NIM : 2011011049
No. Absen : 04
Kelas : PAH A Bangli
Semester : VII
Fakulitas : Dharma Acarya
Mata kuliah : Darsana
Dosen : Dr. Gede Rai Parsua, S.Ag., M.Pd
Nastika atau sistem filsafat heterodox yang menolak adanya weda, Ada tiga
aliran besar dalam Nāstika, sebagai berikut:
Aliran filsafat materi listis dari Carwaka
Carwaka tidak pernah percaya kepada surga, neraka, dan terhadap Tuhan
yang menciptakan alam semesta, karena itu aliran ini bersifat atheis.
Carwaka menitikberatkan untuk mencari kesenangan duniawi saja. Ada
dua jenis pengikut Carwaka, yaitu Dhurta (licik dan tidak terpelajar) dan
Susikṣita (terpelajar). Salah satu pengikut Susikṣita yang terkenal adalah
watsyana yang terkenal dengan bukunya Kamasūtra.
Aliran filsafat Jaina Aliran
Jaina artinya memperoleh kemenangan dalam menghadapi tantangan
duniawi. Pendiri aliran ini adalah Mahawira yang nama aslinya
wardhamana. Aliran filsafat ini bersifat atheis yang percaya seseorang
dapat mencapai kebebasan rohani seperti guru mereka. Ada dua golongan
Jaina, yaitu Digambara (golongan yang sangat fanatik dan bahkan
telanjang bulat) dan Swetambara (golongan yang lebih moderat,
menggunakan pakaian serba putih). Bisa dikatakan filsafat Jaina bersifat
pragmatis realistis.
Aliran filsafat Buddha Filsafat
Buddha didirikan oleh pengikut Sang Buddha, Siddhartha Gautama dan
dinasti Sakya. Ajaran filsafat Buddha meliputi Catur Arya Satyani (empat
kebenaran mulia), Pratitya Samut Pada (dua belas hal yang menyebabkan
penderitaan) dan Aṣṭa Marga (delapan jalan yang benar).