Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ni Wayan Nik Suniasih

NIM : 2011011049
No. Absen : 04
Kelas : PAH A Bangli
Semester : VII
Fakulitas : Dharma Acarya
Mata kuliah : Darsana
Dosen : Dr. Gede Rai Parsua, S.Ag., M.Pd

Ulangan Tengah Semester (UTS)

1. Jelaskan bagaimana keberadaan Darsana di dalam Agama Hindu !


Jawab:
Menurut saya keberadan darsana di dalam agama hindu sangatlah penting,
dimana Darsana yang akar kata drs yang artinya melihat, menjadi kata
Darsana yang artinya penglihatan atau pandangan. Kata Darsana dalam
hubungan ini berarti pandangan tentang kebenaran (filsafat). Dimana ilmu
filsafat merupakan ilmu yan mempelajari tentang caranya mengungkapkan
nilai-nilai kebenaran hakiki yang dijadikan landasan untuk hidup yang
diiinginkan agama hindu. Dimana dalam darsana Aliran atau sistem filsafat
India dibagimenjadi dua kelompok besar, yaitu astika artinya orang yang
meyakini suatu keberadaan brahman, atam, dan semua yang berkaitan dengan
ciptaan tuhan dan nastika artinya orang yang tak percaya dengan adanya
tuhan. Sad Darsana yang dikenal dengan aliran orthodox (kepatuhan terhadap
keyakinan-keyakinan yang benar atau yang berterima, khususnya di dalam
kehidupan beragama.), nukan karena mereka mempercayai adanya Tuhan,
tetapi karena mereka menerima otoritas dari kitab-kitab Veda. Ada pun bagian
dari sad darsana yaitu;
- Nyaya Darsan
- Waisesika Darsana
- Samkya Darsana
- Yoga Darsana
- Mimamsa Darsana
- Dwaita Darsana
Jadi keberadaan darsana dalam agam hindu itu sangat lah penting, supaya
agama hindu bisa berependapat atau berpandangangan tentang ada atau
tidaknya tuhan didunia ini.

2. Jelaskan Pandangan Carwaka terhadap Sesuatu!


Jawab:
Diaman pada pandangan Carwaka didirikan oleh Brhaspati yang ajarannya
tertuang dalam Brhaspati sutra. Sistem filsafat Carwaka ini mengembangkan
tentang tradisi heterodok, atheisme dan materialisme. Sering disebut dengan
lokayata yang berarti berjalan dijalan keduniawian. Kata carwaka sendiri
berasal dari kata ‘caru’ yang berarti manis dan ‘vak’ yang berarti ujaran, jadi
carwaka berarti kata-kata yang manis. Carwaka mengajarkan tentang
kenikmatan indrawi yang merupakan tujuan tertinggi hidup. Carwaka juga
berarti seorang materialis yang mempercayai manusia terbentuk dari materi,
dan tidak mempercayai adanya atman dan Tuhan, bentuk inilah yang
menyebabkan ia sering dianggap sebagai hedonisme timur. Pengetahuan yang
valid hanya didapatkan dengan pratyaksa (persepsi), yaitu melalui kontak
langsung dengan indriya. Alam hanya terbentuk oleh 4 bhuta, elemen zat,
yaitu: udara, api, air, dan tanah. Tujuan tertinggi dari manusia rasional adalah
mencapai kenikmatan yang sebenar-benarnya di dunia, dan menghindari
penderitaan. Adapun inti ajaran carwaka adalah :
1. Tanah, air, api, dan udara adalah elemen dari alam semesta.
2. Tubuh, indra, dan objek-objek merupakan hasil kombinasi dari berbagai
elemen alam.
3. Kesadaran muncul dari material seperti sifat alkohol anggur yang muncul
dari anggur yang dipermentasi.
4. Tidak ada roh, yang ada adalah tubuh yang sadar.
5. Kepuasan adalah satu-satunya tujuan hidup manusia.
6. Kematian adalah pembebasan.
Nah jadi itulah pandangan dari Filsafat Carwaka yang dimana filsafat ini
termasuk kedalam aliran Nastika yang dimana mereka menolak otoritas weda.

