Anda di halaman 1dari 19

OM SWASTYASTU

KODIFIKASI WEDA
Start

X MIPA 4
Pengertian kodifikasi weda
Kodifikasi weda adalah…..

Weda sruti dan weda smerti


Maha Rsi Manu membagi jenis isi Weda itu kedalam dua kelompok KELOMPOK :
besar yaitu :

Bagian-bagian weda sruti dan smerti


1. Ni Made Nadia Rama Dewani (31)
Mantra samhita, Bagian Brahmana (Karma Kanda)….. 2. Ni Putu Ayu Gayatri (33)
3. Ni Wayan Kesya Amanda Putri (36)
Kesimpulan 4. Putu Adelia Diryanti (37)
Kesimpulannya adalah….
A. Pengertian Kodifikasi Weda

Pengertian
Kodifikasai Weda adalah proses pengumpulan berbagai mantram veda menjadi
buku-buku.Kodifikasai Weda dimulai saat ilmu menulis dikenal ± 800 SM.

Weda termasuk dalam golongan Sruti (secara harfiah berarti “yang didengar”),
karena umat Hindu percaya bahwa isi Weda merupakan
kumpulan wahyu dari Brahman (Tuhan).

Kodifikasi Weda bersifat apaurusheya, karena berasal dari wahyu, tidak dikarang
oleh manusia, dan abadi.
WEDA SRUTI DAN WEDA SMERTI

Maha Rsi Manu membagi jenis isi Weda itu kedalam dua
kelompok besar yaitu :

A. Weda Sruti
Kata Sruti berasal dari bahasa Sanskerta, dari akar kata
Crt. yang berarti mendengar langsung. Jadi Weda Sruti
adalah Kelompok Weda yang ditulis oleh para Maha Rsi
melalui pendengaran langsung dari wahyu lda Sang
Hyang Widhi Wasa/Tuhan.
Menurut sifat isinya weda ini dibagi atas tiga bagian yaitu:
1) Bagian Mantra
Bagian mantra terdiri dari empat (samhita) yang disebut catur wedasamhita, yaitu :

- Rg weda samhita merupakan kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran-ajaran


umum daram bentuk pujaan.

- sama weda samhita merupakan kumpuran mantra-mantra memuat ajaran umum


mengenai lagu-lagu pujaan

- Yayur weda samhita merupakan kumpuran mantra-mantra yang memuat ajaran umum
mengenai pokok-pokok yajna (yajus, pluralnya yajumsi).

- Atharwa Weda atau Atharvawedasamhita merupakan kumpulan mantra-mantra


yang bersifat magis (Atharwan)
Tiap-tiap mantra (Rg. Weda, Sama Weda, Yajur Weda dan
Atharwa Weda) memiliki Brahmana. Brahmana berarti doa.
Jadi, kitab Brahmana adalah kitab yang berisi himpunan doa-
doa yang dipergunakan untuk keperluan upacara
yajna.Kadang-kadang Brahmana diartikan penjelasan yang
menjelaskan arti kata ucapan mantra.
1. Kitab Rg. Weda memiliki dua jenis buku Brahmana yaitu : Aitareya Brahmana dan
Kausitaki Brahmana (Sankyana Brahmana).

2. Kitab Samaweda memiliki kitab Brahmana yang juga sering dikenal dengan nama
"Pancawimsa ". Kitab ini memuat legenda (cerita-cerita kuno) yang dikaitkan dengan
upacara Yajna

3. Kitab Yajunveda memiliki beberapa kitab "Brahaman" Yajur weda hitam (krsna
YajurWeda) memiliki Taittiriya Brahmana. Dan Yajur Weda putih (Sukla Yajurweda)
memiliki Satapatha Brahmana. Nama ini disebut demikian karena kitab ini terdiri
atas 100 adhyana.

4. Atharwa Weda ini memiliki kitab "Gopatha Brahmana"


Aranyaka atau Upanisad adalah himpunan mantra-
mantra yang membahas berbagai aspek teori mengenai
ke Tuhanan. Sebagaimana halnya dengan tiap-tiap mantra
memiliki kitab Brahmana. Demikian pula tiap-tiap mantra
memiliki kitab-kitab Aranyaka atau Upanisad. Kelompok
kitab-kitab ini disebut rahasya Jnana karena isinya
membahas hal-hal yang bersifat rahasia.
Kata smerti berasal dari bahasa sansekerta dari kata smrta (neuter) berarti: ingatan,
menjadi kata smrti (feminime) berarti: ingatan. kenangan, tradisi yang berwenang.

Kitab smrti adalah kitab suci veda yang ditulis berdasarkan ingatan oleh para Maharesi dari
wahyu sang Hyang widhi / Tuhan Yang Maha Esa. oleh karena itu pergunakanlah kitab-kitab
sastra sebagai petunjuk untuk menentukan tentang segala sesuatu yang harus kita kerjakan
dan untuk dapat mengetahui apa yang patut kita kerjakan.

smerti merupakan kitab suci agama Hindu, sesudah veda sruti. Kitab smerti memuat tentang
ajaran hukum agama Hindu, yang juga disebut Dharma atau Dharma Sastra. Dharma berarti
hukum dan sastra berarti ilmu.
1. Kelompok Vedangga
Kata Vedangga berasala dari bahasa sansekerta, yang terdiri dari kata : Veda berarti ilmu
pengetahuan suci dan angga berarti bagian, anggota, badan, sumber, atau dasar. Jadi
vedangga berarti batang tubuh dari veda.

