Anda di halaman 1dari 16

Kerukunan Beragama

By: Sulan Hemajayo SESI


11
Pengertian
Kerukunan hidup beragama:
- Suatu kondisi di mana semua golongan agama
bisa hidup bersama-sama secara damai tanpa
mengurangi hak dan kebebasan masing-masing
untuk menganut dan melaksanakan kewajiban
agamanya.
Perlunya Kerukunan Umat Beragama:
• Kerukunan umat beragama sangatlah dibutuhkan.
• Kerukunan dapat terjalin, bila diantara kita terdapat
sikap saling menghormati, bekerja sama, dan saling
tolong-menolong.
• Kerukunan juga merupakan kunci agar terciptanya
suatu perdamaian.
Strategi Pembinaan Kerukunan
Antarumat Beragama:
1. Memberdayakan institusi keagamaan
2. Membimbing umat beragama
3. Melayani dan memudahkan urusan ibadah penganut
agama
4. Tidak mencampuri urusan dogma suatu agama
5. Mendorong dialog dan kerja sama antar umat
beragama
6. Mengembangkan wawasan multikultural
• Faktor Penunjang:
Kerukunan akan bisa dicapai apabila setiap golongan
agama memiliki prinsip “Setuju dalam perbedaan”.
Enam Faktor yang Membawa Keharmonisan (Sarannya-
dhamma):
(1) cinta kasih diwujudkan dalam perbuatan;
(2) cinta kasih diwujudkan dalam tutur kata;
(3) cinta kasih diwujudkan dalam pikiran;
(4) memberi kesempatan kepada sesamanya untuk ikut menikmati
apa yang diperoleh secara halal;
(5) menjalankan kehidupan bermoral;
(6) memiliki pandangan yang sama
(Anguttara Nikaya. III, 288-289).
• Dalam menjaga kerukunan antarumat beragama sikap toleran
menjadi sangat penting ketika menghadapi suatu konversi atau
alih-agama.

• Teladan yang patut untuk dicontoh:


Kisah Jenderal Siha Upali
Cara Menumbuhkan
Kerukunan Hidup Beragama
Enam faktor yang membawa keharmonisan”
(Saraniya Dhamma) yaitu
1. Cinta kasih diwujudkan dalam pikiran
2. Cinta kasih diwujudkan dalam ucapan
3. Cinta kasih diwujudkan dalam perbuatan
4. Saling berbagi hasil perolehan/pendapatan
5. Menjalankan kehidupan bermoral
6. Memiki pengetahuan yang luhur
HISTORI
Kerukunan Beragama

Zaman Kerajaan
Sriwijaya & Zaman Zaman
Zaman Buddha Zaman Raja Asoka
Majapahit ORDE LAMA-BARU REFORMASI

KASUS UPALI  Raja yang Kejam-Bengis KERAJAAN SRIWIJAYA ORDE LAMA FAHAM RADIKALISME:
 Siswa Terpadai Nigantha  Membunuh +20.000 org  Unv. Buddhis Muncul Faham Radikalisme:  Bom Atrium Senen
 Mendengar Dharma  Menganal Dharma (tokoh mancanegara belajar  NII  Bom Plaza Hayam Wuruk
 Jadi siswa Buddha (Raja Bijaksana) agama Buddha): dari China  DI/TII  Bom Masjid Istiqlal
 Nigantha Maninggal  PRASASTI ASOKA dan Tibet  Kahar Muzakar  Bom Gereja Medan
 DEKRIT ASOKA  Candi2 Buddhis di Jambi  Daud Beureuh  Bom Kedubes Filipina
 Candi Borobudur  Bom BEJ
 Candi di Thailand ORDE BARU  Bom Malam Natal
 Cicendo (1981)
KERAJAAN MAJAPAHIT  Teror warman (1981)
 BT-IKA  Teror Woyla (1981)
 Bom Borobudur (1985)
(Syiwa-Buddha)
 Kasus Rengas Dengklok
 Tri Kerukunan Beragama
(Vihara dibakar masa): 1988
 Kasus Trisakti (1998)
 Kerusuhan Mei 1998
 Suharto Lengser (22-05-98)
Dasar dan Kebebasan Beragama

 UUD 1945, Pasal 29 UUD 1945 menyatakan, "Negara


menjamin kemerde-kaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agama dan kepercayaannya itu."
 Kalama Sutta, Buddha memberikan kebebasan penuh
untuk memilih, dan mengajarkan cara yang baik agar
menerima suatu agama secara rasional.
 Dhammavicayo yang berarti penyelidikan terhadap ajaran
dan pengetahuan analitis yang tajam dengan memahami
sifat sebenarnya
Sikap Keberagamaan Dalam
Masyarakat Mutikultural

 Sikap keberagamaan memiliki peran penting dalam


pembentukan perilaku keberagamaan
 Sikap keberagamaan adalah kondisi internal yang masih
ada dalam diri manusia. Keadaan internal menyebabkan
munculnya kesiapan untuk berperilaku sesuai dengan
ajaran agama yang diyakininya
 Sikap-sikap tersebut di antaranya pluralisme atau
paralelisme, inklusivisme, eksklusivisme, universalisme
dan toleransi.
PILAR RAJA ASOKA
RAJA ASOKA
PRASASTI RAJA ASOKA
DEKRIT RAJA ASOKA

“SEMUA ORANG DI DUNIA BAGAIKAN


ANAK-ANAKKU SENDIRI.
OLEH KARENA ITU, MERKE HARUS
KUPERLAKUKAN DENGAN CINTA KASIH,
BUKAN SEBALIKNYA”
SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA
(Sabbe satta bhavantu sukhitatta)

Anda mungkin juga menyukai