3. Jelaskan pandangan-pandangan astika dan nastika dan jelaskan persamaan


dan perbedaannya !
Jawab:
Adapun pandangan-pandangan astika dan nastika yakni:
Astika atau sistem filsafat orthodox yang menerima adanya weda, adapun
pengelompokan dari astika ini di sebut dengan sad darsana yaitu; Nyaya,
Saṁkya, Yoga, Waisiseka, Mimamsa dan wedanta. Enam aliran filsafat Hindu
(sad darsana) merupakan konsep yang saling berhubungan satu sama lain:
Waisesika merupakan tambahan dari Nyaya, Yoga merupakan tambahan dari
Samkhya, dan Wedanta merupakan satu perluasan dan penyelesaian dari
Samkhya. Wedanta (puncak ajaran Weda) sebagai filsafat yang muncul secara
langsung dari teks-teks upanisad merupakan system filsafat yang dianggap
paling memuaskan. Dari penafsiran-penafsiran filsafat Wedanta muncul
berbagai aliran pemikiran antara lain: konsep adwaita dari Sankaracarya,
konsep wisistadwaita dari Ramanujacarya, dan konsep dwaita dari Sri
Madhwacarya. Tiap-tiap pemikiran filsafat ini mebicarakan tiga masalah
pokok yaitu: mengenai Brahman, Alam, dan atman (roh).

Nastika atau sistem filsafat heterodox yang menolak adanya weda, Ada tiga
aliran besar dalam Nāstika, sebagai berikut:
 Aliran filsafat materi listis dari Carwaka
Carwaka tidak pernah percaya kepada surga, neraka, dan terhadap Tuhan
yang menciptakan alam semesta, karena itu aliran ini bersifat atheis.
Carwaka menitikberatkan untuk mencari kesenangan duniawi saja. Ada
dua jenis pengikut Carwaka, yaitu Dhurta (licik dan tidak terpelajar) dan
Susikṣita (terpelajar). Salah satu pengikut Susikṣita yang terkenal adalah
watsyana yang terkenal dengan bukunya Kamasūtra.
 Aliran filsafat Jaina Aliran
Jaina artinya memperoleh kemenangan dalam menghadapi tantangan
duniawi. Pendiri aliran ini adalah Mahawira yang nama aslinya
wardhamana. Aliran filsafat ini bersifat atheis yang percaya seseorang
dapat mencapai kebebasan rohani seperti guru mereka. Ada dua golongan
Jaina, yaitu Digambara (golongan yang sangat fanatik dan bahkan
telanjang bulat) dan Swetambara (golongan yang lebih moderat,
menggunakan pakaian serba putih). Bisa dikatakan filsafat Jaina bersifat
pragmatis realistis.
 Aliran filsafat Buddha Filsafat
Buddha didirikan oleh pengikut Sang Buddha, Siddhartha Gautama dan
dinasti Sakya. Ajaran filsafat Buddha meliputi Catur Arya Satyani (empat
kebenaran mulia), Pratitya Samut Pada (dua belas hal yang menyebabkan
penderitaan) dan Aṣṭa Marga (delapan jalan yang benar).

Persamaan dan perbedaannya yaitu:


Persamaan astika dan nastika yaitu sama-sama berasala dari pandangan
filsafat yang merupakan bagaian darai darsana itu sendiri.
Perbedaaan astika dan nastika yang tidak didasarkan pada kepercayaan
pada Tuhan uang bersifat pribadi, yaitu iswara, tetapi mengenai peresepsi dari kata
- kata weda, dan dengan demikian bersifat brahamana atao non brahamana. Astka
yang percaya akan adanya tuhan sedangkan nastika tidak percaya akan adanya
tuhan.

4. Jelaskan apakah Darsana itu penting, kalau penting jelaskan alasannya,


begitu juga sebaliknya ???
Jawab:
Menutur saya sendiri darsana itu sangatlah penting dimana kita kembali lagi
dengan pengertian darsana yang artinya pandangan atau pendapat tentang
adanya weda, maupun aliran – aliran yang ada di agama hindu. Alasanyanya
karena kita bisa berpendapat mengenai adakah tuhan di dunia ini, serta
kenapa bisa ada aliran – aliran yang tidak sesuai dengan weda dan masih
banyak lagi padanangan mau pun pendapat mengenai aliran atau pun
kepercayaan adanya weda itu sendir. Serata ada juga pengelompokan
mengenai orng-onrang yang tidak percaya adanya tuhan yang bisa kita sebut
ateisme, dimana orang-oarng yang ateisme perpandangan bawah tuhan itu
tidak ada. Nah maka dari itu ajaran darasan sangatlah penting bagi kita
supaya kita bisa perpaandangan dan berpendapat sesuai dengan ajaran
darsana.

5. Agama Hindu terdiri dari : Penganut-penganut atau kelompok-kelompok


sekta atau sering juga di sebut dgn Sampradaya. Jelaskan sekta apa yg
mendominasi di Nusantara ? Kenapa sekte tersebut yg mendominasi
jelaskan !
Jawab:
Sekte yang mendominasi di nusantara menurut saya yaitu sekte Siwa
Sidhanta merupakan sekte atau aliran kepercayaan Agama Hindu yang pernah
ada di Bali yang merupakan cabang dari Siwa. Agama Hindu di India maupun
agama Hindu di lain tempat misalnya di Jawa maupun di Bali tidak
mempunyai perbedaan dalam ind keagamaannya yang berbeda hanyalah pada
kulit luamya saja yaitu tentang pelaksanaan upacaranya,sedangkan isinya dan
Intinya tetap sama. Ajaran Wodanya tetap abadi,intinya tidak berubah hanya
bagian luarnya yang bervariasi, menyesuaikan dengan budaya setempat di
mana agama itu berkembang. Ajaran Siwa Sidhanta ini menekankan pada
pemujaan Lingga dengan tokoh Tri Murti (Brahma, Wisnu dan Siwa) dan Tri
Purusa (Prama Siwa Sada Siwa dan Siwa). Salah satu bentuk pemujaan Siwa
yang dilakukan oleh pada Pendeta Siwa adalah dengan mengucapkan mantra
yang disebut sebagai Mantra Catur Dasa Siwa, yakni empat belas wujud
Siwa.
Karena sekte Siwa Sidhanta mengandung tentang konsepsi Tri Purusa atau
Lingga ini diwujudkan juga dengan bangunan Padmasana di Ball. Pertu
diketahui bahwa pengertian Tri Purusa dengan Tri Murti adalah berbeda.
Karena Tri Purusa adalah lukisan Tuhan dalam arti posisi vertical (atas ke
bawah) dimana Tuhan dilambangkan sebagai penguasa alam atas,alam tangah
dan alam bawah (Prama Siwa, Sada Siwa dan Siwa). Sedangkan Tri Murti
adalah lukisan Tuhan dalam posisi horizontal (mendatar) atau sebagai
penguasa arah, yaitu arah laut ialah Brahma, arah gunung lalah Wisnu dan di
tengah-tengah ialah Siwa. Dan juga sekte ini sudah berkebang pada abad ke
5000 SM di india Selatan dan Indonesia terutama pada abab VII
perkembangan mazab Siva Siddhanta berawal dari datangnya bangsa arya
dari Endo Jerman di hulu Sungai Sindhu yaitu di Punjab dan sebagian berada
di Iran. Di lembah inilah cikal bakal kehadiran paham Siwaisme pertama kali
di India dan berkembang pesat ke seluruh India. Bangsa Dravida telah
mengenal ajaran sivaisme yang tinggal di daerah Tambil nadu. Bangsa arya
identik dengan Waisnawa karena sifat kepahlawanannya. Ajaran Siva
Siddhanta berkembang dari agama Siva yang sudah ada sejak zaman Pra
Sejarah atau Pra Veda bangsa Dravida. Dengan adanya dukungan dan
kembangan dari bangsa Arya sehingga ajaran Siva Siddhanta berkembang
menjadi ajaran sivaisme seperti saat ini.

Anda mungkin juga menyukai