Menurut Doe (dalam Muntahor, 2010:36) spiritualitas adalah dasar bagi tumbuhnya
harga diri, nilai-nilai, dan moral serta memberi arah maupun arti pada kehidupan.
Di samping itu, spiritualitas adalah kepercayaan akan adanya kekuatan non fisik yang
lebih besar daripada kekuatan diri kita yaitu Tuhan.
Menurut Ari Ginanjar (2004:107-109) spiritualitas merupakan energi dalam diri
dapat menimbulkan rasa kedamaian dan kebahagian yang dirindukan kehadirannya.
Dalam perspektif Islam, spirit sering dideskripsikan sebagai jiwa halus yang
ditiupkan Tuhan ke dalam diri manusia.
Menurut Al-Qusyairi dalam tafsirnya Latha'if al-Isyarat menunjukkan bahwa roh
memang lathifah yaitu jiwa halus yang ditempatkan oleh Tuhan dalam diri manusia
untuk membentuk karakter terpuji.
Yang dimaksud fitrah Illahi pada ayat diatas adalah ciptaan Allah dalam diri manusia,
sehingga manusia diciptakan Allah untuk memiliki naluri beragama yaitu agama tauhid.
Jika ada manusia yang tidak beragama tauhid, maka hal itu tidak wajar karena agama
merupakan kebutuhan hidup manusia. Namun jika seseorang tidak mampu bertauhid
hal tersebut terjadi mungkin disebabkan oleh pengaruh lingkungan maupun dosa.
DEFINISI AGAMA
Menurut sumber ajaran suatu agama, agama tersebut dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Agama wahyu/revealed religion atau agama samawi dan langit
2. Agama ra’yu/cultural religion atau agama bumi yang berasal dari akal pikiran manusia.
Ciri Agama Wahyu Ciri Agama Ra'yu
1. Dapat dipastikan kelahirannya 1. Tidak dapat dipastikan kelahirannya
2. Disampaikan melalui utusan atau 2. Tidak mengenal utusan atau Rasul, yang
Rasul Allah yang bertugas mengajarkan agamanya adalah filosof
atau pendiri agamanya.
menyampaikan dan menjelaskan
3. Tidak memiliki kitab suci
lebih lanjut wahyu yang diterimanya
4. Sistem merasa dan berfikirnya inheren
dengan berbagai cara dan upaya. dengan sistem merasa dan berfikir tiap
3. Memiliki kitab suci yang segi kehidupan
keontetikannya bertahan tetap. 5. Ajarannya berubah seiring perubahan
4. Sistem merasa dan berfikirnya tidak masyarakat yang menganut atau oleh
inheren dengan sistem merasa dan filosofnya
berfikir tiap segi kehidupan 6. Konsep ketuhanannya dinamisme,
masyarakat animisme, politeisme dan yang paling
tinggi monotoisme nisbi.
5. Ajarannya serba tetap, tetapi tafsiran
7. Kebenaran psinsip ajarannya tidak
dan pandangannya dapat berubah
tertahan terhadap kritik akal sehingga
dengan perubahan akal. rentan berubah.
Ciri Agama Wahyu Ciri Agama Ra'yu
6. Konsep ketuhanannya 8. Nilai agama ditentukan oleh manusia
monotoisme mutlak sesuai dengan cita-cita, pengalaman,
7. Kebenaran prinsip ajarannya penghayatan masyarakat penganutnya.
9. Pembentukan manusia disandarkan
tahan terhadap kritik akal.
pada pengalaman dan penghayatan
8. Sistem nilai ditentukan oleh Allah
masyarakat penganutnya
sendiri yang diselaraskan dengan
ukuran dan hakekat kemanusiaan.
9. Dalam agama wahyu, Allah
memberi petunjuk, pedoman,
tuntunan dan peringatan kepada
manusia dalam pembentukkan
insan sempurna yang baik serta
bersih dari dosa.
REFERENSI