vedangga sebagai kitab smrti, terdiri dari beberapa kitab, antara lain :

Siksa adalah kitab Vedangga yang isinya menguraikan tentang petunjuk-


petunjuk tata cara mengucapkan mantra yang tepat sesuai dengan tinggi-rendahnya
tekanan suara.
Kitab Wyakarana isinya menguraikan tentang tata bahasa. untuk dapat menghayati
Veda dengan benar, kecil kemungkinannya dapat diketahui, tanpa mengerti dan mengetahui tata
bahasanya.
Begawan Panini adalah orang suci yang pertama kali mengenalkan kata bahasa sanskerta
populer (bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat) dan bahasa Daiwak yaitu bahasa para
Dewa-Dewa.

Chanda adalah cabang Veda yang secara khusus membicarakan tentang aspek ikatan
bahasa dalam Veda yang disebut lagu.
Kitab-kitab Nirukta berisikan tentang penafsiran otentik yang
berhubungan dengan kata-kata yang terdapat dalam Veda.kitab
Nirukta ditulis oleh Begawan Yaska pada tahun t 800 SM.

Kitab Jyotisa, isinya yang terutama adalah menguraikan tentang peredaran tata surya,
bulan dan badan angkasa lainnya yang dipandang dan dianggap memiliki pengaruh dalam
pelaksanaan yadnya.

Kitab kalpa adalah jenis kitab Smrti (Vedangga) yang isinya berhubungan dengan kitab
Brahmana dan kitab-kitab mantra.
Kitab Kalpa ini terdiri dari beberapa bidang kitab antara lain :

-Kitab Srauta atau juga disebut Srauta Sutra, isinya


memuat berbagai
macam ajaran mengenai tata cara melakukan yadnya.

-Kitab Grhya juga disebut dengan nama Grhya Sutra. Kitab Grhya Sutra,
isinya menguraikan tentang berbagai ajaran mengenai aturan pelaksanaan
yadnya yang mesti dilaksanakan oleh orang-orang / masyarakat (umat Hindu)
yang telah hidup berumah tangga.

-Kitab Dharma Sutra, isinyamenguraikan tentang berbagai macam aspek


mengenai peraturan hidup bermasyarakat dan bernegara.

-Kitab Sutiwa Sutra ini, isinya memuat tentang petunjuk dan peraturan-peraturan
mengenai tata cara membuat dan mendirikan tempat suci untuk beribadah seperti
Pura, Candi, bangunan-bangunan lainnya yang berhubungan dengan arsitektur
2. Kelompok upaweda
Kata upaweda berasal dari bahasa Sanskerta, yang terdiri dari dua kata,
yaitu Kata "upa" dapat diartikan dekat dan kata "veda" berarti pengetahuan
suci (kitab suci). Jadi Upaweda berarti dekat dengan Veda (Pengetahuan suci).
Upaweda juga diartikan Veda tambahan.
Kitab upaweda terdiri dari beberapa cabang ilmu, antara lain :

Kata ltihasa terdiri dari tiga suku kata, yakni ,'lti-ha-sa yang artinya
"sesungguhnya kejadian itu begitulah nyatanya. Itihasa adalah sebuah epos
yang menceritakan sejarah perkembangan raja-raja dan kerajaan Hindu di
masa lampau yang bersifat spiritual, di mana ceritanya penuh filsafat, roman,
kewiraan dan mitologi. Kitab ltihasa terdiri dari kitab Ramayana (terdiri dari 7
kanda) dan Mahabharata (terdiri dari 18 parwa).
Kitab Purana berisikan berbagai macam cerita dan keterangan
kebiasaan-kebiasaan yang berlaku pada zaman dahulu kala (kuno).

Kitab ini berisikan tentang pokok-pokok pemikiran bidang ilmu potitik.

yang isinya menguraikan tentang bidang ilmu kedokteran atau kesehatan


baik rohani maupun jasmani.
isi kitab Ayur Weda meliputi delapan bidang ajaran umum, yaitu :
a). Salya yaitu ajaran mengenai ilmu bedah
b). Salkya adalah ajaran mengenai ilmu penyakit
c). Kayakitsa yaitu ajaran mengenai ilmu obat-obatan
d). Bhuta Widya yaitu ajaran mengenai ilmu psikoteraphy

THANK YOU
e). Kaumara Bhrtya yaitu ajaran mengenai pendidikan anak-anak, dan merupakan
dasar bagi ilmu jiwa anak-anak.
f). Agada Tantra yaitu ilmu toxikologi
g). Rasayama Tantra yaitu ilmu mujizat, dan
h). Wajikarana Tantra yaitu ilmu jiwa remaja
Yang isinya menguraikan tentang berbagai aspek cabang ilmu seni.

sebagai bagian dari jenis kitab Upaweda isinya menguraikan tentang


segala sesuatu yang berhubungan dengan asmara, seni atau rasa indah.

Kitab agama itu baru ada setelah Agama Hindu ada dan berkembang di dunia.
Menurut Veda, agama Hindu boleh dan dapat dipelajari oleh seluruh umat manusia.
Kitab agama isinya memuat ajaran tentang keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa
dan petunjuk-petunjuk untuk melaksanakan tata cara persembahyangan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai