Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN DHARSANA

Kata Darsana berasal dari urat kata “drs” yang berarti ‘melihat’, menjadi kata darsana
(kata benda) artinya ‘penglihatan atau pandangan’. Kata darsana  dalam hubungan ini berarti
‘pandangan tentang kebenaran’ (filsafat). Filasafat adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana caranya mengungkapkan nilai-nilai kebenaran hakiki yang dijadikan landasan
untuk hidup yang dicita-citakan. Demikian juga halnya dengan Dharsana yang berusaha
mengungkap nilai-nilai kebenaran dengan bersumber pada kitab suci Veda. Dalam agama
hindu terdapat sembilan cabang filsafat yang disebut Nawa Darsana.
Darsana merupakan bagian penulisan hindu yag memerlukan kecerdasan, penalaran serta
perasaan,karena masalah yang dibahas merupakan inti sari dari ajaran Veda seara
menyeluruh di bidang filsafat, yakni aspek rasional dari agama dan merupakan satu bagian
integral dari agama.

B. ISTILAH ATAU NAMA LAIN DARI DHARSANA

 Tattva: kata ini berasal dari kata “tat” yang artinya ‘itu’ yang dimaksud adalah ‘hakekat
atau kebenaran’.
 Mananasastra: kata ini berarti pemikiran atau renungan filsafat.
 Vicarasastra: kata ini pertimbangan,renungan,penyelidikan , dan keragu-raguan yang
dimaksud adalah menyelidiki tentang ‘kebenaran filsafat’.
 Tarka: artinya spekulasi. Tarkika berarti orang yang ahli filsafat .
 Sraddha: kata ini berarti keyakinan atau keimanan.

C. BAGIAN - BAGIAN DARI DHARSANA

Darsana atau filsafat india dibedakan atas dua kelompok,yaitu :

1. Pandangan yang orthodox,disebut juga Astika. Kelompok ini mengakui otoritas dan


kemutlakan kitab suci Veda sebagai sabda Tuhan  Yang Maha Esa yang merupakan sumber
ajarannya. Kelompok ini terdiri dari Samkhya, Yoga, Mimamsa, Vaisesika, Nyaya, dan
Vedanta. Keenamnya sring disebut Sad Darsana atau Darsana saja dan bila kita
membicarakan filsafat Hindu,maka yang dimaksud adalah sad darsana ini.

a) Nyanya Dharsana

Nyaya (Sanskerta: न्याय) adalah salah satu aliran dalam filsafat Hindu.

Ajaran Nyaya didirikan oleh Maharsi Aksapada Gotama yang menyusun


Nyayasutra, terdiri atas 5 adhyaya (bab) yang dibagi atas 5 pada (bagian). Kata
Nyaya berarti penelitian analitis dan kritis. Ajaran ini berdasarka pada ilmu logika,
sistematis, kronologis dan analitis.
b) Vaisesika Dharsana
Waisesika (Dewanagari: वैशषि
े क; ) adalah salah satu aliran dalam filsafat Hindu.

Ajaran Waisiseka dipelopori oleh Maharesi Kanada, yang menyusun Waisesikasutra.


Meskipun sebagai sistem filsafat pada awalnya berdiri sendiri, namun dalam
perkembangannya ajaran ini menjadi satu dengan Nyaya.
c) Samkhya Dharsana

Samkhya (bahasa Sanskerta: सांख्य), juga disebut dengan Sankhya adalah salah satu
aliran dalam filsafat Hindu. Maharsi Kapila, putra Devaguti, membangun ajaran
Samkhya yang bersifat theistik, seperti yang disebutkan dalam Bhagavatapurana.

Samkhya adalah ajaran filsafat tertua dalam filsafat India. Karya sastra mengenai
Saṁkhya yang kini dapat diwarisi adalah Saṁkhyakarika yang di tulis oleh
Īśvarakṛṣṇa sekitar 200 SM. Ajaran Saṁkhya ini sudah sangat tua umurnya,
dibuktikan dengan termuatanya ajaran Saṁkhya dalam sastra-sastra Śruti, smrti,
itihasa dan purana. Saat ini ajaran Samkhya yang murni sudah tidak eksis lagi, tapi
ajaran ini banyak membawa pengaruh pada ajaran Yoga dan Wedanta.

Kata Saṁkhya berarti: pemantulan, yaitu pemantulan filsafati. Ajaran Saṁkhya


bersifat realistis karena di dalamnya mengakui realitas dunia ini yang bebas dari roh.
Disebut dualistis karena terdapat dua realitas yang saling bertentangan tetapi bisa
berpadu, yaitu purusa dan prakrti.

d) Yoga Dharsana

Yoga (Aksara Dewanagari योग) dari bahasa Sanskerta (योग) berarti "penyatuan",
yang bermakna "penyatuan dengan alam" atau "penyatuan dengan Sang Pencipta".
Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang
menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang memusatkan
seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan.
Masyarakat global umumnya mengenal Yoga sebagai aktivitas latihan utamanya
asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu
pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, olah
tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000
tahun. Orang yang melakukan tapa yoga disebut yogis, yogin bagi praktisi pria dan
yogini bagi praktisi wanita. Sastra Hindu yang memuat ajaran Yoga, di antaranya
adalah Upaishad, Bhagavad Gita, Yogasutra, Hatta Yoga serta beberapa sastra
lainnya. Klasifikasi ajaran Yoga tertuang dalam Bhagavad Gita, di antaranya adalah
Karma Yoga/Marga, Jnana Yoga/Marga, Bakti Yoga/Marga, Raja Yoga/Marga.
Sejarah Yoga
Ajaran Yoga dibangun oleh Maharsi Patanjali, dan merupakan ajaran yang sangat
populer di kalangan umat Hindu. Ajaran yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis
dari ajaran Veda. Yoga berakar dari kata Yuj yang berarti berhubungan, yaitu
bertemunya roh individu (atman/purusa) dengan roh universal
(Paramatman/Mahapurusa). Maharsi Patanjali mengartikan yoga sebagai
Cittavrttinirodha yaitu penghentian gerak pikiran.
Sastra Yogasutra yang ditulis oleh Maharsi Patanjali, yang terbagi atas empat bagian
dan secara keseluruhan mengandung 194 sutra. Bagian pertama disebut:
Samadhipada, sedangkan bagian kedua disebut: Sadhanapada, bagian ketiga disebut:
Vibhutipada, dan yang terakhir disebut: Kailvalyapada.

e) Mimamsa Dharsana

Mimamsa (Sanskerta: मीमांसा) adalah salah satu aliran dalam filsafat Hindu.
Ajaran Mimamsa didirikan oleh Maharsi Jaimini, disebut juga dengan nama lain
Purwa Mimamsa. Kata Mimamsa berarti penyelidikan. Penyelidikan sistematis
terhadap Veda. Mimamsa secara khusus melakukan pengkajian pada bagian Veda:
Brahmana dan Kalpasutra. Sumber ajaran ini tertuang dalam Jaiminiyasutra. Kitab
ini terdiri atas 12 Adhyaya (bab) yang terbagi kedalam 60 pada atau bagian, yang
isinya adalah aturan tata upacara menurut Veda.

f) Vedanta Dharsana

Wedanta (Sanskerta: वेदान्त; Védānta) adalah salah satu aliran dalam filsafat Hindu.
Ajaran Wedanta sering juga disebut dengan Uttara Mimamsa, yaitu "penyelidikan
yang kedua", karena ajaran ini mengkaji salah satu bagian kitab Weda, yaitu kitab
Upanisad. Kata Wedanta berakar kata dari wedasya dan antah yang berarti "akhir
dari Weda". Sumber ajaran ini adalah kitab Wedantasutra atau dikenal juga dengan
nama Brahmasutra. Pelopor ajaran ini adalah Maharesi Byasa, atau dikenal juga
dengan nama Badarayana atau Krishna Dwaipayana.

