identitas yang mengandung pandangan-


pandangan dasar bagi manusia mengorganisir kehidupan
mereka (the ground of meaning) yakni orientasi dasar
tdrhadap kehidupan kemanusiaan, kemasyarakatan, konsep
mengenai waktu dan makna mati, konsep kosmologi dasar
dalam hubungannya dengan eksistensi manusia
 Karena itu, agama merupakan tuntunan hidup yang
diturunkan Tuhan kepada umat manusia yang memuat
ajaran yang universal, non parokial, non diskriminatif
 Tugas sosial pemuka agama tidak hanya terhadap sesama
pemuka agama tetapi juga terhadap penghayat kepercayaan
karena negara sudah memberikan legalitas kepada mereka
dalam status kependudukan, Selasa, tanggal 7 November
2017
2
KEBIJAKAN TERHADAP AGAMA

 Integrasi agama dengan negara sebagaimana pada negara


dengan konsep teokratis sehingga muncul negara khilafah,
wilayat faqih atau negara kepausan
 Agama dan negara berada pada kedudukan yang berbeda
maka oleh karena itu negara tidak boleh mencampuri urusan
agama dan demikian pula sebaliknya. (laicité) Akan tetapi
pada kenyataannya, seorang pejabat dinyatakan memiliki
legalitas apabila telah bersumpah menurut keyakinan
bahkan pada negara komunis tetap juga memakai ketetuan
sumpah
 Agama dan negara merupakan dua kutub yang berbeda
akan tetapi keduanya saling mendukung arau dengan kata
lain agama dipahami sebagai faktor komplementer bagi
negara
3
FUNGSI AGAMA

 Menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya manusia


hidup, dan nalar membuat jawaban itu itu taat asas
(consistent) dan terjalin rapi (coherence). Manusia dihadapkan
kepada berbagai pertanyaan: kesedihan, penderitaan,
sengsara, bahagia, akhir kehidupan yang tidak terjawab
melalui empiris dan eksperimen.
 Dengan mengamati ciri-ciri agama pada beragam agama,
maka diperoleh kerangka rasional yang mempersatukan
agama yang menganjurkan iman kepada kekuatan supra-
natural, kekuatan yang hanya bisa didekati dengan doa
(munajat) dan memberi ilham timbulnya pengalaman rohani
dalam kadar tinggi disebut esktase
 Maka agama menawarkan tiga rukun keyakinan: ma’rifat al
mabda’/uluhiyah; ma’rifat al wasithoh/nubuwwah; ma’rifat al
ma’ad/sam’iyat
4
 Agama melahirkan patokan perilaku terpuji (mahmudah) dan
tercela (mazmumah) yang kemudian perilaku yang
diinginkan itu dirumuskan menjadi sejumlah perintah dan
larangan yang didasarkan kepada ketaatan sesungguhnya
(taqwa) kepada Tuhan
 Hal itu disebabkan karena manusia memiliki kelebihan dari
floea dan fauna yaitu akal dan budi sehingga di samping
mengetahui perbedaan benar dan salah juga mengetahui
perbedaan baik dan buruk
 Doa itu membangkitkan potensi asal manusia sebagai baik
(iman nubuwwah) yang kemudian mendorong aktivasi asal
kejadian (fitrah) manusia. Oleh karena itu, doa berfungsi
sebagai otak ibadah (al du’au’ mukhkhu al ‘ibadat)

5
TUJUAN AKHIR AGAMA

 Setiap diri manusia selalu dihadapkan kepada kontradiksi antara


tarikan kepada kebaikan (ba’its al din) dan tarikan kepada
keinginan yang bernilai rendah (ba’ts al hawa). Pengetahuan
terhadap motif kebaikan tidak bisa diperoleh hanya melalui
garizah dan rasio akan tetapi harus diberi penjelasan oleh
sumber pedoman yang diturunkan melalui wahyu
 Motivasi kebaikan adalah bawaan dasar manusia oleh karena itu
setiap manusia berjalan pada jalur kebaikan maka akan diliputi
ketenangan batin tetapi sebaliknya, akan menghadapi konflik
dalam kehidupan terhadap diri dan lingkungannya. Hal itu
disebabkan karena secara analisis psikologis, dalam diri
manusia terdapat titik ketuhanan (God Spot) yang merupakan
penuntun awal menuju kebaikan. Akan tetapi formulasi kebaikan
berada di luar jangkauan manusia karena itu diperlukan
tuntunan wahyu

6
KONSEP MODERASI

 Moderasi Dalam Al Quran Surat Al Baqarah: 143 dengan


menyebut ummatan wasathan: Dan demikianlah Kami
jadikan Kamu umat peretangahan ahar kamu menjadi saksi
bagi manusia....
 Kata wasathan diartikan moderat sedang moderasi menjadi
kata sifat yaitu sikap atau pikiran yang berada di jalan
tengah
 Menurut ahli tafsir, pengertian wasathan mencakup tiga arti:
baik karena berada di antara dua makna ekstrim; menjadi
penengah/wasit; dan adil
 Manakala terpenuhi tiga perilaku itu maka umat Islam
menjadi model percontohan (syuhada ‘ala al nas)

7
PENGERTIAN DAMAI

 Damai adalah merupakan pernyataan yang menjadi kunci


dari semua agama akan tetapi dalam perumusannya
berbeda tergantung dari refleksi masing-masing yang
kemudian menghasilkan deskripsinya
 Apabila penganut agama berhasil melepaskan diri dari
tujuan jangka pendek maka akan semakin diperoleh makna
damai yang ideal karena makna yang berjabngka pendek
tidak membuka peluang untuk membayangkan akan adanya
kehidupan yang abadi
 Damai artinya seseorang tidak merasa memiliki musuh
karena selalu berangkat dari pandangan yang positif
(positive thinking) dan sebaliknya akan konflik apabila
dasarnya negatif (negative thinking)

8
IMPLIKASI BERAGAMA

 Klaim kebenaran (truth claim): pernyataan terhadap kebenaran


terdapat dalam keyakinannya. Klaim keselamatan (salvation
claim): pernyataan bahwa keselamatan terdapat dalam
agamanya
 Sumber dari dua klaim adalah berasal dari teks Kitab Suci yang
dipahami penganut agama sebagai kebenaran absolut
 Akibat klaim: (1) penolakan hak orang lain klaim kebenaran dan
keselamatan (2) memberikan kesempatan orang lain melakukan
klaim kebenaran dan keselamatan
 Setiap agama sesungguhnya datang dengan tiga sikap
terhadap agama terdahulu: afirmasi (mushaddiq), koreksi dan
pernyataan baru
 Agama selalu menjadi jawaban terhadap konteks perubahan
sosial sehingga agama melakukan dua fungsi: melakukan
perubahan dan memelihara kesinambungan
9
KONSEP BINA DAMAI

 Sikap eksklusif: meyakini secara absolut kebenaran ajaran


agama yang dianutnya tanpa didasari keterpaksaan dan
selanjutnya disikapi dengan taat asas (consistent) dan
terjalin rapi (coherence) terhadap ajaran yang baru
dianutnya. Penegasan ini penting untuk menjawab keraguan
yang berpandangan bahwa kerukunan akan melunturkan
nilai keimanan
 Sikap Inklusif: pengakuan, penghargaan dan penghormatan
terhadap keyakinan orang lain dan membuka dirinya belajar
dengan berupaya menikmati suasana kesyahduan ketika
umat lain mengamalkan ajaran agama serta merayakan hari
besar agama-agama itu. Hal ini disebabkan karena peran
agama melakukan kontekstualisasi ajaran terhadap kondisi
nyata dalam kehidupan pribadi maupun sosial

10
DAMPAK BINA DAMAI

 Pengembangan literasi agama (religious literacy) guna


pemurnian, rasionalisasi dan kerjasama
 Dialog Antar Iman (inter-faith dialogue): mempelajari
perbandingan fenomena keberagamaan pada setiap kelompok
utk diperoleh gambaran pengalaman setiap kelompok umat
 Dialog Intra Iman (intra-faith dialogue): setelah melakukan
dialog kelujar kemudian kembali melakukan refleksi terhadap
ajaran agamanya
 Dialog Karya: melakukan kerja bersama dalam hal menyangkut
urusan kemanusiaan atau humanisasi agama krena semua
agama dihadapkan kepada tantangan bersama yaitu dengan
beragama berati akan meningkatkan kualitas hidup umat
manusia dan alam semesta (Q.S. Al Anbiya [21]: 107)

11
SARANA BINA DAMAI

 Kunjungan antar komunitas penganut agama/penghayat


kepercayaan
 Perluasan wawasan keberagamaan (normatif, praksis, aksi)
 Dialog antar iman/kepercayaan (Studi perbandingan aksi
agama)
 Kaderisasi Pemikir Moderat
 Motivasi lembaga sosial keagamaan
 Pengembangan budaya kerukunan
 Dialog terjadwal pemuka agama/kepercayaan
 Kebijakan Pemerintah
 Partisipasi lembaga swasta

12
SARANA BINA DAMAI

 Keyakinan: semua agama mempunyai misi untuk menyebarkan


kebaikan menurut versi masing-masing dan dyterima oleh
penganutnya
 Gagasan: keyakinan tersebut harus dirumuskan melalui berbagai
kegiatan dialog, diskusi, sarasehan, seminar guna memperoleh
kesamaan persepsi tentang peran agama
 Eksplorasi: melakukan penjelajahan terhadap berbagai tradisi
yang sudah menjadi hasil pengalaman dan pengujian dalam
kehidupan sosial bahwa ada momen kerjasama
 Fellow Travel: manusia yang hidup bersama dalam perjalanan
panjang kehidupan yang memerlukan kesediaan tolong
menolong
 Overlapping Consensus: sekalipun terdapat perbedaan akan
tetapi ada saat kebersamaan maka terbuka kerjasama sekalipun
berbeda aliran, mazhab, paham keagamaan atau berbeda agama
13

Anda mungkin juga menyukai