2.      Pandangan yang Hetrodox disebut juga Nastika. Filsafat ini tidak mengakui kebenaran dan
kewenangan Veda. Kelompok ini terdiri dari 3 aliran filsafat, yaitu : Carvaka, Budda,
dan Jaina. Hubungan Veda dengan Darsana, dimana veda merupakan sabda suci atau wahyu
Tuhan Yang Maha Esa yang menjadi sumber ajaran agama Hindu
sedangkan darsana adalah pandangan maharsi atau para ahli tentang kebenaran ajaran veda
dan alam semesta. Darsana (Astika) menjadikan Veda sebagai sumber kajian. Tujuan yang
ingin dicapai adalah untuk memudahkan pemahaman terhadap ajaran yang terkandung
dalam kitab suci. Dengan mempelajari Darsana akan lebih mudah mempelajari kitab suci.
Darsana memberikan pencerahan bagi umat dalam memahami serta mengamalkan ajaran
agama.
a) Filsafat aliran carwaka

Carvaka tidak pernah percaya kepada surga, neraka, dan terhadap Tuhan yang
menciptakan alam semesta, karena itu aliran ini bersifat atheis. Carvaka
menitikberatkan untuk mencari kesenangan duniawi saja. ada dua jenis pengikut
Carvaka, yaitu:
- Dhurta = licik dan tidak terpelajar
- Susiksita = terpelajar
Salah satu pengikut susiksita yang terkenal adalah Vatsyana yang terkenal dengan
bukunya Kamasutra.

Pendapat carwaka di dunia barat dinamai hedonisme (teori bahwa kesenangan adalah
tujuan hidup tertinggi). Hal ini dengan sendiri bertentangan dengan ideal hidup
filsafat lainnya di india, yang percaya bahwa tujuan hidup manusia ada 4 macam :
1. Artha (membutuhkan harta kekayaan)
2. Kama (memenuhi keinginan-keinginan)
3. Dharma (melakukan tugas kebajikan)
4. Moksha (mencapai kebahagiaan yang kekal)

b) Filsafat aliran Jaina

Aliran Jaina artinya memperoleh kemenangan dalam menghadapi tantangan duniawi.


Pendiri aliran ini adalah Mahavira yang nama aslinya Vardhamana. aliran filsafat ini
bersifat atheis yang percaya seseorang dapat mencapai kebebasan rohani seperti guru
mereka. Bisa dikatakan filsafat Jaina bersifat pragmatis realistis. Ada dua golongan
Jaina, yaitu
 Digambara yaitu golongan yang sangat fanatic dan bahkan telanjang bulat.
 Svetambara yaitu golongan yang lebih moderat, menggunakan pakaian serba
putih.

c) Filsafat aliran Buddha


Filsafat Buddha didirikan oleh pengikut Sang Buddha, Siddartha Gutama dan dinasti
Sakya. Ajaran filsafat Buddha meliputi,
 Catur Arya Satyani (empat kebenaran mulia )
 Pratitya Samut Pada ( dua belas hal yang menyebabkan penderitaan )
 Asta Marga ( delapan jalan yang benar )
TUGAS AGAMA HINDU
DHARSANA

X MIA 3
Oleh :
KELOMPOK 1
1. I Gede Anom Pradipta Giri (04)
2. Ni Putu Ariska Aprillyanti (05)
3. Made Dwi Ananda Suryani (11)
4. Ni Made Indah Meliawati (16)
5. I Made Juniarta (19)
6. Kadek Nanda Banyu Permana (23)
7. Komang Nova Triana Cipta (26)
8. I Gede Rama Riantika (27)

SMA NEGERI 1 KUTA UTARA


Tahun Ajaran 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai